NovelToon NovelToon
Amarahmu Kekuatanku

Amarahmu Kekuatanku

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Balas Dendam / Sistem
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nocturne_Ink

Ketika hidupnya diinjak-injak dan harga dirinya dihancurkan, Raka Wiratama menemukan sebuah kekuatan misterius—Sistem Upgrade Emosi.
Semakin besar amarahnya, semakin kuat pula dia menjadi.

Dari seorang pemuda biasa yang diremehkan semua orang, Raka Wiratama perlahan bangkit. Setiap penghinaan, setiap luka, dan setiap pengkhianatan… hanya membuatnya lebih kuat!

Dengan amarah sebagai bahan bakar, Raka Wiratama bertekad untuk membalikkan takdir.
Musuh yang dulu meremehkannya, kini gemetar ketakutan.
Dunia yang menertawakannya, kini dipaksa berlutut di bawah kekuatannya!

💥 Inilah kisah seorang pemuda yang menjadikan amarah sebagai senjata untuk menaklukkan dunia!

[Karya ini hanyalah ide yang muncul tiba-tiba. Jadi kalau tiba-tiba gak update, maaf banget ya]

[Jadwal Update: Setiap hari jam 0.00 WIB]

#Kalau telat berarti belum selesai dan sedang ada kendala.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nocturne_Ink, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 - Sepatu Lari Ngebut

Pas lagi ngobrol, Raka Wiratama udah ikutin Nabila Ayu keluar dari sekolah.

Baru aja keluar gerbang, dia liat cowok muda pake kaos hitam sama sepatu Adidas.

Beberapa cowok gede berotot juga nongkrong di sampingnya. Tinggi, kekar, ototnya gede banget, berasa penuh tenaga.

Wajah mereka datar, tapi aura mereka bikin orang ngerasa ngeri.

“Bang! Aku bawa orangnya!” Nabila Ayu nyapa sambil berdiri di samping cowok itu.

“Abang?” Raka Wiratama kaget.

“Hari ini lu hoki. Gue hoki bisa ikut keluar sama adik gue. Kalo enggak, gue takut urusannya nggak bakal sesimpel ini kalau gue harus turun tangan sendiri.” Abangnya Nabila Ayu namanya Adikara Nugraha, katanya sih punya perusahaan keamanan, dan latar belakangnya misterius banget.

Konon, waktu Nabila Ayu baru sekolah, ada cowok tukang ganggu dia sebulan penuh. Begitu Nabila Ayu nelpon kakaknya, si cowok itu tiba-tiba hilang dan keluar dari sekolah.

Mulut Raka Wiratama agak kecut, ngerasa orang yang datang ini nggak baik.

Dia senyum tipis, nanya, “Ada urusan sama gue ya?”

Adikara Nugraha cuma liat sebentar, terus santai bilang ke cowok-cowok kekar di sampingnya:

“Kasih pelajaran aja, jangan terlalu parah.”

Abis itu, Adikara Nugraha narik bahu Nabila Ayu, terus masukin dia ke Audi hitam yang parkir di pinggir jalan.

“Bang… sini, aku aja yang kasih pelajaran!” Nabila Ayu agak cemberut, sambil liat Raka Wiratama yang berdiri cemas.

“Tenang, gue bakal ukur-ukur dulu!” Adikara Nugraha jawab santai.

Belum sempet Adikara Nugraha selesai ngomong, terdengar suara teriak Raka Wiratama dari situ:

“Kak! Gue salah!”

“Kakak, suruh mereka berhenti!” Raka Wiratama meringkuk di tanah, tangan nutup kepala.

Raka Wiratama sih nggak peduli, mau dihajar berapa kali juga udah biasa. Karena Nabila Ayu sendiri yang ngelakuin, ya udah… bakal jadi gede masalahnya.

Cowok-cowok hitam itu mulai pukul dia…

“Kakak...?” Nabila merona, penuh amarah.

Adikara Nugraha juga kaget, liat Nabila Ayu nggak percaya.

“Kak, gue salah… gue nggak bakal berani nyium Nabila di kelas lagi!” Raka Wiratama terkapar, teriak.

“Apa? Nabila.?!”

“Gila!”

Siswa-siswa di sekitar bengong, nggak nyangka Raka Wiratama bisa berani begitu.

“Kok bisa gitu?”

“Astagaaa!”

“Dia nyium kamu di kelas?” Adikara Nugraha melotot ke Nabila Ayu.

Nabila Ayu gigit bibir bawahnya, angguk dengan sedih.

“Gila! Gue bakal bunuh bocah ini.” Amarah Adikara Nugraha meledak, dia ketok setir keras, keluar mobil, langsung maju ke arah Raka Wiratama.

Cowok-cowok hitam itu bingung, soalnya biasanya lawan mereka yang latihan keras aja mungkin nggak bakal kuat.

Tapi sekarang, Raka Wiratama nggak cuma teriak, malah sehat-sehat aja…

Raka Wiratama juga mulai nggak enak badan. Pelindung besinya udah kena 50% damage.

Kalo mereka nggak berhenti, bisa-bisa parah banget.

“Geser!” Tiba-tiba Adikara Nugraha berdiri di depan Raka Wiratama.

Raka Wiratama ngangkat kepala, senyum memperlihatkan giginya yang putih.

“Kakak… kakak besar!”

“Ulangi, coba manggil Kakak besar lagi?” Adikara Nugraha teriak.

Bam!

Tendangan langsung nyasar ke Raka Wiratama.

Dengan “bam!”, badan Raka Wiratama meluncur tiga meter di tanah.

Nabila Ayu di mobil bengong, mulut terkunci, liat adegan itu… tendangannya segitu kuatnya, bisa-bisa bikin mati orang.

Adikara Nugraha juga agak kaget, ngerasa impulsif banget, untung tendangannya masih bisa dikendali, nggak sampai bikin orang mati.

Dia cemberut, liat Raka Wiratama dengan khawatir.

“Uhuk…” Raka Wiratama batuk keras.

“Kak… kakak besar, gue bener-bener tau gue salah!” Tendangan itu udah bikin 90% pelindung besinya rusak.

Adikara Nugraha liat cowok-cowok di sekelilingnya, matanya penuh warna nggak percaya.

“Coba panggil lagi, Kakak besar!” Adikara Nugraha menggertakkan giginya, teriak sambil maju ke Raka Wiratama.

Tiba-tiba, bunyi “ding-ding” sistem Raka Wiratama nggak berhenti.

Setelah itu, emosinya naik 100 poin.

“Upgrade sepatu!” Raka Wiratama liat Adikara Nugraha tau dia bukan lawannya.

[Ding! Upgrade butuh 50 poin emosi, apakah Host yakin?]

“Yakin!”

[Ding! Host mendapatkan sepatu lari level 1!]

Abis upgrade, Raka Wiratama mundur, liat-liat Adikara Nugraha dengan waspada.

“Kak… kakak besar!”

“Jangan panggil gue Kakak besar lagi!” Adikara Nugraha maju, tendang Raka Wiratama.

Raka Wiratama teriak liat itu, terus muter lari.

Adikara Nugraha kaget sama kecepatan Raka Wiratama, langsung ngejar.

Tapi kecepatan Raka Wiratama pake sepatu lari kelas satu, udah kayak Usain Bolt, nggak ketangkep.

Raka Wiratama lari sambil teriak,

“Bang, lepasin gue! Gue nggak bakal berani nyium Nabila di depan banyak orang lagi!”

“Nabila, maafin gue, gue salah!”

Penampilan Raka Wiratama awkward banget, kayak kambing mati nggak takut direbus.

Adikara Nugraha kesal, menggertakkan giginya, ngejar.

Tapi, makin dia kejar, makin nggak bisa nyamperin Raka Wiratama.

Yang paling penting, Raka Wiratama itu orang pertama yang langsung ke akrab sama adiknya Nabila Ayu.

Kalo nggak dikasih pelajaran yang jelas, orang bakal salah paham.

“Bang! Lupakan aja, besok aja diajarinnya!” Nabila Ayu nyerah, manggil Adikara Nugraha.

Adikara Nugraha liat punggung Raka Wiratama, tarik napas dalam, tahan amarah, balik ke mobil.

Raka Wiratama juga berhenti, teriak ke mobil dengan semangat:

“Bang, pelan-pelan aja, next time datang gue traktir kebab!”

“Hentikan!” Adikara Nugraha licin liat Raka Wiratama, ancam.

Raka Wiratama nurut, senyum…

Siswa-siswa yang bengong tinggal, sadar Nabila Ayu emang punya backing kuat.

Raka Wiratama berani banget, nggak takut mati.

“Liat-liat apa? Belum pernah lihat pertarungan ya!” Dia menatap orang-orang sekitarnya datar, balik sekolah kayak nggak ada apa-apa.

...----------------...

Di mobil Audi.

“Adi! Bocah ini bandel, oke juga kalo dihajar gitu.” Cowok muda di kursi belakang, kaos, celana pendek, sandal jepit, senyum.

“Dan lu nggak bisa nangkep dia?”

Adikara Nugraha pandang datar, terus jawab dingin:

“Bandel atau nggak, kalo berani ganggu adik gue, gue bakal kasih pelajaran ke dia!”

...----------------...

Di asrama, Raka Wiratama menghela napas liat seragamnya yang robek.

Pelindung besi ini udah bisa dibilang rusak total, tapi sebentar aja dia dapet 150 poin emosi.

Kalo nggak dihitung buat upgrade pelindung, untung bersih 100 poin.

[BERSAMBUNG]

1
Anul
mau dong kekuatan itu🗿
Anul: apa itu?🗿
total 2 replies
Anul
Raja Sampah? wth😱
Anul: Ndak bahaya Tah 😱
total 2 replies
Anul
Jakut ga tuh🗿
Anul: City of Love aja 🤔
total 2 replies
mu bai
secara keseluruhan alurnya bagus ini, cuma nama mc dan tokoh didalemnya aj agak ke indo, kalau di bikin kek wuxia bagus lagi sih hehe
𝓝𝓸𝓬𝓽𝓾𝓻𝓷𝓮 𝓘𝓷𝓴: Siap, dan makasih ya atas dukungannya 👍
total 9 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!