Sistem Pilihan

''heyyy kalian kenapa?'' tanya Kris pura-pura tak tau dengan keterdiaman Mika namun setelahnya ia mengernyit heran sebab reaksi Jasmine tak jauh berbeda dengan Mika.

BRUK

''MIKA'' Teriak Kris dan Alan saat melihat Mika pingsan sedangkan jasmine tiba-tiba menangis.

Kris dan Alan tak melihat Jasmine menangis sebab tengah membawa Mika menuju UKS.

''Kris jangan-jangan Mika kena serangan jantung lagi'' tebak Alan hingga membuat Kris panik.

''jangan ngasal deh kalau ngomong'' ketus Kris namun tak ayal ia juga takut kalau perkataan Alan benar.

Ia semakin mempercepat larinya menuju UKS karena takut membuatnya menjadi tersangka kalau terjadi sesuatu pada Mika.

Beberapa murid juga mengantar Jasmine menuju UKS, mereka berpikir Jasmine terlalu terkejut melihat Mika pingsan hingga ia menangis.

Kris, Alan dan Mika sudah sampai di UKS, segera Mika diperiksa oleh dokter yang berjaga.

''bagaimana dok?'' tanya Kris khawatir, ia benar-benar tak mau di penjara.

''mika baik-baik saja, dia hanya pingsan karena terkejut'' jawab dokter.

''bukan kena serangan jantung kan dok?'' tanya Alan hingga membuat Kris meliriknya dengan tajam.

''hehehe bukan, dia hanya terkejut saja'' kekeh si dokter saat melihat kepanikan keduanya, si dokter mengira keduanya mengkhawatirkan Mika padahal sebenarnya mengkhawatirkan nasib Kris kalau sesuatu terjadi pada Mika.

Jasmine memasuki UKS, pandangan matanya bertemu dengan Kris dan kembali membuatnya menangis sesugukkan.

''Mika baik-baik saja, dia hanya terkejut saja. Gue minta maaf karena sudah membuat teman lo pingsan'' ucap Kris yang tak tau kenapa Jasmine menangis.

'dia memang kaya dan baik tapi juga sangat bodoh' batin Alan geleng-geleng kepala melihat kelakuan Kris.

''hiks ... hiks ....'' tangisan Jasmine semakin pecah hingga membuat Kris semakin kebingungan sebab ia sudah menjelaskan keadaan Mika yang hanya pingsan karena terkejut.

'salah gue sendiri karena tak memberitahunya tentang perasaan gue sehingga ia menganggap tangisan ini karena mengkhawatirkan kondisi Mika' batin Jasmine menyalahkan dirinya sendiri.

''duduk dulu ya, nih minum air juga. Gue yakin sebentar lagi Mika pasti siuman'' ucap Kris sambil menyodorkan air putih pada Jasmine.

'tidak gue harus mengatakannya sekarang juga kalau tidak maka semuanya pasti akan terlambat' batin Jasmine.

Tiba-tiba Jasmine memeluk Kris lalu berkata sesuatu yang membuat Kris terkejut.

''gue menangis bukan karena mengkhawatirkan wMika, tapi karena gue sakit hati dengan ucapan lo dikantin''

''apa maksud lo? gue nggak ngerti'' tanya Kris tak paham.

''gue suka sama lo, gue cinta sama lo'' jawab Jasmine yang memeluk Kris dengan semakin erat.

PRANG

Gelas air putih yang dipegang Kris terjatuh keatas lantai hingga pecah sebab dia terkejut dengan pengakuan Jasmine.

'Jasmine suka sama gue' batin Kris tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

Jasmine segera melepaskan pelukannya dan melihat pecahan gelas diatas lantai, ia ingin mengambilnya namun segera ditahan oleh Kris.

''jangan, biar gue saja'' Kris segera mengambil pecahan gelas itu lalu membuangnya keluar, namun setelahnya ia tak kembali ke UKS sebab perlu memahami semua yang terjadi dulu.

''hahhhh sekarang semuanya menjadi rumit'' desah Kris dengan berat.

Saat ini Kris sedang duduk di kursi taman lalu seseorang duduk disampingnya.

''disukai banyak orang ternyata ribet juga'' celetuk orang yang duduk disamping Kris yang tak lain adalah Alan.

''gue nggak nyangka kalau Jasmine suka sama gue'' lirih Kris.

''dia emang sudah suka elo sejak elo berubah tapi elonya aja yang nggak tau sebab selalu mencoba menjauhi Mika sehingga tak melihat kalau ada yang memerhatikan lo'' ucap Alan hingga membuat Kris terkejut sebab tak mengetahui fakta itu.

''hahhhh sekarang gue harus bagaimana?'' tanya Kris tak berdaya.

''yahhh jalanin aja dulu'' jawab Alan.

''apa yang perlu dijalanin?'' tanya Kris.

''pertemukan mereka berdua dengan Luna dan Desi, biarkan mereka yang memutuskan'' jawab Alan.

''kalau menggunakan cara lo kenapa gue ngerasa kalau gue seperti barang yang harus dioper maupun dibagi ya'' ucap Kris sambil menggaruk kepalanya.

Alan tak bersuara lagi sebab apa yang dikatakan Kris memang benar, ia seperti barang langka yang di perebutkan oleh banyak wanita.

Waktu terus berlalu dan saat ini Kris dan Alan sedang mengikuti pelajaran, sedangkan Mika dan Jasmine masih berada di ruang UKS.

''jadi elo juga suka dengan Kris?'' tanya Mika, ia mengetahui hal itu karena ia sudah siuman saat Jasmine mengatakan suka dan cinta pada Kris.

''hmmm gue suka sama dia'' angguk Jasmine.

''sejak kapan?'' tanya Mika lagi.

''entahlah, rasa itu tiba-tiba hadir saat sifatnya berubah dan gue mulai mengenalnya karena lo'' jawab Jasmine jujur.

''lalu apa lo akan mengejarnya dan bersaing dengan gue?'' kembali Mika bertanya.

''dia adalah cinta pertama gue, apa yang akan elo lakuin pada cinta pertama lo meskipun banyak orang yang mengatakan kalau cinta pertama tak akan pernah berhasil?'' tanya balik Jasmine hingga membuat Mika terdiam.

''elo juga tau kalau kris sudah milik kedua pacarnya, bahkan mereka sudah tidur bareng jadi apa yang akan elo lakuin?'' pertanyaan Mika kali ini membuat bibir Jasmine kelu, ia tidak bisa menjawabnya sebab hati dan pikirannya bertentangan.

Hatinya berkata ia harus tetap berjuang, siapa tau ada jalan. Sedangkan pikirannya berkata untuk menyerah dan melupakan Kris karena masa depannya masih panjang, pikirannya berkata pasti dia bakalan menemukan cinta yang lainnya. Seseorang yang hanya memberikan seluruh cintanya padanya dan bukan membagi cintanya pada wanita lainnya.

''gue tak tau, lalu apa yang akan elo lakuin?'' tanya Jasmine mengembalikan pertanyaan Mika yang tak bisa ia jawab.

''tentu saja berjuang, gue akan nemuin kedua pacarnya dan membujuk mereka untuk menerima gue sebab gue dan keluarga gue membutuhkannya. Gue sangat menyukainya dan tak masalah dengan cintanya yang terbagi sedangkan keluarga gue membutuhkan uang dan koneksinya. Elo juga tau bagaimana persaingan di keluarga gue, banyak yang mengincar perusahaan yang sudah dibangun bokap gue dengan penuh perjuangan. Keluarga gue tak seperti keluarga elo yang damai karena tak memiliki banyak saudara'' jelas Mika panjang lebar.

''kalau gue memilih jalan yang sama kayak lo bagaimana?'' tanya Jasmine.

''gue sih nggak masalah, masalahnya keluarga elo mau ngggak lihat putri kesayangan mereka mendapatkan cinta yang terbagi. Apalagi elo adalah satu-satunya pewaris di keluarga lo'' ucap Mika hingga kembali membuat Jasmine terdiam dan kali ini juga menunduk sedih.

''gue dapat dukungan penuh dari keluarga jadi bisa mengejarnya, kecuali elo juga bisa dapat dukungan penuh maka baru bisa mengejar Kris juga'' sambung Mika.

'sekarang gue harus bagaimana? berjuang atau lari?' batin Jasmine tak tau mau memilih yang mana.

KRINGGGGGGG

Tak terasa bel pulang berbunyi, segera para murid berhamburan keluar kelas.

Mika dan Jasmine melihat kearah jendela dan dibawah sana ada Alan dan Kris yang sedang berjalan menuju parkiran sekolah.

Mika menatap Kris dengan penuh tekad kuat sedangkan Jasmine menatap Kris dengan berbagai ekspresi yang rumit.