NovelToon NovelToon
DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

DIUJUNG IKHLAS ADA BAHAGIA

Status: sedang berlangsung
Genre:Obsesi / Dikelilingi wanita cantik / Pelakor / Poligami / Keluarga / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: zanita nuraini

---

📖 Deskripsi: “Di Ujung Ikhlas Ada Bahagia”

Widuri, perempuan lembut yang hidupnya tampak sempurna bersama Raka dan putra kecil mereka, Arkana. Namun di balik senyumnya yang tenang, tersimpan luka yang perlahan mengikis keteguhan hatinya.
Semuanya berubah ketika hadir seorang wanita kaya bernama Rianty — manja, cantik, dan tak tahu malu. Ia terang-terangan mengejar cinta Raka, suami orang, tanpa peduli siapa yang akan terluka.

Raka terjebak di antara dua dunia: cinta tulus yang telah ia bangun bersama Widuri, dan godaan mewah yang datang dari Rianty.
Sementara itu, keluarga besar ikut memperkeruh suasana — ibu yang memaksa, ayah yang diam, dan sahabat yang mencoba menasihati di tengah dilema moral yang makin menyesakkan.

Di antara air mata, pengkhianatan, dan keikhlasan yang diuji, Widuri belajar bahwa bahagia tidak selalu datang dari memiliki… kadang, bahagia justru lahir dari melepaskan dengan ikhlas.

“Karena di ujung ikhlas… selalu ada bahagia.”


---

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zanita nuraini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7 RAKA DILEMA

“Hah…”

Raka menghembuskan napas panjang, berat, seperti ingin mengeluarkan semua beban yang menekan dadanya. Namun sesudahnya, hanya rasa sesak yang tertinggal.

Setiap pagi terasa sama: dingin, hampa, dan penuh pikiran yang tak selesai.

Suara ibunya terus berputar di kepalanya, tanpa henti —

“Raka, Ibu mau kamu menikah lagi. Dengan Rianty.”

Kalimat itu sederhana, tapi rasanya seperti palu yang menghantam keras ke dada.

Raka menunduk, memandangi sepatu kerjanya. Jari-jarinya gemetar kecil saat mengikat tali, sementara pikirannya terus berkelana ke arah yang sama — antara kewajiban dan keinginan, antara cinta dan tuntutan.

“Sayang, Mas berangkat ya,” ucapnya lembut pada Widuri yang sedang menyiapkan sarapan.

“Iya, hati-hati di jalan ya, Mas,” jawab Widuri, tersenyum samar. Senyum itu terlihat manis, tapi juga menyimpan letih yang dalam.

“Dada Papa! Jangan lupa beliin Arka mainan, ya, pah!” seru Arkana riang, melompat-lompat di ruang tamu.

Raka tersenyum kecil, mencium kening anaknya. “Iya, Sayang. Tapi salim dulu sama Papa.”

Si kecil mencium tangan ayahnya, diikuti Widuri yang diam-diam menatap suaminya dengan pandangan rindu yang tak terucap.

“Assalamualaikum,” ujar Raka pelan.

“Waalaikumsalam,” sahut keduanya hampir bersamaan.

Rutinitas pagi itu berjalan seperti biasa — hangat di luar, tapi dingin di dalam. Ada jarak halus di antara mereka, tipis tapi nyata. Raka sempat menatap sekilas ke arah Widuri sebelum melangkah keluar. Dalam hati, ia tahu: sesuatu telah berubah.

Setibanya di kantor, langkahnya terhenti begitu sampai di depan ruang pos keamanan.

Di sana, duduk seseorang yang langsung membuat dadanya berdegup — Rianty.

Dengan gaun emerald sederhana dan senyum cerah yang memantulkan cahaya pagi, ia tampak seperti datang dari dunia lain — dunia yang berlawanan dengan kenyataan Raka.

“Selamat pagi, Mas Raka,” sapa Rianty lembut, nada suaranya halus tapi percaya diri.

Raka terpaku. Bahkan udara di sekitarnya seakan berhenti bergerak.

Lidahnya kelu. Ia hanya sempat mengangguk kecil, tanpa sepatah kata pun keluar.

Tiba-tiba, suara Dika memecah keheningan.

“Pagi, Bro—” ia berhenti mendadak saat melihat siapa yang duduk di sana. “Eh, astagfirullah… pagi juga, Mbak Rianty!”

Nada suaranya mendadak sopan tapi gugup.

“Hei, santai aja dong, nggak usah tegang gitu,” ujar Rianty sambil terkekeh.

Ia menyodorkan dua paper bag berisi makanan. “Aku bawain kalian sarapan. Aku yang masak, loh.”

“Oh, makasih banget, Mbak!” sahut Dika cepat, langsung mengambil satu tanpa pikir panjang.

Raka hanya berdiri di tempat, menatap bungkusan itu tanpa menyentuhnya.

Rianty menatap balik, senyum tipis di bibirnya tak pudar — senyum yang entah kenapa membuat jantung Raka berdetak lebih cepat.

Dingin sekali dia, tapi justru itu yang bikin aku makin penasaran… batin Rianty sambil menatapnya dalam diam.

“Well, kalau gitu aku ke butik dulu, ya. Jangan lupa dimakan. Aku masaknya sepenuh hati.”

Ia melirik Raka sekilas sebelum melangkah pergi.

Begitu pintu tertutup, Dika langsung bersiul panjang.

“Bro, sumpah ya… hidup lo enak banget! Di rumah ada yang nyuapin, di kantor ada yang nganterin makan.

Gue? Masak masak sendiri, makan makan sendiri, cuci baju sendiri, tidur pun sendiri!”

Ia lalu mulai bernyanyi pelan menirukan lagu viral, membuat suasana mendadak absurd.

Raka tetap diam. Tak ada tawa, tak ada senyum — hanya tatapan kosong ke arah meja.

“Woy, Bro! Raka!” Dika menepuk pundaknya. “Lu kesambet, ya? Dari tadi kayak patung aja.”

Raka tersentak kecil. “Hah? Eh, iya, maaf… gue cuma kepikiran aja.”

“Yaelah, kepikiran apaan? Nih, sarapan dulu deh, biar semangat.” Dika membuka bungkusan dan mulai makan lahap.

Raka menggeleng. “Aku udah sarapan di rumah.”

“Hehe… iya lupa. Di rumah ada istri, di kantor ada—”

“Sudahlah, Dik,” potong Raka cepat. “Lanjut makan aja.”

Dika menatapnya beberapa detik, lalu menurunkan sendoknya perlahan. “Bro… jujur aja deh. Lo ngerasa apa, sih?”

Raka terdiam lama. Suara mesin pendingin dan langkah orang di luar jadi satu-satunya bunyi yang terdengar.

“Aku… bingung,” katanya akhirnya pelan.

“Satu sisi aku cinta banget sama Widuri. Tapi di sisi lain… entah kenapa, tiap kali liat Rianty, hati ini kayak—”

Kalimatnya menggantung di udara.

Dika menarik napas panjang. “Manusiawi, Bro. Tapi hati-hati. Kadang rasa penasaran bisa kelihatan kayak cinta… padahal cuma jebakan.”

Raka tak menjawab. Ia menatap layar monitor CCTV, tapi yang ia lihat bukan gambar ruangan — melainkan wajah Widuri yang menatapnya pagi tadi, lembut namun terluka. Dan di sisi lain, senyum Rianty yang menunggu, penuh tantangan.

Antara cinta dan godaan, antara kesetiaan dan keinginan…

Raka tahu, hatinya sedang berjalan di tepi jurang.

Satu langkah salah, dan semua yang ia bangun bisa runtuh dalam sekejap.

#TBC

Aduh raka di fase plin plan kira kira sikap dia kedepan nya bakal tegas atau luluh gitu aja

jangan lupa like vote komen subscribe and kirsan ya readers!!

1
Intan Pandini
Ohh jadi sebelumnya pernah di suruh poligami ya sama keluarganya
Intan Pandini
Hmm jadi penasaran sama rianty ini, kira kira siapa ya
Intan Pandini
Shock banget tiba tiba di tanya boleh berbagi suami 😭 aku reflek bakalan ngamok kayak nya 🙏
Delwyn
Ngakak sampe geleng-geleng!
zanita nuraini: terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Kovács Natália
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
zanita nuraini: terimakasih sudah mampir cerita author
ditunggu kelanjutan nya ya☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!