Langkah Bersama Bintang

{ " Dek pulang bareng Abang aja ya tunggu aja di lapangan bentar lagi juga Abang turun kok sekalian mau mampir bentar kerumah mu, Ok say.." }

{ " oohh... Gitu bang ya udah aku tungguin di lapangan jangan lama-lama ya bang...!! " }

Jawab Maya membalas pesan dari Irwan.

****

Tak lama kemudian bubaran sekolah pun telah tiba semua siswa maupun siswi berhamburan keluar dari kelas masing-masing dan beberapa siswa juga ada yang langsung pulang ada yang pergi ke warung sekolah hanya untuk sekedar nongkrong sebentar, Maya yang sedang memeriksa pesan dari Irwan dengan fokus disaat yang bersamaan Davit dan Feri beserta kawan-kawan datang menghampiri Maya yang sedang duduk di bangku yang disediakan di lapangan sambil menunggu Irwan datang.

" Loh!! May kamu ngapain diem disini..?! Bukannya kamu tadi udah pulang duluan ya...?!!" Ucap feri yang di barengi dengan anggukan kepala teman-temannya sambil menatap wajah Maya.

" Ehhh... Astaghfirullah!! kalian bikin kaget aja.." ucap Maya sambil mengelus dada nya saking terkejutnya,

Akhirnya setelah menarik nafas dalam-dalam dan hembuskannya perlahan barulah ia menjawab.

" Oohh... Aku lagi nunggu ayah Dateng jemput aku fer, katanya sih lagi dijalan"

Ucap Maya lagi sambil tersenyum kearah mereka yang ikut duduk di bangku yang sedang Maya duduki karena memang ukuran bangku itu cukup panjang dan pastinya cukup untuk 12 orang.

" Oohh..gitu...ya!!" Jawab mereka serentak sambil mengangguk-anggukkan kepala.

" Iya..hehe!!" Jawab Maya singkat sambil sedikit nyengir kuda pada mereka.

" May.. oh iya kita kayanya belum sempet kenalan deh ya!!" Ucap sijaket biru muda.

" Iya.. juga ya... Aku baru sadar kalau aku gak kenal sama kalian..hahaha.." tawa Maya pun lepas terdengar nyaring.

" Kamu tuh ya... kadang-kadang bikin kita gemes juga tau...!" Ucap feri sambil mencubit kedua pipi Maya begitu cabi dimatanya.

" Hahaha...iya...iya kak feri Irawan.." ucap Maya sambil tak henti-hentinya tertawa.

Feri seketika terkejut saat mendengar jawaban Maya yang menyebut namanya dengan lengkap padahal dia belum memberitahukan nya pada Maya.

" Sebentar-sebentar...kamu tau darimana nama lengkap aku May...?!" Tanya feri sambil sedikit mengerutkan dahinya.

Maya hanya tersenyum saat melihat wajah kebingungan feri, yang lain pun tak kalah bingung dari feri.

" Hahahaha....muka kalian lucu, hahaha..!!" Tawa Maya tak berhenti sampai disitu semakin dia membuat mereka bingung semakin lucu ekspresi wajah mereka bagaikan boneka chucky eh.

" 😂😂😂 Hahaha boneka chucky kan serem, Dimana letak lucunya ya kalo gitu boneka kingkong aja dehh...hihihi.."

" Hey..!! Kamu kok malah ketawa sih cepet jawab kamu tau dari mana nama lengkap aku...!!"

" Dan lagi apa yang lucu dari kita emang muka kita kayak pelawak apa...?!" Tanya feri lagi sambil mengangkat satu alisnya lalu garuk-garuk kepala walaupun tak terasa gatal.

" Engga sih...cuma mirip kayak biawak aja hahaha... sorry brother, habisnya kalian pake pasang muka kayak orang baru beres dikejar-kejar sama anjing herder tau..hihi!!" Jawab Maya sambil masih sedikit terkekeh disisa tawanya yang tertinggal di dalam.

" Dek!!"

Ketika mereka sudah akan tertawa lagi tapi tawa mereka tertahan karena sebuah teriakan yang terdengar dari arah kelas yang sedang memperhatikan mereka, Maya yang hafal dengan suaranya tanpa berpikir panjang langsung mendongak dan menatap ke arah wajah seseorang yang sedang menunggu jawaban darinya.

Feri dan kawan-kawan bergegas berpamitan pada Maya dengan alasan kalau ada urusan mendadak, Maya pun hanya mengangguk tanpa banyak bertanya lagi.

Maya berjalan mendekati Irwan lalu mulai bertanya kepada Irwan ada gerangan sampai ia harus berteriak memanggil nama nya di depan semua orang, satu cubitan mendarat di pinggang Maya entah karena apa tiba-tiba Irwan mencubit dirinya.

" Aaawwww....ssshh kenapa pake nyubit pinggang aku sih....kak..." Tanya Maya dengan nada bicara yang sedikit berdesis dan langsung membalas cubitan yang diberikan Irwan dan mendarat dengan sempurna di paha Irwan.

" aargghhh...aaww..iihh dek kamu kok malah nyubit Abang sih salah Abang dimana sih dek...!" Protes Irwan dengan nada yang sama hanya terdengar oleh Maya saja sambil terus mengusap-usap bagian pahanya.

" Lagian Abang sendiri yang mulai kok..!! bukan aku ya dan lagian kenapa juga pake teriak-teriak manggil nama aku kaya lagi nyari orang ilang tau ga..!" Ucap Maya sambil sedikit menyenggol lengan Irwan.

" Ya maaf lagian kamu juga dari tadi aku chat ga dibales-bales sih, kenapa..?! kayaknya udah mulai terpikat sama yang lain ya.." curiga Irwan sambil menatap wajah Maya dan mengacungkan jari telunjuk nya kearah Maya.

Maya yang memperhatikan gerak gerik cemburu dari Irwan hanya tertawa tertahan dengan sekuat tenaga nya dia menahan tawanya agar tidak terdengar oleh orang lain dan hanya pundak saja yang berguncang sambil sesekali ia melirik ke arah wajah Irwan yang kebingungan.

" Hahaha...ada yang lagi cemburu nihh..hihi..bilang aja kalau cemburu banggg..!!" Sindir Maya sambil berjalan mendahului Irwan yang masih mematung.

Setelah sadar ia segera menyusul Maya Yang sudah lebih dulu pergi dan menunggu dirinya di lapangan.

Irwan segera menghidupkan motor miliknya lalu setelahnya Irwan mengajak Maya, namun Maya masih diam seperti sedang melamun.

" Dek! Ayo naik ngapain masih bengong disitu mau aku tinggalin ya...ya udah b..". Ucapan Irwan tertahan ketika Maya langsung menahan tangan nya.

" Iya...iya aku naik tapi jangan ngebut-ngebut bawa motornya ya..." pinta Maya sesudah berada di atas motor Irwan.

" Iya ga akan, udah kan?!" Jawab Irwan sekaligus bertanya kepada Maya, takut Maya belum siap.

" Dah kok yuk berangkat..!" Jawab Maya.

" Oke let's go baby ...!" Seru Irwan dan langsung menjalankan motornya.

Dalam perjalanan mereka hanya diam dalam keramaian jalan raya tak ada satu katapun yang keluar dari mulut mereka berdua, tapi tiba-tiba tangan Irwan memegang tangan Maya yang disimpan nya di antara kedua lututnya lalu dituntun lah tangan itu ke pinggang nya dan tak lupa tangan yang satu nya pun ikut tarik juga lalu di simpan ditempat yang sama lalu Irwan berkata lirih.

" Pegangan takut nanti jatuh, peluk aja gak apa-apa kok yank..eh.. dek maaf ya Abang terlalu agresif dalam hal perasaan sama kamu, tapi jujur Abang selalu gak bisa mengontrol perasaan Abang sendiri kalo udah Deket sama kamu dek makanya selalu pengen banget panggil kamu dengan sebutan itu maaf ya" ucap Irwan sambil mengusap-usap tangan mungil itu.

Maya hanya bisa pasrah dengan tingkah laku Irwan pada dirinya tapi jujur Maya sendiri menyukai Irwan, wanita mana sih yang gak mau sama cogan tamfan dan menawan apalagi pesonanya itu yang selalu berhasil meluluhkan hati setiap wanita yang melihatnya.

" Tapi dipikir pikir kasmaran juga ya mereka ini tanpa mereka sadari...haha semoga Happy ending ya para pembaca.."

****

Singkat cerita mereka akhirnya sampai dirumah Maya dan langsung disambut oleh bundanya, Tak heran jika Bu Henny akan tertegun dengan kehadiran Irwan disamping putrinya, tapi keterkejutan itu hany sekejap dan berubah menjadi sumringah yang terpancar dari wajahnya tanpa pikir panjang lagi beliau segera mempersilahkan Maya dan Irwan masuk kedalam tak lupa sebelum masuk Maya mengecup punggung tangan bundanya lalu mengucapkan salam begitu pun dengan Irwan.

" Bun..bang aku pamit ke kamar dulu ya mau mandi dulu lengket banget rasanya tubuh aku..!" Ucap Maya sambil tersenyum lalu segera masuk kedalam kamarnya.

" Iya kak jangan lama-lama mandinya nanti kena rematik loh..." Ucap Henny sebelum Maya benar-benar masuk kedalam kamarnya.

Sementara Didalam kamarnya, Maya sedang sibuk membersihkan badannya yang terasa lengket, samar-samar Maya mendengar tawa Irwan dan Henny diruang tamu yang terdengar sangat asik tapi ia tidak terlalu memperdulikan perbincangan apa yang mereka bahas, setelah selesai dia langsung mengenakan pakaian lalu sedikit memberi polesan make up diwajahnya dan segera keluar dari kamar.

Setelah menaruh gelas yang berisi teh hangat di meja maya kembali ke dapur