Kamu punya pengalaman unik bersama pasangan yang dingin? Katanya, bisa mengakibatkan pilek setiap hari, loh.
Duh, kalau hidung yang pilek boleh lah minum obat, tapi, kalau hati yang terus merasa terabaikan bagaimana?
Yuk, simak kisah Jedar (Jeje dan Darren) dalam menjalani kisah cintanya yang begitu menggemaskan.
Jika suka jangan lupa untuk like dan komen di setiap bab, saranghaeyo 💙
Jangan lupa untuk rate Bintang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mala Cyphierily BHae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Saling Membohongi Hati
4 bulan kemudian, Salsa tengah berjuang melawan maut, ia sedang ada di ruang operasi dan dengan setia Akmal menemaninya, ia menggenggam tangan istrinya.
"Kamu harus semangat, walau kamu inginkan lahiran normal, tapi mau gimana bila takdirnya harus operasi," kata Akmal dan Salsa yang sedang menatapnya itu mengangguk, "yang penting, ibu dan anaknya selamat," lanjut Akmal dan Salsa menjawab dengan mengedipkan mata.
"Aku pusing," lirih Salsa kemudian, lalu, dokter anestesi pun menyarankan Salsa untuk tidur.
"Memangnya tidak apa, dok?" tanya Salsa terdengar lemas dan dokter menjawab tidak apa-apa.
Selesai proses persalinan Salsa dibangunkan, "Sayang, bangun, lihat anak kita, dia sangat cantik," kata Akmal dan Salsa membuka mata, ia melihat bayi gembul yang masih merah, setelah Salsa mengecup pipi bayi itu dan setelahnya bayi itu harus dibawa suster.
Singkat cerita, dari ruang operasi Salsa harus berada di ruang pemulihan lebih dulu, lalu, baru ke ruang rawat, di ruang rawatnya Salsa mendapatkan kejutan dengan hadirnya Rossi.
Salsa yang duduk di kursi roda itu menangis dan membuka tangannya lebar, segera Rossi masuk ke pelukan itu.
"Selamat, akhirnya kamu menjadi ibu," bisik Rossi di telinganya dan Salsa menjawab dengan mengangguk, lalu, Rossi melepaskan pelukan itu dan rupanya Salsa sangat merindukannya sehingga Salsa menahan pelukan itu.
"Ross, aku rindu, rindu sekali sampai tidak tau harus berkata apa," kata Salsa seraya mengusap matanya yang basah.
Rossi menepuk-nepuk punggung Salsa dan Akmal mengingatkan kalau Rossi bisa encok jika lama-lama seperti itu. "Sayang, kasian Rossi harus membungkuk terlalu lama, nanti dia bisa encok, sayang."
Mendengar itu, Salsa pun segera melepaskan pelukannya. Lalu, Salsa menyuruh Akmal untuk segera menghubungi Darren dan Akmal hanya menatapnya datar.
"Tidak usah repot-repot, aku hanya sebentar, besok sudah harus kembali ke Jepang," ujar Rossi.
Salsa menarik nafas dan Salsa mengira kalau Rossi sudah tidak akan kembali ke sana lagi.
"Aku hanya cuti, spesial untuk kamu," kata Rossi dan tanpa semua orang tau, sebenarnya ada Darren yang sedang menguping pembicaraan semua orang.
Darren yang berdiri di luar itu merasa bimbang, antara masuk atau menghindar.
Darren yang merasa bingung itu berbalik badan, ia kembali ke parkiran dan berpikir begitu lama.
Darren yang sedang duduk di bangku kemudinya itu menarik nafas dalam dan Darren juga mempersiapkan semua pertanyaan untuk Rossi.
"Ross, kenapa kamu pergi, tidakkah kamu tau kalau aku merindukanmu?"
Setelah sedikit mengurangi rasa gugupnya, Darren pun keluar dari mobil, ia melangkah dengan mantap tanpa ragu lagi.
Dan sesampainya di ruangan yang ditujukan, Darren sudah tidak menemukan sosok Rossi.
Darren menatap satu persatu wajah yang ada di dalam dan Darren mendapatkan pertanyaan dari Justin yang sedang duduk di sofa.
"Kenapa bengong? Masuk sini," kata Justin dan Darren segera masuk, pria yang mengenakan kaos dipadukan dengan jas itu memberikan bingkisannya.
"Selamat," ucap Darren pada Salsa dan Salsa menerimanya, "dimana bayinya, aku harus melihat," lanjut Darren dan Salsa menjawab kalau bayinya ada di inkubator, di ruangan khusus bayi.
Merasa tidak ada yang perlu disampaikan lagi, Darren pun memilih untuk pamit.
"Ren, kenapa terburu-buru," kata Salsa dan Darren menjawab dengan senyum, setelah itu Darren pun benar-benar keluar.
Dan tanpa Darren tau, sebenarnya Rossi ada di toilet dan Rossi yang mendengar suara Darren itu memilih untuk berlama-lama di dalam sana.
Sunyi, Rossi tidak mendengar apapun lagi dan setelah itu, Rossi pun keluar dari toilet, Rossi mendapatkan tatapan penuh tanya dari semua orang.
"Kenapa kalian menatapku seperti itu?" tanya Rossi.
****
Darren mengemudikan mobilnya dengan perlahan dan Darren menuju ke kantornya, di sana, Darren sudah ditunggu oleh Jeje.
"Bagaimana, Mbak Salsa suka tidak dengan kadonya?" tanya Jeje seraya bangun dari duduk dan mendekat ke arah Darren.
Darren hanya diam dan Jeje yang sudah kebal dengan sikap dingin Darren itu tak berhenti, ia mengekor dan menarik ujung jas Darren.
"Apa?" tanya Darren seraya menatap Jeje dan Jeje tersenyum.
Ya, setelah beberapa bulan saling bertemu dan itu membuat Jeje berteman dengan Darren.
"Kadonya, dia suka tidak dengan pilihanku?" tanya Je dan Darren menjawab tidak tau.
"Sudah malam, lebih baik kamu pulang," perintah Darren dan Jeje pun menurut.
"Oia, aku belikan ini untukmu, jangan lupa di makan," kata Jeje seraya menunjukkan cake berukuran kecil di meja kerjanya.
Darren menjawab dengan mengangguk.
Setelah itu, Jeje pun pulang. Di rumah, Jeje mendapatkan pertanyaan dari ayahnya.
"Apakah harus pulang malam seperti ini?"
"Ayah, memang tokonya sangat ramai dan juga ada banyak pesanan," jawab Jeje seraya masuk ke rumah.
"Yakin, bukan mengejar pria itu bukan?"
"Astaga, ayah. Pria itu punya nama dan kami berteman, hanya teman," jawab Jeje seraya duduk di sofa dan Ayahnya pun menemaninya.
"Teman, tapi kok sering pulang bareng."
"Kebetulan karena motor Je mogok, Ayah."
****
Di rumah baru Rossi, Sarah sedang menggerutu karena dirinya bukan orang pertama yang Rossi temui.
"Jangan ngambek dong, Mah. Kan Rossi sekalian lewat," kata Rossi, lalu, Rossi mengeluarkan sesuatu dari tasnya.
Ya, Rossi membawakan oleh-oleh khas Jepang, makanan yang lembut dengan rasa pisang yang lezat.
Lalu, Sarah mengambil satu, ia menyuapkannya pada Rossi.
"Kamu tau, ini adalah kejutan, benar-benar kejutan," kata Sarah dan Rossi tersenyum.
"Iya," jawab Rossi seraya mengangguk, lalu, Rossi memeluk Sarah, ia sedikit menyesal pergi ke Jepang, karena tidak seharusnya ia pergi meninggalkan orang-orang yang menyayanginya hanya karena Darren yang tak pernah melihatnya sebagai seorang gadis.
Lalu, Rossi meminta pada Sarah untuk tidur bersama sebelum Rossi harus kembali ke Jepang lagi.
****
Di kantor, Darren sedang memakan cake yang dibawakan oleh Jeje, Darren memakan itu seraya terus memikirkan Rossi.
"Ross, tega kamu," lirih Darren dalam hati.
"Benar-benar kamu sudah tidak mau bertemu denganku lagi?" tanyanya dalam hati.
Lalu, Darren mengusap matanya yang mulai basah. Setelah itu, Darren bangun dari duduk, ia tidak lupa menyimpan cake yang masih tersisa itu di kulkas.
****
Esok harinya, Sarah dan Dandi mengantarkan Rossi ke bandara.
"Terima kasih, sampai jumpa lagi dan buat Kakak cepatlah menikah, jangan sampai jadi bujang tua," kata Rossi pada Dandi.
Dandi tersenyum dan mengatakan kalau dirinya memang akan menikah.
"Kapan, teganya Kakak tidak memberitahu," protes Rossi.
"Nanti, masih lama, sekitar 5 bulan lagi," jawab Dandi dan setelah itu Rossi harus pamit karena nama tujuannya sudah dipanggil.
Rossi mengecup kening dan pipi Sarah, begitu juga dengan Sarah, ia menciumi wajah putrinya.
Rossi yang sudah duduk di bangkunya itu menyenderkan kepalanya dan ia memejamkan mata dan bayangan wajah pria yang selama ini ia rindukan itu terlihat jelas.
"Darren, maafkan aku, aku tidak bisa menemuimu, aku takut, takut akan goyah dengan pendirianku," lirih Rossi dalam hati.
Sementara itu, Darren sedang berlari di treadmillnya, ia masih memikirkan sesuatu, sesuatu itu adalah Rossi.
"Ross, aku tau kamu bersembunyi, kalau itu yang kamu inginkan, aku akan melupakanmu!" ucapnya dalam hati. Ya, kemari malam, Darren yang tak menemukan Rossi itu melihat tas yang ia yakini miliknya dan Darren yakin kalau Rossi bersembunyi darinya.
Bersambung..
Dukung authornya, ya. Dengan like dan komen, jangan lupa difavoritkan juga, ya.
Yang baik hati boleh kasih bintang lima dan vote/giftnya. Terima kasih yang sudah mendukung.
Ilihhh aki" menganggu aja .. orang yg mau merasakan gejolak yg selama setahun lebih ngk dirasakan....
sabar. derren tuh Jeje udah kasih kode bt nanti malamm pasti di servis dg Baik dahh😂😂😂😂
lahhh udah tamat .... blm puas sihh episode derren Jeje tp ... ok lahhh..semangat berkarya Othorrrr....❤️❤️❤️❤️