Karina adalah gadis sederhana yang di besarkan di keluarga yang hangat, namun sesuatu terjadi padanya ketika ia sedang bekerja, kejadian itu tak sengaja mempertemukannya dengan seseorang yang membuatnya terpana, dan jatuh hati. Apakah perjuangan cinta Karina akan berhasil?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Purpledee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 5. Gadis pekerja keras
#Rumah sakit
Kian berjalan memasuki gedung rumah sakit siang itu, ia berjalan menuju kantornya, namun sebelum ia sampai di kantonya seorang suster tiba-tiba menghampirinya dengan membawa beberapa berkas. "Dokter kian." Panggil seorang suster, “Ya?”
"Pukul tiga sore nanti Ada Jadwal Operasi." Kata suster itu.
"Bukannya operasi itu jadwalnya Dokter Park?"
"Dokter park sedang ada Ada jadwal lain." Ujar suster itu
"Baiklah. " Ujar kian.
Sesampainya di kantornya ia duduk dikursinya dan merebahkan punggungnya, tapi saat ia melihat kearah mejanya ia melihat kotak makan yang sepertinya dari Arin. Kian tersenyum kecil dan membuka kotak makan itu, dan Senyuman yang merekah mulai tersirat diwajahnya yang manis dan tampan itu.
"Dia sangat pandai melakukan hal seperti ini. Di jaman sekarang jarang sekali ada wanita yang bisa masak seenak ini. " Gumamnya.
Kian membetulkan duduknya dan siap untuk makan, ia mengambil suapan pertamanya, Dan saat makanan itu masuk kedalam mulutnya, ia bahkan tidak bisa berhenti untuk tersenyum.
# Lapangan basket
Keringat bercucuran dan membasahi tubuh Theo yang saat itu tengah fokus bermain basket. Theo begitu menikmati permainan basketnya sampai Tiba-tiba Seorang wanita datang ketengah lapang basket dan menampar salah satu temannya.
Permainan pun berhenti dan Theo hanya terdiam melihat itu.
"Dasar Baj*ngan, Kau harus datang ke klinikku malam ini, Jika tidak aku akan membunuhmu!" Ujar wanita itu lalu pergi.
Semua orang terdiam.setelah wanita itu pergi, Theo dan teman-temannya yang lain pun menghampiri salah satu temannya yang bernama Yong min.
"Ada apa?"tanya Theo.
"Dia kakakku. " Ujar Yong min
"Dia cantik sekali. "
"Meskipun dia cantik, dia agak sedikit gila. " Ujar Yong min.
#Klinik Dokter Hewan
Sore itu Yong min dan Theo mampir ke klinik hewan milik kakak Yong min
"Kenapa dia memintamu kesini?" Tanya Theo.
"Aku menitipkan Anjingku disini terlalu lama." Ujar Yong min
"Ah..begitu" gumam Theo sambil mengangguk mengerti. Mereka berdua pun masuk dan bertemu dengan kakak dari Yong min.
"Ini tagihannya!" Ujar kakaknya.
"Yong hee-ya..." Ujar yong min.
"Apa? Y-yong hee? AKU INI KAKAKMU!" bentak wanita bernama Yong hee itu
"Oke oke, aku akan mentransfer uangnya." ujar Yong min.
"Kau, Siapa namamu?" Tanya Yong Hee.
"Hwang Theo" Ujar theo pelan.
"Kau temannya?" Tanya Yong hee
"Tolong hubungi aku jika dia melakukan hal-hal yang bodoh" lanjut Yong hee seraya memberikan kartu namanya.
"Ya?"Gumam Theo tak mengerti lalu menatap Yong min
"B-baik" Ujar Theo, Mereka berdua pun keluar dan menuju mobil.
"Dia benar-benar gila, padahal aku dan dia hanya berbeda 5 menit saja bukan 5 tahun, tapi AAAISSSS, dia benar-benar membuatku gila" Ujar Yong min
"Jadi dia kembaranmu?"
"Iya."
"Dia sangat berbeda denganmu." Ujar Theo
"sudah kukatakan dia sedikit gila." Ujar Yong min.
...○...
Keesokan Harinya
#Rumah Karina
Pagi itu Karina terlihat bersiap untuk pergi. Ibunya yang melihat itu langsung menghampirinya."Kau mau kemana?" Tanya ibunya.
"Aku akan pergi ke restoran." ujar Karina sambil memakai sepatu.
"Nak tapi Kakimu masih—“
"Aku baik-baik saja. Aku pergi ya..." Kata karina lalu pergi. Sang ibu hanya bisa melihat anaknya itu pergi dengan perasaan khawatir.
#Rumah sakit
Rumah sakit kala itu terlihat ramai, banyak orang yang masuk dan keluar rumah sakit.
Sementara Kian, ia sibuk dengan pekerjaannya, kini ia sudah berada diruang operasi selama 4 jam. Dan nya Operasi itu sukses, dan berjalan lancar.
setelah selesai, Kian kembali keruangannya dan melepas rasa lelahnya. Tiba-tiba Perut kian yang berbunyi. "Ck, apa yang harus aku makan, aku sangat lelah bahkan untuk mengunyah makanan." keluhnya Kian seraya memegang perutnya yang keroncongan.
Dan Kian mengingat sesuatu, ia memiliki kartu nama restoran Karina, dengan segera ia merogoh saku jas putihnya itu.
"Aku menemukannya." Gumam Kian.
Saat kian akan menelpon, tiba-tiba ia terhenti karena mengingat kaki Karina yang belum sembuh. Akhirnya Kian pun membuka Jas putihnya dan mengambil balzernya lalu pergi.
...○...
#Inha University
Tangan Karina terlihat penuh dengan beberapa keresek ditangannya, meskipun kakinya masih terasa sakit, tapi itu tidak menurunkan semangatnya. Dia menoleh kekiri ke kanan sambil berjalan."Dimana Orang itu?" Gumam Karina yang nampak kebingungan.
Karina kembali mengecek ponselnya, dan disana terdapat pesan yang tertuliskan ' Antarkan ketaman belakang gedung kampus dekat lapangan' . Membaca pesan itu ia hanya bisa membuang nafas dengan berat.
Setelah sampai di taman belakang kampus, ia kembali mencari orang yang memesan makanannya itu. "Hey...Nona sebelah sini." Teriak Seorang lelaki dengan jaket berwarna coklat itu.
Karina Hanya tersenyum pahit lalu kembali melangkah menghampiri para lelaki itu dengan tertatih-tatih.
"Ini pesanannya Tuan-tuan."Katanya dengan ramah sambil menyerahkan pesanannya.
"Eh? Kau..."Kata salah satu Lelaki yang tampak tak asing.
"Kau?" Ujar Karina.
"Kau mengenalnya?" Tanya Yong min
"Mn."
"Kau bekerja mengantarkan makanan?"Tanya Theo.
"Bisa dibilang seperti itu, Kenapa?" Tanya Karina
"Ikut aku." Ajak Theo lalu memegang lengan Karina dan berjalan beberapa langkah dari teman-teman Theo.
"Kakimu?" Tanya Theo.
"Kakiku baik-baik saja." Ujar Karina.
Theo memberanikan diri untuk memperkenalkan diri, tapi salah satu temannya tiba-tiba merangkulnya.
"Theo, kau yang akan membayarnya kan?" Tanya temannya yang bernama Seok hoon
"Baiklah." Ujar Theo.
Seok hoon pun pergi.
"Teman-temanmu?" Tanya Karina.
Theo hanya menganggukan kepalanya pelan. Lalu Karina menadahkan tangannya, dan Theo yang tidak mengerti langsung menatap Karina kebingungan.
"Bayar, Kau harus membayar pesanannya." Ujar Karina.
"Ahh baiklah." Ujar Theo lalu mengeluarkan dompetnya dan mengambil beberapa uang kertas.
"Ini." Ujar Theo sambil memberikannya pada Karina.
"Ini terlalu ban—“
"Ambil saja Sebagai uang Tips." ujar Theo
"Oke, terima kasih." Ujar Karina Lalu melangkah pergi
Tapi tiba-tiba Theo menahannya, Dan itu membuat Karina sedikit kebingungan.
"Nam—“
"THEO...PONSELMU BERDERING." teriak temannya.
Melihat Theo yang teralihkan Karina pun akhirnya pergi, dan ketika Theo menoleh Karina sudah berjalan cukup Jauh.
"Aishhh" Gerutunya
...○...
To Be Countinue...