NovelToon NovelToon
CINTA SEJATI

CINTA SEJATI

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:196
Nilai: 5
Nama Author: maya ps

Peraturan yang sulit dijalankan Rizki begitu sulit bagi Rizki untuk tidak menyatakan perasaannya pada sahabatnya, mampukah Rizki untuk menjalankan peraturan orang tuanya untuk tidak pacaran sampai lulus sekolahnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 6

Pengalaman pertama yang dijalankan Brata membuat Brata merasa bahagia sekali, karena bisa merasakan jemput anak-anaknya pulang sekolah biarlah menunda pekerjaan demi bisa membahagiakan anak-anaknya karena bisa tepati janji untuk jemput ke sekolah apa lagi kedua istrinya bisa datang juga ke sekolah untuk menunggu Rizki, Sisca, dan Sisil keluar dari gerbang sekolah.

"Merepotkan sekali sih harus ikut juga jemput mereka kesini, lagi asik belanja perhiasan bareng temen-temen eh harus ikut kesini untuk jemput anak dia." protes Bela kesal karena acaranya keganggu.

"Saya tidak minta Mba ikut jemput anak-anak ke sekolah kan, tapi Mba sendiri yang mau ikut kesini karena diminta sama Ayah jadi jangan protes seperti itu lah aneh." ucap Meta kesal karena Bela protes terus karena ikut jemput ke sekolah Rizki.

"Sudah Mami jangan marah terus, Mami kan tahu mulai sekarang semuanya harus kompak dan selalu ikut setiap pergi, jika kita pergi iya Bunda dan anak-anak juga ikut biar adil sayang, sudah iya jangan protes terus tidak enak jika didengar sama orang sayang." bujuk Brata supaya istri pertamanya tidak marah terus.

"Egois maksa aku terus huh sungguh merepotkan sekali!" protes Bela semakin kesal karena suaminya tidak pernah mau dengar ucapannya sama sekali.

Bela ikutin Brata dan Meta untuk keluar dari mobil dan nunggu kedatangan Rizki, Sisca, dan Sisil selesai belajarnya.

**

Rizki menunggu Sisca dan Sisil yang masih didalam kelas, Rizki buka tas dan mengeluarkan buku yang dibawanya dan mulai baca buku sambil duduk didepan kelas.

"Dikirain satu kelas bisa pulang bareng, eh ternyata kelas mereka lebih lama selesainya." ucap Rizki pelan sambil melihat kelasnya Sisca dan Sisil.

**

Intan sengaja ke kantor nya Bagas karena bahas pekerjaan, Intan melihat Bagas yang fokus sama pekerjaannya langsung jalan menuju meja kerja adiknya.

"Tadi kakak makan siang bareng client iya?" tanya Bagas menatap kakaknya.

"Kamu kok tahu Gas? Wah parah mata-matain kakak iya tidak sopan sekali Bagas!" tanya Intan tidak suka dengan ucapan Bagas.

"Bukan Kakak saja kok yang diawasi diam-diam tapi Putri juga Kak, iya semenjak papi punya selingkuhan semua bodyguard sudah disuruh untuk awasi apapun yang kita lakukan Kak dan Bagas dikasih tanggung jawab untuk melindungi kalian supaya kalian tidak salah pergaulan ataupun tidak disakiti sama siapapun Kak." penjelasan Bagas supaya Intan tidak salah faham.

"Halah alasan saja kamu Gas, nih dokumen yang kamu minta dasar manja bukannya ambil sendiri ke kantor eh minta kakak kesini sengaja iya kamu dasar, Kaka juga tidak suka iya kamu seperti itu lagi ganggu privasi kakak tahu kamu, suka-suka kakak lah mau berteman sama siapapun dan tidak usah kwatir juga jadi tidak usah lagi suruh bodyguard untuk ikutin kemana pun kakak pergi mengerti kamu!" tegas Intan tidak suka sama apa yang dilakukan sama Bagas, walaupun niatnya baik untuk jagain dirinya tapi Intan merasa tidak bebas sama sekali, karena Bagas tahu apa yang dilakukannya.

"Iya deh siap Kak." lanjut Bagas pura-pura, mana mungkin Bagas memberhentikan bodyguard untuk jagain Intan dan Putri begitu saja, apa lagi yang suruh orang tuanya jadi harus nurut apa kata Brata demi keamanan Intan dan Putri selama diluar rumah.

**

Rizki minta Brata untuk jalan-jalan ke Mall setelah pulang sekolah, membuat Bela langsung emosi karena Rizki banyak minta dan sungguh merepotkan sekali karena baru sehari sekolah saja sudah banyak maunya.

"Bunda ajarkan anak kamu supaya tidak manja dan merepotkan suami saya mengerti, sudah saya bilang Papi itu orang sibuk mana ada waktu untuk jalan-jalan di jam kerja begini sungguh tidak tahu diri sekali." protes Bela tidak suka sama Rizki yang terlalu manja dan banyak mau.

"Heh Mak lampir, wajar dong seorang anak minta jalan bareng orang tua, setelah makan siang juga pasti Ayah bakal kembali ke kantor, kalo tidak suka kenapa harus ikut kita sih sana dirumah saja bareng anak-anak Mak lampir." ucap Rizki kesal karena ibu tirinya selalu protes.

"Benar itu merusak kebahagiaan kita saja sih, kalo tidak mau melihat kita jalan sama Ayah sudah sana pulang dan tunggu Ayah pulang kerja baru jalan bareng Ayah." ucap Sisca tidak terima karena Ibu tirinya selalu menyalahkan terus.

"Sudah anak-anak jangan bicara seperti itu sayang, buat Mami tolong sayang jangan protes terus soal keinginan anak-anak tidak masalah kok jalan sebentar habis makan Papi juga bakal kembali ke kantor kok dan kalian bakal dijemput sama dua mobil supaya tidak ribut dijalan oke." ucap Brata supaya anak dan istri pertamanya tidak ribut terus.

"Malu dong protes terus sama apa yang anak-anak minta sama Ayah nya sendiri, iri iya melihat Ayah bisa meluangkan waktu untuk anak-anak." ucap Meta sengaja supaya Bela kesal, Meta tahu selama pernikahan Bela dan Brata jarang sekali jalan bersama karena Bela sibuk sendiri dan terlalu mengabaikan Brata membuat suaminya selalu merasakan kesepian dirumah karena jarang melihat istrinya ada dirumahnya.

Bela mengepalkan tangan mendengar ucapan Meta sungguh menyebalkan sekali, andaikan bukan didalam mobil Bela sudah menghajar Meta karena sudah pamer ke dirinya karena semenjak menikah sama Meta membuat Brata bisa memberikan perhatian lebih ke anak-anaknya bahkan bisa meluangkan waktu untuk jalan-jalan bareng.

Brata geleng-geleng kepala mendengar ucapan kedua istrinya, Brata pusing sekali mendengar kedua istrinya yang selalu ribut dan tidak bisa akur.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!