Reinkarnasi Gadis Dari Abad 19

Di gedung Lu Group sejak tadi Lu Yiran terus memperhatikan Xi Bao melalui layar cctv yang berada di ruang kerjanya, dia penasaran apa yang membuat Xi Bao terus menatap ponselnya.

Sedangkan di meja kerjanya Xi Bao masih tetap melihat rekaman yang ada di ponselnya, Xi Bao diam diam membobol saluran cctv di perusahaan Wang, lebih tepatnya yang berada di ruang kerja Wang Peng saja.

Xi Bao mengulum senyumnya, dia puas saat melihat wajah panik Gu An An saat Wang Peng menunjukkan rekaman dari Drive USB yang di kirim olehnya.

Dua hari yang lalu Xi Bao berhasil mendapatkan rekaman cctv kejadian tiga bulan yang lalu, dimana saat itu Gu An An di culik oleh beberapa preman kota, dan saat Wang Peng dan Lu Yiran berhasil menyelamatkan Gu An An, para preman preman itu mengakui jika yang membayar mereka adalah Xi Bao, dan Xi Bao yang kebetulan juga berada di lokasi itu tentu saja membantah dengan tegas atas tuduhan itu, tapi sayangnya tidak ada yang mempercayainya, di tambah lagi Wang Peng dengan marah tega mencekik Xi Bao agar mau mengakui atas kesalahan yang tidak pernah di perbuatnya, tapi Xi Bao dengan nafas yang tersengal sengal tetap membantah tuduhan itu, dan Lu Yiran yang panik saat melihat Xi Bao hampir kehabisan nafas, dia langsung mendorong Wang Peng hingga tangannya yang mencekik leher Xi Bao terlepas.

Dan untung saja jiwa Xi Bao yang sekarang memiliki kelebihan bisa melihat kejadian di masa lalu, dan akhirnya dengan mudah Xi Bao menemukan kebenaran yang sesungguhnya, Xi Bao mendapatkan rekaman cctv saat Gu An An memberikan uang pada preman preman itu, memang benar tempat itu sangat sepi dan jauh dari jangkauan manusia, karna berada di balik gedung yang terbengkalai, tapi sayangnya Gu An An dia tidak tahu kalau ada satu bangunan yang masih memiliki cctv aktif, meskipun jaraknya sangat jauh tapi masih bisa mengenali wajah wajah orang orang itu termasuk Gu An An.

'' An An, An An, ini masih permulaan, semua kesedihan dan luka yang Xi Bao rasakan, aku akan mengembalikannya padamu satu persatu '' gumamnya pelan, lalu meletakkan ponselnya dan kembali fokus pada pekerjaannya.

Jam lima sore Xi Bao membereskan meja kerjanya, dia bersiap untuk pulang, namun gerakan tangannya terhenti saat ada notifikasi pesan di ponselnya.

Ting

Xi Bao tersenyum saat melihat siapa yang mengirimi pesan ke nomer ponselnya. Lalu tanpa membalas pesan dari orang itu, dia langsung memasukkan ponselnya ke dalam tas selempangnya, lalu melangkah pergi keluar perusahaan.

Saat Xi Bao menunggu taksi yang sudah di pesannya, tiba tiba sebuah mobil roll royce berhenti di depannya, tanpa bertanya pun Xi Bao sudah tahu siapa orang yang berada di dalam mobil itu.

Perlahan orang yang berada di dalam mobil itu menurunkan jendela kacanya.

'' Xi Bao, ayo aku antar kamu pulang '' ajak orang itu yang tak lain adalah Lu Yiran dengan asisten Pei yang mengemudikannya.

Xi Bao melangkah mendekati mobil Lu Yiran, lalu melongokkan kepalanya ke jendela mobil dan berkata. '' Tidak, terimakasih, aku masih harus bertemu seseorang '' . Lalu Xi Bao langsung pergi ke arah mobil taksi yang baru menepi di depan mobil Lu Yiran, dan segera masuk ke dalam mobil taksi itu.

Sedangkan Lu Yiran yang penasaran siapa orang yang akan di temui oleh Xi Bao, dia meminta asisten Pei untuk mengikuti taksi yang membawa Xi Bao.

Di sebuah restoran cepat saji, Xi Bao yang baru tiba langsung duduk begitu saja di depan orang yang mengajakanya untuk bertemu.

'' Cepat, apa yang ingin kamu katakan padaku '' ujar Xi Bao datar.

Gu An An melihat wajah angkuh Xi Bao langsung merasa geram, tapi dia diam diam tersenyum di dalam hatinya, karna dia berencana untuk menjebak Xi Bao.

Lalu Gu An An mengubah raut wajahnya menjadi sedih dan menangis sesenggukan.

'' Hiks,, Hiks,, Xi Bao, apa maksud kamu mengirim drive usb itu pada Kak Ah Peng?, apa kamu sengaja ingin menghancurkan hubunganku dengan Kak Ah Peng '' tanya Gu An An dengan terisak.

Xi Bao masih bersikap tenang, dia ingin tahu apa yang sedang di rencanakan oleh Gu An An dengan tangisan kepura puraannya itu.

'' Xi Bao, aku tahu kamu sangat menyukai Kak Ah Peng, kalau kamu tidak suka Kak Ah Peng memilihku, aku akan menyerah, aku akan merelakan Kak Ah Peng padamu '' ucap Gu An An lagi dengan mengusap ari matanya menggunakan tissue.

Dan Xi Bao masih diam saja, tapi saat dia memalingkan wajahnya karna merasa jijik dengan wajah bermuka dua Gu An An, dia tidak sengaja mendapati ponsel di balik pot bunga yang berada di pagar balkon restoran.

" Oh, ternyata kamu memang ingin menjebakku lagi, tapi sayang, lawanmu sekarang bukanlah Xi Bao yang dulu, yang polos dan mudah di bodoh bodohi olehmu, hah,, baiklah, aku akan bermain dengamu" batin Xi Bao tersenyum simpul.

Brakk

Gu An An terkejut saat Xi Bao tiba tiba menggebrak meja, dan untung saja keadaan restoran kebetulan sepi pengunjung dan hanya mereka berdua saja, jadi tidak ada yang terusik dengan tindakannya.

" Cuih,,, dulu aku memang menyukai Kak Ah Peng, tapi tidak untuk sekarang " ketus Xi Bao dengan berkacak pinggang.

'' Ka,, kalau kamu sudah tidak menyukai Kak Ah Peng, lalu kenapa kamu masih melakukan sesuatu yang memancing huru hara di hubungan kami berdua '' tanya Gu An An.

'' Karna aku ingin melihat hubungan kalian hancur berantakan '' jawab Xi Bao dengan tertawa jahat.

Gu An An yang mendengarnya bukannya sakit hati, melainkan malah tertawa dalam hatinya, karna dia merasa sudah berhasil menjebak Xi Bao.

Karna Gu An An tahu sebaik apa hubungan antara keluarga Wang dan keluarga Xi, dua keluarga itu sudah di kenal bersahabat sejak nenek moyang mereka begitu juga dengan keluarga Lu, bahkan tiga keluarga itu sampai detik ini tidak pernah berselisih satu sama lain, lantas bagaimana jadinya jika cucu keluarga Xi ingin menghancurkan hubungan cucu keluarga Wang dengan pasangannya, di tambah di keluarga Wang ada aturan tidak boleh meninggalkan atau menceraikan pasangannya apapun masalahnya, kecuali pasangan itu memang melakukan kesalahan yang berakibat mencemarkan nama baik keluarga Wang.

Dan kejadian barusan yang sudah Gu An An rekam, akan ia tunjukan pada Nenek Wang dan juga pada calon mertuanya, diam diam Gu An An tersenyum senang, dia sudah tidak sabar melihat hubungan keluarga Wang dan keluarga Xi hancur akibat ulah Xi Bao.

Tapi tanpa Gu An An sadari, rencananya sudah terbaca oleh Xi Bao, meskipun tidak tahu detailnya seperti apa, tapi Xi Bao sudah siap untuk menghadapi rencana busuk Gu An An padanya.