NovelToon NovelToon
Garis Darah Sang Penyembuh

Garis Darah Sang Penyembuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Ruang Ajaib / Romantis / Time Travel / Dokter Genius / Fantasi Wanita / Mengubah Takdir
Popularitas:38.3k
Nilai: 5
Nama Author: hofi03

Jiwa Dr. Nofia terbangun dalam raga yang kontras 180 derajat. Elara Vesta, putri tunggal dari Marquess Vesta yang malang. Tubuh Elara adalah lambang kelemahan dan ketakutan, ia hidup dalam kemiskinan dan ketidakberdayaan setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, meninggalkannya sendirian dan sering menjadi sasaran perundungan.

Namun, begitu mata Elara terbuka, yang ada di dalamnya bukanlah ketakutan, melainkan ketajaman seorang dokter dan ketegasan seorang pejuang. Dengan modal Ruang Ajaib Dr. Nofia kini sebagai Elara harus menggunakan pengetahuan medisnya yang canggih, keterampilan beladiri nya, dan kecerdasannya untuk bertahan hidup di dunia barunya.

Misi pertamanya. Balas dendam, merebut kembali kehormatan dan kekayaan keluarga Vesta yang hampir punah dan membuktikan bahwa kelemahan Elara yang lama sudah mati.

Di saat Elar menjalani misi nya, Elara di hadapkan dengan seorang Pria yang merupakan Pangeran Mahkota dari kerajaan tetangga.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hofi03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

NEGOSIASI

"Pengadilan Kerajaan telah menerima petisi kami. Ayahmu, saat masih hidup, telah menempatkan seluruh properti Vesta, termasuk manor dan tanahnya, sebagai jaminan atas hutang Kerajaan yang gagal ia bayar! Kami, sebagai kerabat terdekat, mengajukan petisi untuk menjadi wali dan mengambil alih properti itu untuk melunasi hutang," jelas Baron Vico, sambil tersenyum licik.

Baron Vico mengeluarkan dokumen yang distempel resmi. Ini adalah upaya putus asa mereka untuk mengambil alih tanah Vesta sebelum Elara sempat menyadarinya.

"Kami datang untuk mengambil alih, Elara. Kamu masih muda, tidak perlu khawatir dengan hal-hal serumit ini. Kami akan mengurus sisanya dan memberimu dana bulanan yang memadai," lanjut Baron Vico, nadanya sangat merendahkan.

Elara mengambil dokumen itu, matanya dengan cepat memindai setiap baris, mencari celah.

Intrik standar perebutan kekayaan, pikir Elara, semua hanya soal pasal dan celah hukum.

Elara mendongak, matanya yang hijau zamrud menatap tajam Baron Vico dan Nyonya Martha.

"Dokumen ini sah, Paman. Saya akui itu," ucap Elara, dingin.

Senyum kemenangan merekah di wajah Baron Vico dan Nyonya Martha.

"Namun, dokumen ini juga menyatakan bahwa hak pengambilalihan dapat dibatalkan jika pewaris dapat menunjukkan kemampuan untuk melunasi hutang dalam waktu tiga bulan," lanjut Elara, tegas, senyumnya kini membeku.

"Itu hanya klausul standar, Elara. Hutang Vesta nilainya lebih dari seratus ribu koin emas! Kamu bahkan tidak punya sepuluh koin untuk membeli lilin!" ucap Nyonya Martha mencibir.

"Bagaimana dengan ini, Paman Vico?" tanya Elara, dengan suara selembut sutra, tanpa menghiraukan cibiran dari Bibi nya.

"Saya setuju dengan masa percobaan satu bulan. Jika dalam satu bulan saya bisa mendapatkan deposit awal sebesar sepuluh ribu koin emas, saya mempertahankan hak pengelolaan. Jika tidak, Anda bisa mengambil semuanya. Bagaimana?" tawar Elara, dengan suara tidak gentar sedikitpun.

Baron Vico dan Nyonya Martha terdiam. Sepuluh ribu koin emas? Itu adalah jumlah yang paling gila bagi Marquess Vesta yang bangkrut! Mereka yakin Elara akan gagal.

"Setuju! Notaris, catat!" jawab Baron Vico, nyaris berteriak karena terkejut.

"Satu bulan! Ini akan lebih cepat dari yang kuduga!" batin Baton Vico, tersenyum kesenangan.

"Baik," ucap Elara, menyerahkan kembali dokumen itu.

"Emi, siapkan teh herbal terkuat. Bibi dan Paman pasti lelah karena sudah bekerja keras untuk merampas harta kami," ucap Elara, dengan nada yang penuh sindiran halus.

Baron Vico dan Nyonya Martha bergegas keluar wajah mereka dipenuhi euforia atas kemenangan mereka.

"Satu bulan, Emi," ucap Elara, kembali ke kamarnya, senyum licik Dr. Nofia terukir di wajahnya.

"Kita akan melihat bagaimana sepuluh ribu koin emas ini akan didapatkan dari Ramuan Kehidupan," gumam Elara, dengan tekad yang kuat.

Tepat pada malam harinya, ketika suasana kediaman Vesta diselimuti oleh keheningan, terdengar ketukan rahasia di pintu layanan staf.

Elara sudah menunggu di ruang kerja Ayahnya, di mana ia telah membuat laboratorium kecil dengan peralatan gelas seadanya.

Emi masuk, diikuti oleh seorang pria paruh baya yang berpakaian jubah tabib yang mahal, dengan wajah yang pucat pasi. Itu adalah Tabib Besar Julian.

"Marquess Vesta," ucap Tabib Julian, nadanya tidak lagi angkuh, tetapi penuh rasa hormat.

"Tidak perlu formalitas, Tabib Julian. Anda datang karena Ramuan Kehidupan, bukan?" tanya Elara, langsung ke inti permasalahan.

"Benar, Marquess Vesta," jawab Tabib Julian mengangguk

"Tuan Muda, yang mengalami luka dan patah pergelangan kakinya, dia benar-benar pulih total dalam waktu empat jam. Tidak ada bekas luka, tidak ada memar. Itu adalah sebuah keajaiban. Jika berita ini sampai ke telinga Kerajaan-"

"Mereka akan mengklaimnya, merampasnya, dan memaksa Anda membuat formulanya, yang Anda tahu tidak bisa Anda lakukan tanpa bahan-bahan saya," potong Elara.

"Anda benar. Saya ingin membeli formula itu, berapapun harganya!" jawab Tabib Julian menelan ludahnya, gugup.

Tabib Julian yang selama ini terkenal sebagai Tabib paling besar di ibu kota, merasa kecil saat berhadapan dengan Elara, yang bisa menciptakan ramuan se bagus itu.

"Tidak," jawab Elara, dengan tegas.

"Formula itu tidak untuk dijual. Formula itu adalah kunci hidup dan matiku!" ucap Elara.

Elara mendekat, matanya menatap tajam pada Tabib Julian, membuat pria paruh baya itu merasa semakin gugup.

"Saya tahu Anda memiliki jaringan luas, Tabib. Anda adalah orang yang tepat. Saya akan menjual produk jadi kepada Anda. Harga grosir yang Anda bayarkan akan menguntungkan Anda, dan Anda dapat menjualnya kembali dengan harga premium di bawah merek Anda, Julian's Elixir, " tawar Elara, menatap Julian, dengan tatapan mata tajam nya yang dingin.

Tabib Julian tampak berpikir keras, lalu dia menatap wajah Elara yang tenang.

"Harga yang Anda tawarkan, Marquess?" tanya Tabib Julian.

"Satu botol kecil setara dengan lima puluh koin emas. Anda menjualnya dengan harga seratus koin. Anda mendapatkan setengahnya, dan saya mendapatkan perlindungan dan keuntungan yang saya butuhkan," jawab Elara, santai.

"Lima puluh koin emas?! Itu sangat mahal, Nona!" seru Tabib Julian, membulat kan matanya.

"Mahal? Sebuah nyawa yang terselamatkan, atau pemulihan yang memakan waktu satu bulan, hanya dalam beberapa jam? Apakah itu mahal, Tabib Julian?" tanya Elara menyeringai.

"Jika Anda menolak, saya akan mencari tabib lain. Saya yakin di luar sana banyak tabib yang bersedia menerima tawaran ini," lanjut Elara, tersenyum miring.

Elara tahu kualitas ramuan milik nya, yang memang sangat bagus, dengan harga segitu menurutnya itu adalah harga yang paling cocok, karena dimana ada harga di situ ada kualitas.

"Baik, Marquess. Saya setuju," jawab Tabib Julian menarik napas dalam-dalam.

"Pesanan pertama. Saya butuh dua ratus botol dalam seminggu," ucap Tabib Julian, sambil menyerahkan sebuah kantong berisi uang deposit awal, seribu koin emas.

"Terlalu mudah," gumam Elara dalam hati, sambil mengangguk.

"Terima kasih atas kepercayaannya. Emi akan menjadi perantara kita. Pastikan tidak ada yang mengikuti jejaknya. Dan pastikan juga, tidak ada yang tahu bahwa saya, Marquess Vesta yang miskin, berada di balik bisnis menguntungkan ini," perintah Elara, tegas dan penuh penekanan.

"Baik, Marquess," jawab Tabib Julian, mengangguk kan kepala nya.

"Saya permisi," pamit Tabib Julian, undur diri.

"Hem"

Jawab Elara, mengangguk kan kepala nya, membiarkan Tabib Julian pergi

Tabib Julian membungkuk hormat, bukan karena gelar bangsawan Elara, tetapi karena kecerdasan dan kekuatan yang ia tunjukkan.

🤍🤍🤍

Di waktu yang sama di tempat yang berbeda, di sebuah ruangan yang sangat mewah, seorang pria yang memiliki wajah yang sangat sempurna dan tatapan mata yang begitu tajam, dia sedang mendengarkan laporan dari tangan kanannya.

"Gagal lagi?" Tanya Pangeran Mahkota David Amorgia, dingin.

"Maaf Yang Mulia," jawab Eros, menunduk kan kepala nya.

Pangeran Mahkota melihat menarik nafas nya dalam-dalam, tatapan matanya berkilat tajam dan tangan nya terkepal kuat, di dalam mata tajamnya itu ada sebuah kesedihan dan kekecewaan pada diri nya sendiri.

"Pergi!" perintah Pangeran Mahkota, dingin.

"Saya permisi Yang Mulia," pamit Eros, membungkuk kan badan nya.

Setelah kepergian Eros, Pangeran Mahkota beranjak berjalan ke arah jendela, di luar langit tampak sangat gelap dengan taburan bintang.

1
fita nisa
hwaaa kenapa berenti update di bagian sediih 🥹🥹🥹
Eka Haslinda
gak sabar nunggu lanjutan nya
Eka Haslinda
hei Elara.. dia jodohmu 🤭🤭🤭
Tiara Bella
semangat Thor ....
sahabat pena
ayo di bantu sembuh kan camer mu itu 💪💪💪
sahabat pena
kapan nih pangeran mahkota dtg?
Husein
semoga segera ketemu dg elara
Husein
yaaa bapak raja... biarkan saja pangeran David yg pergi biar bisa ketemu elara the real tabib yg bisa nyembuhin ratu
Kusii Yaati
lanjuttttt Thorrrr...seru ih mereka akhirnya bertemu, semoga elara mau membantu pangeran David dan perjalanan cinta mereka di mulai.aq menunggu moment itu Thor 👍😘😘😘
azka aldric Pratama
ternyata kembali ke raga aslinya 🤧🤧🤧
Eskael Evol
jadi baper nih pangeran🥲
Eskael Evol
mantul thor❤❤❤👍👍👍
Eskael Evol
bravo elara👍👍❤❤
Mas Rukhah
aq mampir thor
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak 🤍
total 1 replies
Tiara Bella
sangat bagus ceritanya aku suka...
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
Nur Ani
semngattttt Thor semoga slalu sehat biar bisa up terus
azka aldric Pratama
smgttttttttttttt up'nya Thor 🌹🌹🌹
Eskael Evol
trmkash author yg cakep👍👍👍👍👍❤❤❤❤❤❤
Eskael Evol
keren banget 👍👍👍👍👍👍
luar biasa thor❤❤❤❤❤❤
Fp Pf
👍👍👍
IG : hofi03_sakroni: terimakasih kakak, stay tune ya 🤍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!