Seorang gadis SMA cantik yang selalu terlibat masalah di kehidupanya,dengan kisah yang sangat plot twist.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ambarrela, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
— 007 ( BABAK BELUR )
Disisi lain ada seorang lelaki tampan yang sedang meringkuk sambil menenggelamkan kepalanya di bagian lututnya ia terisak pelan dan mengepalkan tanganya seakan akan sedang menahan emosi yang sangat mendalam.
Ruangan yang gelap dengan dekorasi simpel membuat lelaki itu merasa nyaman akan Apartementnya, entah apa yang terjadi pada pria itu seperti ada masalah yang menimpanya.
Bianca berlarian di lorong Apartement seperti sedang mengejar sesuatu, sesampainya dia di kamar yang dia tuju ia langsung memasukan password kamar itu dia sangat hafal dengan password kamar itu seperti hal biasa saat dia berkunjung ke Apartement itu.
“LUCASSSS LUCAS KAMU DIMANA???.” Teriak Bianca dengan wajah kawatirnya seperti takut dengan keadaan Lucas saat ini.
Yup pemilik Apartement itu adalah Lucas. yang sedang di kawatir kan oleh Bianca adalah Lucas.
Ntah apa hubungan mereka berdua tetapi mereka berdua memang sangat dekat dan saling membutuhkan satu sama lain tanpa orang lain tahu.
Bianca sudah mencari di setiap sudut kamar itu tetapi tidak menemukan Lucas, akhirnya dia mencoba berjalan kearah kamar dan membuka pintu kamar itu dengan pelan.
“Lucassss, heii ini akuu.” Kata Bianca sambil berlari kearah Lucas dan memeluk Lucas dengan penuh kehangatan.
Lucas yang mendengar ada suara dan orang yang sedang memeluknya akhirnya ia menatap orang itu dengan suasana kegelapan yang ada di kamar itu, tidak ada lampu lampu yang menerangi kamar itu hanya ada penerangan dari luar balkon kamarnya.
“Aku mencintaimu…!!!.” Ungkap Lucas dengan nada lirih dan mata yang sedang menahan tangis.
Bianca yang mendengar lirihan Lucas hanya tersenyum getir dan mengelus rambut Lucas dengan lembut.
“Iya aku tahu, sudah beribu kali kamu mengatakan itu di saat keadaan kamu seperti ini.” Ucap Bianca sambil melepaskan pelukannya dan mengelus muka Lucas yang penuh dengan luka luka
“Sakit bi.” Jawab Lucas dengan wajah yang penuh dengan keringat.
Bianca yang mendengar itu langsung bergegas berdiri dan melangkah kearah saklar lampu untuk menghidupkan lampu kamar agar penerangan itu kembali hidup.
Setelah menghidupkan lampu bianca melangkah menuju meja yang berada dekat lemari dia mengambil beberapa obat yang ada di laci meja tersebut.
“Ayo duduk di kasur dulu aku mau obatin luka kamu.” Ungkap Bianca sambil menarik tangan Lucas dengan pelan.
Lucas pun menuruti apa yang Bianca bilang, Dia berdiri dan pindah posisi duduk diatas kasur.
Bianca mengobati luka luka yang ada di muka Lucas dengan teliti, dan lucas hanya memandang wajah cantik Bianca dengan tatapan tidak bisa di artikan tatapan penuh cinta kepada bianca.
“Bunga yang sangat cantik.” Ungkap Lucas dengan menatap mata bianca.
“Seperti bunga mawar bukan.” Jawab bianca sambil tersenyum tipis kearah Lucas.
“Ya, Bunga mawar yang indah tapi penuh dengan duri di batangnya.” Ucap Lucas sambil mengelus pipi Bianca dengan pelan
Bianca yang mendengar Lucas mengatakan itu langsung mengalihkan pandanganya kearah lain dan menghindari kontak mata dengan Lucas.
“Ini udah aku obatin, jangan terlalu lama di dunia gelapmu carilah pintu keluar yang lain untuk menyelesaikan masalahmu dengan orang orang itu.” Kata Bianca dengan nada pelan dan menutup kotak obat.
“Akan ada saatnya aku akan keluar dari sana di saat aku keluar detik itu juga kamu tidak akan menemukan aku dimanapun.” Jawab Lucas sambil tersenyum tipis.
Di tengah obrolan mereka dering telfon berbunyi dering telfon yang berasal dari handphone Bianca, Bianca yang melihat hpnya berbunyi ia mengambil hpnya dan menatap layar handphone nya dengan wajah yang tidak enak dengan pria di sampingnya ini
“Angkat aja, sudah hal biasa bukan.” Gerutu Lucas sambil tersenyum getir
Bianca pun mengangkat telfon tersebut sambil melangkah kearah balkon kamar lucas, setelah beberapa menit Bianca pun menghampiri lucas.
“Aku pulang dulu, Elang sudah menungguku aku tidak mau elang menungguku terlalu lama.” Kata Bianca dengan memasang wajah datarnya.
Lucas yang mendengar Bianca ingin menemui Elang pun hanya bisa mengangguk dan tersenyum tipis.
“Pergilah, Terimakasih telah menjadi obatku.” Jawab Lucas sambil berdiri dari tempat duduknya di kasur.
“Jangan lupa minum obatmu karena penyakit kontrol impuls telah kambuh aku tidak mau kamu babak belur lagi, kalau kamu tidak mendengarkan aku aku akan membawamu ke rumah sakit. Tempat yang dimana kamu membencinya.” Ujar Bianca sambil memasang wajah songongnya ke Lucas.
Lucas hanya mengangguk dan membiarkan Bianca melangkah pergi dari apartemennya untuk menemui pria tercintanya yaitu elang.
( NEXT CHAPTER YA HIHI SEMOGA SUKA KLO SUKA LIKE DAN KOMEN YA BIAR MAKIN SEMANGAT BUAT NGELANJUTIN CERITANYA ) .🫶🏻
jangan lupa mampir juga di cerita aku ya kak.
"dari panggilan om jadi suamiku"
terimakasih
alurnya juga oke bangett🤩✨
jangan lupa mampir ya di ceritaku😊
aku udah like loh kak,jangan lupa like balik di cerita aku ya, biar kita sama-sama support 😍🙏
tolong mampir juga di ceritaku yaa 🤩