Pernikahan paksa yang sama sekali tidak diinginkan oleh Rakha, membuat pria berusia 27th itu membalas kekesalannya pada Elvira sang istri.
Rakha mengira jika wanita 20th itu sengaja mendekati Neneknya hingga berhasil menikah dengannya hanya untuk mengincar harta mereka.
Namun dibalik itu semua, tersimpan rahasia besar di masa lalu yang memaksa Elvira harus melakukan berbagai cara untuk bisa menikah dengan pria yang dianggapnya baj1ngan itu.
Lalu apa rahasia masa lalu itu, dan bagaimana Rakha dan Elvira menjalani pernikahan yang diawali dengan keterpaksaan dan kebencian?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Noor Hidayati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali Terpisah
"Hallo..."
Tidak hanya Elvira yang mendapat telpon, Rakha juga mendapat telpon dari seseorang yang nomornya tidak di kenal. Sebelumnya Rakha mengabaikan panggilan itu merasa sudah tidak perlu lagi karena Elvira sudah di temukan. Tapi begitu orang itu mengirim foto Rasya kepadanya, Rakha langsung menelpon balik nomor tersebut.
"Hallo, siapa kamu, dan dibawa kemana putraku?"
"Hallo Tuan, jangan salah paham padaku, aku hanya menolongnya, aku melihat dari berita kehilangan jika anda sedang mencari seorang wanita yang bernama Elvira, dan kebetulan kemarin aku lihat anak ini ada bersama denganya, setelah aku selidiki ternyata anak ini anaknya, jadi aku menghubungi mu."
"Ough, baiklah, aku minta maaf jika sudah salah paham padamu, sekarang katakan, dimana putraku?"
"Akan ku kirimkan alamatnya, tapi ada satu syarat."
"Syarat, syarat apa?"
"Kamu menjajikan uang 1 Miliyar untuk siapapun yang menemukan Elvira, sementara aku menemukan putramu, bukankah dia satu-satunya penerus Anda, seharusnya dia lebih berharga dari Elvira."
Mendengar itu, Rakha paham maksud yang orang itu katakan. "Katakan berapa yang kamu inginkan!?"
"10 Miliyar."
"10 Miliyar katamu? kamu mau memera$kau!?"
"Terserah Anda saja Tuan, aku tidak memaksa."
Khawatir terjadi sesuatu pada Rasya, tanpa berpikir panjang Rakha setuju dengan permintaan orang tersebut. Termasuk permintaan untuk tidak melibatkan polisi.
Setelah menemui kesepakatan, dan mematikan telpon. Rakha kembali mendekati pintu, mengetuk dan memanggil Elvira untuk bertanya bagaimana bisa Rasya terpisah dengannya, sehingga kini berada di tempat yang tidak aman. Tapi berkali-kali Rakha mengetuk tak satupun ada jawaban dari Elvira.
Perlahan Rakha mendorong pintu, karena tidak merasakan berat seperti saat Elvira bersandar di sana, Rakha langsung mendorongnya dengan kuat.
BHRAK!
Pintu terbuka lebar, tapi tak terlihat Elvira disana. Rakha pun bergegas masuk ke ruangan lain dan berakhir ke kamar, dimana jendela kamar terbuka.
"Elvira melarikan diri," batin Rakha begitu melihat keluar jendela.
Rakha bergegas lari ke depan, memberitahu supir dan juga pengawalnya untuk pergi menulusuri jalan mencarinya. Tapi baru saja mobil mereka berjalan, penelpon misterius kembali menelpon Rakha.
"Hallo!" ucap Rakha sambil terus melihat kesana kemari, berharap Elvira masih ada di sekitar jalan yang mereka lalui.
"Jangan pernah lagi mencari sesuatu yang hilang dari mu, karena yang sudah pergi tidak akan pernah kembali."
"Ha-hallo!" belum sempat Rakha menjawab, orang itu langsung menutup telponnya.
Mengingat kata-kata yang orang itu katakan, Rakha berusaha untuk kembali menghubunginya, tapi berkali-kali dia mencoba, justru nomor itu tidak bisa lagi di hubungi.
"Hallo, b-breng-sek...!!!" teriak Rakha dengan sangat kesalnya.
"Berrani sekali kau mempermainkan ku!" teriaknya lagi. Rakha benar-benar merasa frustasi dengan apa yang kini dia hadapi. Rakha menyandarkan kepalanya ke kursi, lalu memejamkan matanya, sementara pikirannya tak bisa berpikir kemana lagi dia akan mencari Elvira.
"Padahal dia sudah begitu dekat dengan ku," ratapnya.
"Tuan, sabarlah."
"Sabar kau bilang!?" Rakha kembali duduk dengan benar dan memarahi Dendi yang mencoba menenangkannya.
"Apa yang kau lakukan di luar sampai tidak tahu Elvira melarikan diri, seharusnya kalian berjaga!" teriak Rakha pada mereka semua.
"Maaf Tuan, kami tidak menyangka ini akan terjadi."
Rakha mencoba menenangkan diri dengan mengatur nafasnya, karena mau semarah apapun dia pada para pengawalnya, ini sudah terjadi.
Sementara itu, Elvira yang sudah sampai ditempat dimana Yudha menyuruhnya datang, melihat kesana kemari memastikan tidak ada yang mengikutinya. Dan setelah merasa yakin tidak ada yang mengikuti, barulah Elvira masuk dan langsung mengunci pintu.
Tapi begitu Elvira berbalik badan, Elvira justru dikejutkan oleh Yudha yang terikat di kursi dengan mulut yang juga terikat.
"Yudha...." Elvira langsung berlari membuka tali yang membungkam mulutnya.
"Apa yang terjadi, bukankah tadi kamu masih menelpon ku, menyuruhku datang kesini?" Elvira bertanya, sambil membuka pengikat tangan Yudha yang terikat ke belakang.
"Ya, aku pikir kita sudah aman, makanya aku menghubungi mu, tapi ketika aku selesai menghubungi mu, tiga orang datang dan langsung menyerangku, lalu mereka pergi membawa Bu Lastri dan Rasya."
Mendengar itu, Elvira merasa tubuhnya sangat lemas, mereka keluarga kecil yang dia miliki, yang menjadi penyemangat dalam hidupnya selama ini, kini harus terpisah darinya.
"Elvira, aku minta maaf telah gagal melindungi mereka, aku sudah sekuat tenaga melindungi mereka, tapi jumlah mereka lebih banyak dan jauh lebih kuat dariku."
Mendengar itu, Elvira menarik nafas beratnya, kemudian mengalihkan pandangannya pada Yudha. Terlihat wajah Yudha terdapat banyak memar dan mengeluarkan sedikit darah di ujung bibirnya.
Melihat itu semua, Elvira tak punya pilihan lain selain menerima kenyataan pahit yang ada saat ini. "Aku minta maaf sudah merepotkan mu, meskipun pada akhirnya aku terpisah dari Ibu dan anakku, tapi kamu sudah banyak membantuku," ucap Elvira dengan berat hati.
"Kamu jangan khawatir, besok kita cari mereka," ucap Yudha, berusaha menenangkan Elvira yang terlihat begitu sangat sedih.
Bersambung...
Alur ceritanya bagus dan konfliknya tidak begitu terlalu rumit...
pemilihan kosakata sangat baik dan mudah untuk dipahami...
terimakasih buat kk othor,
semoga sukses ❤️
ini udah happy nanti yg pernah di masukin PD datang minta pertanggungjawaban
lanjut thor makin penasaran
lanjut thor jangan kelamaan
lanjut thor penasaran nih
lanjut thor semangat
menunggu konflik selanjutnya masih hangat" kuku bukan panas membara jadi masih so so only