Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.
"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.
"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.
"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.
"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13 CBDN
"Pelan plis mas pengen muntah..." Ucap Braja.
Akhirnya mereka nyampe juga ke pasar Braja langsung turun dari motor.
"Hoek...hoek..hoek....." Braja akhirnya muntah juga dia bener-bener gak kuat. Berlian bawa motor kaya yang kebelet eek.
"Kenapa mas?" Tanya Berlian.
"Kamu mau bunuh mas?" Tanya Braja balik
"Gak." Jawab Berlian.
"Kamu pake motor kenceng banget gila bener-bener gila." Ucap Braja.
"Pelan ko tadi." Ucap Berlian.
"Pelan apanya sampe saya muntah-muntah gini." Ucap Braja.
"Mas mah kekenyangan itu." Ucap Berlian yang sambil buka helm nya.
"Iiiiiiiiiiiihhhhhhh...di cium gera pikasebelen pisan." Gumam Braja gak sadar.
"Cepet mas keburu siang iiiiiiiiiiiihhhhhhh...panas." ucap Berlian.
"Hah....iya." Ucap Braja sambil menghela nafasnya.
Mereka akhirnya masuk pasar dan Berlian lihat ada toko roda anak dan dia langsung masuk ke sana.
"Mang mau lihat roda itu mang yang warna biru kuning." Ucap Berlian.
"Siap neng sebentar di ambil dulu." Jawab si mang toko sambil ngambil barang yang di tunjuk berlian.
"Ini neng."
"Bagus ini ajah mang. Mang ada kelambu gak?" Tanya Berlian.
"Ada neng mau kelambu yang gede atau yang mana?"
"Yang bentuknya kaya kotak ada gak mang buat di box bayi." Ucap Berlian.
"Oh...ada sebentar mang ambil dulu."
"Sekalian beli box bayi ajah biar Brima gak di kasur." Ucap Braja.
"Gak ah kasihan dia tidur sendirian nanti." Ucap Berlian yang cari alesan padahal Berlian belum mau tidur berdua dengan Braja
"Mbak ada box bayi gak?" Tanya Braja.
"Ada den mau yang gede atau yang kecil?"
"Saya mau lihat dulu." Ucap Braja.
"Boleh sebelah sini den."
"Mas gak usah iiiiiiiiiiiihhhhhhh..." Ucap Berlian
Braja gak denger berlian dia terus ngikutin di mbaknya.
"Dasar pikasebelen." Gumam Berlian yang ngikutin Braja akhirnya. Dia lihat-lihat box bayi bagus juga dia langsung suka sama box bayi warna putih bersih.
"Ini mas bagus gede pas sama kelambunya." Ucap Berlian.
"Idih tadi gak mau. Mbak saya pilih ini saja." Ucap Braja.
"Ini sama kelambunya?"
"Iya mbak sama kelambunya. Mang kelambunya gak jadi yang ini ajah udah satu paket." Ucap Berlian.
"Oke neng."
"Mang.... sepedah buat anak SD berapa?" Tanya Berlian.
"Tergantung merek neng itu yang kecil ada di sekitar harga 600ribu sampe satu juta delapan ratus ribu neng."
"Jangan dulu beliin Bara sepedah dia masih kecil nanti ajah kalau udah masuk SD baru beliin sepedah." Ucap Braja.
"Hem...iya." jawab Berlian.
"Itu ajah mang saya bayar pake kartu bisa?" Tanya Braja.
"Bisa den."
"Ini kamu yang bayar saya mau ke depan mau beli gorengan." Ucap Braja ngasih dompetnya.
"Eeeehhhh...mas yang bayar ajah saya yang beli gorengan." Ucap Berlian lari langsung keluar toko tanpa ngambil dompet di tangan suaminya itu.
"Adeh...malah kabur." Ucap Braja yang buka dompet nya dan ngasih kartunya sama mang toko.
Di luar toko Berlian beli cireng isi dan gehu pedas.
"Mang cireng isi 20 gehu pedas 20 mang. Eeeehhhh....mang bisa gak saya pesen gehu isi 150 sama cireng isi 150 tapi buat nanti sore sekitar jam 3 tapi saya maunya datang gorengan nya sekitar jam 2 karena saya harus ngepack." Ucap Berlian.
"Bisa neng ke rumah seperti biasa dia anterin atau den Brian yang ambil nanti?"
"Mang yang anterin ya ke rumah. Brian lagi bikin risol di rumah mang." Ucap Berlian .
"Siap neng."
"Bayar dulu ah mang..." Ucap Berlian.
"Jangan nanti ajah ini di pisahin dulu cirengnya kalau tahu mah gampang nanti bikin adonan yang baru lagi.".
"Beli berapa biji?" Tanya Braja.
"170 biji cireng 170 biji gehu." Ucap Berlian.
"Banyak banget buat apa?" Tanya Braja.
"Buat ke rumah Pak RT atuh." Jawab Berlian.
"Cukup gak segitu kurang gak nanti?" Tanya Braja.
"Cukup." Ucap Berlian.
"Cuma itu ajah isinya?" Tanya Braja.
"Brian sama Berlian di rumah kan bikin bolu pisang sama risol nanti kita ke dalam beli jajanan pasar yang lainnya." Ucap Berlian.
"Oke...udah di bayar belum mang?." Ucap Braja.
"Nanti den di bayar pas barang nya pas datang ajah. Ini udah di pisah ko cirengnya. Nanti saya yang anterin ke rumah seperti biasa."
"Oke kalau gitu. Kamu mau kemana lagi sekarang itu barang di anterin ke rumah kasih alamat nya dulu saya gak tau alamat rumah." Ucap Braja.
"Hem...oke...mang bayar dulu yang ini ajah yang 40 mang. Karena kan ini mah mau di makan sekarang, ini uangnya pas ya mang saya mau masuk toko dulu." Ucap Berlian yang ngasih uang ke si mangnya.
"Makasih neng."
"Sama-sama mang." Ucap Berlian yang langsung masuk toko dan ketemu sama yang punya toko langsung ngasih kartu namanya.
"Wah...si neng Ketringan juga?"
"Iya Bu."
"Saya bisa gak pesen buat lusa neng?"
"Lusa ya sebentar saya lihat jadwal dulu. takutnya bentrok sama yang lain." Ucap Berlian yang langsung lihat HP nya.
"Ibu mau ada acara apa lusa?" Tanya Berlian.
"Biasa neng ibu-ibu arisan abis ashar bisa gak?"
"Bisa kalau abis ashar menunya mau apa ajah Bu?" Tanya Berlian.
"Ada apa ajah neng?"
"Banyak Bu kalau saya tergantung pesanan ibu kalau mau makanan Sunda bisa makanan Padang juga bisa.Nanti saya chat ibu ajah ya biar ibu pilih dulu." Ucap Berlian..
"Oke neng siap."
Setelah ngasih alamat rumah mereka berdua masuk ke pasar nyari jajanan pasar.
"Itu yang warna-warni beli itu." Ucap Braja.
"Kue lapis?" Tanya Berlian.
"Iya itu yang kenyel-kenyel." Jawab Braja.
"Bu ini masih ada gak stok nya saya mau beli 160 biji." Ucap Berlian.
"Ada neng."
"Saya beli itu sama ini Bu lempernya 170 biji Bu." Ucap Berlian.
"Mau apa lagi neng?"
"Hem...apa lagi mas isinya?" Tanya Braja.
"Itu kue apa itu tuh yang warna warni kaya bunga?" Ucap Braja.
"Jangan itu bolu kukus kan ada bolu pisang." Ucap Berlian
"Takutnya anak-anak bikin bolu pisang sedikit bahaya kalau kurang." Ucap Braja.
"Ya udah Bu bolu kukusnya 150 Bu."
"Iya neng kita pack dulu." Kata si ibu nya ibunya langsung nyuruh anaknya pack pesenan nya berlian.
"Jangan di abisin gehunya Lian juga mau." Ucap Berlian yang lihat Braja dari tadi terus makan gehu pedas.
"Mas haus ini." Ucap Braja.
"Itu di sebrang ada beli di sana sekalian mas beli Aqua gelasnya 4 dus." Ucap Berlian.
"Nanti bawanya gimana?" Ucap Braja.
"Gampang nanti di anterin. Sekalian beli plastik sama dus juga." Ucap Berlian.
"Yuk ke sana mas gak ngerti."
"Bu...saya bayar dulu ajah bu ini uangnya pas ya. Saya mau ke sana dulu mau beli keperluan yang lain." Ucap Berlian.
"Siap neng nanti ibu simpan di sini ya."
"Oke Bu." Ucap Berlian yang langsung ngajak Braja ke toko yang lain.
"Lian perut saya sakit......" Ucap Braja yang megang perutnya tiba-tiba.