NovelToon NovelToon
Sistem Rune Master

Sistem Rune Master

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Kebangkitan pecundang / Epik Petualangan / Penyelamat
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: krist junior.

kembali hilang setelah peperangan usai namun ketidakadilan senantiasa datang untuk merobohkan kedamaian

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon krist junior., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Kabut tipis menggantung rendah di antara batang-batang pohon raksasa. Bau tanah basah dan lumut pekat mengisi udara. Suara jangkrik bersahutan, namun sesekali terganggu oleh auman dan derap langkah makhluk liar. Di sinilah Kiwang memutuskan untuk menguji dirinya: Kedalaman Hutan Saraya.

"Tiga hari," gumamnya. "Aku harus tembus ke level 9 sebelum kembali."

Ia berjalan perlahan, mata waspada, tangan kanan menyala dengan api merah lembut. Langkahnya membawa jejak panas pada rumput. Sistem telah memandu arahnya menuju sarang-sarang monster tingkat rendah-menengah.

[Area Deteksi: Zona Ancaman Sedang – Target: Razorwolf Lv. 4 ~ Lv. 6]

Mode Tempur Disarankan: Agility Burst & Fire Arc]

Suara ranting patah terdengar.

Kiwang menoleh tajam. Seekor serigala berkulit perak, bermata merah menyeringai dari balik semak. Tak sendirian. Dua lagi muncul dari sisi lain.

"Tiga ekor... bagus untuk pemanasan."

Ia melompat mundur ke atas batu, lalu mengaktifkan dua rune sekaligus di telapak tangan.

"Fire Arc!"

Semburan api membentuk sabit meluncur ke arah Razorwolf terdepan. Makhluk itu menghindar, tapi sabit api menggores sisi tubuhnya. Yang lain melompat ke arah Kiwang.

"Burst!"

Ledakan api dari kakinya mendorong tubuh Kiwang ke atas, menghindari gigitan kedua serigala. Ia berputar di udara, lalu menembakkan semburan api ke bawah.

[EXP didapat: 32]

[Level Naik: Lv. 3 → Lv. 4]

Satu ekor Razorwolf gosong terbakar. Dua sisanya mundur, mencakar tanah dengan ganas.

"Ayo... aku belum selesai."

Satu dari mereka menerjang cepat. Kiwang memfokuskan rune ke tangan kirinya.

"Ignite Punch!"

Tinju menyala menghantam kepala serigala kedua, membuat tengkoraknya pecah dalam api. Yang ketiga mencoba kabur, tapi api dari punggung Kiwang meledak kecil, membuatnya melesat dan menebas makhluk itu dengan pisau rune pendek miliknya.

[EXP didapat: 45]

[Level Naik: Lv. 4 → Lv. 5]

Kiwang terengah, duduk di atas bangkai terakhir.

"Dua level... dalam lima menit."

Sistem menjawab dalam pikirannya:

Efisiensi tinggi. Tapi stamina dan cadangan energi rune menurun 21%. Disarankan istirahat ringan.

"Tidak. Masih terlalu banyak waktu terbuang."

Hari pertama, Kiwang membersihkan dua sarang Razorwolf dan satu sarang Screech Vulture di pepohonan. Ia belajar menggunakan apinya dengan efisien: menyalakan hanya bagian lengan atau kaki untuk mobilitas, menanam api dalam tanah untuk jebakan, dan menggabungkan ledakan kecil dengan lontaran batu sebagai proyektil.

[Level Naik: Lv. 5 → Lv. 6]

[Kekuatan +1 | Kendali Rune +2]

Malamnya, ia berteduh di bawah akar raksasa. Tangan kirinya membungkus luka sobek dari cakaran burung. Tapi ia tersenyum.

"Kalau aku bertarung seperti ini saat Ujian Batu Penyerapan... mungkin aku tak akan dipandang hina."

Masa lalu tidak bisa diulang. Tapi masa depan bisa dipelintir jika kau cukup kuat, sistem menjawab tenang.

Hari kedua, ia mendalami kontrol api dalam pertempuran sempit. Lawannya kini lebih berbahaya: Stoneback Boar dan Thorn Scorpion, keduanya memiliki cangkang keras.

"Tak bisa kutembus dengan api biasa... berarti aku harus menekan panasnya."

Ia menyerap energi ke dalam satu titik di telapak tangan, membentuk nyala putih-pucat.

"Ignition Drill!"

Dengan teriakan keras, ia meninju kepala boar tepat di matanya. Api menembus ke dalam tengkorak, membuat daging dan otak meledak dari dalam. Tubuh makhluk itu roboh bergetar.

[EXP didapat: 96]

[Level Naik: Lv. 6 → Lv. 7]

Thorn Scorpion menyerang dari belakang. Sengatnya nyaris menyentuh punggung Kiwang, tapi ia memutar tubuh dan melontarkan ledakan pendek dari kakinya, memutar dirinya seperti cakram, menghantam tubuh kalajengking itu dan membakarnya dari dalam.

[EXP didapat: 108]

[Level Naik: Lv. 7 → Lv. 8]

Tubuh Kiwang gemetar. Keringat bercampur darah membasahi pakaiannya. Tapi matanya menyala. Tubuhnya mulai terbiasa dengan medan, dengan rasa sakit, dan terutama: dengan rasa takut.

"Aku mulai memahami... Rune Spiral tidak mengandalkan jumlah kekuatan. Tapi tekanan batin. Emosi. Dorongan bertahan hidup."

Benar. Kau sudah mulai mengerti.

Hari ketiga. Matahari belum muncul saat Kiwang memasuki lembah berkabut. Tempat ini dingin, sunyi, dan mengandung aroma busuk darah. Ia tahu, ini tempat monster yang lebih kuat.

[Area Deteksi: Sarang Lone Reaper – Lv. 9 Unstable]

Mode Tempur Disarankan: Precision Flame + Evasion Dance]

Lone Reaper muncul dari kabut. Makhluk mirip kucing besar, namun berbulu hitam kusam dan bermata tiga. Cakar depannya dilapisi besi alamiah.

"Ini... boss dari zona ini?"

Ia mengaktifkan tiga titik rune sekaligus.

"Flame Step! Ignite Fist! Spiral Trigger!"

Tubuhnya melesat zig-zag, menghindari cakaran tajam makhluk itu. Ia menyelinap di bawah perut Reaper dan meledakkan nyala spiral kecil.

Suara dentuman menggema. Monster itu meraung dan menghantamkan tubuhnya ke tanah, menciptakan gelombang kejut.

Kiwang terpental. Darah keluar dari mulut.

"Kau kuat... tapi aku lebih keras kepala."

Ia mengumpulkan sisa energinya, menciptakan api dari dalam rongga dada dan melontarkannya melalui telapak tangan.

"SPIRAL BURST!"

Api berbentuk pusaran keluar dan menabrak kepala Reaper. Makhluk itu mencoba bertahan, tapi serangan itu langsung menghancurkan matanya, dan akhirnya tubuhnya runtuh dalam kobaran api.

[EXP didapat: 178]

[Level Naik: Lv. 8 → Lv. 9]

Stone Rune Fragmen x3 didapat.

Kiwang jatuh terduduk. Nafasnya putus-putus. Tapi tubuhnya masih hidup. Masih bergerak.

"Level sembilan... hanya satu lagi sebelum batas pertama."

Peringatan: Stabilitas Rune Spiral mulai terdistorsi. Stone Rune utuh dibutuhkan dalam waktu 72 jam atau risiko gangguan akan meningkat.

Kiwang menatap reruntuhan sarang di depan.

"Kalau begitu... aku harus menemukannya di tempat lain. Atau membuatnya sendiri."

Di kejauhan, awan hitam bergulung. Dan dalam diamnya, rune di dadanya berdenyut kuat.

Petualangan baru menanti.

1
Fachri Mamonto
kata katanya tolong jangan dicampur dengan inggris seperti flame mirage kan bisa pakai bahasa indo menjadi bayangan api
krist junior: makasih masukanya
total 1 replies
Davide David
lanjut
Achewalt
Duh, ga nyangka ini bagus banget!
🥔Potato of evil✨
Nggak cuma ceritanya saja yang menghibur, karakternya juga sangat asik. Aku jadi terbawa-bawa suasana. Ciyeee haha
Eirlys
Keren abis, pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!