Disclaimer : Novel ini hanya pure karangan dari imajinasi author saja, tak ada kaitannya dengan sejarah manapun. Nama- nama dan tempat ini juga hanya fiktif belaka, tak berniat menyinggung sejarah aslinya, semoga kalian suka🙏
****
Jihan Athala adalah seorang aktris muda yang terkenal, kepiawaiannya dalam berakting sudah tak perlu di ragukan lagi, tapi satu hal yang tidak di ketahui semua orang, dia merasa terkekang, hatinya kosong. Jihan merasa bosan dengan kehidupan glamor yang monoton. Hingga suatu hari sebuah kecelakaan merenggut nyawanya tapi bukannya pergi ke alam baka, jiwanya malah ber transmigrasi melintasi ruang dan waktu, saat membuka matanya Jihan menyadari dirinya bukan lagi seorang aktris yang hidup dalam dunia glamor yang membosankan namun terbangun sebagai Sekar wulan, seorang istri dari adipati kerajaan lampu yang terkenal bengis dan selalu berwajah angker.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bagian : 07
Sekar wulan tampak sedikit tersipu malu, lalu membiarkan suaminya menggamit tangannya itu dan pergi meninggalkan aula latihan, ia penasaran kemana adipati yang terkenal dingin itu akan membawanya pergi, ia mengikuti langkah raden Erlangga yang tegas namun penuh perhatian. Sampai tak berapa lama kemudian, mereka berhenti di sebuah taman kecil di halaman Kadipaten yang asri dan sejuk. Di sana angin berhembus lembut menyapa, seketika menghapus ketegangan yang sempat menyelimuti hati sekar wulan.
Sementara sang adipati muda yang berada di depannya justru tampak menatap dengan serius, seperti biasanya mata elangnya tajam menghunus, seperti sedang membaca pikirannya. Kedua tangan kekar laki-laki itu terlipat di atas perut.
"Sekar wulan. " Dia membuka pembicaraan, dengan suaranya yang penuh dan berat membuat siapapun akan bergidik saat mendengar nya.
"Ya? " Sekar wulan menyahut singkat, bola matanya bergerak liar sebisa mungkin menghindari tatapan suaminya yang dingin itu.
"Aku bertanya untuk yang terakhir kali, sikap mu yang sekarang ini bukan trik baru kan agar kau bisa lari dari ku? "
"Hah?! " sekar wulan membeo sejenak. "Tidak kok. " jawabnya kemudian dengan cepat.
Astaga, kenapa sih laki-laki ini selalu berpikiran sempit tentang nya? iya, dia tahu jika sebelumnya dia selalu membuat onar hingga membuat reputasi laki-laki itu ikut tercoreng di mata khalayak ramai. Tapi kan sekarang sekar wulan ingin merubah itu semua, apakah laki-laki ini tidak bisa membaca niat baiknya?
"Kenapa kamu bertanya seperti itu, raden? " Sekar wulan memberanikan diri untuk bertanya meskipun sekarang wajah adipati itu sudah terlihat angker.
Raden Erlangga terdiam sejenak, seolah sedang membaca situasi. "Pasalnya sehabis terjatuh dari lereng bukit, sikap mu jadi aneh, ini... tidak seperti dirimu yang dulu. "
Untuk sejenak, raut wajah sekar wulan tampak pias lalu dia terkekeh kecil demi menutupi kecanggungan nya. "Hahaha, bisa saja kan karena setelah jatuh dari lereng bukit, aku jadi menemukan pencerahan terhadap hidup ku hingga aku memutuskan untuk merubah sikap ku? "
Namun tampaknya itu tak bisa di percaya begitu saja oleh adipati yang memiliki intuisi tinggi itu. "Yaa... apapun itu ku harap, kau tak membuat keonaran lagi yang sampai ke telinga kerajaan. Sudah cukup aku yang membersihkan setiap ulah yang kau lakukan, dan jika kau masih berpikir untuk kabur dari ku, ku harap kau bisa bangun dari mimpi itu. "
"Kenapa? "
Gerakan raden Erlangga yang hendak berbalik pergi lantas seketika berhenti saat sekar wulan mengajukan pertanyaan yang membuat tubuh nya mematung di tempat.
Sang raden lantas berbalik lagi dengan kerutan di dahinya.
"Kenapa kamu tak ingin aku pergi? bukankah kita tak saling mencintai dan pernikahan ini juga hanya sebuah kepalsuan saja? kenapa kau tak ingin membiarkan ku pergi? "
Ia menanyakan itu karena penasaran, apa yang di pikirkan oleh adipati muda itu tentang dirinya.
"Kenapa kau tanya? " kekehan sumbang terdengar dari mulut sang raden, kini wajahnya terlihat sinis.
Grep! Tiba-tiba saja tangan sekar wulan di tarik dengan sangat kuat hingga membuat sekar wulan tersentak kaget.
"Setelah apa yang di perbuat ayah mu, mana mungkin aku membiarkan mu pergi? Dia yang dengan seenaknya menukar pengantin ku, mempermainkan ku di hadapan raja, jika aku tak bisa membalasnya, maka aku bisa melakukan nya padamu. "
Bola mata sekar wulan sedikit bergetar. "Jadi kau dendam pada ayah ku? dan ingin melampiaskan nya padaku?! "
"Ya! "
"Lalu di saat malam pertama kita?--"
"Lupakan itu! " Raden Erlangga menyergah cepat sambil menyentak tangan nya dengan kasar.
"Jadi di situ kau sudah membenci ku? "
"Ya, kau benar. "
"Lalu mengapa saat aku mengumpat dan menghunus kan pedang padamu, kau menunjukkan raut kesedihan seolah- olah kau adalah korban? "
Raden Erlangga terkekeh. "Lupakan yang itu juga, kau tahu aku hanya ingin mempermainkan perasaan mu saja. Aku hanya penasaran orang- orang bilang tuan putri ayu sekar wulan itu orang yang lembut dan memiliki perangai baik, tapi setelah aku melihatnya langsung ternyata aku salah menilai. "
"Mengapa? mengapa kau melakukan ini padaku? "
Raden Erlangga kemudian menatap matanya kembali. "Karena kita sama- sama saling membenci, dan itu impas. "
Saat laki-laki itu akhirnya hendak pergi, sekar wulan kembali menahannya dengan suara perempuan itu yang menggema di telinga nya.
"Tapi aku ingin belajar memahami mu! " ucap sekar wulan sedikit berteriak membuat mata tajam itu seketika membulat sempurna.
Raden Erlangga terpaku, sementara sekar wulan merasa inilah kesempatan nya.
"Aku tahu ada kesalahpahaman besar di antara kita raden Erlangga, dan jika kita sama-sama saling mengerti, maka--"
Grep! tangannya kembali di tarik dengan kasar oleh sang raden membuat mereka kembali berhadapan.
"Berhenti membual, aku muak mendengar nya! " sentak raden Erlangga dengan kasar.
Namun tatapan sekar wulan sama sekali tak gentar. "Aku tak membual, aku akan membuktikan ucapan ku."
"Apa yang ingin kau buktikan hah?! " teriak sang raden.
Tapi sekar wulan justru membalasnya dengan senyuman. "Jika sebenarnya kau tidak lah sekeras itu, aku ingin lebih memahami dirimu, aku ingin kita saling mengenal! "
"Sebelumnya aku sudah pernah bilang kan, jangan pernah libatkan apapun apalagi perasaan mu dalam dunia ku! "
Sekar wulan kembali tersenyum, mata bulatnya yang di kelilingi bulu- bulu tebal itu tampak semakin percaya diri. "Tapi aku sudah bertekad! aku ingin menebus setiap kesalahan ku sebelumnya dan ingin memperbaiki hubungan ku dengan mu, dan tak ada yang bisa merubah tekad ku itu, " ujarnya dengan semakin percaya diri.
Untuk beberapa saat, mereka hanya saling memandang sampai akhirnya sang raden kembali melepaskan tangan nya tapi kali ini dengan sentakan kecil.
"Coba saja kalau kau bisa, " ujar Raden Erlangga dengan nadanya yang dingin, lalu ia menarik sudut bibirnya dengan ekspresi sinis.
Raden Erlangga pun menghadap ke depan kembali dan melangkah pergi kali ini tak akan ia biarkan dirinya menoleh lagi meskipun suara cempreng gadis itu kembali terdengar.
"Raden, aku percaya ada sisi lembut dalam dirimu di balik sikap kejam dan wajah angker yang selalu kau tunjukkan itu! "
Namun adipati muda itu tetap diam. Kini pikiran Raden Erlangga di penuhi berbagai pertanyaan, kenapa sikap sekar wulan bisa berubah se drastis itu hanya dengan semalam?
Tapi Sekar wulan tak menyerah.
"Raden aku pasti akan mengenal dirimu lebih jauh. Aku akan masuk ke dalam duniamu yang selalu kau larang untuk ku masuki itu. Aku percaya bongkahan es yang ada di dalam dirimu itu akan mencair dengan cahaya hangat mentari yang ku berikan! "
Untuk kali ini sang raden membalas. "Tapi sayang nya bongkahan es di dalam diriku tak ingin di sinari oleh cahaya mentari mu itu. "
Mendengar nya membuat Sekar wulan tertawa, merasa kegilaannya akhirnya di ladeni oleh pria yang selalu berekspresi lurus itu. Ia jadi membayangkan ekspresi wajah pria itu saat ini.
"Baiklah, kita lihat, antara pendirian mu atau keteguhan ku yang akan menang!"
****
lanjut Thor semangat 💪👍 trimakasih 🙏
ayo Thor lanjut up semangat 💪👍❤️🙂🙏
lanjutkan Thor semangat 💪👍❤️🙂🙏
ayo lanjut Thor semangat 💪👍❤️🙂🙏
lanjut Thor semangat 💪 salam sehat selalu 🤲🙂❤️🙏
maturnuwun Thor lanjut critanya ...
ibu suka crita transmigrasi semoga sukses, salam sehat selalu ya Thor 💪👍❤️ lanjut 🙏