NovelToon NovelToon
PEWARIS TERHEBAT 6

PEWARIS TERHEBAT 6

Status: sedang berlangsung
Genre:Perperangan / Penyelamat / Action / Crazy Rich/Konglomerat / Balas Dendam / Sci-Fi
Popularitas:6.5k
Nilai: 5
Nama Author: BRAXX

“Gray dan yang lain dalam bahaya. Aku harus menolong mereka.”

Ketika Luc Besson menekan tombol dan serangan mematikan itu melesat cepat ke arah Gray dan rombongan, Gavin memaksakan dirinya berdiri. Napasnya terengah-engah, tubuhnya nyaris tak sanggup bergerak, tetapi kakinya tetap melangkah.

“Tidak!”

Ia berlari sekuat tenaga, meski sadar tindakannya mungkin tidak akan menghentikan serangan itu. Namun ia tidak bisa berdiam diri ketika kematian berada tepat di depan mata orang-orang yang ingin ia selamatkan.

Di saat itulah Gavin berteriak dalam keputusasaan yang paling dalam.

“Aku mohon hentikan waktu agar aku menolong mereka.”

Seketika, Gavin terperangah. Sebuah gelombang aneh menjalar dari dalam tubuhnya, sesuatu yang belum pernah ia rasakan sebelumnya.

“Apa yang terjadi?”

Di hadapan kehancuran yang tak terelakkan, Gavin melihat sesuatu yang tidak pernah dirinya lihat selama ini—sebuah tanda bahwa kekuatan tersembunyi di dalam dirinya akhirnya terbangun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BRAXX, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Angin berembus sangat kencang. Ketiga robot anjing seketika memasang pelindung yang menyerupai kubah. Para pengawal Osvaldo Tolliver seketika bersiaga penuh, mengarahkan pistol ke sekeliling. Robot tupai dan robot burung seketika mendekat.

"Kalian bisa menggunakan robot tupai dan robot burung itu untuk melindungi kalian," ujar Osvaldo Tolliver seraya menoleh ke atas. "Musuh kembali menyerang."

Kesepuluh robot terbang menurun, melesatkan tembakan secara bersamaan. Kubah berguncang hebat berkali-kali. Gray, Baba, Bennet, dan Bruce segera mengambil robot tupai yang kemudian berubah menjadi sebuah sarung tangan di tangan kanan mereka, begitupun dengan Miguel dan Ryder.

Kesepuluh robot melompat mundur, mengisi tenaga sebelum melesatkan serangan besar.

Osvaldo Tolliver kembali mendapatkan penglihatan. "Kesepuluh robot akan menyerang kita dengan kekuatan penuh. Ikuti perintahku jika kalian tidak ingin terluka."

Gray, Baba, Bennet, dan Bruce tak mengatakan apa pun, begitupun dengan Miguel, Ryder, dan para pengawal lain.

"Merunduk sekarang!" teriak Osvaldo Tolliver.

Kesepuluh robot seketika menyerang bersamaan. Kubah pelindung mendadak lenyap sehingga setiap serangan justru mengenai robot satu sama lain hingga mereka terlempar ke belakang dengan cepat. Kubah kecil melindungi Gray dan yang lain.

Sementara itu, George mulai sadarkan diri. Ia terkejut ketika menyadari dirinya berada di sebuah pohon. Para pengawal Xander segera mengarahkan pistol padanya.

Luc Besson bergerak senyap ke arah Osvaldo Tolliver. "Aku harus mengalahkan pria itu lebih dahulu agar rencanaku berhasil. Penglihatannya muncul setiap satu menit sekali. Dia membutuhkan waktu untuk bisa melihat penglihatan berikutnya."

Miguel terdiam ketika merasakan seseorang yang mendekat. Meski layar tidak menunjukkan kemunculan apa pun, tetapi ia mempercayai firasatnya.

Miguel mengepalkan tangan kuat-kuat, menghimpun kekuatan di sarung tangannya. Ketika merasakan embusan angin dari belakang, ia seketika berbalik dan menghantam pukulan sekuat mungkin. Sosok Luc Besson seketika muncul. Pria itu terdorong beberapa langkah meski serangan Miguel berhasil ditahan oleh pelindung.

Osvaldo Tolliver seketika mendapatkan penglihatan. Ia bergerak mundur dengan bantuan sepatu canggihnya, memasang sebuah alat. "Dia ingin mengalahkanku lebih dahulu."

"Kerja bagus, Pak Tua," ujar Baba.

Gray, Bennet, Bruce, dan para pengawal seketika melesatkan tembakan pada Luc Besson. Sementara itu, Miguel dan beberapa pengawal segera melesat mengejar Luc Besson. Akan tetapi, kesepuluh robot kembali muncul dan melakukan serangan.

Robot-robot milik Osvaldo Tolliver seketika membuat pelindung kembali. Serangan bermunculan dan mengguncang kubah. Luc Besson melompat ke atap dahan, mengamati keadaan George yang sudah sadarkan diri.

Baba berada dalam penjagaan para pengawal, tiba-tiba terjatuh karena luka yang masih dirasakannya. "Sial, aku kesulitan bergerak."

Osvaldo Tolliver memberi perintah dengan menggunakan kode tangan. Asher dan para pengawal melakukan sesuai dengan instruksi sehingga kelompok mampu bertahan dari gempuran serangan dahsyat beberapa kali.

Miguel, Ryder, dan para pengawal melesatkan serangan pada Luc Besson. Akan tetapi, pria itu mampu menghindar dengan gesit. Gray, Bennet, dan Bruce ikut membantu, disusul oleh Asher dan para pengawal Osvaldo Tolliver. Mereka harus mendapatkan darah atau sehelai rambut pria tua itu agar Osvaldo bisa mengalahkannya.

Gideon dan Gabriel mulai sadarkan diri. Mereka terkejut ketika sebuah serangan melesat pada mereka hingga mereka berguling-guling sementara waktu.

"Apa yang terjadi padaku?" gumam Gideon dan Gabriel bersamaan. Keduanya mengingat peristiwa sebelum mereka tidak sadarkan diri.

Gideon dan Gabriel saling berpandangan, tak berkedip. "Kami tiba-tiba saling menyerang satu sama lain hingga kami terlempar dan tidak sadarkan diri."

Gideon dan Gabriel mengamati Baba yang tengah terduduk dengan robot anjing yang sedang mengobatinya. Keduanya sama-sama menduga Baba sudah menghipnotis mereka. Akan tetapi, mereka sontak terkejut ketika melihat Osvaldo Tolliver.

"George mengatakan jika pria bernama Osvaldo Tolliver memiliki kemampuan sihir dengan bonekanya. Itu sungguh memuakkan," ujar Gabriel.

"Tidak ada seorang manusia pun yang memiliki kemampuan sihir. Saat menyerang Baba, aku melihat beberapa titik yang mendekat. Titik-titik itu kemungkinan adalah Osvaldo Tolliver dan para pengawalnya."

Gideon dan Gabriel menekan tombol di lengan mereka, bersiap untuk melarikan diri. Keduanya melihat pertarungan di mana kesepuluh robot terus menyerang Gray dan yang lain.

Osvaldo Tolliver mendapatkan penglihatan. Ia segera menarik boneka Gideon dan Gabriel hingga kedua anggota UltraTech melayang dan melesat ke arahnya.

"Apa yang terjadi?" tanya Gabriel dan Gideon bersamaan. Mereka terkejut ketika tubuh mereka tiba-tiba tertarik dan melayang, padahal mereka tidak menemukan benda canggih apa pun yang berada dalam tubuh mereka.

Osvaldo Tolliver mengarahkan Gabriel dan Gideon ke dua arah yang berbeda. Tak lama setelahnya kesepuluh robot menyerang dari dua arah di mana Gabriel dan Gideon berada.

Gabriel dan Gideon terkejut, bergegas melindungi diri. Sebuah ledakan cukup kencang terjadi, disusul oleh angin yang menerjang sangat cepat.

Gabriel dan Gideon terlempar ke tengah-tengah, terbaring di tanah dengan keadaan yang nyaris tidak sadarkan diri. Mereka melihat Osvaldo Tolliver tengah menggenggam dua boneka aneh di tangannya.

Gabriel dan Gideon melihat alat terakhir mereka hancur berkeping-keping karena serangan barusan. Penglihatan mereka memudar hingga akhirnya kembali tidak sadarkan diri.

"Ah, dia memang merepotkan," ujar Luc sembari tersenyum.

Osvaldo Tolliver mengendalikan napas yang terengah-engah, nyaris ambruk jika Asher tidak segara menahan tubuhnya. Ia melihat keringat bercucuran ke tanah. "Aku berhasil melakukannya tepat waktu. Sayangnya, aku tidak akan bisa menahannya lebih lama."

Seekor robot anjing segera memeriksa keadaan Gideon dan Gabriel. Layar menunjukkan mereka tidak sadarkan diri. Kepala dan tangan mereka terluka, mengeluarkan darah.

"Osvaldo tampak sudah mencapai batasnya," ujar Bennet.

"Aku pikir kemampuanmu sudah berkembang pesat. Dia mampu melihat masa depan dalam waktu singkat tetapi dalam kondisi acak. Akan tetapi, dia seolah mampu melihat masa depan dalam jeda beberapa menit saja. Alat-alatnya belum mampu menyaingi alat-alat dari Luc Besson," sahut Gray.

Bruce berkata, "Kita tidak mungkin bertahan lebih lama jika melawan Luc Besson tanpa bantuan Osvaldo Tolliver. Meski dia kehilangan kemampuan melihat masa depan, tetapi dia masih memiliki kemampuan ilmu hitamnya."

Gray tiba-tiba terjatuh, memegang kepalanya yang berdenyut sangat perih. "Kepalaku seperti ditusuk ribuan jarum sekarang. Sakit sekali."

Gray menoleh pada Gavin yang masih tidak sadarkan diri.

Luc Besson terbang melayang di atas Denis dan yang lain. Ia mengeluarkan sepuluh bola yang mengarah pada Osvaldo Tolliver. Di saat yang sama, kesepuluh Robot bergerak sangat cepat menyerang rombongan.

Bennet, Bruce, dan para pengawal terkejut ketika tidak bisa menggunakan alat-alat mereka. Mereka seketika menghindar ketika serangan muncul. Miguel, Ryder, dan para pengawal Xander segera maju, menghadapi para robot.

Miguel menghadapi satu robot. Dalam beberapa gerakan, ia tahu pola serangan robot itu. "Robot itu bergerak seperti pergerakanku.”

Miguel memberi kode pada Ryder, dan Ryder segera memberi tahu para pengawal lain.

"Robot-robot ... bergerak seperti pak tua." Bruce terkejut, tertawa. "Kemungkinan pria sialan itu sudah menyalin kemampuan pria tua ke dalam robot-robotnya. Ini gawat."

"Kita tidak bisa menggunakan alat-alat canggih milik Osvaldo Tolliver. Itu berarti kita harus menggunakan kemampuan kita sendiri," ujar Gray bersiap siaga.

Luc Besson menoleh pada Gavin, menghimpun kekuatan di dua sarung tangannya. Di saat yang sama, robot-robotnya juga melakukan hal serupa.

"Aku mendapatkan penglihatan jika kita semua berada dalam bahaya. Pria itu menyiapkan serangan yang sangat besar," kata Osvaldo Tolliver.

Sementara itu, George mulai sadarkan diri.

"Aku kalah," gumam George dengan tatapan terkejut, tersenyum. "Sial, aku kembali kalah oleh pria tua bernama Miguel itu. Lalu, bagaimana dengan Gabriel dan Gideon?"

"Jangan bergerak atau kami akan menembakmu!" bentak seorang pengawal.

George tertawa, melirik ke bawah sesaat. "Apa yang sudah terjadi? Apa kedua temanku berhasil mengalahkan orang-orang aneh itu?"

"Kedua temanmu kalah telak. Mereka saling menyerang satu sama lain dan tidak sadarkan diri hingga sekarang," jawab salah satu pengawal.

"Kau pasti bergurau."

Para pengawal tiba-tiba tidak sadarkan diri ketika alat Luc Besson aktif.

George menekan tombol di lengan kirinya. Sebuah kotak mendadak muncul. "Aku tidak pernah menduga jika aku akan menggunakan benda ini di tangan robotku. Aku harus segera tahu apa yang terjadi pada Gideon dan Gabriel."

George menekan tombol di kotak itu. Beberapa alat canggih seketika muncul dan langsung menempel di tangan, kepala, paha, bahu, dan kaki.

"Luc Besson tengah bersama orang-orang itu. Aku harus segera menangkapnya." George melesat sangat cepat menuju lokasi pertarungan. Ia terkejut ketika mendapatkan informasi Gideon dan Gabriel tidak sadarkan diri. "Osvaldo Tolliver bergabung dalam pertarungan. Dia tampaknya menggunakan kemampuan sihirnya untuk mengalahkan Gideon dan Gabriel. Apakah setelah kejadian ini mereka akan percaya dengan sihir."

George menatap hitungan mundur di kacamata. "Aku hanya memiliki waktu yang terbatas menggunakan alat ini."

Sementara itu, beberapa orang tengah mengawasi kediaman setiap anggota keluarga Ashcroft.

1
MELBOURNE
sabar sabar
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
Muantuaappp../Good/ Lanjut Thor..
Glastor Roy
update ya torrr ku
Suris
makin berkembang dan makin seru ceritanya. lanjut thor... /Good/semangat...
Glastor Roy
up
Glastor Roy
yg bayak la tor
MELBOURNE: sabar guyss
total 1 replies
Glastor Roy
update ya torrr ku yang baik hati
Glastor Roy
update ya torrr ku yang
MELBOURNE: udah diupload semua yaa
tunggu sebentar
total 2 replies
Glastor Roy
tor up ya
Glastor Roy
update
Glastor Roy
update ya torrr ku
MELBOURNE: sabar prosess
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!