Kisah dua anak manusia yang ditemukan karena takdir.
Sekartaji adalah anak ketiga dari empat bersaudara yang semuanya perempuan. Dia adalah satu-satunya yang belum menikah di usianya yang ke 27 sementara kedua kakak dan adiknya sudah punya pasangan masing-masing. Sekar tidak ada keinginan menikah karena baginya pria jaman now red flag semua.
Danapati, seorang pengusaha berusia 34 tahun, belum mau menikah karena menunggu wanita yang membuatnya jatuh cinta.
Bagaimana jika dua orang yang tidak mau menikah tapi dipertemukan oleh takdir?
Disclaimer. Ini bukan cerita rakyat Jawa ya. Hanya cerita komedi unfaedah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Danapati
Sekartaji bersandar di pintu kamar mandi dan tidak menduga Bossnya akan datang ke rumahnya! Yang benar saja Indro Kasino Dono! Eh, kebalik ya?
Gadis itu pun cepat-cepat mandi dan bersyukur tadi dirinya membawa baju berupa kemeja gombrong dan celana jeans selutut. Ya meneketehe kalau sang bosok Danapati bin Reksadana bin Danareksa yang akan datang ! Mana mama nggak bilang lagi siapa!
Sekartaji pun keluar dari kamar mandi dan menjemur handuknya di tempat jemuran di samping. Gadis itu sedikit berlari ke kamarnya yang harus menyeberangi ruang tamu tanpa melihat Danapati yang menatap dirinya tajam.
Pria itu menggelengkan kepalanya dan tersenyum saat Rama dan Agni datang menghampiri.
"Sekar sudah ketemu nak Dana?" tanya Agni.
"Sudah Bu tapi tadi ke kamarnya lagi habis dari kamar mandi," jawab Danapati apa adanya.
Agni menghela nafas panjang. "Maaf ya nak Dana. Sekar memang rusuh begitu tapi anaknya bertanggung jawab soal pekerjaan. Oh iya, nak Dana, terima kasih ya kemarin menolong Sekar saat jatuh."
Danapati mengangguk. "Untung saya disana, kalau tidak, bisa bahaya buat Sekar."
"Iya. Bisa gegar otak atau lebih parah patah leher," gumam Rama. "Terima kasih ya nak Dana. Sudah menyelamatkan Sekar."
"Iya pak."
"Pak Danapati ada perlu apa kemari?" tanya Sekar yang sudah memakai bedak tipis dan lipstik nude sehingga tidak terlihat dirinya dandan.
"Lho? Kamu gimana sih? Katanya mau kencan sama Nak Dana?" ucap Agni membuat Sekartaji melongo.
"Kencan? Bapak bilang sama papa dan mama saya, kita mau kencan?" pendelik Sekartaji.
"Lho. Memang itu kenyataannya bukan? Kamu sudah janji akan berkencan dengan aku," ucap Danapati sambil tersenyum licik.
Sekartaji menyipitkan matanya. Dasar Reksadana!
Note
Reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, yang kemudian dikelola oleh Manajer Investasi untuk diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, dan instrumen pasar uang. Singkatnya, reksa dana adalah cara berinvestasi yang dikelola oleh profesional, bukan dilakukan sendiri oleh investor.
Sumber Google
"Rasanya saya tidak berjanji mau kencan dengan bapak. Lagipula di perusahaan ada aturannya, tidak boleh ada kencan dalam satu gedung dan perusahaan," jawab Sekartaji cuek.
"Memangnya gedung kamu dan gedung aku sama?" ejek Danapati. "Lagipula, aku sekarang Bossnya. Apa aku harus bilang pada kedua orang tua kamu, apa yang sudah kamu lakukan pada mobil Porsche aku?"
Sekartaji menganga. Boss minta disleding! Dislepet pakai handuk basah macam di film-film kungfu! Beraninya main ancam-mengancam!
"Kamu apain mobil nak Dana, Sekar?" tanya Rama dengan tatapan tajam.
"Eh? Itu ... Anu ... Tidak sengaja, Papa ...." Raut panik terlihat di wajah Sekartaji.
"Tidak apa-apa pak Rama. Saya memang bilang sama Sekar, tidak usah mengganti kerusakan mobil saya asalkan mau makan malam dengan saya," ucap Danapati.
Sekartaji semakin melirik judes ke pria yang sedang tersenyum licik.
"Jadi ... sebagai gantinya, Sekar makan malam alias kencan dengan nak Dana?" Rama menatap serius ke arah Danapati.
"Hanya makan malam pak." Danapati tahu Rama pasti akan pasang badan dan dia sudah tahu bisa tidak diijinkan karena ada unsur pamrih.
Rama sendiri tidak setuju tapi putrinya sudah berbuat kesalahan dan ini Bossnya.
"Apa tidak bisa diganti uang?" tanya Rama.
"Sekar sudah janji Pak Rama." Danapati nekad saja demi bisa membujuk Sekartaji pergi.
Rama menatap Sekar. "Nduk?"
Sekartaji memejamkan matanya. "Hanya sekali ini saja ya pak Danapati," ucapnya akhirnya.
Danapati hanya mengangguk.
"Saya ganti baju dulu."
"Ada baiknya kalian pergi setelah sholat Maghrib. Ini mau Maghrib lho," ucap Agni. "Kita sholat Maghrib berjamaah dulu ya nak Dana."
Danapati mengangguk. "Njih, Bu Agni."
Sekartaji hanya memasang wajah datar ke Bossnya. Asal tahu saja, bokap gue sudah ilfill sama elu, wahai Dana Sekolah!
***
"Pak Rama saja yang jadi imam," ucap Danapati usai mereka bersiap untuk sholat Maghrib berjamaah.
"Kamu saja nak. Tidak masalah tho?" senyum Rama.
"Papa ingin tahu, bapak tahu nggak aturan sholat Maghrib berjamaah," sahut Sekartaji sambil memakai mukenanya.
Danapati menoleh ke arah gadis itu dan tampak Sekartaji memberikan senyum manis tapi dia tahu, itu senyuman mengejek.
Awas kamu Klenting Kuning! Memangnya aku tidak tahu aturan ! - batin Danapati kesal. Benar-benar ya!
"Serius pak Rama tidak apa-apa?" tanya Danapati.
"Saya yang minta lho nak." Rama pun menempatkan diri sebagai makmum.
Note
Orang yang ikut salat disebut makmum. Makmum adalah sebutan untuk orang yang mengikuti imam dalam salat berjamaah. Ada dua jenis makmum dalam salat berjamaah, yaitu makmum muwafiq (yang mengikuti imam sejak awal) dan makmum masbuk (yang terlambat dan tidak mengikuti dari awal).
Sumber Google
Danapati pun menempatkan dirinya sebagai imam dan Sekartaji ingin tahu apakah pria menyebalkan itu bisa menjadi imam.
Diluar dugaan Sekartaji, Danapati memiliki suara yang bagus saat membaca Al Fatihah dan surat pendek. Bahkan surat pendeknya diambil dari Al Maun dan Al Quraisy, membuat Sekartaji tertegun karena termasuk surat yang jarang dibaca dalam sholat.
"Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh ..." ucap Danapati usai selesai rakaat terakhir.
Sekartaji tetap memasang wajah tanpa ekspresi saat Danapati Salim ke Rama usai sholat. Sok imut! Sekartaji Salim ke ayah dan ibunya, sementara Danapati hanya menatap Sekartaji yang pakai mukena.
Tomboy tapi tetap rajin ibadah.
***
Akhirnya Sekar diijinkan pergi oleh Rama dan Agni dengan catatan paling malam jam sebelas sudah sampai di rumah. Danapati menyetir mobilnya dengan santai apalagi malam Minggu begini, sudah pasti macetnya.
"Kok aku hubungi kamu tidak bisa?" tanya Danapati.
"Saya blokir."
Danapati menoleh cepat ke arah Sekartaji. "Kamu blokir?"
"Soalnya saya sedang sibuk pak. Bapak kan main spam pesan. 'Ingat kencan ya Sekar'. 'Janji adalah hutang'. Kan malesin pak!" balas Sekartaji. "Tapi bapak punya nyali juga. Salut!" Gadis itu memberikan hormat ke Danapati.
"Buka blokiran kamu!"
"Tapi pak ...."
"Buka blokiran kamu!"
Sekartaji cemberut dan mengambil ponselnya lalu membuka blokiran kontak Danapati.
"Kamu mau sampai kapan blokir aku?" tanya Danapati galak.
"Sampai pak Dana lupa."
Danapati tertawa sinis. "Aku tidak akan pernah lupa, Sekar. Sekarang, kamu mau Chinese Food atau Western Food?"
"Ndeso food nggak ada?" jawab Sekartaji.
Danapati menyipitkan matanya. "Seriously? Apa kamu tidak melihat outfit saya!"
"Bapak pakai kemeja hitam, celana jeans biru, sepatu santai. Terus apa yang salah kalau pakai begini terus makan ndeso food? Tidak ada yang salah pak, kecuali bapak telanjang terus jadi gegeran, dan dibawa ke RSJ. Nah itu salah!" jawab Sekartaji. Aku harus jadi cewek menyebalkan biar Boss satu ini ilfill.
Danapati menggeleng kesal. "Ya sudah, kita makan Korea saja!" Pria itu membelokkan ke sebuah restauran Korea yang cukup terkenal.
"Lha sini kan bukan ndeso food!" protes Sekartaji.
"Makan nggak kamu?"
"Ya makan lah!"
"Kamu yang bayar!" ucap Danapati sambil keluar dari mobil.
Sekartaji melongo. "Kok saya yang bayar?"
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
go go go panji