Bumi, tahun 2120. Di sebuah kota kecil, tepatnya sebuah gang belakang distrik F. Lahirlah seorang anak laki-laki , bernama Arlean yang berarti "Janji". Kedua orang tuanya, merupakan seorang petualang peringkat (E+), bertugas untuk membantu kerajaan dalam menghabisi binatang-binatang buas dan moster yang menyerang ke wilayah kerajaan.
Dunia ini memiliki sejarah baru, yaitu. Adanya gelombang energi yang tidak diketahui menimpa bumi kita. Perluasan wilayah bumi dengan tiba-tiba, yang semula berkisar 1x (510.072.000 km²) menjadi 1.000x lipat luasnya.
Monster-monster perlahan muncul, beserta. Dengan adanya kekuatan sihir dan sistem, Arlean yang seorang anak kecil, bercita-cita menjadi petualang tingkat teratas, seperti kedua orangtuanya. Mampukah dia mencapai mimpinya? Ataukah malah sebaliknya... kegagalan yang tragis! ("Cerita ini, merupakan kisah dari seseorang yang jauh dan sangat berharga bagiku" by; Florina).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AI. htiar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
(05) Peperangan [(3) / {Akhir}]
Di wilayah kerajaan [Rivendal], diiringi dengan langit gelap gulita berwarna merah, bersamaan dengan monster besar bertanduk dua di kejauhan, dekat retakan dimensi. Berdiri seperti orang membungkuk, salah satu tangannya yang seperti cakar panjang dan tajam. Memegang pedang besar nan gelap, sepanjang 511 Meter (1.676,57 kaki'.), dengan lebar bilahnya mencapai 131,7 Meter. Serta ketebalan bilah yang sangat besar (34,56 Meter).
Berjalan menuju ke kerajaan Rivendal. Dengan menyeret pedang nya di tanah, sembari berjalan dengan sangat lambat. Karena saking besarnya ukurannya, beserta pedang nya. Sekali langkah darinya mencapai jarak sekitar (0,345 km), menyebabkan goncangan sampai di kerajaan.
----___
(Di Sudut Atas Pusat Wilayah Kerajaan) -- (Tempat Tersimpan Nya, Meriam Hyper Bombardment).
Vivian yang kala itu, berada di sana. Mengawasi jalannya pertandingan, didatangi oleh perwakilan menara sihir dan kepala teknisi.
Rodiros (Perwakilan Menara Sihir) : "Vivian, bagaimana perkembangan jalannya pertarungan?" Ujar rodiros bertanya, terkait kondisi wilayah benteng pertahanan / tembok pertahanan.
Vivian menjawab hal tersebut.
Vivian : "Tidak baik, semuanya berada dalam kondisi terburuk mereka. Semua yang kita ketahui telah berakhir total". Menunduk dengan memegang meja [Radar System Wilayah].
Rodiros tahu, dari melihat Vivian. Yang berantakan total, kondisi saat ini sudah tidak ada harapan lagi.
Lodi sang (Kepala Teknisi), bertanya kepada Vivian, terkait penggunaan Meriam Canggih yang tersimpan di sudut kerajaan.
Lodi (Kepala Teknisi) : "Vivian, sadarlah! ingat kata sang [Raja]?."
-"Buka kubah meriam [Hyper Bombardment] dan aturlah perintah, untuk perkiraan kita akan menembak saat mencapai jarak yang bisa melukai monsternya". Ujarnya, dengan meyakinkan Vivian. Bahwa dia memiliki tanggung jawab.
Vivian yang semula menunduk, melihat Lodi.... Kemudian menjawabnya.
Vivian : menarik napas dalam-dalam dan berkata "Hasil dari badan intelijen kita. Monster tersebut akan mencapai kita dalam waktu 24,15 menit (289.86 langkah). Kita mempunyai keunggulan dalam jarak." Melanjutkan perkataannya.
Vivian yang semula rambutnya acak-acakan, memutuskan merapikan rambutnya dan membuatnya menguncir kembali. Berkata kemudian.
Vivian (Kepala Peneliti) : "Monster tersebut hanya dapat menempuh 1 langkah dalam 5 detik. Pengisian energi dari meriam [Hyper Bombardment] milik kita, sekitar 10 menit. Kita dapat menembaknya sekitar 2x. Itupun jika tidak ada variabel lain." Melanjutkan.
-"Lodi, sekarang. Siapkan energi cadangan kita, untuk menggunakan nya saat tembakan ke 2 nanti. Aku ingin, secepatnya!".
Lodi yang melihat itu tersenyum dan mengangguk, mematuhi perintahnya. "Baik!". Lalu iapun pergi menuju energi cadangan.
Vivian pun memberitahukan ke temannya Rodiros.
Vivian : " Rodiros, atur agar medan disekitar. Dapat membuat kecepatan serangan dan destruktif meriam menjadi lebih besar!".
Rodiros bingung terhadap perkataannya.
Rodiros : "Maksudmu?... Kamu ingin aku mempengaruhi daerah gravitasi dan partikel angin?" Ujarnya dengan kaget.
Vivian menjawab : "Ya, aku ingin kamu melakukan nya". Sembari melihat wilayah medan yang ada di depannya melalui kaca layar besar milik System.
Rodiros pun menyangkal nya : " Hey kamu.. Kamu tahu kan, itu tidak mungkin? Bagaimana kamu akan menetapkan timing nya. Jika kamu salah saja, kita akan hancur loh..!".
Vivian yang mendengar itu, meyakinkan nya.
Vivian : "Komponen dari [Hyper Bombardment] itu dari cahaya laser. Aku ingin sihir gravitasi mu, membengkokkan ruang dan waktu, dengan menambahkan sedikit massa terhadsp lingkungan." Sembari memberikan benda yang bisa meningkatkan kemampuan nya.
-"Gunakan ini [Dispersion of Mass], saat kamu akan menggunakan sihir gravitasi. Ini akan membuat massa gravitasi kita lebih padat dan membuat volume nya mengecil."
-"Dan satu lagi, gunakan sihir angin untuk membuat jalan. Disaat kamu sudah melancarkan sihir gravitasi tersebut. Itu akan membuat tembakan laser kita tidak diserap oleh partikel-partikel udara". Ujarnya, dengan melihat penuh kedepan. Layar penelitian.
Rodiros yang mendengar itu kagum, tidak bisa berkata-kata... Beberapa detik setelahnya.
Rodiros : "Vivian, aku yakin. Teori yang ingin kau aplikasikan ini. Meskipun aku tidak tahu akan berhasil, tapi aku tetap percaya kepadamu. Hal ini akan menjadi Sejarah baru umat manusia".
Rodiros yang telah mengatakan hal tersebut pun, pergi. Menuju pos nya, masing-masing orang telah berada di tempatnya.
---___ (Meluncurkan Meriam Canggih) ...
Di atas sudut kerajaan, Kubah yang sebelumnya belum pernah terbuka. Terbuka perlahan-lahan menunjukkan meriam canggih yang mutakhir. Sangat besar dan elegan.
Semua orang yang melihat hal itu kagum, dan yakin akan menang. Bersamaan dengan datang nya bantuan pesawat terbang, yang terlihat dari jarak 20 km, seperti pesawat luar angkasa, dari kerajaan sekitar [Eldoria] untuk menjemput para pengungsi.
Semua orang yang berbahagia akan hal tersebut. Tiba-tiba mengurungkan niat bahagianya.
. ...
Monster yang sebelumnya diam, sambil berjalan membawa pedangnya. Seketika mengangkat pedangnya, mengambil ancang-ancang yang dalam. Tangannya, yang kecil, tiba-tiba membesar. Auranya yang gelap bertambah gelap. Pedang yang sepanjang 500> Meter itu pun. Diayunkan menebas seperti tebasan horizontal menuju pesawat-pesawat yang datang.
:";":";"! *! -) $! _) (Brrressssaaaa.....BHaMs:++#_)
Aura pedang nya, yang terlihat gelap menuju peswat tersebut dengan sangat cepat, mengenai bala bantuan tersebut. Goncangan dari tebasan nya terasa oleh semua orang. Tabrakan antara energi gelombang auranya. Dengan pesawat terbang, menyebabkan gelombang ledakan yang jaraknya hampir mencapai 10 km.
Semua orang yang melihatnya, ketakutan. Dan mereka berlari, semua petualang yang yakin akan menang. Mengurungkan niat nya, berhenti melawan monster. Dan kebanyakan dari mereka berlari, berlari ke segala arah. Menjauhi monster besar tersebut. Sang Raja dan rekan-rekannya yang melihat hal tersebut. Tersentak. Mereka berdiam diri, sambil melototi monster tersebut. Berkata dari setiap jiwa yang ada di kerajaan [Rivendal]. '"Ini Kiamat"'.....
. ...
..... ---___
...
(Di Sisi Elara, Kaelen dan Arlean).
Vivian yang telah mengirimkan salah satu robot kloning nya. Bertemu dengan Elara.
Vivian : "Elara!! Apa kamu di dalam rumah? Buka pintunya cepat!!!".
Elara yang sedang berada di dalam rumahnya, yang sedikit hancur. Membuka nya secepatnya.
Elara : " Vivian?" Menangis dan takut.
-"Kenapa kamu disini". Ujarnya.
Vivian menjawab dengan cepat
"Cepat bawa bayimu, kita akan berlari menuju ke kerajaan [Eldoria]. Monster yang kita hadapi saat ini, tidak mungkin bisa dikalahkan. Bahkan sang Raja pun tidak yakin".
Elara bertanya dengan gugup : "Bagai.. Bagaimana dengan mu?".
Vivian menjawab : "Aku akan menahan monster nya bersama sang Raja, larilah dirimu. Temui kakekmu, dia seseorang yang dahulu telah menyelamatkan ku."
-"Sampaikan salam ku untuknya dan juga". Vivian melihat bayi yang sedang tidur tersebut.
-"Anak ini". Sembari membelai pipinya
-"Arlean maafkan tante ya. Tidak bisa melihatmu saat kamu sudah dewasa nanti". Mengecupnya dengan senyuman terindah.
Elara yang melihat hal itu, bertanya untuk terakhir kalinya. : "Bagaimana dengan suamiku?" Gugup dan takut.
Vivian : "Kamu ini tidak berubah ya, tetap mencintai suamimu itu". Senyum sedikit di wajahnya.
Vivian : "Dia akan baik-baik saja, aku telah memberi tahu nya jalan terbaik untuk kalian berdua kabur". Sembari melihat suami Elara yang semakin membaik, berkat ramuan yang diberikan olehnya.
Vivian menegaskan ke Kaelen : " Kale, ingatkan tugas yang kuberikan kepadamu?". Ujarnya, mengingatkan kembali.
Kaelen : "Ya, aku akan membawa istriku dan anakku menuju ke tempat kerajaan Eldoria. Dengan aman". Percaya diri.
Vivian melihat itu tersenyum bahagia. " Baguslah, kalau begitu selamat tinggal ". Vivian pun pergi dengan cepat, menghalau para monster yang akan masuk dengan melewati celah-celah tembok kota yang runtuh.
---___
(Di Sisi Raja)
Raja yang kala itu melihat monster semakin mendekat, karena tertegun melihat serangan pemimpin monster. Berkata.
"Sebas, lakukan sekarang. Perintahkan tembakan pertama, tidak perlu menunggu lagi jarak."
-"Kamu pergilah, pimpin orang-orang untuk ber evakuasi secepat mungkin. Dan galau monster-monster kecil tersebut ". Sang Raja pun, mengeluarkan pedang nya, mengeluarkan auranya. Dirinya, selayaknya sosok seorang dewa (Peringkat S+) dengan aura kemegahan. Melompat menerjang menuju monster, sembari berlari untuk menghalau lagi. Serangan pemimpin monster yang akan menyerang secara vertikal miring.
...
Di sisi meriam [Hyper Bombardment]
Suara pengisian meriam dan peluncuran meriam.
'Bammsddd". Suara tembakan meriam [Hyper Bombardment] mencapai monster diiringi dengan sihir gravitasi dan angin yang mengikuti. Menerjang tubuh pemimpin monster tersebut dan berhasil melukai salah satu kakinya. Dampaknya, berhasil melubangi kaki monster tersebut.
Sang Raja yang melihat hal itu, bersama para rekannya pun. Ikut maju, menuju pemimpin monster tersebut. Serangan demi serangan di lancarkan. Tembakan dari segala arah, penyihir terbang. Menuju melayang kepada monster tersebut.
Sisi kanan, seorang adventurer awakened. Yang dapat berubah menjadi monster pohon raksasa setinggi 120 meter. Memegang salah satu kaki pemimpin monster tersebut. Pertarungan berlangsung sengit, demi bisa mengulur waktu untuk orang-orang.
Para orang-orang yang tidak memiliki kemampuan, berlari menjauhi kerajaan. Ada yang menaiki kendaraan ada yang menaiki kuda, apapun itu. Mereka berlari, ada yang menunggangi hewan peliharaan mereka. Semua berlari, menjauhi wilayah pertempuran.
Di wilayah sang pemimpin monster pun, juga ikut menyerang nya sekuat tenaga. Berharap dapat menjatuhkan monster tersebut. Peperangan pun berlanjut dengan banyaknya monster-monster yang mengejar orang-orang kabur dan mengerumuni para penyerang pemimpin monster tersebut.
Tidak ada yang tahu, apa yang terjadi. Semua pertarungan setelah beberapa menit senyap dan tidak ada suara. Hanya suara orang-orang dan monster yang mengejar. Mengejar untuk memangsa orang-orang.
....
Gereja mayat, yang saat itu bersembunyi. Memutuskan untuk menyergap para orang-orang yang berlari. Mereka bekerjasama dengan monster, untuk mengejar orang-orang tersebut.
-----_
Mampukah orang-orang untuk sampai dengan selamat di kerajaan [Eldoria] ataukah mereka akan binasa karena kerajaan monster dan gereja mayat tersebut?
Bagaimana nasib Kaelen, Elara dan Arlean. Yang berlari menuju kerajaan Eldoria? Bisakah mereka sampai dengan selamat ataukah mereka terjebak diantaramedan-medan yang berbahaya?
Nantikan cerita selanjutnya.
_____
{Bersambung : Ch (06) Perlarian Menuju Kerajaan Eldoria} > [Next]
aku udah like dan komen ya kak, jangan lupa balasannya di ceritaku🙃✨🙏
semangat terus nulisnya✨😁
jangan lupa mampir buat like dan komen di cerita ku ya kak🥺🙏
mampir juga ya ../Coffee//Coffee/