NovelToon NovelToon
Cinta Di Rak Diskon

Cinta Di Rak Diskon

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: Rizky_Gonibala

Raka Dirgantara, Pewaris tunggal Dirgantara Group. Tinggi 185 cm, wajah tampan, karismatik, otak cemerlang. Sejak muda disiapkan jadi CEO.
Hidupnya serba mewah, pacar cantik, mobil sport, jam tangan puluhan juta. Tapi di balik itu, Raka rapuh karena terus dimanfaatkan orang-orang terdekat.
Titik balik: diselingkuhi pacar yang ia biayai. Ia muak jadi ATM berjalan. Demi membuktikan cinta sejati itu ada,
ia memutuskan hidup Miskin dan bekerja di toko klontong biasa. Raka bertemu dengan salah satu gadis di toko tersebut. Cantik, cerewet dan berbadan mungil.

Langsung saja kepoin setiap episodenya😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rizky_Gonibala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Pendek Tukang Marah

Jam baru menunjuk 06.30 pagi. Di gang sempit, suara klakson ojek online bersahut-sahutan. Kos Raka masih sepi, tapi suara teriakan sudah pecah di depan pintu kamarnya.

“MAS RAKA! BANGUN! BANGUN WOY!”

Raka menggeliat di kasur, rambut awut-awutan, selimut menutupi separuh badan. Pintu diketuk lagi, makin keras.

“Mas! Kalau nggak bangun, tak tendang nih pintu kos kamu!” Suara Intan, cemprengnya dua kali lipat dari alarm HP.

Raka terpaksa bangkit, membuka pintu setengah menguap. Di depan pintu kosnya tidak ada siapa-siapa.

"nggak ada orang" guman Raka

"Lihat kebawah Mas, aku di sini!" ucup Intan

Intan berdiri sambil berkacak pinggang, kuncir duanya hari ini miring sebelah.

“Kok pagi-pagi udah marah?” gumam Raka.

“Marah? Ini belum marah! Kamu udah telat sepuluh menit. Shift pagi siapa yang buka pintu rolling door kalau kamu nggak dateng?”

Raka mendesah. “Lah, kan ada kamu.”

“Aku nggak kuat narik rolling door sendirian, Mas. Berat, tau nggak?!”

Raka nyengir, menahan tawa. “Yaudah, bentar… aku mandi lima menit.”

Intan mendengus. “Tiga menit. Kalau lebih, tak gedor pintunya!”

Lima belas menit kemudian, Raka keluar dengan rambut setengah basah, seragam kusut rapi sekenanya. Intan sudah duduk di tangga kos, makan gorengan.

“Kamu bilang tiga menit,” sindir Intan sambil mengunyah tahu isi.

“Lah, nyatanya kamu nungguin sambil makan gorengan. Berarti nggak marah beneran,” kata Raka, mencomot bakwan dari plastik Intan.

“Heh! Itu jatah sarapan aku, lho!” protes Intan. Tapi tangannya malah ngasih kecap manis ke Raka.

Di pinggir jalan, mereka berjalan berdampingan. Motor butut Raka diparkir di gang sempit.

“Naik motor apa jalan kaki?” tanya Raka.

“Motor lah. Tapi kamu yang dorong, ya?” jawab Intan nyengir.

“Dorong? Emang bannya kempes?”

“Nggak. Biar romantis aja. Kaya di drama-drama Korea.”

Raka menepuk jidat. “Drama Korea apaan dorong motor butut? Drama kosan Indonesia ini mah.”

Intan terkekeh. Mereka akhirnya naik motor, pelan-pelan melaju di jalan sempit. Angin pagi menerpa kuncir Intan.

Toko Kita Jaya masih gelap. Rolling door setengah terbuka. Raka turun duluan, menarik pintu besi berat itu pelan-pelan.

“Dorong sini, bantuin!” kata Raka ngos-ngosan.

Intan berdiri di samping, tangannya mungil menahan rolling door. “Berat, kan?! Makanya jangan telat!”

Pintu terbuka penuh. Mereka masuk. Lampu neon dinyalakan satu-satu, nyaris kelap-kelip kaya lampu disko murahan.

Di kasir, Raka menyalakan mesin. Intan sibuk merapikan rak minuman. Tangannya lincah memindahkan botol soda, matanya kadang melirik Raka yang duduk sambil membenahi kertas struk.

“Mas…” panggil Intan pelan.

“Hm?”

“Kemarin kamu diajarin hitung voucher belum?”

“Belum.”

Intan mendekat, berdiri di samping Raka. Tangannya meraih jemari Raka, menggiring ke tombol mesin EDC.

“Nih, pencet ini, masukin angka voucher, terus swipe kartu. Kalau salah? Ya udah, bilang error, pura-pura manggil supervisor. Padahal nggak ada supervisor, cuma Bos doang.”

Raka terkekeh. “Nih orang ngajarin cara bohong.”

“Bukan bohong. Namanya manajemen kepanikan,” jawab Intan sok serius.

Pelanggan pertama masuk. Kali ini bapak tua, sandal jepitnya bolong, bawa kantong keresek.

“Pagi, Mbak Intan… Mas…” sapa si Bapak pelan.

“Pagi, Pak!” balas Intan ceria. “Belanja apa hari ini?”

“Cuma roti sama kopi sachet, Mbak.”

Raka berdiri, sigap. Dia ambil roti di rak, scan. Beep! Berhasil.

“Roti sama kopi total dua belas ribu, Pak.”

Bapak itu mengeluarkan receh dari saku celana. Recehnya jatuh ke lantai. Intan jongkok memungut satu-satu. Raka ikut jongkok.

Mata mereka bertemu. Intan mendelik. “Jangan tatap-tatap! Cari receh tuh!”

“Siap, Bos!” Raka ngakak.

Setelah Bapak pergi, Intan berdiri sambil menepuk-nepuk debu di lutut celananya. Raka masih jongkok, menatap Intan.

“Kamu marah-marah terus sama aku, nggak capek?”

Intan berkacak pinggang. “Kalau nggak aku marahin, kamu jadi bego. Aku males kerja sama orang bego.”

Raka berdiri, mendekat. “Kalau aku bego, kenapa kamu betah duduk di gudang bareng aku kemarin?”

Intan terdiam. Pipi merah. Tangannya mencubit bahu Raka. “Jangan GR!”

Jam makan siang, mereka duduk lagi di gudang. Bekal nasi bungkus di pangkuan. Intan makan cepat, mulutnya belepotan saus sambal.

“Besok kamu shift malam kan?” tanya Intan di sela mengunyah.

“Iya. Kamu?”

“Aku shift pagi. Jadi kamu closing sendirian.”

Raka mendesah. “Yah, nggak ada yang bawelin aku dong.”

Intan menepuk jidatnya. “Emang kamu nggak bisa hidup tanpa aku omel-omelin?”

Raka pura-pura mikir, menatap langit-langit gudang. “Kayaknya nggak bisa.”

Intan mendorong bahu Raka. “Ih, godain yah?”

Tiba-tiba pintu gudang diketuk. Bos muncul sambil bawa map tebal.

“Intan, habis ini bantu bikin laporan stok ya. Raka, gantian di kasir.”

Raka berdiri, ngelus perut. “Perut kenyang, hati deg-degan.”

Intan menepuk bahunya pelan. “Santai. Kalau error, panggil aku. Aku di ruang barang.”

Jam dua siang. Antrian panjang. Raka berdiri di balik kasir, senyum setengah mati. Tiba-tiba datang pelanggan genit lagi, cewek kemarin yang minta nomor HP.

“Hei, Mas Kasir! Sendirian ya?” sapanya genit.

Raka kikuk. “Eh… iya, Mbak.”

Cewek itu nyandar di meja kasir. “Aku beli air mineral sama… nomor HP kamu lagi boleh nggak?”

Raka menelan ludah. Tangannya cari Intan, tapi Intan nggak ada.

Cewek itu mendekat, tangannya meraih name tag di dada Raka. “Raka Purnama… lucu banget namanya.”

Raka mundur. “Ehm… ini… total lima ribu, Mbak.”

Cewek itu nyengir. “Nggak ada diskon buat customer manis?”

“Diskon cuma buat mie yang mau kadaluarsa, Mbak,” balas Raka ketus.

Tiba-tiba Intan muncul dari belakang. Matanya membulat. “Lah! Mbak ini lagi! Mau godain Mas Raka lagi?!”

Cewek itu cemberut. “Emang kenapa?”

Intan berdiri di samping Raka, tangannya melingkar di lengan Raka. “Mas Raka udah punya istri, tau!”

Raka kaget, nyaris mau batuk.

Cewek itu manyun, melempar duit lima ribu ke meja. “Ish. Pelit. Udah jelek, pelit pula.”

Dia pergi sambil membanting pintu kaca. Raka menatap Intan yang masih merangkul lengannya.

“Istri?” goda Raka.

Intan melepas tangannya cepat-cepat. “Ish! Nggak usah GR!”

Malam, toko sepi. Bos keluar ruangan sambil menguap.

“Intan, kamu pulang duluan. Raka yang nutup toko.”

Raka berdiri di depan pintu. Intan menghampiri sambil bawa tas.

“Besok jangan telat lagi ya.”

Raka nyengir. “Kalau telat, kamu bakal marah-marah lagi kan?”

Intan cemberut, lalu tiba-tiba mencubit pipi Raka cepat-cepat sambil menjijit kakinya. “Biar bego tetep ganteng. Besok ketemu lagi ya, Kasirku.”

Dan pintu tertutup. Raka berdiri sendirian di balik rolling door. Di dadanya, senyum Intan bergaung lebih keras dari bunyi bel pintu.

Bersambung.

1
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
preetttt 🤧🤧
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
hehhh deg degan ngapa lagunya nona Ambon pica pica 😂😂😂
❤︎♏︎་༘🦂
Thor, ini namaku jadi karakter ini??? 😭aku request jadi art Mas Raka lho padahal. Biar bisa mulung kartu-kartu mas Raka yang dibuang😭🤣🤣 Kenapa jadi cewek dengan spek bella hadid gini Thor😭🤣 Jadi insecure
❤︎♏︎་༘🦂: 🙂‍↔️🙂‍↔️🤣
total 2 replies
❤︎♏︎་༘🦂
🙈 kenapa gua jadi genit Thor 😭🤣🤣
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪: aku blm lanjut baca keasikan main GC 🤣🤣🤣
total 4 replies
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
nama panjangnya Meridian ya Thor 🤣🤣🤣
Rizky_Gonibala: nanti bakalan ada tuh😅😅👍👍👍
total 3 replies
Rizky_Gonibala
kayaknya ada😅😅
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
wahhh... aku yg perempuan gak tau kalo bulu mata ada ukuran nya 😂🙈
Rizky_Gonibala
kayak ada tuh😅😅😅
Rizky_Gonibala
🤣🤣🤣🤣🤣
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
jangan kan drakula, kuyang pun aku terima kalo kayak Raka 😆👻
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
untung aku gak makan gorengan sm intan, kan gak lucu ditanya malaikat kenapa masuk neraka? makan gorengan dari intan 😫😭
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
logout dari bumi 😭💔
❤︎♏︎་༘🦂
jangan pernah menggantung harapan pada siapapun. Biar gak kecewa. Andalkan diri kamu sendiri 🙃
❤︎♏︎་༘🦂
mbah??? Thor yang bener aja dah, typo kah ini😭😭😭 ngapa jadi mbah, thorrr😭
❤︎♏︎་༘🦂
kehilangan emang ketakutan terbesar untuk orang yang pernah kehilangan sebelumnya. I feel you intan 🥀
❤︎♏︎་༘🦂
😭😭Artis k-pop gatuh😭 Sejak kapan kim Jong-un jadi artis k-pop, Intan 😭
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
😍🙈
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
mie soto rasa oyo bungkusnya warna apa Thor 👻
Rizky_Gonibala: warna putih susu😅😅😅
total 1 replies
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
awokawok /Facepalm/
❃ུ۪ ❀ུ۪ 𝗔𝗭𝗥𝗔❃ུ۪ ❀ུ۪
othor ngaco bgt 😭 tikus dikasih nama Kim Jong un 🤣🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!