After Returning

Saat mereka tiba di rumah, Damien langsung meninggalkan Sera di halaman dan masuk lebih dulu seolah-olah dia tidak pernah mengucapkan kalimat yang membuat Sera kesulitan bernafas.

Sera akhirnya bisa menghela nafas lega. Ia duduk sejenak di sofa yang ada di ruang tamu untuk melepas penat.

Saat sedang duduk sebuah ide gila terlintas dalam kepala Sera. Ia ingin tahu secepatnya apa yang direncanakan oleh anak-anak dari keluarga Guapo itu, jadi untuk itu akan mencari tahunya malam ini.

“Aku harus pergi sekarang,” gumam Sera melirik ke arah tangga, Damien juga tidak akan sadar kalau ia tidak berada di rumah malam ini.

Sera segera kembali ke mobilnya yang sudah diantarkan oleh asisten Damien. Ia mengendarai mobil itu dengan kecepatan cukup tinggi menuju rumah besar Knox.

“Tuan, ada sebuah mobil keluar dari rumah itu. Kemungkinan itu adalah Nona Sera.” Tak jauh dari gerbang rumah Sera, sebuah mobil sedan hitam berdiri diam mengawasi dari bawah pohon. Di dalam mobil itu ada dua orang pria yang ditugaskan untuk mengawasi gerak-gerik orang dalam rumah.

“Dia pergi kemana?”

“Arah yang dituju sepertinya ke rumah besar Knox, Tuan.”

“Baik, tetap awasi mereka.”

“Siap Tuan.”

Sera yang tidak sadar sedang diawasi mengemudi dengan tenang. Tiga puluh menit kemudian, ia sampai di rumah besar Knox.

“Siapapun yang datang, biarkan saja masuk.” Kata Sera pada penjaga yang menjaga rumah ini.

“Baik, Nyonya.”

Setelah itu Sera masuk ke dalam rumah, menyalakan lampu dan berdiam diri di dapur. Tepatnya di depan kompor.

Ia mulai merebus air, lalu mengambil sebungkus mie. Ia mengaduk perlahan, berusaha tidak menimbulkan terlalu banyak suara. Tiba-tiba, ada langkah kaki pelan yang memecah keheningan, semakin dekat membuatnya berhenti.

Apa orang yang ia tunggu sudah datang?

Sambil berusaha untuk mengabaikan orang yang baru datang, Sera memindahkan mie ke dalam mangkuk.

“Sera,” Sebuah suara berat yang sangat mirip suara Damien terdengar sangat dekat di telinganya, lalu sepasang tangan besar melingkar di pinggangnya.

“D-Damie…?” Sera mencoba untuk tenang, sekujur tubuhnya merinding, suara itu berhasil membangkitkan rasa takut yang beberapa hari terakhir berhasil ia padamkan.

Sera semakin gemetaran saat merasakan sapuan benda lembut di leher bagian belakangnya. Lalu orang itu kembali berbisik. “Kamu tahu aku bukan Damien, tapi kamu tetap datang kemari untuk memancingku.” Dia terkekeh kecil.

Mengetahui kalau orang ini sudah tahu rencananya, Sera buru-buru melepaskan diri darinya. Tapi tangan itu memeluknya erat membuat Sera tidak bisa menjauh.

Prang!

“Aduhh…” Sera mengaduh kesakitan. Ketakutan membuatnya kehilangan keseimbangan. Mangkuk mi jatuh dan pecah, dan sebelum sempat menyadari lantai di bawahnya, kakinya sudah terkena serpihan tajam. Ia tersentak, menahan rasa sakit yang tiba-tiba.

Melihat darah di lantai, Orang itu akhirnya melepaskan Sera. Ia mematikan kompor dengan satu tangan, lalu mengangkat tubuh Sera. Langkahnya cepat melewati lorong . Sera ketakutan, tapi ia tidak bisa melewatkan kesempatan untuk melihat wajah orang itu.

Pria itu memiliki wajah yang tak kalah tampan dari Damien, dia juga memiliki mata biru yang indah, rambutnya berwarna hitam yang dibiarkan berantakan.

“Noah!” Sera terkejut setelah menyadari siapa yang sekarang menggendongnya. Pria ini bukan Alan Guapo seperti yang dikatakan oleh Albert, melainkan Noah Fletcher.

Saat ini siapa yang tidak kenal Noah Fletcher? Dia satu-satunya aktor dengan bayaran paling mahal saat ini, dan Sera tidak pernah menyangka bahwa orang misterius yang datang ke rumah besar Knox adalah dia.

“Hai, Sera.” Noah tersenyum, seolah sedang menyapa teman akrab yang sudah lama tidak dia temui. ia menurunkannya di sofa ruang tamu, lalu pergi ke salah satu laci untuk mengambil kotak obat.

Mata Sera terus bergerak mengamati pria itu, dia hafal dengan sangat baik letak barang-barang yang ada di rumah ini.

“Apa yang kamu lakukan disini? Kamu benar-benar berani mencari masalah dengan Damien,” kata Sera sinis saat pria itu kembali ke hadapannya.

Noah meraih kaki Sera yang terluka, lalu meletakkan di pahanya. Ia mulai mengobati kaki Sera dengan telaten.

“Aku bisa mengobatinya sendiri,” Sera hendak menarik kakinya namun Noah menahannya.

“Biar aku obati.” Kata Noah lembut.

“Noah, aku tahu ini bukan kemauanmu. Jadi sebelum Damien tahu, kamu lebih baik berhenti.” Kata Sera setengah mengancam, ia meraba-raba sakunya untuk mencari ponselnya. Wajahnya seketika panik karena tidak menemukan ponselnya, padahal ia yakin menyimpannya disana tadi.

“Aku tidak takut pada Damien,” kata Noah sedikit menekankan kapas di luka Sera.

“Kalau kamu tidak takut, kamu nggak akan sembunyi-sembunyi sampai menirunya segala.” Dengus Sera.

Noah tergelak dan berkata. “Meniru? Untuk apa aku meniru dia? Wajahku lebih tampan darinya, kekayaanku juga tidak dibawahnya.”

Oke. Sekarang Sera pusing. Kalau Noah bukan orang yang meniru Damien, lalu apa yang dia lakukan disini dan memeluknya?

“Lalu apa yang kamu lakukan disini kalau bukan meniru Damien?”

“Apa Damien pernah peduli pada rasa sakitmu? Apa dia akan mengobatimu kalau kamu terluka?” Tanya Noah menatap Sera dengan sebelah alis terangkat.

“D-dia…” mata Sera bergerak gelisah, tidak bisa memberikan jawaban karena Damien memang tidak akan pernah melakukan itu semua.

“Kamu tahu jawabannya. Kalau aku meniru Damien, aku tidak akan mengobati lukamu sekarang.”

“Kalau begitu apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Sera tidak membahas lebih lanjut tentang ketidakpedulian Damien.

“Aku datang karena diminta oleh seorang teman, dia bilang aku harus datang ke rumah ini lalu memelukmu.” Kata Noah, menyimpan kembali obat yang dia gunakan ke tempatnya.

“Siapa temanmu? Aurel?” Tanya Sera, karena mungkin saja Noah dan Aurel berteman karena mereka bekerja di industri yang hampir sama.

“Kakaknya.” Noah duduk di samping Sera.

Sera menggeser duduknya menjauhi Noah, namun tiba-tiba pria itu mendekat dan bersandar di bahunya. Sera mendorongnya, Noah terjatuh ke lantai dengan mata terpejam.

“Apa dia ketiduran? Masa secepat itu?” Gumam Sera. Tidak mau memikirkannya lagi, Sera segera pergi setelah mengambil ponselnya yang ternyata tadi diambil oleh Noah.

Sera masuk ke mobilnya dan meninggalkan rumah besar Knox. Banyak hal yang tidak bisa ia mengerti, salah satunya adalah kedatangan Noah yang tiba-tiba.

...✯✯✯...

...like, komen dan vote 💗...