Lebih dari 5 tahun menjalin kasih, Ugara terpaksa menikahi sepupu dari kekasih nya.
Meski sudah menerima permintaan kekasih nya namun Ugara ditinggalkan wanita yang dinikahi nya, Vania membuat pernikahan palsu dengan lelaki yang amat adik sepupu nya cintai, hanya demi membalaskan sakit hati nya.
Namun yang tak mereka kira akan identitas Ugara, hingga pada kenyataan nya, Vania istri yang dikira istri Ugara ternyata adalah istri dari calon suami mantan kekasih nya Vanila.
Bagaimana Ugara dapat menangani wanita seperti Vania?....
Apakah cinta dimasa depan dengan wanita baru atau kah dengan kisah lama yang akan berlanjut?
Yuk ikuti kisah Ugara dan lika-liku kehidupan nya mendapatkan kebahagiaan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RayY_n, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06
Seorang gadis cantik nampak bahagia, dengan baju yang sederhana namun tak mengurangi kecantikan nya sedikit pun.
"Akhir nya kita bisa pulang bersama"ucap Larasati sahabat Vanila.
Vanila adik dari Vania gadis yang berselisih 8 tahun dengan sang kakak.
"Bagaimana ya kabar kakak, ayah dan ibu?", tanya Vanila dalam hati.
"Seperti nya ada yang tidak sabar",ucap Larasati sambil terkekeh pelan.
"Apa sih Lara!",teriak Vanila membuat tawa Larasati pecah, gadis yang setahun lebih muda dari Larasati itu nampak tersipu malu karena ucapan sahabat karib nya.
"Jangan lupa siap-siap ketemu pangeran mu saat turun dari pesawat ini", Larasati kembali menggoda Vanila karena kelucuan sahabat nya.
Vanila nampak diam dan menutup mata nya untuk sekedar relaks, 1 tahun saja Vanila di negara orang rasa nya tak betah.
Vanila sengaja berangkat malam hari agar sampai di tanah air saat pagi hari.
Lalu di kediaman Rahaksa nampak ramai karena mereka mengadakan syukuran atas kehamilan Vania, hanya makan malam saja dengan keluarga inti.
"Kalian tambah bahagia saja",ucap sepupu dari Kamil karena mengira gadis yang hamil adalah Vanila kekasih idaman Kamil.
"Oh ya Vanila ini hadiah dari kami sekeluarga",ucap kakak ipar lelaki dari Kamil karena semua kakak Kamil adalah wanita.
"Mas nama nya Vania",ucap Kamil pelan.
Aryo yang menjadi suami kakak nya Kamil terdiam, karena dia tidak tahu perkembangan hubungan Kamil.
"Ah maaf aku sudah terlalu tua, jadi salah sebut",ucap Aryo karena tak enak melihat muka Vania yang cemberut.
"Maka nya kalian segera adakan resepsi pernikahan, biar semua nya jelas"ucap bu Marina selaku ibu kandung Vania.
Namun Kamil hanya tersenyum saja tak menanggapi nya, malah mengalihkan ucapan bu Marina dengan mengambilkan buah segar diatas meja.
"Makan buah dulu sayang"ucap Kamil menyuapi Vania.
Suasana mendadak hening, semua terasa canggung.
"Ah benar, wanita hamil harus banyak makan buah",ucap bu Mara, ibu kanndung nya Kamil.
Suasana yang dingin kembali hanngat dengan perbicangan bisnis, pekerjaan bahkan saham, setelah makan malam di meja makan mewah di rumah keluarga Radaka usai.
Kamil terlihat menuju belakang rumah tepat nya kolam renang karena ini malam hari.
"Ada apa mas?",tanya Kamil langsung karena Aryo kakak ipar nya mengikuti nya sampai kesini.
"Apa aku salah sebut nama?",ucap Aryo.
"Tidak, Vanila memang kekasih ku, dia masih di Amerika",ucap Kamil datar.
"Lalu wanita itu?",tanya Aryo penasaran, karena Aryo sebenar nya adalah sahabat Kamil yang di jodohkan dengan kakak perempuan termuda nya, atau lebih tepaat nya dipaksa menikahi sang kakak karena kakak Kamil mencintai Aryo.
"Dia wanita yang tak sengaja ku tiduri, ketika aku dijebak oleh Bram",ucap Kamil.
Aryo pun terdiam, dia tahu jika Bram menaruh dendam pada Kamil karena Kamil yang membongkar perselingkuhan Bram sebelum menikahi kakak termuda nya.
"Asisten ku sedang melobi klien waktu itu, lebih parah nya wanita yang tak lain kakak kandung Vanila ada disana dan ku tiduri",ucap Kamil dengan lirih.
Aryo menepuk pundak sahabat sekaligus adik ipar nya itu, dia juga merasa bersalah karena tidak ikut ke jamuan yang diadakan Bram di kapal pesiar itu.
"Lalu bagaimana dengan kekasih mu Vanila?",tanya Aryo karena tak menyangka sahabat nya tersandung akan masalah serius.
"Aku tidak bisa memberitahu nya akan kebenaran ini, entah lah",ucap Kamil kepada Aryo.
"Tapi kau sudah terikat dengan Vania, apa tak ada dampak nya?", ucap Aryo.
Diam dan saling tak berbicara, begitu pun dengan Aryo yang pikiran nya melayang entah kemana.
"Dia malam ini akan pulang",lirih Kamil.
"Lalu bagaimana rencana pernikahan kalian?",tanya Aryo.
"Tentu saja akan tetap berjalan, aku tak ingin dia ragu pada ku apa lagi meninggalkan ku",ucap lirih Kamil lagi.
"Bukan kah lelaki bisa beristri lebih dari satu, setelah masa tenang maka aku akan menjelaskan nya secara perlahan", ucap Kamil yang diangguki oleh Aryo.
"Aku sudah persiapkan semua, jadi ini tak boleh gagal",ucap Kamil.
"Baik lah, apa pun keputusan mu aku akan mendukung mu",ucap Aryo.
Tanpa mereka sadari ada seseorang yang mendengarkan semua percakapan mereka, orang itu mengepalkan tangan nya hingga kuku-kuku cantik nya menancap di telapak tangan nya yang indah.
Orang itu tak lain adalah Vania, niat nya ingin mencari Kamil untuk berfoto bersama namun setelah sekian lama mencari tak sengaja mendengar suara Kamil yang familiar.
Niat Vania ingin memanggil nama lelaki itu, namun terhenti ketika mereka menyebut nama Vanila adik sepupu kesayangan ayah nya.
"Aku tak akan membiarkan kau dan Vanila bersama, anak ini harus memiliki ayah tidak dengan ibu yang lain tapi aku satu-satu nya istri mu bagaimana pun cara nya",gumam Vania dalam hati.
Vania segera bergegas ke dapur menuang jus, berpura-pura haus, dan meneguk nya sambil duduk.
Suara langkah 2 orang lelaki nampak mendekat, mereka berbicara tentang bursa saham yang sedang naik akhir-akhir ini.
Kamil segera mendekat kearah Vania dan mengelus puncak kepala nya, seolah bagaikan pasangan suami istri yang romantis.
"Aku haus jadi minum jus sayang",ucap Vania kepada Kamil dengan manja nya membuat Aryo jadi tersenyum sendiri.
"Kalian ini pasangan baru membuat ku iri saja, sudah lah aku akan mencari Shintya untuk bermanja dengan nya"ucap Aryo lantas bergegas pergi meninggalkan dua sejoli yang akan menjadi orang gua muda itu.
Vania nampak menggenggam tangan Kamil dan mencium nya dengan sayang, membuat Kamil tersenyum.
"Terimakasih sayang ku, suami ku yang paling baik hati",ucap Vania dengan binar mata penuh cinta.
"Sama-sama sayang",jawab Kamil begitu saja, tentu Kamil tahu jika Vania sedang bersandiwara karena ada yang mendekat.
"Kalian ini, benar kata Aryo kalian mesra banget sih",yang mendekat ternyata Shintya.
"Kak kau mau apa?",tanya Kamil.
"Aku mau ambil buah, papa minta buah kan dia sudah tidak merokok",ucap Shintya.
"Iya ya kak kasihan papa, karena sayang adek bayi ini",ucap Vania sambil mengelus perut nya yang sedikit besar sepeeti orang kebanyakan makan saja.
"Tentu saja papa sangat menyayangi adek kecil ini kan cucu pertama di keluarga Radaksa",ucap Shintya tersenyum namun wajah nya sedikit muram.
Tentu saja karena Shintya di vonis saat ini sulit untuk hamil karena pasca kecelakaan dengan Bram yang menculik nya saat itu.
Kamil.mengelus pundak milik Shintya, dan Shintya mengangguk saja lalu membawa buah nya keluar.