Laras tidak pernah kekurangan uang sama sekali,bahkan hidupnya bergelimang harta dan sialnya dia tidak pernah berpacaran dengan lelaki manapun.
Namun kini dia merasa tertantang dengan pemuda tampan yang merasa kehidupannya sama seperti dirinya menurut prasangakanya,bahkan dia menjadikan lelaki tampan itu penghangat ranjangnya.
Sebut saja Laras gila,karena berani membawa seorang lelaki ke rumahnya dan bahkan Laras begitu tertarik dengan lelaki tampan ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aries, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8
“Aaaa”teriak Rose kencang di rumahnya.
Dia melempar barang-barang di kamarnya,merasa kesal dengan Laras dan berani-beraninya Laras mencium Kevin di depan matanya.
“Sial,kenapa dia seberani itu!!! Bukankah,selama ini dia cupu”gumamnya dengan nafas yang berat.
“Tenangkan dirimu Rose,apa selama ini dia pura-pura polos di hadapan kita”ucap Anggun mencoba menenangkan Rose.
“Dia penurut bukan? Bahkan,dia selalu menuruti apapun keinginan kita selama ini!!!”
“Kau benar,aku juga berpikir hal yang sama dengan kamu”ucap Anggun setuju dengan perkataan Rose.
“Apa dia benar-benar di tugaskan Dosen?”tanya Rose menatap Anggun.
“Aku belum mendapatkan informasi detailnya tentang kedekatan mereka,bahkan di kampus beredar mereka pacaran dan di juluki couple goals saat ini.”
“Shit,enak saja dia merebut Kevin dari ku”ucap Rose semakin marah.
“Apa kita beri pelajaran saja dia?”tanya Anggun menatap Rose serius.
“Kau benar,tapi apa yang harus kita lakukan”balas Rose gelisah.
“Kita pantau saja mereka,mungkin ada celah bagi kita memberi mereka pelajaran”ucap Anggun tersenyum miring.
“Kita lakukan sesuai apa yang kau katakan,Laras kau tunggu saja pelajaran dari kami”ucap Rose penuh dendam.
Anggun tersenyum kecut saat ini,karena dia merasa iri dengan Rose dan Laras.Apapun yang Rose katakan,Laras selalu memberikan apapun yang dia inginkan dan sedangkan dirinya harus menahan diri.
Mungkin,salah dia juga merasa tidak enak terhadap Laras.Akan tetapi,dia juga berubah pikiran dan harus mendapatkan apa yang dia inginkan seperti Rose yang selalu di kabulkan keinginannya oleh Laras.
...****************...
Laras merasakan milik Kevin yang terus menyentuh area sensitifnya,dia merasa terganggu dan ada perasaan cemas di dalam dirinya.
Kevin memindahkan Laras ke atas ranjangnya,bahkan ciuman mereka cukup panas dan jemari Kevin aktif menarik tali celana dalam yang di pakai Laras.
Laras merasakan inti miliknya di sentuh,dia memejamkan matanya dan merasakan aliran panas pada tubuhnya.
Jemari Kevin mulai basah dengan cairan yang keluar dari inti Laras,dia menghentikan tindakannya lalu turun mencium leher Laras.
“Shit,rasanya tidak karuan dan aku terbuai dengan sentuhan Kevin”batin Laras terlena.
Sensasi dingin dia rasakan saat ini,dia tidak menduga tindakan Kevin begitu liar dan rasanya cukup menakjubkan.
“Ahhhh,Kevin”panggil Laras lirih dengan nada seraknya.
Kevin menghentikan tindakannya,dia langsung menatap Laras yang kini menatap ke arahnya dan Laras langsung duduk di hadapan Kevin.
“Kau nakal”ucap Laras mengangkat dagu Kevin.
“Kau sangat seksi”puji Kevin menatap Laras.
Laras tersenyum manis ke arah Kevin,dia membuka kancing kemeja Kevin satu persatu dan melempar kemejanya ke sembarang tempat.
“Gimana tawaranku? Kau bersedia tinggal di rumahku?”tanya Laras melingkarkan kedua tangannya di leher Kevin.
“Jika orang tua mu marah,apa yang harus aku lakukan”ucap Kevin menarik pinggang Laras.
“Gimana,kalau kamu diam-diam tinggal di rumahku”ucap Laras dengan senyuman nakalnya.
“Itu semakin menarik,kita seperti main petak umpet”balas Kevin mengelus punggung Laras.
“Benar-benar menarik”kata Laras setuju dengan ucapan Kevin.
Laras menyentuh perut kotak-kotak Kevin,dia menyusurinya secara perlahan dan itu membuat Kevin merasakan sensasi dingin.
“Kau akan semakin menggoda,jika memakai kemeja ku”ucap Kevin menatap manik mata Laras.
“Kau ingin melihatnya,seberapa menggodanya aku”kata Laras yang membuat Kevin tertidur.
“Kau wanita pertama yang bermain liar dengan ku”ucap Kevin tersenyum.
“Kau juga lelaki pertama yang bermain liar dengan ku”balas Laras tidak ingin kalah.
“Oh shit,kau sungguh menggoda Laras”puji Kevin menatap Laras dengan tatapan lapar.
Laras yang mendengarnya hanya tersenyum,tapi dia tidak mungkin bertindak lebih saat ini dan mengingat tugas mereka belum selesai.
“Mau kemana?”tanya Kevin melihat Laras yang berjalan mengambil celana dalam yang telah dia lempar.
“Jelas menyelesaikan tugas kita”balas Laras yang kini sudah rapi lalu duduk menyalakan laptop.
“Oh shit,kau mempermainkan aku”umpat Kevin,karena merasa Laras mempermainkannya.
“No,karena kita belum menyelesaikan tugas sari Dosen dan ini bukan waktunya main-main”peringat Laras yang cuek.
Kevin menahan nafasnya kasar,dia memilih beranjak dan pergi ke kamar mandi lalu menenangkan dirinya yang sudah berada di ambang menginginkan Laras.
Setelah Kevin masuk kamar mandi,Laras tersenyum kecut dan merasa cukup menarik dengan apa yang sudah mereka lakukan.
“Tidak semudah itu,kau mengambil mahkotaku Kevin”gumam Laras menarik nafasnya panjang.
Mereka menyelesaikan tugas mereka hingga sore hari,bahkan Laras merasa matanya sudah lelah menatap laptopnya yang penuh dengan rumus-rumus formula penelitian.
“Meskipun kau terlahir kaya,tapi pikiranmu cukup cerdas dan tidak seperti orang kaya kebanyakan yang mengandalkan uang untuk sekolah mereka.Bahkan rata-rata bertindak semena-mena dan memandang pendidikan remeh,tapi berbeda dengan kamu yang benar-benar giat dalam belajar.”
“Jangan samakan aku dengan mereka,aku pewaris yang harus serba bisa dan tidak terlalu mengandalkan koneksi orang tuaku.Aku punya kemampuan,kemampuan itu harus aku andalkan untuk membanggakan orang tuaku sendiri”ucap Laras yang kini menutup layar laptopnya.
“Mau pulang?”tanya Kevin melihat Laras yang merapihkan barang-barangnya.
“Pikirkan tawaranku saat tadi,aku harus pergi dulu ke tempat lain”balas Laras sudah bersiap pergi.
“Mau aku antar pulang?”tawar Kevin memegang tangan Laras.
“Tidak perlu,supirku sudah di bawah”balas Laras tersenyum.
“Kau yakin,tidak ingin di antar olehku”ucap Kevin memastikan.
“Yakin,lagi pula dia sudah di bawah dan aku tidak ingin merepotkan kamu sama sekali”kata Laras menghela nafasnya kasar.
Kevin mengangguk mengerti,kemudian mengantarkan Laras ke luar tempat tinggalnya dan menemani Laras hingga Laras masuk ke dalam mobil.
“Sampai jumpa”ucap Laras,kemudian mobil pergi meninggalkan tempat Kevin.
Laras menatap lurus ke depan,dia akan mengunjungi ibu Arkana dan merasa rindu dengan ibu Arkana.Apalagi,mereka cukup dekat dan jelas ibu Arkana tidak sesibuk ibunya sendiri.
“Ke rumah Arkana pak”ucap Laras sambil menatap ke arah jalanan.
“Baik nona”balasnya singkat.
Dia begitu rindu dengan Arkana,padahal mereka tau jelas hubungan apa yang terjalin dan anehnya Laras selalu merindukan Arkana.
“Apa aku menyukai Arkana,meskipun Arkana tidak ada di sisiku”batin Laras.
Laras tidak tau penampilan Arkana seperti apa saat ini,terkadang lewat video call dan jauh dari kenyataan aslinya.
“Kapan sih,Arkana pulang lagi ke sini”gumam Laras merasa sedih.
Karena merasa lelah,Laras kemudian memejamkan kedua matanya dan langsung terlelap di mobil,hingga sepanjang perjalanan menuju rumah Arkana dirinya dalam kondisi tidur.