Denada yang awalnya sedang menikmati pekerjaan nya, sebagai seorang pengacara. alias pengangguran banyak acara, mati dalam keadaan yang mengenaskan. bukannya mati dengan tenang, dia malah masuk ke salah satu cerita di dalam novel tersebut. apalagi sebagai figuran yang tak penting. sangat miris bukan. memiliki ibu selir yang terobsesi dengan kaisar, dan harus berjuang keras untuk mengindari masalah yang ada. bagiamana perjuangan Denada untuk terhindarkan dari permasalahan permasalah tersebut, akan kah dia berhasil, atau akan mati sia sia.
"Argh... wajah siapa ini?"
"Eh, kok suara ku menjadi berubah?"
"Sial, jangan bilang aku masuk, dan menjadi anaknya selir gila itu?" gumam Denada yang penuh rasa terkejut.
Ini bukan novel terjemahan, ini karangan author sendiri. kalau yang ga suka bisa skip
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35
Setelah sampai ke tempat tujuan nya, dia mengikat kuda nya tak jauh dari sana.
"Aku pergi dulu, kau disini saja ya!" ucap rose kepada kuda putih itu yang seakan tau apa yang rose ucapkan.
Kuda putih itu milik sang jendral pei, kuda itu sangat liar bila di dekati oleh orang asing, dia akan menendang dan melukai orang lain. tapi dengan rose, kuda itu bahkan seperti kuda biasanya.
"Permisi, apakah ada orang?"
Kedai arak itu terbuka, dan menampilkan pria dengan wajah sangar nya melihat ke arah seorang gadis dengan pakaian zirah nya.
"Paman, apakah benar ini, rumah agen yang menjual budak?"
"benar, ada keperluan apa nona ke sini?"
"Aku ingin membeli seorang budak paman."
Pria itu menatap rose, dan langsung memberikan jalan untuk rose, mengikuti nya.
"Ikut dengan ku!"
Tak lama ada seseorang yang duduk di kursi, dengan rokok di tangan nya. Di jaman ini, mereka menggunakan pipa kayu, untuk merokok.
"Tok...tok..tok..
"Masuk!"
"Ada apa?" tanya bos nya dengan wajah yang sangar.
"Maaf bos, ada seseorang yang ingin bertemu dengan bos."
"ckck, ganggu kesenangan ku saja. Suruh dia masuk!"
"Baik bos."
"Ayo masuk lah, kau akan bertemu dengan bos agen disini."
"baiklah paman."
Rose berjalan dengan tenang, dan langsung duduk tanpa di tawari terlebih dahulu. hal itu membuat bos agen itu, berdecak kesal melihat tingkah bocah itu.
Bisa bisanya seorang bocah ingusan yang ingin bertemu dengan nya, apakah anak buah nya itu sama sekali tak menjalankan tugas dengan baik. Menggangu nya saja.
"Ada apa kau kemari bocah kecil?"
"Paman, aku ingin membeli budak."
"Apakah kau memiliki uang. Kau datang sendirian ke sini, tanpa di temani oleh siapapun. Apakah kau ingin menipu ku?"
"Ckck, paman jelek. Aku ingin membeli budak, dan tenang saja aku memiliki uang."
"Baiklah, ayo ikut dengan ku. Jangan menipu ku bocah, atau kau yang akan aku jual."
Mendengar ucapan bos agen itu, membuat rose berdecak kesal. orang ini benar benar sangat menyebalkan membuat nya berkali kali menghembuskan nafas berat nya.
Rose di ajak ke sebuah ruangan bawah tanah, dan terlihat sangat menyeramkan, bahkan beberapa orang terlihat sangat kurus dan langsung berteriak saat ada seseorang yang datang.
"Ini para budak nya,kau tinggal pilih saja yang mana bocah."
Rose melihat satu persatu wajah orang orang itu, tanpa sadar dia melihat masa lalu dari mereka. Dan itu cukup memperihatinkan.
Rose mencari orang yang sekira nya mampu bela diri, dan menjalankan tugas nya dengan baik, sebab dia tak suka ada orang yang berkhianat.
"Hei bocah, kau melihat siapa, kenapa tatapan mu seakan berfikir terlalu keras." ucap bos agen dengan nada sedikit tinggi.
"Diam!' ucap rose dengan nada dingin nya. Dia tak bisa berkonsentrasi saat paman agen itu terlalu mengoceh. Dan itu menyebalkan bagi nya.
Mendengar suara rose yang terlihat sangat menyeramkan, membuat nya meneguk Saliva dalam dalam, seolah tenggorokan nya terasa kering.
"Sial bocah ini, sangat menyeramkan juga. apakah dia benar benar bocah?" gumam bos agen itu dengan wajah yang gugup.
"Aku ingin, si tinggi itu."tunjuk rose kepada pria yang tengah duduk sambil menundukkan kepala nya. Dia bahkan terlihat lebih pendiam dibandingkan dengan yang lainnya.
"Nona, tolong membeli ku saja, aku bisa segala nya."
"Tidak, aku saja, nona tolong beli aku saja."
Begitulah pekikan mereka yang ingin meminta tolong kepada rose untuk dibeli dan dibebaskan dari sana. rose hanya diam bukan karena merasa simpati, tapi karena mengetahui sifat asli mereka seperti apa, dia majikan lama nya. Ada yang mencuri, ada yang pecandu seks, dan masih banyak lagi hal hal buruk tentang mereka. itulah sebabnya rose tak bereaksi apapun. diberikan kekuatan seperti ini, membuat nya merasa begitu beruntung. Bisa menilai orang hanya dengan sekali melihat wajah nya saja.
"Wow, pilihan mu bagus juga, dia petarung yang handal. Di jual karena melakukan kesalahan oleh majikan lama nya." ucap bos agen dengan panjang lebar nya memuji sang tawanan nya.
Rose sudah tau hal tersebut, jadi dia tak berkomentar apapun. Dia hanya memperhatikan pria itu yang hanya diam, tanpa memperdulikan ucapan nya dengan sang agen.
"Berapa harga nya?' tanya rose dengan nada santai.
"Hmm, menarik. Kau terlihat sangat tegas dan berwibawa sejak kecil anak muda. Jadi untuk mu aku berikan harga yang murah saja. 5 tael perak." ucap bos agen yang memang mengambil keuntungan sedikit, karena bocah kecil itu cukup mengagumkan.
Laki laki itu hanya diam tanpa bersuara, dia sudah pasrah dengan takdir nya sebagai seorang budak.
"Aku suka dengan gaya mu. tidak basi basi lagi, atau tawar menawar. baiklah, ayo ikut dengan ku."
"Hei, lepaskan dia karena sudah di beli oleh tuan baru nya." ucap bos agen kepada anak buah nya.
"Baik bos. Ayo ikut!"
Dengan terpaksa pria itu berjalan tenang seakan tak mempedulikan ucapan Mereka.
Rose telah menyelesaikan pembayaran nya, beserta bukti bahwa budak tersebut sudah menjadi milik nya.
"Paman, apakah kau baik baik saja?" tanya rose dengan tatapan tenang nya
"Aku baik baik saja nona, terima kasih sudah memilih ku."
"Sama sama, aku memilih mu, karena aku memiliki pekerjaan yang penting untuk mu paman. Aku sama sekali tak memaksa, apakah kau bersedia atau kah tidak, jadi terserah pada mu. Aku ingin kau menjaga toko baju yang aku miliki sebelum aku pergi dari wilayah ini. Apakah kau setuju. Kau boleh berpendapat, aku tak akan memaksa. walaupun kau sudah menjadi budak ku, tapi aku akan membebaskan mu. Bila ingin bertemu dengan keluarga ataupun kerabat dekat mu."
mendengar ucapan rose, membuat pria itu tertegun. orang di depan nya sangat berbeda dari majikan majikan nya sebelumnya. kehidupan nya sebelum berada di tempat ini sangat buruk, majikan nya memperlakukan nya seperti seorang hewan peliharaan. Dia masih begitu trauma saat dibeli lagi oleh rose.
"Aku tak memiliki keluarga. Aku setuju, karena kau sudah membeli ku dan mengeluarkan aku dari tempat terkutuk itu. terima kasih."
"Sama sama, tak perlu merasa sungkan. berarti, ayo ikut dengan ku paman."
Setelah beberapa menit perjalanan, rose kembali, dan melihat ibu nya sedang membantu jole membuat beberapa sarung tangan rajutan hasil tangan nya sendiri.
"Ibu."
"Eh, rose akhirnya kau sudah pulang. Dari mana saja nak?"
"Maaf sedikit telat Bu, aku dari tempat agen yang menjual jasa para budak. Dekat kok, berada di tengah tengah perbatasan kota."
"Kau baik baik saja kan?"
"Ibu, aku baik baik saja. Oh ya sampai lupa, ayo kesini paman fer. Ini adalah keluarga ku."
Pandangan mereka semua nya tertuju pada satu pria yang berdiri dengan wajah yang kaku di sana.
jangan lama" ya Thor up nya