Lily mendapati dirinya masuk ke salah satu novel online karyanya sendiri yang berjudul Raja Iblis Impoten, dan harus membantu sang Raja untuk memiliki keturunan.
Bersama sistem dia harus merubah alur cerita dimana akhirnya dia akan mati mengenaskan di tangan sang Raja yakni suaminya sendiri. Dengan identitas sebagai selir tak diinginkan dia harus merubah nasibnya sendiri.
Mampukah Lily melakukannya?
Novel pertama otor di genre baru, mohon maaf bila masih banyak kesalahan dalam alur cerita ataupun nama tokoh 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Whidie Arista, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 8 - Bertemu Raja
“Kita berpisah disini, anggap saja kita tidak pernah bertemu di tempat ini,” Ucapnya dingin.
Dia hendak berlalu, tapi mana mungkin aku akan melepaskan kesempatan untuk menyelesaikan misi, terserah Permaisuri ini penyuka sesama jenis atau bukan, pokonya malam ini dia harus tidur dengan Raja.
“Ehem, tapi Yang Mulia, apa anda tidak merasa cemburu pada Raja karena tidur dengan wanita lain?”
“Cemburu?” dia mendengus kasar, sambil berbalik kearahku, “apa kau tidak tahu rasa cemburu itu sebuah dosa bagi wanita-wanitanya Raja, kau juga putri seorang Raja bukan, mana mungkin kau tidak tahu itu. Lagi pula kau juga Selir Raja, tapi mengapa kau seakan memanasiku begitu, apa kau sedang melakukan sebuah trik?” tatapnya penuh curiga.
“Haha, mana ada yang Mulia, saya hanya bertanya saja. Lagi pula saya juga tidak tertarik dengan persaingan di Harem, anda tahu benar saya hanya Putri yang di buang ke tempat ini, hidup dengan layak disini saja saya sudah bersyukur,” ucapku meyakinkannya, aku tak ingin membuat Permaisuri salah faham dan berakhir menjadi musuhnya.
Dia nampak tertegun, kemudian kembali berkata, “Mengapa kau tidak tertarik, kasih sayang Raja adalah dambaan semua wanita disini?”
“Tidak, saya hanya ingin hidup tenang,” dan menyelesaikan misi lalu pulang, batinku menambahkan.
Dia melipat tangan di dada sembari menatap tajam kearahku, “apa kau yakin, jika kau punya anak dengan Raja, kemungkinan besar kau akan naik pangkat dari Selir biasa menjadi Selir Agung, contohnya.”
Aku menggeleng pelan, sungguh aku tidak berminat dengan hal-hal seperti itu, terlebih lagi ini tak nyata, semua itu tak akan berguna juga di kehidupan nyataku, tujuanku hanya satu, menyelesaikan misi.
“Menurutku Permaisuri lebih cocok punya anak dengan Raja dari pada aku. Juga, sebagai penguat posisi anda, apa anda tidak tahu banyak yang menginginkan posisi anda saat ini,” aku mengingatkan.
“Cih, ambil saja jika mereka bisa,” ucapnya tak peduli.
“Kembalilah jika kau tak tertarik dengan bangunan itu, atau kau akan dalam masalah jika penjaga Istana Raja menemukanmu disini,” ucapnya mengingatkan.
“Tapi yang Mulia–,” dia sedikit menoleh kemudian berlalu.
Ah sial, gagal sudah rencanaku aku tak bisa meyakinkan Permaisuri untuk mendekati Raja. Ck, misi ini sudah pasti akan gagal. Aku menggigit kuku jariku pelan, mencoba mencari ide di otak kecilku ini.
“Si Imut! Tolong bantu aku!” panggilku, tapi makhluk itu tak muncul sama sekali.
“Si Imut, kau dengar aku! Kalau kau tidak muncul misi ini akan gagal, bukan hanya aku yang akan mendapat hukuman, tapi kau juga!” aku berusaha terus bicara padanya, namun sialnya dia tak merespon sama sekali.
“Siapa disana?!” teriak seseorang yang ternyata seorang penjaga.
Akhh aku ketahuan. Dia menodongkan senjatanya kearahku, dan luar biasanya dia datang bersama Raja yang sepertinya baru kembali ke Istananya.
Aku menunduk hormat padanya.
“Turunkan senjatamu! Tidakkah kau mengenalinya, dia adalah Selir Su,” ucapnya, ternyata dia masih mengenali wajahku meski minim pencahayaan.
“Ma-maafkan hamba yang Mulia, Selir Su mohon maafkan kelancangan hamba,” ucap penjaga muda itu, lantas mundur dan kembali berdiri di belakang Raja.
Raja Han menatap penuh selidik kearahku, apa dia curiga padaku?
Dia mengangkat tangannya, sontak semua orang pun mundur dan berdiri agak jauh dari tempat ini. Dia melangkah mendekatiku, aneh mengapa jantungku berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya saat berhadapan dengannya seperti ini.
Apa ini?
“Selir Su, kau datang untuk menemuiku bukan?” tanyanya.
“Hah? Err, i-iya, hamba ingin menemui yang Mulia,” sahutku gugup, mana mungkin aku katakan kalau aku mendarat disini karena ketidak sengajaan bisa-bisa dia curiga lagi.
“Masuklah, kita bicara di dalam.”
Aku mengangguk pelan, walau ragu aku tetap mengikuti langkahnya. Seharusnya Raja membenci Su Ying kan? Tapi kenapa sikapnya tak sama dengan karakter yang aku buat?
😀😀😀❤❤❤❤❤
balas tampar 5x dan tendang bokongnya.
😀😀😀❤❤😘😍😙
❤❤❤😘😍😗😗
❤❤❤😘😙😗
❤❤❤❤
lama2 Raja bucin ama Selir Su..
😀😀❤❤😘😍😙
😚😂😂😙😙😗❤❤❤❤
😀😀😀😍😙😗😗❤❤❤❤
siapa yg akan nolongin selir su...
😀😚😚😍😙😗🤔❤❤❤❤
❤❤❤😘😙😙
❤❤😀😀😀😍😙😙
❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😗
❤❤❤😍😙😗