Menjadi Baby Sitter Anak CEO

Grayson menunggu kedatangan putrinya dan juga Baby Sister anak nya. dia menunggu tidak sabaran. Bahkan berkali kali melihat jam dan juga pintu masuk yang tidak kunjung terbuka.

" kenapa mereka lama sekali" gumam Grayson.

entah! Grayson tidak tahu apa yang terjadi padanya. sedari tadi dia terus membayangkan Laura. Iri pikiran nya hanya ada wajah cantik Laura. dan saat mendengar Laura akan kesini dia sangat bahagia dan tidak sabar menunggu nya.

Grayson sendiri tidak tahu apa alasan mengapa dia menjadi seperti ini. ingin melihat Laura, ingin Laura selalu ada di sampingnya dan selaku terbayang bayang wajah gadis itu.

Cekleek!

Grayson lansung menoleh ke arah pintu saat mendengar pintu terbuka. Saat melihat putri nya masuk bersama baby sister. Dia refleks memperbaiki keras baju dan dasi nya yang tidak berantakan sama sekali.

" Daddy" seru Ella berlari kecil menghampiri Daddy nya.

Grayson segera berdiri lalu mengambil Ella membawa ke gendongan nya. Dia berusaha terlihat biasa saja meskipun jantung nya sedang tidak aman.

" apa putri cantik Daddy ini merindukan Daddy?" tanya Grayson pada putrinya.

" yaa, aku sangat merindukan Daddy " ujar Ella memeluk leher daddy-nya.

Grayson tersenyum lembut lalu mencium wajah putrinya. setelah itu dia berjalan ke sofa dimana Laura sedang menata makanan untuk makan siang mereka.

Grayson menatap makanan yang sudah di tata rapi itu. ada beberapa jenis makanan. salah satunya adalah ayam goreng yang di baluti tepung, udang yang di masak bersama kentang serta nasi dan juga sayuran dan tidak lupa dengan bienenstich sebagai makanan penutup kesukaan Grayson.

Bienenstich bukan Laura yang masak. tapi itu makanan yang pelayan masak. Karena Grayson memang sangat menyukai makanan satu itu.

" Daddy harus coba, ini semua Ella dan kakak Laura yang masak" ujar Ella.

Grayson menatap putri nya " benarkah? Rasanya pasti enak " ujar Grayson.

dia tahu, yang masak pasti Laura seorang sedang Ella pasti menjadi pengacau. mana mungkin anak seusia Ella sudah bisa masak?

" tentu" jawab Ella.

Ella duduk di pangkuan Grayson. Sedangkan Laura melayani Grayson mengambilkan makanan yang ingin Grayson makan.

" duduk lah dan ikut makan" ujar Grayson pada Laura.

" baik tuan " ujar Laura lalu duduk dan ikut makan.

Ella makan di suapi oleh Grayson. Ella nampak sangat lahap makan sambil berceloteh menceritakan hal hal menarik pada Grayson.

sampai pertanyaan yang konyol keluar dari mulut mungil Ella membuat Laura tersedak dan terbatuk.

" Daddy, kenapa tidak berpacaran dengan kak Laura? Seperti mommy yang berpacaran dengan paman Justin " tanya Ella polos.

" uhuk uhuk!" Laura terbatuk-batuk mendengar pertanyaan polos Ella.

Grayson dengan sigap mengambil botol Aqua lalu membuka nya dan memberikan pada Laura. Laura menerima nya dan meminum nya hingga dia merasa lebih baik.

" kakak tidak papa?" tanya Ella khawatir.

" kakak baik baik saja " jawab Laura menenangkan.

" Daddy ayo berpacaran dengan kak Laura. Biar kita sering bersama seperti mommy, om Justin dan kak vino" ujar Ella lagi.

Grayson menatap putrinya. dia jadi tertarik dengan permintaan putri nya. Jika Anjeli selingkuh kenapa dia tidak? Lagian rumah tangga mereka memang tidak berjalan semestinya. jadi tidak papa bukan Grayson mencari kebahagiaan nya sendiri di wanita lain?

" Daddy juga ingin begitu, tapi coba tanyakan sama kak Laura. apa dia mau?" ujar Grayson.

Laura terkejut mendengar jawaban Grayson. apa pria ini tidak waras? dia pikir Laura bakal mau gitu menjadi selingkuhan? No! Big no! Laura tidak serendah itu.

Ella menatap Laura dengan tatapan penuh harap. dia sangat ingin Laura menjadi pacar Daddy nya agar mereka bisa selalu bersama seperti sebuah keluarga.

" Ella sayang, dengarkan kakak" ujar Laura lembut " orang yang sudah menikah itu tidak boleh memiliki pacar. Karena itu bisa menyakiti salah satu di antara mereka. Dan itu sebuah perbuatan yang tidak baik" ujar Laura.

" tapi mommy melakukan nya" ujar Ella dengan polos.

" iyaa kakak tahu, but... Kakak ini bukan mommy kamu" ujar Laura " aku ini wanita mahal, wanita berkelas. bukan wanita seperti nyonya Anjeli yang tidak cukup satu batang itu" lanjut Laura dalam hati.

" kalo begitu jadilah mommy nya Ella, seperti kak vino dia memiliki 2 mommy " ujar Ella lagi yang membuat Laura semakin pusing untuk menjelaskan nya.

Laura menatap Grayson yang sedang memakan makanan penutup nya dengan santai. Grayson terlihat tidak terganggu sama sekali dengan permintaan konyol Ella.

" orang tua macam apa dia ini"

" itu boleh saja di lakukan sayang, tapi dengan syarat Daddy mu harus melepaskan mommy mu terlebih dahulu" ujar Laura " lagian, kalo Ella ingin bersama dengan kakak terus itu tidak perlu dengan berpacaran dengan Daddy. kakak ini baby sister nya Ella jadi pasti selalu ada bersama Ella"

" kakak janji? Kakak tidak akan ninggalin Ella?" tanya Ella dengan mata berkaca-kaca.

" yes, i'm promise" ujar Laura tersenyum lalu mengusap rambut Ella membuat Ella kembali tersenyum.

Malah Grayson yang menjadi cemberut. entah kenapa dia kecewa melihat Laura menolak nya. Padahal dia tahu itu hanya permintaan anak kecil yang tidak berdasar. tapi entah kenapa dia jadi kecewa. dia jadi berharap Laura beneran menjadi pacarnya.

" dengan syarat Daddy mu harus melepaskan mommy mu terlebih dahulu"

Perkataan Laura itu terngiang giang di pikiran Grayson. Apa dia harus Bercerai dengan Anjeli? tapi jujur saja sampai saat ini dia sama sekali tidak memiliki niat untuk menceraikan istrinya itu. dia tidak ingin Ella Tumbuh tanpa sosok ibu.

tapi sekarang? Bukanya Ella menginginkan Laura menjadi ibunya? Apa ini saat nya dia menceraikan Anjeli dan menikahi Laura? Untuk mewujudkan permintaan putri nya? Yaa, untuk putri nya.

" Daddy, kenapa Daddy melamun? apa yang Daddy pikirkan kan?" tanya Ella.

Grayson tersadar dari lamunannya. saat dia sadar dia melihat peralatan makan mereka sudah di rapikan dan sudah di masukan ke dalam paper bag. dan Laura tidak ada lagi di sana.

" Kemana kak Laura?" tanya Grayson.

" kak Laura sedang berada di kamar mandi dad" jawab Ella.

Ella bersandar pada dada bidang Daddy-nya. Dada tempat ternyaman untuk dia bersandar. Ella selayaknya anak perempuan pada umumnya. Ayahnya adalah cinta pertama nya, tempat ternyaman nya dan orang paling dia sayangi.

" sayang, apa kamu beneran menginginkan seorang mommy seperti kak Laura?" tanya Grayson mengusap lembut rambut putri nya.

" yaa, kak Laura sangat baik. dia berbeda dengan mommy" jawab Ella sedih " aku menginginkan mommy yang baik dan menyayangi ku dad" lanjut nya.

Grayson terdiam. Dia berfikir mungkin ini adalah yang terbaik untuk Ella. dia harus memberikan apapun yang Ella minta. Mungkin mulai sekarang dia harus mengurus surat perceraian dirinya dan Anjeli.

" Daddy akan mewujudkan nya untuk mu" ujar Grayson pada putrinya.