kisah yang dibuat dengan kejadian yang terjadi di dunia nyata dan bisa dikatakan sebagai Fiksi tapi jadi kenyataan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hasanah Ali, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Khawatir dan lega
Disisi lain Irwan melihat beberapa murid laki-laki berlarian menuju ruang UKS dengan tergesa-gesa masuk kedalam UKS entah apa yang terjadi pada mereka sehingga begitu tergesa-gesa seperti itu, karena penasaran dan khawatir pada Maya, Irwan pun memilih untuk mengikuti beberapa murid laki-laki yang sedang menuju ruang UKS.
Irwan pun ikutan tergesa-gesa seperti sedang dikejar-kejar hantu, Irwan terus saja berlari menuju ruangan itu khawatir sudah membuatnya menjadi tak kendali dan tak sabaran, lalu tak lama kemudian sesampainya di UKS Irwan terbelalak saat ia melihat Maya dan beberapa siswa sedang tertawa kecil, melihat kejadian itu Irwan merasa heran dengan kelakuannya sendiri apa dia sepanik itukah pada Maya sampai" ia berlari-lari hanya karena melihat siswanya berlarian menuju UKS lantas dia malah ikut-ikutan berlari karena takut Irwan akan diri Maya, diam seribu bahasa hanya bisa menatap siswanya sambil mengusap wajahnya dengan gusar.
" Aahhh....kamu kenapa sih wan.." gumam Irwan sambil mengacak-ngacak rambutnya tanpa dia sadari Maya sedang memperhatikan dirinya lalu senyam-senyum melihat Irwan, seketika Irwan pun tersadar ada yang sedang memperhatikannya lalu tanpa pikir panjang Irwan pun menoleh kearah ruangan lalu ia melihat Maya sedang menatap wajahnya sambil tersenyum lalu menggeleng-gelengkan kepalanya.
Irwan yang melihat hal itu hanya bisa nyengir kearah pujaan hatinya, lalu tak lama kemudian para murid laki-laki itu pun keluar dari ruangan dan pergi ke kantin dan tak lama kemudian disusul oleh Maya keluar sambil tersenyum kearah ku dan berlalu begitu saja dari hadapan ku.
Ingin rasanya aku menggigit bibirnya yang ranum hhhhmmm... gini amat rasanya orang jatuh cinta aaaahh... bikin manyun dehh.. kamu Maya, awas aja kalo ketemu aku gigit kamu sayang..
Sambil senyum-senyum akhirnya Irwan pun berjalan menuju ruangan kerjanya, sepanjang perjalanan menuju ruangannya Irwan selalu tersenyum bahagia sampai-sampai dia tak sadar kalau para guru-guru perempuan banyak yang memperhatikan dirinya sampai di depan pintu ruangannya.
Di dalam ruangan Irwan segera merebahkan tubuhnya di atas kursi dan tentunya tak lupa ia mengunci pintu ruangannya, ingin rasanya dia memanggil Maya kesini hanya untuk sekedar menemaninya duduk disini.
" Hhhhmmm.... Maya.... Maya kamu sungguh mengubah duniaku yang hampa menjadi berbunga-bunga, seandainya kamu ada disamping ku akan ku peluk engkau dan tak akan pernah aku lepaskan lagi tapi apa dayaku diriku terikat oleh aturan-aturan disekolah ini aaaaccchhh.... sungguh kau membuat ku tersiksa sayang..."
*******
Di sisi lain diluar ruangan banyak guru perempuan yang sedang memperbincangkan Irwan yang begitu bahagia sangat jauh berbeda dengan hari-hari biasanya yang selalu cool banget..
" Ehh..Bu Dita ngomong-ngomong tadi pak Irwan kenapa ya kok kelihatannya bahagia bangeeettt kayanya baru dapet hadiah nih dari Bu Dita yaa..." Tanya Bu Arni dengan gayanya yang sok akrab.
" Ohhh pak Irwan ya Bu?!... Saya sendiri juga gak tau dari tadi pagi saya belum ketemu sama pak Irwan tadi pun cuma berpapasan dan belum sempet ngobrol sedikit pun sama pak Irwan jadi saya juga kurang tau kenapa pak Irwan kelihatan bahagia Bu arni..." Jawab Bu Dita sambil tersenyum kearah Bu Arni.
Dan di waktu yang bersamaan Maya baru saja keluar dari kantin menuju kelasnya dan tanpa sengaja Maya mendengar obrolan Bu Arni dan Bu Dita, dalam benak Maya berkecamuk berjuta pertanyaan yang sangat membuatnya penasaran tingkat dewa yang ingin dia tanya pada sang guru sekaligus kekasih hatinya.
" Tumben banget tuh ibu" ngomongin kak Irwan apa jangan-jangan kak Irwan kenapa-napa lagi.. duuuhhh...kenapa jadi gini sih perasaan gue...." Gumam Maya sambil menggigit bibirnya sendiri sambil memperhatikan ibu gurunya karena tak mau ketahuan kalau dia sedang menguping pembicaraan mereka Maya pun bergegas pergi ke dalam kelasnya.
Tak terasa waktu begitu cepat berlalu jam pelajaran kedua pun dimulai dan seiring waktu berjalan disaat jam pelajaran kedua akan segera berakhir di dalam kelas hanya keheningan yang nampak semua siswa sibuk dengan pikirannya masing-masing dan disaat itu pula Irwan masuk kedalam kelas itu sambil memperhatikan satu persatu siswa dan siswi nya yang sedang menyelesaikan tugas nya dan dia berharap tak ada satupun muridnya yang menyontek tanpa sepengetahuan dirinya.
Sampai suatu ketika dia malah memperhatikan sang pujaan hati sambil duduk di kursi guru, Irwan menatap paras cantik yang sedang fokus pada tugasnya yang mungkin sudah hampir selesai.
" Maya oh Maya lihatlah aku yang sedang memperhatikan mu yang begitu cantik, ayolah....angkat wajahmu pandanglah aku May...."
Dan keinginan Irwan pun terwujud Maya lah orang yang pertama selesai dan jalan kedepan namun sayangnya saat Maya bangkit dari tempat duduknya Maya hanya fokus pada buku yang dia pegang, setiap langkahnya selalu diperhatikan oleh Irwan saking bucin nya Irwan terhadap Maya, dia perhatikan dari ujung rambut sampai ujung kaki Maya dia perhatikan sambil tersenyum kagum dan penuh arti.
" Bu tugas saya sudah selesai barangkali ada yang mau dicek....dul..u" Ucap Maya terjeda saat dia sampai di depan meja guru dan di saat ia mengangkat wajahnya menatap guru yang ia kira itu adalah Bu Mayang justru yang dia lihat malah Irwan.
" Loh...kok pak Irwan ada disini kapan masuknya pak kok tau-tau udah duduk di sini terus Bu Mayang kemana pak?!.." ucap Maya lagi sambil terus menatap wajah tampan sang guru disisi lain ia juga memperhatikan bibir seksi milik Irwan yang terus tersenyum kearahnya.
Irwan pun yang melihat hal itu hanya tersenyum dan ingin rasanya dia tertawa terbahak-bahak melihat wajah Maya yang begitu kaget sekaligus heran sesepi itukah langkah kakinya sampai-sampai dia masuk kedalam kelas ini saja Maya tak mendengarnya apa mungkin karena terlalu fokus dengan tugasnya sampai dia tak memperdulikan keadaan sekitarnya lain halnya dengan kawan-kawannya yang selalu tau siapa saja yang masuk kedalam kelas ini Sungguh-sungguh gadis yang sangat membingungkan...
" oohh.. udah dari tadi saya duduk disini kalo kamu cari Bu Mayang tadi Bu Mayang ada urusan penting tadi beliau meminta saya untuk menggantikan posisi nya dikelas ini makanya saya ada disini adek Maya yang cantik...." Jawab Irwan sedikit menggoda Maya lalu dengan sengaja dia mengedipkan sebelah matanya didepan Maya.
Seketika itu juga Maya diam tak berkutik untuk beberapa saat kemudian setelah sadar dia pun segera menyerahkan hasil tugasnya yang belum sempat di periksa oleh Irwan.
" Ohh gitu ya pak...oh iya sampai lupa ini tugas saya pak barangkali ada yang mau diperiksa dulu pak..!!" Ucap Maya sembari menyerahkan buku yang ia pegang.
Setelah diperiksa buku pun kembali diberikan kepada Maya, Maya pun segera membereskan peralatan sekolahnya lalu dia pun berpamitan pada teman-temannya yang belum selesai mengerjakan tugasnya.
" Guys eemm gue balik duluan ya....ooohh semangat ya ngerjain tugasnya dahhhh..." Pamit Maya pada semua temanya
" Yaaa...daaahh... Hati-hati May...!!!" Serentak semua teman-temannya sambil melambaikan tangan mereka.
Dalam perjalanan menuju gerbang sekolah Hp Maya berbunyi dan Maya pun segera mengambil ponselnya dan membuka aplikasi hijau dan disana ia melihat ada satu pesan dari sang pujangga yang mengajaknya pulang bareng dan berharap Maya bersedia menunggu dirinya di palangan sekolah.
{ " Dek pulang bareng Abang aja ya tunggu aja di lapangan bentar lagi juga Abang turun kok sekalian mau mampir bentar kerumah mu, Ok say.." }
{ " oohh... Gitu bang ya udah aku tungguin di lapangan jangan lama-lama ya bang...!! " }
Jawab Maya membalas pesan dari Irwan.
" Temen-temen semua maaf klo ceritanya masih ada yang kurang karena masih dalam tahap belajar harap maklum ya...semoga suka ceritanya ya temen-temen 🤗🤗"
terusin donk!!!