NovelToon NovelToon
Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Gairah Berbahaya Sang Duda Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Mafia / Duda
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ham_sya

Area *** "Hanya semalam, kan, Tuan?" "Iya, kau tidak akan kenapa-napa karena aku mandul, Kau butuh uang dan aku butuh dirimu semalam!" "Anda yakin, Tuan?" "Aku jamin semuanya aman!" Malam yang terjadi antara dirinya dan sang Pemilik tempat dimana ia bekerja langsung mengubah hidupnya. Hazel Isabella Sora, seorang gadis cantik berusia 24 tahun terpaksa memberikan sesuatu yang berharga dalam hidupnya pada Sang Big boss karena membutuhkan uang demi membayar hutang milik mending kedua orang tuanya, Rexton Lysander Silas, pria matang dengan segala pesona dan tatapan matanya yang tajam bak predator mematikan. Tersenyum menyeringai saat mendapatkan mangsa yang dirinya incar. Perjanjian itu hanya untuk semalam. Namun, apa jadinya jika itu menjadi kegilaan berbahaya dari sang Boss yang tak mampu dirinya tolak dari seorang Rexton. Bagaimana hubungan keduanya? Benarkah hanya ada Hutang dan sebuah kesalahan? ikuti kisahnya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ham_sya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 GBSDM

 Rexton Memutuskan untuk kembali ke perusahaan, karena dia masih banyak pekerjaan, apalagi ada pertemuan penting yang harus pria itu hadiri.

"Tuan," panggil Harry. Pria itu berjalan di belakang Rexton.

"Iya, ada apa?" tanya Rexton, dia sedang sibuk dengan Tab untuk memeriksa beberapa berkas penting demi kelancaran meeting hari ini.

"Tuan besar meminta anda untuk datang ke Kantor Pusat!" kata Harry, dia tadi mendapatkan pesan dari Asisten pribadi dari sang Tuan Besar, atau Daddy dari Rexton. Pria itu di minta datang demi sebuah pertemuan penting dan kedatangan pria itu di butuhkan.

Rexton mendongak, dia melihat pada Harry yang duduk di kursi kemudi, pria itu juga menatap pada Raxton lewat spion dasbor mobil dengan wajah datar.

Rexton terdiam cukup lama, sebelum akhirnya suara beratnya mengalun di dalam mobil mewah itu,"Katakan aku akan datang! Pergi ke kantor pusat sekarang!" setelah memberikan jawaban dan perintah, Rexton kembali fokus pada pekerjaan yang sempat tertunda.

Kantor pusat Konstruksi milik Silas Company di pimpin langsung oleh sang Daddy, sedangkan Rexton lebih fokus pada usaha Resto, Club dan Mall. Dia jarang datang ke perusahaan pusat ekspor impor milik keluarganya itu, jika tidak ada panggilan dari Daddy-nya.

Rexton memang menjabat sebagai CEO di perusahaan Ekspor impor Silas Company, sedangkan sang Daddy dia adalah ketua Dewan Direksi utama di perusahaan.

Mobil milik Rexton sampai di perusahaan pusat Silas Company, dimana banyaknya tipu muslihat di dalamnya. Pria itu menatap gedung tinggi itu sebentar dari dalam mobil sebelum akhirnya memutuskan untuk turun. Kenapa Rexton mengatakan ban tipu muslihat dan kecurangan di dalamnya. Sebab bukan hanya Keluarga Inti Silas yang bekerja, tapi ada Keluarga dari Pihak Daddynya yang lain juga ikut bekerja di dalamnya. Perebutan harta dan kekuasaan adalah hal biasa di dalam sebuah perusahaan besar.

Gedung tinggi dengan lantai sebanyak 70 lantai itu berdiri kokoh di salah satu pusat kota di negara Eropa.

"Tuan, ini berkasnya!" ucap Harry, dia memberikan Map biru pada Rexton.

Rexton menerima berkas itu, dan sambil melangkah ke dalam kantor, pria itu fokus dan tidak menghiraukan sekitar, padahal beberapa karyawan wanita berbisik tentangnya. Tentang pesonanya yang memikat.

Rexton dan Harry, juga dua pengawal masuk ke dalam lift, pria itu menatap pada beberapa karyawannya dengan wajah datar.

"Meeting ini apakah dadakan?" tanya Rexton.

"Tidak, ini sudah dibahas sejak satu bulan yang lalu, Tuan, hanya saja mungkin anda lupa!" jawab Harry, dia berusaha menjelaskan agar sang Tuan Muda tidak marah.

Pria keturunan Eropa dengan sentuhan Uzbekistan itu menghela napas lelah, dia banyak pekerjaan dan mungkin saja melupakan meeting ini tanpa sengaja. Lagipula mungkin saja kedatangannya tak akan di sukai.

Di dalam Lift itu, keheningan terjadi dan itu terasa mencekam, aura dingin dan mengintimidasi yang di keluarkan Rexton, apalagi tatapan dan wajah tenang itu membuat mereka semua berusaha untuk bernapas lebih pelan.

Setelah keluar dari Lift, Rexton berjalan pelan di lorong dimana ruangannya berada, beberapa orang yang tadi mengikuti dia kembali menjalankan tugasnya masing-masing. Sedangkan Harry ikut masuk kedalam ruangan sang Tuan Muda.

"Bagaimana soal perkembangan pembangunan Club baru?" tanya Rexton, saat dia sudah duduk di kursi kebesarannya. Rexton akan ikuti meeting hari ini. Walaupun sebenarnya dia enggan. 

"Progres berjalan lancar, Tuan, dan sudah masuk tahap 50%," jawab Harry. RLS Club memang sedang memiliki proyek pembangunan Club baru yang berada tepat di titik pusat kota, disana tanah lebih mahal. Namun, hasil yang di dapat juga jauh lebih menguntungkan.

Rexton mengangguk puas, dia menerima Ipad itu dan melihat bagaimana bangunan yang akan menjadi Club kedua miliknya ini sudah masuk 50% pembangunan.

"Apa kamu sudah mengirim orang untuk mengawasi wanita bernama Hazel?" tanya Rexton, jari panjang yang di hiasi tangan berotot itu menyusuri layar Ipad.

"Iya, Tuan, sesuai perontah anda saya sudah mengirim orang untuk mengawasi Nona Hazel Isabella Sora," jawab Harry, dia tak pernah menunda waktu untuk perintah apapun.

"Bagus sekali, terus awasi dan pastikan wanita itu aman!" ucap Rexton.

Harry hanya bisa mengangguk dan setiap perintah harus sempurna sebab tak ada kata gagal dalam kamus Rexton. Mau itu bisnis, kerja sama ataupun sesuatu hal yang dia inginkan. Akan dia dapatkan walaupun dengan cara licik dan menyakitkan.

Di tempat lain.

Hazel tiba di rumahnya, dia seharian ini menghabiskan waktu dengan Ava, makan siang dan Jalan-jalan, dan setelah lelah Hazel memutuskan untuk kembali ke rumah, karena sekarang jam menunjukkan pukul Tiga sore. Sebab nanti malam dia harus kembali bekerja.

"Va, Terima kasih ya!" ucap Hazel.

"Sama-sama, nanti malam aku akan menjemputmu dari club, sekarang aku ada urusan mendadak, bye Zel!" sebelum melajukan mobilnya, Ava melambaikan tangannya, dan di balas oleh Hazel dengan senyum tipis. Hazel malam ini hanya bekerja hingga pukul sepuluh malam saja.

Hazel memandangi mobil Ava yang mulai menjauh, dan setelah itu dia berbalik untuk kembali ke rumahnya yang ada di lahan sepi penduduk.

Belum sempat wanita dengan rambut panjang itu melangkah jauh, tarikan seseorang pada pergelangan tangannya membuat Hazel tersentak hingga dia mundur kebelakang.

Hazel menoleh, matanya menyipit saat melihat pria yang berdiri di depannya ini,"Ada apa?" Hazel bertanya dengan nada ketus.

"Kenapa tidak menjawab panggilan ku?" pria bernama Jack itu bertanya dengan nada kesal. Dia adalah orang yang begitu menginginkan Hazel, walaupun sudah beberapa kali di tolak.

Hazel memutar bola matanya malas, dan Ekspresi itu semakin membuat Jack kesal dan dia segera mencengkram tangan putih Hazel.

"Ada apa dengan Ekspresi mu itu? Kau kenapa tidak sopan pada kekasih mu ini?" suara Jack begitu dingin, dan terdengar ada nada emosi yang coba pria itu tahan.

Hazel menaikan sebelah alisnya, dia dengan marah menyentak cekalan tangan Jack dan setelah itu menatap nyalang pria di hadapannya itu, Hazel menunjuk Jack dan berucap dingin."Kau bukan kekasih ku, sejak kapan kita memiliki hubungan itu? Apa kamu bermimpi di siang bolong? Makanya bangun dan lap iler mu itu! Lagipula aku tahu kamu memiliki rencana dengan Lucy untuk menagih hutang orang tuaku, jawab jujur hutang siapa itu?" desak Hazel, agar Jack bicara jujur.

"Kamu ini bicara apa? Sejak kapan aku berurusan dengan Lucy?" Jack berkilah dan tingkahnya itu membuat Hazel muak.

"Sudahlah, jika orang tua ku memang memiliki hutang, maka akan aku bayar sesuai dengan hutang itu, dan aku peringatkan padamu!" tunjuk Hazel,"Menjauh dariku dan jangan tunjukkan wajahmu lagi!" setelah itu dia berlalu meninggalkan Jack sendiri dalam kekesalan. 

"Sialan!" Jack mengumpat dengan menyugar rambutnya marah. Dia benar-benar tidak tahu bagaimana Hazel tahu dia bertemu Lucy.

Sedangkan di sisi Hazel, wanita itu berjalan dengan menggerutu kesal, dia komat-kamit dan meletakkan tasnya dengan kesal di atas meja dengan gerakan kasar.

Hazel terus saja mengomel,"Pria kurang ajar, aku jijik di sentuh olehnya! Ck, lagian juga sejak kapan aku menjadi kekasihnya? Melihat wajahnya saja aku mual, apalagi menjadi kekasihnya? Yang benar saja." gerutunya.

Hazel segera duduk di sofa, wanita cantik itu menyandarkan punggungnya di sandaran sofa, dan Beberapa kali helaan napas terdengar dari bibir mungilnya yang pink.

Hazel Isabella Sora, wanita cantik 24 tahun, seorang yatim piatu yang harus hidup mandiri sejak kedua orang tuanya meninggal. Karena sebuah kecelakaan.

Ting!

Notifikasi pesan masuk terdengar, dan saat dia melihat pesan masuk dari orang itu wajahnya langsung dingin dengan tatapan datar.

Isi pesan

Lucy

(Kata Mama kapan kau akan membayar hutang orang tuamu itu? Jack sudah menagih hingga Mama dan aku stress,)

Hazel memijat pangkal hidungnya, karena masalah yang menimpa dia semalam, dan pesan dari Lucy membuat dia tambah banyak pikiran. Dan pada akhirnya Hazel memutuskan untuk tidak membuka kedai pizza dan burger miliknya, karena dia merasa tubuhnya lelah dan terasa sakit, apalagi Inti tubuhnya yang masih terasa perih."Hah, benar-benar melelahkan!" keluhnya. Dengan punggung yang menyandar pada sofa empuk miliknya

1
Alona Luna
jangan-jangan restoran yang sama yang di pesan mamanya rexton🤔
Alona Luna
salah nama ya thor.? 🤔
Alona Luna: sama-sama kak thor😊
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!