NovelToon NovelToon
JODOH SEBANGKU

JODOH SEBANGKU

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lel

Lethisa Izzatunnisa adalah seorang gadis berusia 24 tahun bekerja di devisi keuangan pada salah satu perusahaan konveksi. Ia memiliki kekasih sejak kelas XI SMA bernama Irsyad. Keduanya menjalin kasih tanpa ada halangan yang berarti meskipun keduanya memilih jalur karier yang berbeda. Irsyad memilih menjadi dokter, sedangkan Sha, panggilan Lethisa, memilih menjadi karyawan kantor.
Kesibukan mereka sebenarnya tidak membuat komunikasi memburuk, tapi ada suatu peristiwa yang membuat Irsyad harus memutuskan Sha. Bahkan Irsyad mau menikahi seorang perempuan bernama Farah.
Bukan prank ataupun hoax. Pernikahan Irsyad pun terjadi. Bagaimana perasaan Sha? Ikuti kisah kasih Sha dengan berbagai trauma percintaannya, terlebih setelah bertemu Arsyad bos dan juga teman SMA nya. Happy reading

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SHA DALAM CERITA

Urusan rumor kantor tak perlu dilanjut, Bu Retno sudah konfirmasi ke anak buah. Kalau tidak merasa melakukan hal yang dituduhkan, santai saja. Menjalani pekerjaan sesuai dengan tupoksi saja, tanpa melakukan hal aneh.

Ah...Sha malah akan melakukan hal aneh. Di saat pegawai kantor pulang dengan membawa penat dan lelah, justru Sha pulang dengan wajah gembira. Salah satu sudut rumahnya sudah dihias apik layaknya tempat podcast. Setelah melihat beberapa podcast yang punya viewers tinggi, Sha pun memutuskan totalitas untuk membiayai pernak-pernik kebutuhan podcastnya. Bahkan kemarin, ibu sempat ngomel lantaran Sha membeli kamera DSLR yang paling murah. Ia pun meminta ajari pegawai counter camera tersebut bagaimana mengoperasikan kamera setidaknya untuk rekam.

Sore ini ia akan berlatih podcast, dengan artis ibunya sendiri. Selepas Maghrib, Sha pun berdandan santai layaknya orang akan ngobrol dengan make up tipis agar tidak terlalu pucat ketika direkam. Ibu pun dilarang heboh dengan bumbu-bumbu masakan, toh Sha hanya meminta waktu maksimal setengah jam untuk berlatih.

"Habis maghrib tuh, ngaji. Bukan kayak gini," omel Ibu yang sedang dipasang clip on.

"Ngajinya Sha udah diganti jadwalnya, habis shubuh," jawab enteng Sha masih fokus dengan clip on ibu lalu clip onnya. "Nah nanti ibu masuk ke situ, setelah Sha bilang inilah bintang tamu Sha dalam ceritan sore ini, Ibu..." ucap Sha memberikan arahan pada sang ibu. Setidaknya latihan kali ini digunakan acuan ibu agar punya bayangan tentang projek side job yang dilakoni Sha. "Ibu gak usah gugup, anggap aja gak ada kamera."

Ibu hanya berdehem tanda paham. "Jangan lama-lama, kalau kemalaman aku suruh kamu bayar di muka, gak usah nunggu dimone mone lah," dumel Ibu yang susah menyebut monetise.

"Iya cantik," hem mulut manis Sha, mengiyakan saja permintaan ibu. Ia kemudian mengatur posisi kamera dan meminta sang ibu duduk. "Nah pas, oke!" Setelah menyatakan posisi duduk ibu pas di kamera, ia pun mulai berlatih.

"Assalamualaikum warohmatullahi wabaraktuh. Selamat sore sahabat Sha, apa kabar nih? Semoga selalu baik saja ya, dan untuk wanita kuat di luar sana, you are amazing one. Proud of you pakai banget deh." Salam pembuka Sha dengan ceria.

"Oke, hari ini Sha mau ajak diskusi tentang perempuan, cinta dan keluarga. Nah kira-kira topik apa yang pas untuk sore ini? Ada yang tahu? Yap. Hari ini kita akan mendapatkan sebuah motivasi diri dari seorang perempuan. Cerita haru salah seorang wanita kuat Indonesia. Berbagai peristiwa kehidupan dialami oleh beliau, namun tak pernah ada kata menyerah, hem ...dalem banget kayaknya cerita beliau ya. Oke kita undang saja, Bu Rahmi Ningsih Widyaiswari."

Senyuman tipis tersungging di raut Ibu Sha, beliau tak menyangka sang putri bisa luwes tanpa terbata-bata membuka suatu acara. Padahal beliau tahu, Sha itu tidak percaya diri kalau disuruh ngomong di depan orang banyak, tapi kini sangat berbeda. Dia terlihat begitu percaya diri. Beliau pun berjanji tidak akan melarang Sha untuk mengembangkan projek ini.

Setelah meminta sang ibu masuk ke area rekam video, Sha pun menyambut layaknya host dan bintang tamu dengan bersalaman. Batin Sha pun girang karena sang ibu mengikuti arahannya. .

"Apa kabar Bu Rahmi?" sapa Sha sok jadi host acara gitu, padahal dirinya menahan tawa melihat sang ibu yang terus menatapnya.

"Ba-ba, baik!" lah si ibu terbata karena grogi dengan kamera. Oke senyum Sha sedikit meleot bahkan matanya pun spontan melotot karena sang ibu gugup.

Sembari memaksa tersenyum Sha pun bergumam, "Jangan gugup Bu. Anggap saja tidak ada kamera."

Namun apa yang terjadi, ibu malah tertawa ngakak, melihat ekspresi sang anak yang kesalnya sudah diubun-ubun. Kurang ajar banget juga anak, main melotot saja pada sang ibu.

"Sumpah ibu gak kuat, Sha. Kamu lucu abis kalau nahan kesal gitu. Hahahhaha. Ya maaf lah, bukan artis wajar lah gugup di kamera," ujar beliau santai bahkan sambil memukul lengan Sha.

Gadis itu cemberut, benar-benar kesal. "Ah ibu, prologku bagus banget loh, lancar gitu. Ah ibuuuuu," rengeknya kesal.

"Ya udah ulang-ulang," ajak ibu tak tega tapi ingij tertawa. Duh pantes artis bayarannya mahal ya, akting buat tidak gugup aja susah minta ampun.

"Ogah!" ucap Sha cemberut. Bayangkan saja, sudah semangat, bahkan salam pembukanya lancar dan mulus, tiba-tiba dibuyarkan dengan gelakan tawa sang ibu yang mengaku gugup. Dan kini beliau meminta diulang? ingin menangis guling-guling sajalah. Rasanya untuk menaikkan mood berbicara lancar susah, sudah terlanjur badmood.

"Besok aja deh, udah terlanjur badmood!"

"Heleh gitu aja udah badmood, ingat ya nanti kalau sudah rekam asli tuh wajar banget cut, cut an," ucap beliau disamakan dengan syuting artis. "Artis-artis kalau syuting gitu tiba-tiba tertawa trus dicut lalu diulang."

"Iya itukan artis, Bu!"

"Ya sama kayak Ibu, ini baru pertama rekaman video maemunah, wajarlah gugup." Sha menyadari apa yang diucapkan sang ibu memang benar. Secara tersirat, ibu menyuruh dia untuk tidak gampang menyerah, kalau hasil shoot gak oke maka diulang sampai oke. Kedua, pesan tersirat dari beliau adalah untuk video pertama merupakan awal berkembangnya projek Sha. Tidak apa-apa di awal banyak kesalahan, tapi seiringnya waktu kemampuan berkomunikasi ditingkatkan lagi. Banyak introspeksi dan mau menerima pendapat orang. Bayi saja mau berjalan berkali-kali jatuh bukan?

"Tuh Sha bagus kan?" tanya Sha memuji hasil rekamannya.

"Ya emang bagus, ibu aja heran kamu kok bisa seceriwis itu. Cocok ih jadi artessss," goda ibu yang ikut melihat hasil rekamannya.

"Makanya kita harus kerja sama, Bu. Bikin video yang bagus, trus banyak yang lihat, lalu nanti banyak yang like, ah dapat uang dari you*ube, kita kaya Bu...." cicit Sha dengan kehaluannya.

"Heleh, syuting diulang saja ngambek, mau dapat uang banyak. Ngimpi."

"Ya elah, amin napa Bu."

"Ya deh, amin-amin," ucap Ibu sambil menuju dapur, mau berkutat pada aneka bumbu masakan.

"Eh..Bu, Bu, bentar clip on Sha!" Sha pun mengejar sang ibu yang sepertinya tidak menghiraukan teriakan Sha.

"Nanti kalau Sha banya uang, ibu gak akan aku biarkan menjadi pedagang lagi. Gak usah berat-berat kerja," ucap Sha sembari melepas capitan clip on, lalu memeluk sang ibu dengan erat.

"Eh...jangan salah, dengan berdagang nasi gini juga bisa menyekolahkan Sha sampai sarjana tau, kalau Sha uangnya banyak ajak ibu ke salon aja cukup."

Beginilah sodara, di saat ingin melow dengan sang ibu atas pencapaian anaknya malah dijawab dengan hal remeh. Ke salon? Sungguh permintaan ibu yang sederhana. Kalau ke salon InsyaAllah bisa lah gak usah nunggu uang banyak.

"Besok sabtu kita ke salon," ucap Sha sambil melepaskan dekapannya.

"Buat apa?" nah-nah pelupa kan, tadi minta apa giliran dituruti malah tanya buat apa.

"Kan minggu mau syuting, biar syantiiiikkk," ucap Sha sambil mengibaskan rambutnya. Centil.

1
Susanti Susanti
Luar biasa
Sumiyati
keren👍👍👍
Ray Aza
hidup adalah pilihan, pilihan kalian adalah utk menderita krn cinta jd nikmati resikonya. hny diri kita yg bs menentukan mau bahagia atau menderita. life is too so short to make a dum choice
Lel: bijak banget kak
total 1 replies
Ray Aza
bwahahahahahaaaaa
Ray Aza
😂😂😂😂
Ray Aza
😅😅😅😅
Ray Aza
lah sebapak sama sha
Lel: iyes dunia sempit kan
total 1 replies
Ray Aza
ya udahlah suruh cerai aja drpd bawa pnyk kemana2 korbannya makin bnyk, ga untungnya maksain pernikahan toxic. kl sang menantu bs sabar n istmw sih gapapa dipertahankan. lha ini menantu jg toxic bgt kok. kl pun ga balik sm sha minimal bs memulai hidup br dgn br dgn suasana baru
Ray Aza
tinggal talak aja susah amat
Ray Aza
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣....sudah kudugong
Ray Aza
giliran urusan perut auto keliatan ganteng ya tun. 😅😅😅😅
Lel: jiwa gratisan
total 1 replies
Nasi Goreng songo
kalo kata aku sih,farah udah suka ama irayad lama.mungkin mlm itu bagian rencananya.tpi pura² sok polos,,
Lel: iya memang
total 1 replies
irma hidayat
bagus banget ceritanya suka
Lel: terimakasih
total 1 replies
reti
knp cerita bagus kok pembacanya sedikit ya?
byk pelajaran hdp lho dimana wanita hrs kuat dlm kondisi apapun
Lel: iya nih...belum bisa promosi banyak...terimakasih
total 1 replies
di wish
terlaluber tele2
Lel: terimakasih
total 1 replies
nanik sriharyuniati
Luar biasa
Reni Setia
udah tamat ini ya,,,, makasih author untuk novelnya
Yayu Rulia
sangat suka alurny..
Lel: terimaksih
total 1 replies
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
ARSYAD .SHA🥰
Nabil Az Zahra
hilih arya gak bijak bgt jd ortu,harusnya kdih tau tuh duo lampir siapa dulu yg di halalin, enak aja main sebut pelakor!!! jd cwo gak tegas amat
Lel: terlalu takut dengan keluarganya sejak dulu
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!