NovelToon NovelToon
Batu Rang Bunian

Batu Rang Bunian

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: HARJUANTO

Deskripsi Novel: Batu Rang Bunian

​"Batu Rang Bunian" adalah sebuah petualangan seru yang membongkar batas antara dunia kita yang penuh cicilan dan deadline dengan alam Bunian yang misterius, katanya penuh keindahan, tapi faktanya penuh drama.

​Sinopsis Singkat:
​Ketika seorang pemuda bernama Sutan secara tidak sengaja menemukan sebongkah batu aneh di dekat pohon beringin keramat—yang seharusnya ia hindari, tapi namanya juga anak muda, rasa penasaran lebih tinggi dari harga diri—ia pun terperosok ke dunia Bunian. Bukan, ini bukan Bunian yang cuma bisa menyanyi merdu dan menari indah. Ini adalah Bunian modern yang juga punya masalah birokrasi, tetangga cerewet, dan tuntutan untuk menjaga agar permata mereka tidak dicuri.

​Sutan, yang di dunia asalnya hanya jago scroll media sosial, kini harus beradaptasi. Ia harus belajar etika Bunian (ternyata dilarang keras mengomentari jubah mereka yang berkilauan) sambil berusaha mencari jalan pulang. Belum lagi ia terlibat misi mustahil.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HARJUANTO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 17 Bagian II - BAB 18 Bagian I

BAB 17: Kota Pikir dan Virus Niat Kotor

​Bagian II: Pemulihan dan Analisis Ancaman

​Sutan kembali ke kesadaran di Kubah Kristal Bening. Ia terengah-engah, tubuhnya basah oleh keringat, namun senyum kemenangan terpancar di wajahnya. Energi Niat Murni Permata Pak Leman kini berdenyut kuat, menandakan kesuksesan.

​Di sekelilingnya, para meditator Bunian mulai bangkit, mata mereka kembali bersinar dengan ketenangan. Penjaga Awan menghampiri Sutan dengan penuh rasa syukur.

​"Duta Sutan, kau telah memulihkan Niat Murni kami. Kau telah menyelamatkan Kota Zenith dari keruntuhan spiritual," kata Penjaga Awan, membungkuk dalam-dalam.

​"Jangan khawatir, Penjaga. Utang Dimensi ini sudah lunas," jawab Sutan, sambil mengusap keningnya.

​Sutan segera melakukan analisis mendalam terhadap sisa-sisa virus Niat Kotor yang ia tangkap. Ia menggunakan kartu nama kristal Raja Pualam sebagai hard drive sementara.

​"Virus ini sangat cerdas," jelas Sutan kepada Penjaga Awan. "Ia memanfaatkan celah emosional yang paling dalam, lalu memproyeksikannya sebagai distraksi digital. Avatar Gelap yang aku lawan adalah sisa Niat Jahat Putri Malam Sunyi, diprogram oleh Direktur OPD.

Mereka menargetkan Penyesalan, Ambisi, dan Ketidakmampuan Fokus."

​Sutan menyimpulkan bahwa OPD telah mengubah strategi mereka secara total.

Mereka menyadari bahwa menyerang energi fisik Keseimbangan akan selalu gagal karena Ratu Puspa Sari selalu bisa memulihkannya. Sebaliknya, mereka kini menyerang integritas spiritual para penjaga dimensi.

​"Mereka mencari tempat di mana niat spiritual paling lemah dan ketidakpercayaan paling tinggi," gumam Sutan.

​Penjaga Awan terkejut. "Ketidakpercayaan? Itu adalah kelemahan terbesar kami, Duta! Para Bunian dan entitas gaib lainnya memiliki sejarah panjang dalam saling meragukan niat satu sama lain! Mereka tahu celah ini."

​Sutan mengangguk. Ia melihat ke peta dimensi di laptop Buniannya. Ia mencari lokasi yang memiliki kerapuhan spiritual dan sejarah konflik dimensi yang paling panjang.

​Satu lokasi berkedip merah: Dimensi Koral Hitam.

​"Inilah target selanjutnya," kata Sutan, menunjuk ke peta. "Dimensi Koral Hitam. Itu adalah tempat di mana Bunian dan entitas Gaib Laut hidup berdampingan dengan konflik selama ribuan tahun. Ketidakpercayaan di sana sangat tinggi.

Markas OPD pasti ada di sana, siap menyebarkan virus keraguan massal!"

​"Dimensi Koral Hitam... Itu adalah tempat berbahaya. Niatnya sangat keruh, Sutan," Penjaga Awan memperingatkan.

​"Sempurna," kata Sutan, mengambil ranselnya. "Markas harus ada di sana. Karena tempat yang paling sulit dimasuki bukanlah tempat yang dilindungi kekuatan, tapi tempat yang dilindungi oleh Ketidakpercayaan yang mendalam."

​Sutan berpamitan pada Penjaga Awan. Ia kini harus melanjutkan misinya sendirian, tanpa Pualam dan Pangeran Senja. Ia adalah Jembatan Dimensi, dan jembatan harus berjalan tanpa henti.

​BAB 18: Strategi Jembatan Dimensi dan Markas di Balik Ketidakpercayaan

​Bagian I: Menggali Konflik di Dimensi Koral Hitam

​Perjalanan ke Dimensi Koral Hitam adalah ujian nyata bagi Sutan. Dimensi ini terasa berat dan lambat. Segala sesuatu terbuat dari karang hitam pekat dan lumpur abyssal.

Keseimbangan di sini sangat rapuh; atmosfernya dipenuhi energi keraguan yang pekat.

​Sutan berjalan hati-hati di dasar laut yang gelap. Batu Putihnya terasa berat, terus-menerus melawan energi negatif yang mencoba mengganggu niatnya.

​Sutan menggunakan Batu Putihnya untuk membuka jalur komunikasi terenkripsi dengan Ratu Puspa Sari di Kerajaan Bunian.

​"Ratu, aku sudah menemukan pola serangan OPD. Mereka menargetkan Ketidakpercayaan di Dimensi Koral Hitam. Ini adalah tempat yang paling keruh niatnya," lapor Sutan.

​Ratu Puspa Sari, melalui proyeksi hologram yang berkedip di depan Sutan, tampak khawatir. "Aku mengerti, Sutan. Di sana, keraguan antara Bunian dan Gaib Laut sudah menjadi bagian dari alam.

OPD tahu bahwa ketidakpercayaan adalah racun yang paling efektif bagi Keseimbangan."

​"Aku perlu tahu kelemahan mereka, Ratu. Bagaimana cara menghadapi keraguan yang sudah mendarah daging?" tanya Sutan.

​"Satu-satunya cara untuk melawan keraguan adalah dengan Bukti Persatuan yang tak terbantahkan," jawab Ratu. "Di Dimensi Koral Hitam, ada legenda tentang Permata Simbiosis—permata yang hilang ribuan tahun lalu, yang konon diciptakan oleh Bunian dan Gaib Laut saat mereka pertama kali mencoba berdamai. Jika kau bisa menyatukan kembali Permata itu, keraguan akan terhapus sementara."

​"Permata Simbiosis. Baiklah. Di mana aku harus mencarinya?"

​"Permata itu terpecah menjadi dua: Kristal Niat yang hilang di reruntuhan Bunian kuno, dan Karang Jati Diri yang tersembunyi di kuil Gaib Laut. Kau harus mendapatkan keduanya, Sutan. Tanpa itu, OPD akan memicu perang dimensi besar-besaran di sana!"

​Markas di Balik Ketidakpercayaan

​Sutan segera bergerak menuju reruntuhan Bunian kuno. Tempat itu terlihat seperti kota Atlantis yang tenggelam, terbuat dari batu abu-abu yang kini ditumbuhi karang hitam.

​Menggunakan kemampuan hacking niatnya, Sutan melacak bug frekuensi OPD di reruntuhan itu.

​Ia tiba di pusat reruntuhan, sebuah kuil yang runtuh. Di sana, bukan server atau alat canggih yang ia temukan, melainkan sebuah Komponen Kristal Penuh Retakan yang berdenyut-denyut.

​"Ini bukan virus. Ini adalah jembatan niat," gumam Sutan.

​Tiba-tiba, dari kegelapan kuil, muncul sesosok Bunian Pengkhianat yang tersisa. Wajahnya tertutup topeng, tapi matanya bersinar dengan niat kotor.

​"Duta Sutan. Kami sudah menunggu Anda. Kami tahu kau akan mencari bukti persatuan. Tapi kami sudah memasang jebakan keraguan di sini," desis Pengkhianat itu.

​Sutan mengaktifkan Permata Pak Leman. "Aku tidak punya waktu untuk drama, Pengkhianat. Di mana Kristal Niat itu?"

​"Tepat di hadapanmu. Tapi jebakan ini akan menguji niatmu. Begitu kau menyentuh Kristal itu, kau harus memilih: Melindungi Niatmu sendiri, atau menyelamatkan Dimensi ini?"

​Bunian Pengkhianat itu menyentuh tombol di pergelangan tangannya. Komponen Kristal Penuh Retakan itu mendadak bersinar.

​Dan Sutan merasakan gelombang keraguan yang luar biasa. Ia melihat sebuah visi: Raja Pualam dan Pangeran Senja yang menertawakannya, Warung Kopi Pak Leman yang bangkrut, dan Ratu Puspa Sari yang mencabut gelarnya. Itu adalah keraguan terbesar Duta: Apakah pengorbanannya sia-sia?

​"Ambil Kristalnya! Tapi dengan mengambilnya, kau harus mengorbankan Niat Murni Pak Leman! Pilih, Duta! Pengorbanan pribadimu, atau pengorbanan Keseimbangan!" teriak Bunian Pengkhianat itu.

​Sutan menyadari, Permata Pak Leman akan menyerap semua keraguan di Dimensi Koral Hitam. Itu akan melindunginya, tetapi akan menghancurkan Permata itu dan semua kenangan yang terikat padanya.

​Ia harus memilih antara kedamaian batin abadi atau keselamatan dimensi.

​Lanjutan Bab 18 (Bagian II) akan menampilkan keputusan sulit Sutan dan misi berikutnya untuk menemukan Karang Jati Diri!

1
checangel_
Congrats ya Sutan 🤧
checangel_
Alhamdulillah, pembaca ikut lega😄
Bellla Zakiyah
👍
Bellla Zakiyah
👍.......
Bellla Zakiyah
👍
checangel_
Dari epilog sekian dan terima baca 👍
checangel_
Ya Allah, tablet bahkan di genggamannya 😭
checangel_
Iyalah, masa depan kan misteri yang belum terpecahkan dan hanya Pena Langit yang mengetahuinya seluruh chapternya, kita hanya bisa menjalankan tugas-Nya saja sebaik mungkin, mau itu berubah atau tidak masa depan, semua tergantung langkah imannya masing-masing 😄
checangel_
Nggak usah memilih gimana? 😅
checangel_
Nah, gitu dong jangan terus menerus memikirkan hutang 🤧
checangel_
👏
checangel_
Ternyata perkara hutang kopi masih berlanjut😅
checangel_
Charger ponsel😭
checangel_
Apakah itu kabel jaringan internet 😂
checangel_
COD nyasar sampai sini 😅
checangel_
Sutan dengan persyaratannya 😅
checangel_
Mendapat gelar sebagai "Duta" antar demensi 👏
checangel_
Astaghfirullah, Sutan kamu masih saja bahas perkara hutang kopi😅
checangel_
Kamu bisa saja Sutan dan bisa-bisanya lho🤧
checangel_
Ada Direkturnya juga ternyata 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!