NovelToon NovelToon
DI BALIK WAJAH PENYAMARAN SI TOMPEL

DI BALIK WAJAH PENYAMARAN SI TOMPEL

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konglomerat berpura-pura miskin / Pembantu
Popularitas:909
Nilai: 5
Nama Author: pocynelv

Lindi si anak kaya raya, yang mempunyai segalah nya,
harus menuruti perintah ayah nya, yang ingin ia menjadi mandiri,

akan kah Lindi menuruti perintah dari sang ayah?

(plis yang mau baca, baca sampe habis yah)
#sorry klo kebanyakan typo
#soalny pemula

silakan baca cerita Lindi si tompel........

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pocynelv, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 7

Seseorang yang tengah tertidur dengan lelap, perlahan membuka matanya, sembari mengucek matanya seseorang yang tak lain adalah Lindi kemudian melihat jam di headphone nya yang ternyata sudah menunjukan pukul 12.09 siang hari.

Lindi pun mulai bangun dari tidur nya, dan berjalan ke arah kamar mandi.

Setelah membersihkan kan dirinya, Lindi keluar dengan memakai jubah handuk yang berwarna biru muda kesukaan nya, ia pun mulai berjalan ke arah lemari besar berisikan baju-baju Lindi.

Lindi pun memilih salah satu set pakaian santai, dengan mengambil satu baju kaos berwana hitam yang bertulis kan paris dan memakai celana pendek sepanjang paha, yang memperlihatkan kaki jenjang mulus, terawat milik nya.

Lindi kemudian mulai turun ke bawah, dengan perlahan namun memperlihat kan kesan elegan dari langkah nya.

Di meja makan ternyata sudah ada orang tua Lindi, yang sedang menunggu diri nya, untuk makan siang bersama, makanan pun sudah di siap kan oleh pembantu yang ada di sana, yang bernama bi Sumi yang berumur 38 tahun dan mbak Eka yang masih muda berumur 27 tahun.

Mama Lindi yang melihat anak nya sudah bangun pun, tersenyum, sembari berkata.

"kemarilah nak" bu Riana dengan tersenyum lembut menatap anak semata wayangnya itu.

Perlahan Lindi mendekat, kemudian mulai duduk di seberang sang mama, yang saling berhadapan.

"mama mau tanya apakah kamu akan segerah pergi mencari pekerjaan" tanya bu Riana sambil menatap anak nya itu.

"besok aja, mah Lindi capek banget mah, Lindi juga mau mempersiapkan kan diri, mungkin esok pagi Lindi akan pergi mencari pekerjaan" jawab Lindi sambil menjelaskan dengan santai.

"baik lah kalau itu mau mu nak, tapi kamu ingat, untuk membawa ijazah SMA kamu saja dan berpenampilan lah layak nya orang biasa, agar orang yang melihat mu tak curiga" ucap bu Riana mengingat kan.

Papa Brian yang sejak tadi menyimak keduanya berbicara, hanya mengangguk-anggukan kepalanya tanda ia setuju dengan penjelasan sang istri.

"yah mah, mama tunggu saja besok, Lindi akan berpenampilan layak nya orang biasa" ucap Lindi sambil tersenyum membayang kan dirinya berpenampilan culun dengan memakai tompel palsu"haha, sungguh sangat lucu" pikirnya.

Mama Riana yang sejak tadi melihat Lindi, yang sedang senyum-senyum sendiri pun hanya menggelengkan kepalanya sembari tersenyum tipis, melihat kelakuan anak nya itu.

"ehem, makan lah dulu Lin kemudian, setelah selesai makan pergi lah kembali istirahat" dehem bu Riana sambil menyuruh nya kembali beristirahat setelah selesai makan.

"yes, mom" ucap Lindi singkat, kemudian mulai menghabiskan sisa makanan di piring nya hingga tak tersisa dan meminum air putih di gelas nya hingga tandas.

Lindi telah selesai makan, tapi ia tak ingin kembali ke kamar, ia pun menatap mamanya kemudian berkata.

"ma, Lindi boleh keluar sebentar ngak" tanya Lindi kepada sang mama dengan tatapan penuh harap.

"mau kemana kamu nak" tanya bu riana.

"emm, Lindi mau jalan-jalan sebentar di luar mah sambil pergi berbelanja untuk stok cemilan Lindi mah" ucap Lindi kemudian menjelaskan dengan antusias.

"baik lah, setelah selesai kembali lah, hati-hati di jalan nak" ucap bu Riana.

"yes, ma, makasih" ucap Lindi kemudian mengec*p pipi sang mama, kemudian berbalik naik ke atas kamar nya dengan cepat, untuk menganti pakaiannya.

Lindi pun kemudian memilih pakaian kasual, pandangan nya tertuju pada kemeja yang berbentuk kotak-kotak, kemudian memilih celana jeans hitam milik nya dengan memakai sepatu berwana senada dengan pakaian nya, dan dengan rambut di ikat ekor kuda, yang memperlihatkan leher jenjang miliknya.

Setelah selesai Lindi pun, mulai turun kembali ke bawah sambil berpamitan kepada ke dua orang tuanya.

Lindi kemudian keluar, dan memilih mobil di garasi, pandangan nya tertuju pada mobil berwarna silver bercampur black tersebut, kemudian mulai mengendarai nya menuju supermarket di kota tersebut.

Sesampainya nya di supermarket Lindi kemudian turun dari kendaraan roda empatnya itu, dan mulai memasuki supermarket tersebut, di dalam nya Lindi memilih beberapa cemilan yang berupa, taro, coklat, beng beng, kue dengan bentuk segitiga, dan masih banyak lagi yang Lindi ambil.

Tapi saat ia ingin mengambil susu milk big berasa coklat itu, ia ternyata tak sampai, tapi saat ia ingin kembali meraih nya, tangan kekar milik seseorang sudah lebih dulu meraih nya dan menyerah kan susu tersebut kepada Lindi.

Lindi kemudian memutar balik kan badanya, hingga berhadapan dengan pemilik tangan kekar tersebut, saat menatap nya Lindi terpaku, namun tak lama ia pun tersadar akan sesuatu, "dia, dia sangat mirip dengan seseorang yang ku lihat di Indomaret yang berada di negara Amerika itu, apakah dia orang yang sama" tanya Lindi ke pada dirinya sendiri, di dalam hati.

"hei, ambil lah cepat, tangan ku pegal" ucap suara pemilik tangan kekar itu.

Lindi kemudian terlepas dari lamunannya, dan kembali menatap tangan kekar yang sedang memegang susu coklat yang ingin di ambil nya tadi.

"cepat lah" ucap pria itu sekali lagi dengan perasaan jengkel, akan Lindi yang terlalu lama melamun, ntah melamun kan apa.

"ohh, sorry" ucap Lindi kemudian.

Lindi pun kemudian mengambil susu coklat di tangan pria tersebut dengan perlahan.

Setelah susu coklat tersebut berada dalam genggaman Lindi, Lindi pun kemudian berterima kasih kepada pria itu.

"makasih" ucap Lindi berterima kasih sambil sedikit tersenyum.

"hmm, yah" ucap pria itu singkat kemudian, kembali melanjut kan langkanya.

"ehh.. bentar, lu kan, orang yang di Indomaret waktu di Amerika itu, kan" tanya Lindi hati-hati takut yang di tanya orang yang salah.

Pria itu seketika menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menatap wajah cantik milik Lindi.

"hmm, mungkin" jawab pria itu sedikit tersenyum samar, yang tak di lihat oleh Lindi, kemudian, berbalik untuk melanjutkan langkah nya yang sempat tertunda, akan panggilan dari Lindi.

Pria itu pergi, menyisakan punggung kokoh nya yang mulai perlahan menghilang dari pandangan Lindi.

Setelah pria itu hilang dari pandangan nya, Lindi yang tengah melamun itu pun, sangat bingung dengan kata terakhir dari pria tersebut, yang menyisakan tanda tanya besar di kepalanya.

"huh.. daripada memikirkan nya, mendingan aku segerah menuju kasir dan membayar nya" batin Lindi, kemudian mulai menuju ke arah kasir untuk membayar belanjaan nya.

Setelah selesai mengecek belanjaan Lindi, mbak kasir itu pun bilang.

"total nya 250 ribu kak, mau di bayar debit atau kas kak" tanya mbak kasir itu dengan ramah.

"kas aja mbak" ucap Lindi kemudian mengeluarkan uang 250 ribu pas.

" terimakasih kak, sudah berbelanja di sini" ucap mbak kasir itu dengan tersenyum ramah.

"sama-sama mbak" jawab Lindi, kemudian keluar dari supermarket tersebut dan pulang menuju rumah nya.

Dalam perjalanan pulang Lindi masih bingung akan pria tersebut, ia lupa untuk menanyakan nama pria itu, "sungguh sangat di sayang kan, wajah nya sangat tampan, itu aku tak menanyakan namanya, haduh" gumam Lindi sambil sedikit tersenyum.

"eh, lah, ngomong apa sih Lin, astaga jangan sampai kamu jatuh cinta kepada pria sok cool itu" ucap Lindi mengingat kan dirinya sembari memaki.

"amit-amit jabang bayi" ucap Lindi kembali, dan melanjutkan kan perjalanan menuju rumah nya.

Setelah sampai Lindi dengan belanjaan nya, itu pun segera naik ke atas kamar nya, kemudian menyimpan snack tersebut, di rak khusus tempat penyimpanan snack miliknya.

Selesai menatanya Lindi kemudian mulai berbaring ke. atas kasur king size milik nya, dan mengambil remote untuk menyalakan layar hitam lebar, yang tergantung di dinding tepat di depan nya.

Lindi pun menikmati cemilan sambil menonton tv tersebut hingga lama, dua jam berlalu, hari sudah menunjukan pukul 08.42 malam.

Lindi pun, pergi ke kamar mandi untuk membasuh muka dan menyikat giginya, kemudian pergi memilih pakaian tidur, pandangan nya tertuju pada pakaian tidur berlengan panjang, yang berwana hitam mulus tersebut.

Setelah selesai ia pun pergi ke tempat tidur, dan mulai memejamkan kan matanya menuju alam mimpi, sambil menunggu esok hari tiba.

Selamat membaca 🙏

abaikan typo 🙏

1
byerr...
mengusap kk, /Scowl//Facepalm/
@ivivi
sangat menghibur, up banyak banyak Thor, semangat 💪
Pluto
karya ini benar-benar bikin saya terhibur. Terima kasih thor banyak, keep up the good work!
@ivivi
wih
byerr...
semangat thor, aku tunggu up selanjutnya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!