Luna Delfina berprofesi sebagai seorang penulis di hidupnya, ia memiliki cukup banyak pengikut setia yang selalu mendukung setiap karyanya.
Suatu hari muncul satu komentar misterius di karya tulisannya yang pada akhirnya membawa dirinya ke dalam Dunia Karya Ciptaannya tersebut.
Segala cara telah ia lakukan agar dapat terlepas dari ikatan dunia ini, namun tak ada satupun cara yang berhasil. Satu-satunya jalan terakhir baginya adalah dengan menjodohkan kedua Pemeran Utama sesegera mungkin agar ia dapat segera terlepas dari tanggung jawabnya sebagai seorang Pemeran yang tidak diketahui Perannya disini.
Apakah ia dapat berhasil menjodohkan mereka di tengah badai-badai konflik yang ditulis olehnya sendiri? Ataukah semua tindakannya ini malah membuatnya terjerumus lebih dalam? Dan.. Siapakah orang misterius itu?
Ayo baca drama seorang Penulis kecil ini!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MllyyyStar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5 Adik Pemeran Utama Pria?
Luna masih sedang duduk memandang orang-orang yang sudah mulai keluar dari ruang Aula itu, sampai ketika Elena datang menghampirinya dengan minuman yang dibawanya.
Ia memberikan salah satu minuman itu kepada Luna dan Luna menerimanya.
“Kamu tidak keluar?” Tanya Elena, duduk disampingnya.
“Aku tidak tahu harus kemana.”
Elena memandangnya. “Apa kamu punya teman?” Tanyanya.
“Teman..” Luna berpikir sejenak hingga kemudian ia menjawabnya.
“Ya, kemarin aku baru saja pindah ke Kamar Asrama baru, disana ada beberapa orang yang terlihat baik, dan kurasa kami berteman.”
“Jika menurutmu berteman semudah itu.. Apa sekarang kita sudah menjadi teman. Luna?”
“Apa tidak?” Tanya balik Luna, ia memang berpikir jika kedua orang yang sudah memperkenalkan nama mereka, maka mereka sudah berteman.
Elena tertawa kecil melihat reaksi lucu yang ditunjukkan oleh Luna. “Ya, kita sudah berteman dan kurasa akan bagus jika hubungan kita menjadi lebih dekat.”
“Maksudmu.. Menjadi sahabat?” Tanya Luna, Elena tersenyum dan juga dengannya. Hubungan mereka dimulai dengan sebuah awalan yang cukup baik.
“Topik seru apa yang sedang kalian bicarakan saat ini, apa mau membaginya dengan kami?” Tanya seorang pria, datang bersama dengan Alsean. Pemeran Utama Pria dalam Novel ini.
Pria itu merunduk, mendekati Luna. “Oh, bukankah ini adalah adikmu yang lucu itu, Sean?” Tanyanya.
“Apa? Adik siapa?” Tanya Luna, memandang mereka bergantian seolah tak mengerti.
“Eh, apa salah ya?” Gumam pria itu, menggaruk kepalanya yang tak terasa gatal, sementara Elena masih memandangi mereka.
“Dasar kau ini, ingin berlagak tidak kenal?” Ujar Alsean, menekan kening Luna dengan jari telunjuknya.
“Hah?” Luna melongo, tidak terkecuali dengan Elena juga.
“Sudah kuduga mataku ini masih berfungsi dengan benar.” Gumam pria satunya, tersenyum.
“Sudah lupa denganku? Kita hanya baru sekitar 4 bulan an tidak bertemu saja, serius?” Tanya Alsean, memandang lurus ke arah Luna.
Luna menoleh ke arah Elena seakan tidak mengerti, tentu saja Elena juga tidak bisa berkata apapun karena ia pun tidak tahu situasi kini.
“Sejak kapan Tokoh Utama Pria memiliki seorang adik? Apa maksudnya adik angkat?” Pikir Luna.
“Luna Brynne Vatroslav?” Tanya Alsean, menyebutkan nama lengkapnya.
“Luna Brynne? Sejak kapan namaku menjadi Luna Brynne? Dan.. Vatroslav. Bukankah itu adalah nama belakang Alsean?” Luna merasa bingung, namanya memang Luna tetapi Luna Delfina dan bukan Luna Brynne.
Setelah ia berpikir sejenak, Luna merasa bisa menerima namanya kini, karena mau bagaimanapun tubuhnya sekarang bukanlah tubuh aslinya di kehidupannya sebelumnya.
“Luna, apa kamu mengenal mereka?” Tanya Elena.
“Em.. Mungkin?” Jawab Luna dengan ragu, jelas-jelas mereka tampak mengenalnya namun ia tak tahu apakah dirinya memang ada berhubungan dengan pria itu, Alsean. Ataupun tidak.
“Mungkin?” Pria yang datang bersama dengan Alsean bertanya bingung, ia memandang ke arah Alsean.
“Ada yang salah.” Gumam Alsean lalu pergi.
“Eh, tunggu aku!” Susul pria satunya, sedikit ragu dan sempat menoleh kembali ke arah Luna dan Elena.
“Kamu yakin tak mengenal mereka Luna? Kurasa mereka bukanlah orang yang akan sembarangan mengakui orang lain.” Ujar Elena, Luna tetap diam.
Luna menyentuh keningnya.
“Kau mengenal mereka?” Tanyanya.
“Tentu. Mereka Senior kita di Akademi, dan pasti tadi kamu juga melihat mereka menerima Penghargaan kan? Kami mengikuti Kompetisi Sihir yang sama, mereka membantu membimbingku disana.” Kata Elena.
“Alsean Denzel Vatroslav, Putra Mahkota Kekaisaran Eldrador, ia adalah salah satu Pelajar paling Populer di Akademi ini. Bersama dengan orang disampingnya, Edwin Axellano Cierston, berasal dari Gelar Keluarga yang Terhormat.” Jelas Elena.
Dan kini Luna baru menyadari jika ada beberapa gadis-gadis yang sedang melihat ke arah mereka sembari berbisik-bisik, ciri khas tukang gosip.
Elena berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Luna. “Ayo pergi.”
~
Tok Tok Tok
Pintu terbuka, Alsean melangkah masuk yang diikuti oleh Edwin di belakangnya.
“Kau yakin jika Profesor tahu tentang hal ini?” Tanya Edwin namun Alsean tak menjawab apapun.
Di dalam ruangan itu tidak hanya ada mereka, Profesor bersama dengan beberapa Pelajar lain yang dipanggilnya turut hadir, namun setelah kedatangan Alsean dan Edwin disana, Profesor meminta agar beberapa Pelajar itu segera keluar terlebih dahulu.
“Silahkan duduk.”
Alsean mengabaikannya, ia tetap berdiri. “Anda pasti sudah tahu atas alasan kedatangan saya disini, apa yang sebenarnya telah terjadi kepada adikku, Luna?”
Akhirnya Profesor Ella menceritakan segalanya, dari awal bagaimana Luna ditemukan sampai akhirnya ia diperiksa atas kesehatannya yang tidak stabil.
“Saya telah melakukan beberapa pemeriksaan, termasuk memanggil beberapa Pelajar yang diketahui dekat atau mengenal Luna secara langsung.”
“Namun.. Itu tidak membuahkan hasil. Luna terkenal sebagai anak yang pendiam, cenderung menghabiskan waktunya sendiri dibandingkan bersosialisasi dengan anak-anak yang lain.”
“Tapi saya berhasil menemukan sedikit informasi, ada sebuah rumor yang beredar.”
“Rumor?”
“Ya, rumor dimana Luna menjadi topik utamanya.”
.
.
.
Setelah perbincangan itu, Alsean dan Edwin kini berada di sebuah Taman.
“Aku tidak menyangka bahwa hal seperti ini akan dapat terjadi kepada Luna. Aku tidak bisa membayangkan betapa ketakutannya dia waktu itu? Andai waktu itu kita lebih memperhatikannya..” Sesal Edwin.
Dan terlihat dari raut wajah Alsean, tampaknya ia merasakan hal yang sama meski ia tak mengatakan apapun secara langsung.
Kilas balik perbincangan di ruangan Profesor Ella
“Baru masuk beberapa minggu setelah aktivitas pembelajaran Akademi Tahun Pertama dimulai. Entah apa yang telah terjadi, sepertinya pada saat itu Luna tanpa sengaja telah mengganggu beberapa Pelajar yang berada di satu Kelas dengannya hingga kemudian hal inilah yang membuat suatu awalan dari dimulainya Perundungan tersebut.”
“Alasannya?” Tanya Edwin.
“Pertengkaran umum yang biasanya terjadi di antara para gadis-gadis biasanya terkait takutnya persaingan yang direbut. Persoalan pria, itu adalah hal yang umum terjadi.”
“Kecuali.. Permasalahan terkait Gelar.” Ucap Profesor Ella, tampak sedikit ragu namun disaat yang bersamaan ia juga merasa cukup yakin.
Alsean memandangnya serius. “Gelar?”
“Saya tidak yakin bahwa anda tahu tentang hal ini, tetapi satu hal yang perlu dipastikan adalah bahwa Rumor ini tidak pernah sampai kepada kami para Profesor sejak Tahun Pertama Pelajar baru ini masuk ke Akademi.”
“Rumor bahwa Luna Brynne Vatroslav, anak angkat Kaisar Darius Vatroslav Sepehr.”
_
“Sean.”
“Alsean, bukankah yang kukatakan benar?”
Alsean terbangun dari lamunannya, ia menoleh dan hanya bergumam, mengangguk meski tak mendengar jelas apa yang dikatakan oleh Edwin kepadanya.
“Oh, ternyata kau juga sama menganggap gadis itu cantik.”
“Apa, gadis apa?” Alsean mengernyit tak mengerti.
“Gadis disana, dia memandangku dari tadi.” Tunjuk Edwin
“Berhentilah meracau. Ayo pergi.” Alsean bangun dan melangkah pergi.
Edwin mengikutinya namun pandangannya masih menoleh kepada wanita itu dengan tatapan genitnya.