Bagi Lea Richard pria paling brengsek dan menyebalkan di dunia adalah Bara Klopper. Tapi kenapa hatinya justru mencintai pria itu? Pria yang sudah memiliki seorang istri yang sangat cantik bernama Arneta.
Sedangkan bagi Bara Klopper wanita yang selalu membuat hati dan tubuhnya panas hanyalah Lea Richard, bagi Bara wanita yang bernama Lea Richard adalah miliknya! Tidak ada yang boleh memiliki Lea selain dirinya.
"Kau harus mau menjadi istriku!" Bara Klopper.
"Aku tidak sudih menjadi istri keduamu!" Lea Richard.
Akankah hubungan keduanya yang sempat menjauh selama beberapa bulan itu akan kembali terjalin? Ataukah akan berpisah untuk ke-dua kalinya dan untuk selamanya?
Follow Ig ~ mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 30
Selama diperjalanan menuju butik Madam Veronica, Lea lebih memilih diam dan tidak mempedulikan Bara. Ia masih marah dengan pria itu yang sudah menghilang selama empat hari tanpa kabar sama sekali, dan sialnya Bara justru ikut mendiamkan dirinya tanpa ada keinginan untuk menjelaskan kemana saja dia menghilang selama empat hari itu. Dan keduanya sama-sama diam hingga mobil yang dikendarai Bara sampai di tempat yang dituju, dan Lea pun segera menuju fitting room untuk mencoba gaun pengantin yang sudah dipilih oleh Mom Lily.
"Kau sangat cantik sayang." Ucap Bara saat melihat Lea mengenakan gaun pengantin berwarna putih dengan desain off shoulder yang bertaburan kristal swarovski. "Membuat aku tidak sabar untuk..." Bara menyeringai tipis.
"Dasar mesum." Lea menginjak sepatu Bara dan langsung masuk kembali ke fitting room, tanpa menghiraukan prianya yang tengah tertawa.
Setelah selesai mencoba gaun pengantinnya dan mendengar penjelasan dari Madam Veronica yang akan mengantarkan sendiri gaun miliknya ke Mansion Richard, Lea dan Bara pun keluar dari butik menuju tempat yang ingin sekali Lea datangi saat dirinya sudah mempunyai kekasih, dan sekarang bukan kekasih yang ia bawa melainkan calon suami.
"Bara aku tidak tahu apa perjanjian yang sudah kalian sepakati sampai Dad setuju kita menikah." Lea menatap Bara yang tengah menatap sungai Seine, karena saat ini mereka berdua sedang berada di jembatan Pont des Arts. "Tapi aku akan tetap meminta beberapa syarat yang harus kau patuhi."
"Katakan apa syarat yang kau pinta." Bara berjalan kebelakang Lea lalu memeluk pinggang wanita itu dengan erat.
Membuat Lea menahan napasnya saat merasakan sensasi geli ketika Bara mengusap pinggangnya bersamaan dengan tengkuknya yang dikecup dari belakang. "Seperti yang pernah kau bilang, tidak ada hubungan *** diantara kita selama kau masih terikat dengan Arneta."
"Em.. apa lagi?" Bara mengigit cuping telinga Lea dengan gemas.
"Bara hentikan!" Lea ingin melepaskan tangan Bara dari pinggangnya, namun pria itu justru semakin mengeratkan pelukannya. Karena merasa sia-sia Lea pun akhirnya memilih untuk membiarkan saja apa yang dilakukan Bara. "Dan seperti yang kau bilang juga, Lima puluh persen saham hotel akan menjadi milikku."
"Em.. tapi sayang kau kurang cepat, karena seluruh harta yang kumiliki sudah aku jaminkan pada Tuan Richard."
"What?" pekik Lea dengan wajah yang terkejut. "Apa maksudmu?"
"Kemarin kami sudah menandatangani surat perjanjian, dimana semua aset milikku menjadi atas nama Daddy mu. Dan akan dikembalikan setelah beliau yakin aku pantas untukmu."
Lea langsung membalikkan badannya dan menatap tak percaya saat mendengar perkataan Bara, tenyata Daddy nya setuju menikahkan dirinya dengan Bara karena sudah memiliki jaminan yang tidak main-main. Pantas saja Dad Leo tidak mau menerima bantuan dari Bara, karena semua aset pria itu sudah di sita oleh Daddy nya. Haruskah ia bahagia setelah mengetahui itu semua? Bahwa Bara rela kehilangan segalanya hanya untuk bisa bersamanya, ataukah ia harus bersedih karena kebodohan pria itu yang dengan mudahnya memberikan seluruh asetnya pada orang lain.
"Bara kau sudah membuat aku tidak bisa berkata-kata." Akhirnya hanya itu yang bisa terucap dari bibir Lea.
"Kau tidak perlu mengatakan apapun, cukup katakan kau mencintaiku." Bara mengecup bibir Lea dengan sangat lembut. "Cepat katakan kau mencintaiku." Pinta Bara setelah melepaskan ciumannya.