NovelToon NovelToon
Teka-teki Forensik

Teka-teki Forensik

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Misteri
Popularitas:795
Nilai: 5
Nama Author: sintasina

Detektif Arthur dihantui oleh kecelakaan mengerikan yang merenggut ingatannya tentang masa lalunya, termasuk sosok seorang gadis yang selalu menghantuinya dalam mimpi. Kini, sebuah kasus baru membawanya pada Reyna, seorang analis forensik yang cerdas dan misterius. Semakin dalam Arthur menyelidiki kasus ini, semakin banyak ia menemukan kesamaan antara Reyna dan gadis dalam mimpinya. Apakah Reyna adalah kunci untuk mengungkap misteri masa lalunya? Atau, apakah masa lalu itu sendiri yang akan membawanya pada kebenaran yang kelam dan tak terduga? Dalam setiap petunjuk forensik, Arthur harus mengurai teka-teki rumit yang menghubungkan masa lalunya dengan kasus yang sedang dihadapinya, di mana kebenaran tersembunyi di balik teka-teki forensik yang mengancam kehidupan mereka keduanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sintasina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gadis Manis?

Reyna perlahan berjalan mendekati Arthur, mencoba untuk menjaga suaranya tetap tenang. Namun, itu sulit dilakukan karena ia sangat kesal dengan perkataan Arthur yang sombong dan mengejek tadi. Ia berhenti di depan Arthur, tatapan matanya tajam dan tidak menunjukkan tanda-tanda ketakutan.

"Asal kau tahu, ya, banyak pria yang mau denganku," kata Reyna, suaranya tetap tenang namun nada suaranya menunjukkan ketegasan. Ia tidak akan membiarkan Arthur terus menghinanya begitu saja. Ia akan membalas perkataan Arthur dengan perkataan yang sama tajamnya. Ia ingin menunjukkan kepada Arthur bahwa ia tidak seburuk yang dibayangkan Arthur.

Arthur hanya terkekeh sinis, kemudian ia juga melangkah mendekati Reyna. Ia berhenti di hadapan Reyna, tatapannya menunjukkan sikap meremehkan.

"Dan siapa pria-pria buta itu, hm?" tanya Arthur dengan nada yang sangat meremehkan, seolah-olah pria-pria yang tertarik pada Reyna itu buta karena menyukai Reyna. Ia mencoba untuk menurunkan harga diri Reyna dengan perkataannya yang menghina. Arthur berusaha untuk menunjukkan keunggulannya di hadapan Reyna. Ia ingin menunjukkan bahwa Reyna tidak sebanding dengannya. Ia sangat percaya diri akan ketampanannya sendiri. Arthur tidak pernah menyangka bahwa Reyna akan membalas perkataannya dengan setajam ini. Ia menunggu balasan dari Reyna, dengan tatapan yang penuh dengan antisipasi.

"Kau tidak tahu saja, aku ini gadis manis kata Ayahku!" Reyna membentak, suaranya sedikit keras dan tajam, menunjukkan kemarahan yang sudah lama ia tahan. Arthur tersentak kaget oleh suara Reyna yang tiba-tiba meninggi. Ia tidak menyangka Reyna akan bereaksi sekeras ini. Reyna berusaha untuk menunjukkan bahwa ia tidak seburuk yang dibayangkan Arthur. Ia ingin menunjukkan bahwa ia memiliki harga diri yang tinggi.

Kalimat "Aku ini gadis manis kata Ayahku," menggema di telinga Arthur. Kata-kata itu menciptakan gema di benaknya, membuat kepalanya pusing dan mual. Ia menahan kepalanya dengan kedua tangannya, merasakan sesuatu yang aneh. Pengaruh alkohol dan juga kata-kata Reyna itu membuat pikirannya menjadi kacau. Suara Reyna itu berubah, menjadi suara gadis kecil yang ceria. Kata-kata "Aku ini gadis manis kata Ayahku," terus terulang dan terulang lagi, namun dengan nada dan suara yang berbeda. Suara gadis kecil itu semakin jelas, membuat Arthur semakin pusing dan mual. Ia merasa ada sesuatu yang salah, sesuatu yang ia tidak bisa pahami. Kenangan masa lalu mulai bermunculan di benaknya, membuat Arthur semakin bingung dan takut. Ia mencoba untuk mengingat sesuatu, namun ingatannya masih kabur karena pengaruh alkohol. Arthur merasa tubuhnya semakin lemah, dan pandangannya mulai kabur.

Tubuh Arthur seakan terlempar ke dunia lain, sebuah dunia yang dipenuhi cahaya redup dan aroma tanah basah. Di depannya, berdiri Athena, gadis kecil dengan mata besar dan ekspresi cemberut. Ia menatap Arthur kecil—diri Arthur di masa lalu—dengan tatapan tajam.

"Kamu tidak boleh mengejekku! Aku ini gadis manis kata Ayahku!" seru Athena, memukul-mukul lengan Arthur kecil dengan tangan mungilnya. Arthur dewasa menyaksikan dirinya sendiri di masa lalu, bocah kecil yang tertawa geli setelah mengejek Athena.

Arthur kecil, dengan polosnya berkata, "Baiklah, baiklah… Athena memang manis kok, manis daripada gula. Senang sekarang?" Ia mencoba menenangkan Athena dengan kata-kata manis yang kurang tulus.

Mendengar itu, pipi Athena memerah. Ia membenamkan wajahnya di dada Arthur kecil, pelukan yang erat dan menunjukkan rasa aman. Arthur dewasa melihat adegan itu dengan penuh penyesalan. Ia menyesali perbuatan dan kata-katanya di masa lalu. Kepolosan Athena kecil dan rasa salah Arthur dewasa yang meresap membuat suasana di dunia ini sangat berat. Ia ingin merubah masa lalu, memperbaiki kesalahannya, namun ia hanya bisa menjadi penonton yang tak berdaya. Adegan itu berulang lagi dan lagi di matanya, mengingatkan akan perbuatan kejamnya di masa lalu dan luka yang telah diberikannya pada Athena.

Tiba-tiba, Arthur mendengar suara yang memanggilnya, "Arthur, Arthur… hey! Hey!" Suara itu seperti menariknya kembali ke kenyataan. Ia tersentak sadar dari kenangan masa lalunya dengan Athena. Dunia di sekelilingnya kembali jelas, apartemen yang berantakan, dan Reyna yang masih berdiri di hadapannya dengan tatapan kesal, meskipun ada sedikit kekhawatiran di balik tatapan itu.

"Ada apa? Kenapa kau terdiam?" tanya Reyna, suaranya menunjukkan kekhawatiran yang tertutupi oleh kejengkelan. Ia khawatir ada sesuatu yang tidak beres dengan Arthur.

Arthur masih terdiam, matanya berkedip pelan beberapa kali, seolah ia masih mencoba untuk mengumpulkan pikirannya. Kenangan masa lalu itu telah memberikan dampak yang cukup besar padanya. Setelah beberapa saat, ia menghembuskan napas panjang dan keras, mencoba untuk melepaskan segala tekanan yang ia rasakan.

"Sudahlah, kau pulang saja. Aku bisa mengurus diriku sendiri," kata Arthur, suaranya datar dan sedikit keras. Ia mencoba untuk terlihat kuat, namun Reyna dapat merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan Arthur. Ia merasa ada sesuatu yang ia sembunyikan. Namun, Reyna tidak mau menekan Arthur lagi saat ini. Ia akan memberi Arthur waktu dan ruang untuk menenangkan dirinya. Ia harap Arthur bisa baik-baik saja.

"Baiklah… kalau ada apa-apa telepon saja aku…" kata Reyna, suaranya sedikit lebih lembut dari sebelumnya. Ia melangkah mundur, mendekati pintu kamar. Sebelum menutup pintu, ia berkata lagi, dengan nada mengejek, "Meskipun mungkin aku tidak akan membantu."

Pintu tertutup dengan suara 'klik' yang nyaring. Arthur tersentak sedikit mendengar kata-kata Reyna yang mengejek itu. Matanya berkedut, menunjukkan rasa kesal yang cukup dalam. Ia menggelengkan kepalanya perlahan, mencoba untuk menyingkirkan rasa kesal itu.

"Wanita sialan itu…" gumam Arthur, suaranya nyaris tak terdengar. Ia jatuh duduk di pinggir ranjangnya, menatap ke arah lantai. Kenangan masa lalu yang baru saja ia alami masih berputar-putar di benaknya. Ia merasa sangat bersalah pada Athena. Ia ingin memperbaiki semua kesalahannya di masa lalu, namun ia tidak tahu bagaimana caranya. Ia merasa sangat lelah, baik secara fisik maupun mental. Ia ingin istirahat, namun pikirannya masih dipenuhi oleh rasa salah dan penyesalan. Ia merasa terjebak dalam lingkaran setan yang tidak pernah berakhir. Ia merasa sepi dan kesepian. Ia merasa ingin berteriak, namun tidak ada yang mendengarkannya.

Beberapa menit kemudian, telepon Arthur bergetar. Ada panggilan masuk. Dengan malas, Arthur mengambil ponselnya dari atas meja. Nama 'Inspektur Sialan' terpampang di layar. Arthur sengaja memberi nama kontak Inspektur Jaxon seperti itu karena sang inspektur memang selalu mengganggunya.

Ia mengangkat teleponnya dengan malas, "Ya, Inspektur?" sahutnya, suara masih sedikit serak karena efek mabuk.

Inspektur Jaxon langsung menjawab tanpa basa-basi, suaranya tegang, "Arthur, ada kabar… pembunuh berantai yang selama ini kita cari… katanya dia berada di sekitar Jalan Willow Creek, dekat jalur kereta api di distrik selatan. Kau harus berhati-hati dan bersiap-siap." Suara Inspektur Jaxon sedikit terputus-putus, menunjukkan betapa seriusnya situasi ini.

1
Legato Bluesummers
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Sâu trong em
Cerita yang menghanyutkan.
SugaredLamp 007
Gak bisa berhenti! Pagi siang malam cuma baca ini terus!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!