Rumah Kost Pak Manto

Sraaaaak.

Satu hentakan yang sangat kuat rambut panjang itu sekarang melilit tubuh Rena mulai dari ujung kaki hingga ujung kepala, membuat gadis ini sudah tidak bisa untuk bergerak lagi akibat sangking takut dan juga jerat dari rambut tersebut begitu kuat sehingga Rena hanya bisa terdiam kaku dan berharap akan ada orang masuk untuk menolong dia.

Entah ini rambut milik siapa sehingga dia memiliki niat jahat seperti itu kepada Rena yang sebenarnya tidak ada pernah mengganggu dia, Rena bisa di katakan sudah cukup lama tinggal di kos ini dan baru sekarang merasakan energi yang sangat kuat dari seorang arwah sehingga mendapat gangguan seperti sekarang.

Dulu dia sama sekali tidak mendapat gangguan dari iblis atau arwah gentayangan sehingga tetap anteng dan betah di sini karena harga yang murah dan juga setiap hari Jumat akan mendapat makanan gratis, jadi memang Rena merasa betah dan nyaman tinggal di kos milik Pak Manto yang sudah sangat lama di bangun itu.

Baru sekarang setelah kejadian atau lebih tepatnya kedatangan Gita dan Luna maka semua mulai merasakan ada yang tidak beres pada kos tersebut, kalau memang sebelumnya mereka sudah ada yang kehilangan teman dan itu bukan hanya sekali dua kali saja melainkan memang sudah sangat sering terjadi.

Tapi para penghuni tidak pernah mendapat teror menakutkan seperti itu sehingga Rena sekarang merasa kedatangan dua gadis itu mampu membuka sesuatu yang berbeda di alam gaib, Gita yang baru saja datang saja sudah berhasil membuka pintu kamar itu walau saat ini dia harus celaka karena mendapat serangan dari hewan berkaki banyak.

"Aku tidak ingin celaka sendiri di sini." bisik sebuah suara yang entah datang dari mana.

Blaaaaap.

"Hah, tempat apa ini?!" Rena terperanjat ketika dia sudah ada di tempat yang berbeda.

"Ya Allah kok aku sudah tidak ada di dalam kamar lagi sekarang?!" Rena segera bangkit karena dia takut ada hal lain.

Menatap asing tempat yang sama sekali tidak pernah dia memasuki selama tinggal di sini, dan yang paling jelas ini bukan sebuah bangunan sehingga Rena sangat yakin bahwa dirinya tidak lagi ada di dalam kos milik Pak Manto itu, pasti ada sesuatu yang telah membawa dia pergi dari sana dan ingin menunjukkan sesuatu yang berbeda.

Rena merasa tidak sanggup dan dia ketakutan untuk tetap ada di sini karena memang dia tidak memiliki kekuatan atau pun tentang pengetahuan hal gaib, perlahan namun pasti kaki Rena menyusuri tempat ini untuk melihat apa ada orang lain yang tinggal di tempat mengerikan seperti sekarang.

"Ini hutan apa kok terasa begitu angker dan seram?" Rena mengusap tangan sambil menoleh ke sana kemari.

Cieeeeeet.

"Allahu Akbar!" Rena kaget karena ada kelelawar yang lewat barusan.

Cieeeeeet.

"Banyak sekali, kelelawar kan tanda ada hantu yang tinggal di sini ya!" Rena membatin di dalam hati karena dia sudah begitu cemas.

"Ini juga tempat apa Dan kenapa aku bisa sampai di sini sekarang?" Rena menoleh ke belakang untuk memastikan apa ada yang mengikuti dia.

Slaaaaap.

"Aaaaagkkk!"

Rena terperanjat ketika dari dalam tanah muncul tangan yang seperti akan menangkap kaki dia, karena kaget itu membuat Rena jatuh terjengkang ke belakang sehingga tangan tersebut tepat ada di depan mata dan gadis ini mendelik ketakutan karena tangan tersebut berkuku panjang dengan warna hitam.

"Hihihiiiiii...

"Jangan ganggu aku! aku tidak ada salah pada dirimu." gadis ini menangis ketakutan karena dia yakin itu adalah arwah gentayangan.

"Tidak semua orang celaka karena kesalahan yang telah dia lakukan." suara gadis menggema dalam hutan ini.

"Ku mohon jangan sakiti aku." ucap Rena sambil menggigit jari karena dia belum menemukan di mana arwah itu berada.

Slaaaaap.

"Aaaah Ibu tolong aku, Bu!" Rena histeris karena dia sungguh takut saat ini dan berteriak memanggil Ibu.

Slaaaaap.

Slaaaaap.

"Aku juga punya Ibu." bisik suara itu kembali.

Tangan yang keluar dari dalam tanah dan berkukuh hitam itu bukan hanya satu atau dua saja, udah ada sekitar sepuluh tangan yang keluar dari dalam tanah dan mereka semua tidak memiliki tubuh karena memang hanya tangan yang keluar dari sana, itu saja sudah membuat Rena ketakutan setengah mati.

Pohon yang ada di hutan ini seolah bergerak dan mengejek Rena yang kembali berlari pontang-panting karena rasa takut di dalam hati, di belakang sana lengkap sudah dengan suara tawa yang begitu kencang sehingga membuat Rena merata saat ini dia mulai di ambang kematian akibat di kejar oleh para arwah.

"Ya Allah tolong aku, Ya Allah!" gadis cantik ini bersembunyi di dalam gua kecil untuk melindungi diri.

Ingin sekali rasanya Rena menganggap ini semua hanya mimpi buruk belaka Dan ingin segera bangun agar tidak terus berlari kesana kemari menghindari arwah gentayangan itu, namun dia sudah berusaha untuk mencubit tangan agar segera sadar tapi ternyata hanya rasa sakit yang dia dapat.

"Tidak mungkin ini semua kenyataan Ya Allah." kembali Rena menangis karena dia begitu takut.

Jreeeeeeng.

"Aaaagghhhkk!"

"Heheeee.....kemana pun kau berlari namun itu tidak menjamin kau akan bisa selamat." gadis berwajah hancur muncul di hadapan Rena.

"Jangan ganggu aku, tolong jangan ganggu aku!" Rena menutup mata karena tidak sanggup melihat tetesan darah yang mengucur dari wajah gadis itu.

"Cup, cup jangan menangis." gadis berwajah hancur malah menepuk-nepuk lembut tangan Rena sehingga membuat gadis ini tambah histeris.

"PERGIIIIII....PERGI DARI HADAPAN KU SEKARANG!" jerit Rena karena bau amis yang begitu menusuk di dalam hidung.

Namun gadis berwajah hancur itu justru terkekeh pelan dan seolah sangat puas karena sudah membuat Rena ketakutan seperti sekarang ini, Rena merasa hidup dia akan berakhir sekarang karena memang mendadak saja sudah ada di tempat yang tidak dia kenal bertemu dengan arwah gentayangan berwajah hancur.

Slaaaaap.

"Bau darah ku wangi kan? enak sekali kan!" seringai gadis berwajah hancur itu.

"Tidaaaaaak." pekik Rena.

"Ayo cium bau darah ku ini, nikmati aroma yang sangat lezat!" gadis berwajah hancur mengusapkan darah dia di wajah Rena.

Sekuat tenaga Rena bangkit dan dia kembali berlari agar bisa lepas dari gadis berwajah hancur itu, tunggu dia tidak sanggup bila ada terus berdekatan dengan gadis tersebut. belum lagi bisa mengatasi rasa takut masih juga diserang dengan berbagai macam bau yang ada di hutan ini karena bukan hanya darah saja yang mulai tercium di hidung Rena, ada bau bangkai sehingga membuat Rena sangat tidak fokus dan kemudian dia tersandung oleh sesuatu sehingga jatuh telungkup di atas tanah.

Selamat pagi menjelang siang besti.