NovelToon NovelToon
Tantrum Girl

Tantrum Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Teen School/College / Basket
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Daisyazkzz

⛔ jangan plagiat ❗❗
This is my story version.
Budayakan follow author sebelum membaca.

Oke readers. jadi di balik cover ungu bergambar cewek dengan skateboard satu ini, menceritakan tentang kisah seorang anak perempuan bungsu yang cinta mati banget sama benda yang disebutkan diatas.
dia benar-benar suka, bahkan jagonya. anak perempuan kesayangan ayah yang diajarkan main begituan dari sekolah dasar cuy.
gak tanggung-tanggung, kalo udah main kadang bikin ikut pusing satu keluarga, terutama Abang laki-lakinya yang gak suka hobi bermasalah itu.
mereka kakak-adik tukang ribut, terutama si adik yang selalu saja menjadi biang kerok.
tapi siapa sangka, perjalanan hidup bodoh mereka ternyata memiliki banyak kelucuan tersendiri bahkan plot twist yang tidak terduga.
salah satunya dimana si adik pernah nemenin temen ceweknya ketemuan sama seseorang cowok di kampus seberang sekolah saat masih jam pelajaran.
kerennya dia ini selalu hoki dan lolos dari hukuman.

_Let's read it all here✨✨

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daisyazkzz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

•Pak guru Devano•

"museum~museum~ Naik skateboard pagi-pagi~"

"inget ya, kita gak cuma mau main. Belajar." Ren menegur jengkel.

Pagi-pagi pukul tujuh, awan agak mendung. Ketiga pemuda-pemudi itu sudah ada di bus dalam kota.

Sesuai rencana Devano, di akhir pekan ia memesankan tiga tiket museum dengan diskon pelajar. Ren, Zyle, dan dirinya sendiri.

Tapi karena hari ini liburan, bus jadi ramai. Bahkan Zyle dan Devano tidak dapat tempat duduk. Kecuali Ren yang duduk di pojok jendela bersebelahan dengan ibu tua cerewet yang mengajaknya ngobrol terus-terusan.

Zyle menertawai diam-diam kakaknya. "Depan, kak Ren mukanya kayak tertekan tuh."

Devano mengangguk cuek, sibuk membaca artikel tentang museum sains yang akan mereka kunjungi di hp.

tak lupa Zyle membawa serta skateboard kesayangannya yang dimasukkan dalam tempat khusus. Di bus, ia kerepotan, alhasil lagi-lagi Devano yang memegangi.

"Depan...gue bawa permen nanas. mau gak?" bisik Zyle.

Devano tetap tidak menyahut karena sibuk sendiri.

Ren mengambil permen jatah Devano dari tangan adiknya. "buat gue aja."

naik bus ke museum di tengah kota memang tidak terlalu jauh. hanya sekitar dua puluh menitan saja. Namun harus ganti bus di halte kedua. Lumayan kalau berdiri seperti Zyle, agak pegal.

Selama perjalanan Zyle lebih banyak diam sambil main game. Itu karena Devano tidak menanggapi ocehannya.

setelah berganti ke bus kedua, mereka semua mendapat tempat duduk yang lebih nyaman. hanya dalam sepuluh menit, mereka sudah sampai di museum yang letaknya tidak jauh dari halte.

Zyle meminta skateboard dari Devano, asyik berselancar di jalanan. Ren santai menikmati pemandangan taman sekitar museum yang begitu rapi, bangunannya juga didesain dengan arsitektur kontemporer kekinian.

Mereka bertiga masuk lewat pintu utama. Di dalamnya begitu banyak benda-benda ajaib yang berhubungan dengan teori sains, Zyle sampai terpana. Tapi dia kesal karena tidak diperbolehkan membawa skateboard nya masuk.

gadis itu paling tertarik dengan pameran luar angkasa dimana ia bisa melihat miniatur roket kecil dan penjelasan ilmiahnya. Serta benda-benda langit lain.

Disana juga terdapat pameran interaktif untuk pengunjung melakukan percobaan sederhana terkait sains.

Zyle bermain simulasi fisik tentang gempa bumi, malahan dia terus-terusan mau mencoba lagi kalau tidak ditarik Ren.

Setiap Zyle tertarik dengan sesuatu disana, Devano langsung menyuruh nya mengeluarkan memo dan mencatat penjelasan darinya sampai dia paham betul.

"kak! Seru banget!"

Ren waspada memegangi ransel Zyle, "jangan main lagi. Gue sebentar lagi ada kelas online, ayo pulang."

Akhir-akhir ini Ren memang agak sibuk mengikuti tiga kelas online sekaligus untuk persiapan kuliah. Belakangan bunda terus memantau perkembangannya setiap pekan.

belum selesai bicara dengan Zyle, ia malah dapat telfon dari seseorang.

"yah...kakak gimana sih...baru juga sebentar disini.."

Ren yang buru-buru duduk sembarangan di salah satu bangku unik berbentuk planet, dia mengeluarkan laptopnya. "Zi, kayaknya gue harus ikut kelas dulu. Kalo mau pulang duluan aja sama Devano."

Zyle menggeleng. "nggak ah. Zizi mau nunggu kakak disini."

"Zi, keluar aja. Takut Ren keganggu. mau gue traktir?" tawar Devano.

Zyle dengan senang hati mengikuti Devano keluar museum. di seberang jalan ada gerai Korean food court yang menjual camilan dan makanan berat seperti ayam, bulgogi, bibimbap dan gochujang.

Devano membeli bibimbap. Sementara Zyle cuma memesan es bingsu, tanghulu strawberry, churros, dan Tteokbokki untuk Ren.

mereka memilih makan di kursi panjang taman halaman museum. Langit yang mendung membuat udara sejuk.

"kenapa beli es zi? Kan udah dingin." Devano menggelengkan kepalanya.

"soalnya enak." Zyle lanjut makan tanghulu yang menggembung dalam mulutnya.

"pelan-pelan. Lo haus gak? Gue mau beli minum sebentar disana." tukas Devano sambil berdiri. kedai minuman dekat di depan.

Gadis itu tetap makan churros sendirian. Namun, sedari tadi ia menyadari seorang pria bertopi terus menatapnya dari samping, seolah mencari kesempatan.

Zyle sama sekali tak waspada. Mengira itu hanya orang yang mengagumi dirinya saja. Tapi perlahan dia mendekat, dan sekarang berdiri persis di depan.

"Dek."

"iya om?"

"ngg...anu boleh minjem duit gak? Lima puluh aja. Saya nggak ada ongkos buat pulang."

Zyle menatapnya bingung. Orang ini kenal saja nggak tiba-tiba meminta pinjam uang.

"ya dek?"

tatapan orang ini semakin mencurigakan. Zyle mulai merasa tak nyaman.

Laki-laki itu mendekat lagi, entah apa yang akan ia lakukan seandainya Devano telat sedetik saja.

"Ada apa pak?"

Devano berdiri di depan Zyle. balas menatap tajam si pria aneh.

"oh...nggak Anu...tadi..." pria itu tak bisa menjawab, malah berlari kabur.

"Zi, Lo diapain?" tanya Devano cemas. "Gak dipegang-pegang kan?"

"tadi dia mau pinjem uang katanya." adu Zyle. "dia kayak mau ambil tas gue.."

sambil menyeka dahinya, Devano duduk kembali. "hati-hati zi. Diluar banyak orang jahat."

Bukannya mengiyakan Zyle malah tersenyum. Depan lucu kalo khawatir. Mirip ayah.

setelah menyelesaikan makan, Devano membahas kembali semua hasil catatan Zyle selama di museum tadi.

Zyle tidak fokus, diam-diam terus mencuri pandang ke Devano yang sekarang mengajar dengan kacamata. Mirip pak guru.

"Zyle, lihat bukunya. jangan gue yang dilihat." tegur Devano.

Zyle mengangguk.

Tak lama kemudian Ren datang menghampiri mereka sehabis selesai mendapat tugas dari kelas online nya itu.

Sayangnya disaat mau berjalan ke halte, hujan mendadak turun semakin deras. Tidak heran karena langit memang sudah gelap.

Zyle yang hanya memakai kaos kebesaran berwarna putih tanpa lengan dan rok hitam lipit pendek, topi, jadi menggigil kedinginan.

Devano memberikan jaketnya, sedangkan ia sendiri menumpang jaket berdua dengan Ren dipakai sebagai pelindung diatas kepala dan berlari sampai halte.

di dalam bus, Ren, terpisah dari Devano dan Zyle karena dia masuk lewat pintu belakang. Bus masih juga ramai. Mereka harus berdiri.

Sementara jarak perjalanan masih lama karena macet, Zyle yang kurus (di mata Devano dan Ren) jadi tidak seimbang saat busnya jalan atau mengerem mendadak. "Zizi goyang-goyang terus. Keluar dari bus kayaknya jadi Zyle kocok deh."

Mendengar gumaman Zyle, Devano tetap membaca buku novel sambil bergeser menghalangi pintu agar gadis itu tidak terjedot kesana. tangannya ia letakkan di tiang belakang punggung Zyle untuk mencegah goyang berlebihan.

Zyle terdiam, namun menyunggingkan senyum tipis.

***

1
Jeremiah Jade Bertos Baldon
Ngangenin
Daisyazkzz: baca terus ya!
total 1 replies
Aono Morimiya
karya ini bikin gue ketagihan baca terus!
Daisyazkzz: makasih💌
jangan lupa baca karya author yang lain juga ya!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!