Eliza seorang gadis yang terlahir dari keluarga kaya, bahagia juga ceria harus angkat kaki dari rumahnya setelah menolak perjodohan
namun sial pelariannya malah berakhir dengan pertemuannya kembali dengan musuh bebuyutannya yang tak sudah lama pergi ikut bersama orang tuanya
Karena ketidaktahuannya Eliza kabur dari perjodohan yang sebenarnya pria ini adalah tipenya dan malah terjebak nikah kontrak dengan musuh bebuyutannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ai laelasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 7 kerja tambahan
"Kamu yakin mau kerja disini?" tanya teman Melly yang juga bekerja ditempat tersebut
"Yakin.. kerjanya cuma nganter minuman doang, kan?" Eliza balik bertanya
"I..iya.. kalo kamu gak mau kerja sampingan"
"Kerja sampingan? masih bisa kerja sampingan disini?" tanya Eliza
"Jangan pengaruhi Eliza yang macem macem.. dia cuma nganter minuman udah itu doang" sergah Melly
"Mel.. ini ada kerja sampingan lagi loh" ucap Eliza
"Lo mau jadi l*nt*? " Eliza cukup terkejut mendengar ucapan Melly
"Katanya Lo biasa main di tempat ginian, masa gak tau?" lanjut Melly
"Mana gue tau pegawainya bisa Nyambi jadi begituan" jawab Eliza
"Tugas Lo cuma temenin tamu, paling tuang minuman " ucap teman Melly
"Gue nitip dia ya" ucap Melly
'Lo tenang aja"
Awalnya aman aman saja saat Eliza mulai bekerja namun saat waktu menunjukkan tengah malam keadaan club semakin ramai, teman Melly meninggalkan Eliza sebentar di sebuah ruangan karena pekerjaan sampingannya
"El.. tunggu sebentar ya" ucapnya, dia sudah di peluk pria hidung belang
"Iya.. jangan lama ya" sebenarnya Eliza harap harap cemas menunggu teman Melly karena dia hanya bertiga di ruangan itu bersama pria yang sudah mabuk berat
"Tuang lagi sayang" ucap salah satu dari mereka
"Kenapa duduknya jauh jauhan? sini duduk di sini sayang" Eliza di tarik hingga duduk di sampingnya
"Pak.. jangan begini pak.. bapak jangan kurang ajar" ucap Eliza ketika pria itu mulai mengendusnya
"Alah.. sok suci kamu, aku tahu semua pekerjaan kayak gini gak ada yang suci"
"Ayolah kita bersenang senang" kedua pria itu memaksa Eliza untuk berbaring
...🍒🍒🍒🍒🍒...
"Zayn.. Zayn.. semenjak Lo pindah keluar negeri jadi lupa sama kita"
"Gak lah.. gue beneran sibuk banget karena kerjaan yang di kasih bokap, minum lagi malam ini gue yang traktir " Zayn menuangkan minuman ke gelas temannya
Zayn mulai mabuk berat namun terus menenggak minumannya, suara dentuman musik membuatnya tak mendengar beberapa panggilan telepon dari ibunya
"Zayn.. hp Lo " salah satu temannya memberitahu
Zayn berjalan sempoyongan mencari tempat yang agak jauh dari keramaian, saat dia melewati sebuah ruangan dia mendengar teriakan seorang wanita
Awalnya dia mengira teriakan itu dari pengunjung yang sedang bermain, namun Zayn masih mendengar suara teriakan itu adalah suara teriakan minta tolong
Pintu ruangan yang sedikit terbuka setelah teman Melly meninggalkan tempat itu membuat Zayn yang lewat dapat mendengar suara teriakan Eliza, melihat Zayn membuka pintu Eliza sekuat tenaga melawan dan memanggil Zayn
"Zayn.. tolong gue please, Zayn.." mendengar suara tangisan Eliza membuat Zayn marah
"Siapa Lo?" tanya pria tua itu saat Zayn menariknya ke belakang
Zayn menghajar habis pria itu beserta temannya yang memegangi Eliza, mereka kalah dan kabur namun saat Zayn akan mengejarnya Eliza menahan tangan Zayn
"Mereka harus di bawa ke kantor polisi" ucap Zayn
"Enggak.. jangan Zayn" Eliza memohon memegangi tangan Zayn
"Tapi..." Zayn hendak mengejar mereka namun tangisan Eliza membuat Zayn mengurungkan niatnya
Baru kali ini Zayn melihat El menangis tersedu seperti ini, Zayn membuka jaketnya dan memakaikannya pada Eliza lalu memeluknya
"Tenang.. Lo udah aman" ucap Zayn seraya mengelus rambut Eliza
Perlahan Eliza bisa mengontrol emosinya dan tangisnya mulai reda, barulah Zayn melepaskan pelukannya
"Kenapa Lo gak laporin mereka?"
"Gue gak mau orang tau Zayn, kalo sampe papa denger apa yang akan terjadi" ucap Eliza seraya mengusap air matanya
" Lo ngapain juga pake seragam kek gini? bokap Lo gak bisa biayain Lo apa gimana?"
"Bukan gitu Zayn... gue kabur dari rumah" Eliza mulai menceritakan semuanya dan Zayn mendengarkan
"Dari pada hidup Lo susah gini mending terima nikah sama aki-aki tua" ucap Zayn
"Lo gila.. " hardik Eliza seraya mengusap air matanya yang mulai berlinang kembali
"Lo belum di apa apain, kan?"
"Belom bego.. Lo pikir gue Sudi di apa apain" ketus Eliza
"Liat penampilan Lo, astaga.. udah kayak j*l*ng tau gak?"
"Zayn sialan" Eliza memukul lengan Zayn
Bagaimana Zayn tidak menyebutnya j*l*Ng, eliza memakai seragam rok pendek dengan baju ketat apalagi rok pendek dan kancing bagian depan baju Eliza sudah robek karena ulah bandit bandit itu
"Ayo pulang... gue nanti kasih kerjaan " Zayn menarik tangan Eliza untuk pergi
Eliza turun dari mobil kini dia di bawa ke rumah Zayn, saat melangkah masuk para asisten rumah tangga menatapnya
"Ini Eliza mulai saat ini dia kerja sama seperti kalian disini, kasih pinjam dia baju untuk malam ini" ucap Zayn
"Zayn tunggu... Zayn.. siapa yang mau kerja jadi pembantu ?" teriak Eliza
"Cuma kerjaan itu yang bisa gue kasih, siang Lo kerja di kantor dan pulang kesini buat ngurusin gue "
"Tapi pembantu Lo udah banyak" ucap Eliza
"Ini rumah gue jadi terserah gue, kalo Lo bersedia bulan ini gue kasih uang yang bokap Lo minta tapi Lo harus nurut apa kata gue" ucap Zayn lalu pergi ke kamarnya
Eliza hendak menyusul Zayn namun seorang pelayan menahannya, Eliza berbalik menatap pelayan yang wajahnya tidak ramah itu
"Gak ada yang boleh masuk ke kamar tuan, ikut aku.. " wanita yang mungkin seusia Eliza itu membawanya ke sebuah kamar yang kecil
"Ini kamar kamu dan itu baju buat kamu, jangan bersikap sok dekat dengan tuan karena posisi kamu disini sama dengan kita" ucapnya
Rupanya pelayan pelayan disini tidak suka dengan kehadiran El yang terlihat dekat dengan Zayn, setelah mereka pergi seorang pelayan yang usianya jauh lebih tua mendekat seraya tersenyum
"Jangan diambil hati ya non.. mereka emang gitu sama pekerja baru"
"Panggil El aja bi" ucap Eliza
"Sekarang ganti baju dulu.. kalo belum makan ambil di dapur lalu istirahat, besok kita harus bangun pagi pagi"
"Iya bi...makasih, saya mandi dulu" ucap Eliza
Zayn langsung tertidur saat itu hingga tidak bertemu kembali dengan Eliza, berbeda dengan tidur Zayn yang nyenyak malam ini tidur Eliza begitu gelisah
"Kasurnya enakan di kostan Melly... ini kasur apa batu sih?" gerutu Eliza
Saat pagi hari Zayn bersiap untuk ke kantor sementara Eliza belum kelihatan batang hidungnya
"El kemana?" tanya Zayn
"Di kamarnya tuan, dia belum bangun"
Zayn hendak membangunkan Eliza namun tak menemukannya di kamar tamu, Zayn kembali ke dapur untuk bertanya
"Ini Eliza kok gak ada di kamar tamu? " tanya Zayn
"El ada di kamar pelayan tuan, semalam Sri yang memasukkannya "
"Kalian ini gimana? Eliza itu teman saya kenapa di kasih kamar pembantu?" semua pelayan terdiam mendengar bentakan Zayn.
"Anu tuan.. kan.."
"Aahh... anu anu" Zayn dengan langkah besarnya menghampiri Eliza yang sedang tertidur pulas
"Bangun.. El bangun" Zayn mencipratkan air ke wajah Eliza
Eliza bangun seraya mengurut leher dan punggungnya, mata pandanya begitu terlihat dengan rambut acak acakan membuat Zayn tertawa
"Lo kayak orang gila" ucap Zayn di sela tawanya
"Lo yang gila... yang bener aja gue di kasih kasur rasa batu bata jadi gak bisa tidur gue"
"Nanti malem pindah ke kamar tamu, hari ini bawa barang barang Lo kesini" titah Zayn
"Iya.." jawab Eliza seraya menggaruk kepalanya
" Bangun.. gue gak mau bawahan gue kesiangan"
"Please Zayn gue libur dulu hari ini, gue ngantuk banget " lirih Eliza
"Ya udah tapi gaji Lo di potong"
"Jangan dong.. iya gue mandi sekarang" eliza dengan malas berjalan ke kamar mandi
terimakasih sudah membaca 🙏