NovelToon NovelToon
TANTE VIVIANNA

TANTE VIVIANNA

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Mengubah Takdir / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:58.1k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Sepeninggal kedua orang tuanya, Dennis harus menggantungkan hidupnya pada seorang janda kaya bernama Vivianna. Sehari-harinya Dennis bekerja menjadi asisten pribadi Si Tante, termasuk mengurusi pekerjaan sampai ke keperluan kencan Tante Vivianna dengan berbagai pria.
Sampai akhirnya, Dennis mengetahui motif Si Tante yang sesungguhnya sampai rela mengurusi hidup Dennis termasuk ikut campur ke kehidupan cinta pemuda itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Tante Vivianna menyetir sendiri kali ini. Tidak ada Om Ikhsan.

Aku pun yang tadinya berniat duduk di belakang jadi pindah ke depan di sampingnya.

Aku juga urung bertanya karena mata Tante Vivianna tampak sembab.

Kami menelusuri jalanan metropolitan dalam keheningan yang canggung.

Aku tak merasa harus membuka obrolan walau pun banyak yang ingin kutanyakan, sementara dia tampaknya sedang ingin sendiri tanpa diganggu.

Saat mobil berhenti karena lampu merah, Tante Vivianna merogoh dokumen di selipan sun visor (penghalang matahari) dan menyerahkannya padaku.

Aku membuka map plastik tipis itu, lalu kubaca perlahan.

Isinya kontrak kerja.

Antara aku dan Tante Vivianna.

Kalau kusimpulkan setelah mengulang setiap kalimatnya 2 kali, terhitung hari ini aku mulai bekerja sebagai ART plus-plus di rumahnya. Dalam artian, aku memasak, bersih-bersih rumah, mengerjakan laundry, Sekaligus petugas keamanan dan juga driver.

Iya, supir.

Gila juga si Bahar kenapa ramalannya tepat sekali?!

“Ini sih namanya bapak rumah tangga.” Gumamku sambil membaca kontrak perjanjian itu.

Tante Vivianna tidak meresponku.

Lalu kubaca perjanjian kedua, atas nama sebuah perusahaan.

Garnet Bank.

Aku bekerja sebagai Personal Asisten CMO.

Aku langsung googling arti CMO.

Chief Marketing Officer atau CMO adalah posisi eksekutif atau pimpinan perusahaan yang bertanggung jawab dalam urusan marketing (pemasaran) dan periklanan.

Dengan kata lain, Tante Vivianna adalah Direktur Pemasaran di Garnet Bank.

Aku langsung menoleh ke arahnya.

"Tante? Bukannya tante mengembangkan bisnis suami ya? Kok ini jadi Garnet Bank?"

Ia pun menarik nafas panjang. "Bisnis saya berkembang pesat dan saya mulai kewalahan. Modal saya tidak cukup untuk ekspansi sementara penawaran begitu besar. Saya butuh tim yang lebih profesional. Seperti ayah kamu. Tapi tidak ada yang menyamai kemampuan ayah kamu. Jadi saya jual ke Garnet Grup. Sebagai kompensasinya, saya mendapat deviden dan dialihkan menjadi Direktur Marketing di Garnet Bank, sementara bisnis lama saya sekarang sudah memiliki timnya sendiri dan kini ditangani kantor pusat."

Perempuan ringkih ini, yang matanya sembab dan angkuh ini adalah seorang Direktur Marketing?

Dan aku adalah... asistennya?

Asisten itu tidak sama dengan sekretaris kan?

Terus terang saja, aku hanya lulusan SMA loh.

Dan Garnet Bank adalah perusahaan keuangan ternama di negara ini!

Ya kalau hal beginian, aku tak bisa hanya diam saja dong!

“Nggak usah lebay Dennis.” Tante Vivianna membuka suara dengan suaranya yang serak sebelum aku sempat bertanya. “Asisten Personal itu kerjanya cuma bawain tas saya, atur jadwal salon saya, dan hal-hal yang berkepentingan di diri saya. Kamu nggak akan saya suruh bikin strategi prospek kok.” Begini katanya.

Kepalaku kembali menatap ke depan, nggak jadi protes.

Kami kembali dalam keheningan karena aku sedang membaca lembar kedua.

Gajiku.

Demi Tuhan aku sampai ingin kelepasan teriak kegirangan.

7 juta perbulan.

Itu berarti aku akan menerima 4,5 juta perbulan, dengan kondisi, makan dan tempat tinggal ditanggung. Karena setengahnya untuk mengangsur hutang.

Lumayan lah gaji segini buat lulusan SMA.

Kalau ada yang bilang : ngapain lo effort gede tapi gaji segitu, buang-buang tenaga aja itu namanya. Nggak sepadan sama kerja keras lo.

Aku akan balas bilang : lebih baik gaji segini daripada Nol. Sebagai Gen Z yang hidupnya luntang-lantung dan masih trauma, gaji segini sudah sangat besar menurutku. Asalkan gaya hidupku tidak berlebihan. Belum pernah mengalami trauma sepertiku kan? Mingkem lo!

Target selanjutnya... siapa tahu dengan menjadi asisten Tante Vivianna, aku akan bisa diterima bekerja di Garnet Bank tanpa banyak administrasi. Hitung-hitung pengalaman gratis.

Pikir positif aja, ini adalah peluangku untuk mencari jaringan. Mencari pertemanan di dunia kerja. Walau pun dalam hal ini aku akan mengorbankan masa mudaku yang seharusnya menikmati berbagai kemewahan duniawi. Dunia kerja yang kutahu dari Ayah itu... kejam. Tidak ada teman, hanya ada persaingan. Manusia seperti mesin, satu hilang tidak dicari, mudah digantikan. Mau  protes? Silakan pergi. Perusahaan masih bisa berjalan tanpa dirimu, seperti saat kau belum melamar.

Karena kita masih bekerja untuk orang lain.

Kalau tidak mau diatur, dagang aja jadi Boss. Lihat saja sejauh apa kau bisa menoleransi karyawanmu.

“Bagaimana Dennis?” tanya Tante Vivianna dengan suara seraknya.

“Saya setuju, Tane.” Aku pun mengambil pulpen yang diselipkan di sana dan menandatangani dokumen yang di beri judul Offering Letter itu.

“Kerja kamu banyak loh Dennis. Tapi saya tidak bisa menaikkan gaji kamu karena kamu hanya lulusan SMA. Standarnya seharusnya di bawah itu, kamu diberi keistimewaan karena saya bilang kamu masih saudara saya.”

“Asalkan saya dibantu saja, Tante.”

“Selama ini saya lebih banyak beli makan di luar sih. Saya juga tidak memiliki kegemaran yang aneh-aneh.”

Aku meliriknya tak yakin.

“Kita saling bekerja sama saja. Anggap saja ini  bentuk dedikasi saya karena Tante berperan sebagai pengganti orang tua saya.” Kataku sambil menyerahkan dokumen itu padanya.

“Tante mau?” aku menyodorkan kopiku padanya.

“Saya lebih suka yang diseduh langsung.” Jawabnya.

“Katanya tadi tidak memiliki kegemaran yang aneh-aneh.” Aku menyindirnya.

“Gituan bikin kembung.” Gerutunya.

Aku cuek menyeruput kopiku dengan suara keras.

“Makan yuk? Kamu lagi mau makan apa?” tanyanya tiba-tiba.

“Gado-gado.” Kujawab begini karena aku sedang mengerjainya. Pasti akan dia tolak kan? Masa wanita seperti  ini suka gado-gado?

“Oke. Ada di Sate Khas Senayan.”

Itu kan resto mewah ege.

“Gado-gado pinggir jalan yang gerobaknya ijo.” Kataku menyebutkan spesifikasinya.

Ia menatapku sambil mengernyit, “Kamu nggak lagi hamil kan? Kok ngidam?!”

“Lagi sensiitf dengar kata ‘sate’.” Kataku terus terang.

“Ah iya...” gumamnya. “Sorry.”

Lalu kami terdiam lagi. Ia menelusuri jalanan yang padat dengan mobil sebesar ini.

Cara menyetirnya halus dan lancar, seakan setiap hari melakukannya. Tanpa canggung menyalip kendaraan lain, dan ia sesekali mengerem dengan lembut.

“Masakan jepang saja ya?” tanyanya padaku.

“Oke.” Aku menjawab tanpa menoleh. Aku sibuk mengamati jalanan.

Ponselnya berdering, ia memberi kode padaku untuk tidak ribut.

Memang kapan aku ribut?

Lalu ia menekan tombol VC.

Terlihat seorang Pria di layar ponselnya.

“Bu Vivi, kenapa karyawan baru digaji lebih besar dari saya? Dua karyawan pula! Dulu saya minta naik gaji malah tidak di acc! Ini namanya diskriminasi!”

“Kamu kan sudah resign Anton, apa pun yang terjadi di perusahaan sudah bukan urusan kamu.” Kata Tante Vivianna ke pria yang ada di layar ponselnya.

“Saya bisa laporkan ibu ke Disnaker ya Bu! Bahwa ibu menekan saya tanpa memberi upah yang pantas!”

“Gaji pegawai Disnaker bahkan jauh lebih kecil daripada gajimu dulu Anton. Kenapa? Masih nganggur ya? Ya memang tak ada yang butuh orang dengan sifat seperti kamu kok.”  Nada suara Tante Vivianna terdengar nyinyir.

“Kalau dulu gaji saya dinaikkan sesuai pengajuan, ibu tidak perlu menggaji dua orang untuk menghandle pekerjaan lama saya. Terbukti kan saya lebih berguna daripada pegawai baru. Ibu rugi besar sudah kehilangan saya.” Nada suara pria yang bernama Anton terdengar menghardik. Aku tak berani mengintip-intip.

“Haha, lucu kamu, dasar NPD.” Ejek Tante Vivianna. “Setelah kamu resign ada investor baru, juga ada suntikan modal dari pusat. Selama ini calon investor yang masuk terganggu dengan service kamu yang tidak beretika. Kamu lah biang sialnya! Buktinya setelah kamu resign saya malah kebanjiran proyek. Ya tentu saja saya harus tambah karyawan di tim produk lah!”

Dan Tante Vivianna pun menutup sambungan teleponnya.

Dari sini aku belajar.

Padahal baru hari pertama, aku sudah mendapatkan ilmu.

Jangan merasa kalau perusahaan butuh dirimu. Jika kau resign lalu kau mengetahui kalau pekerjaanmu dihandle beberapa orang padahal tadinya hanya dengan 1 orang dirimu semuanya terhandle, jangan kepedean merasa kau hebat dan perusahaan rugi memecat dirimu deh!

Kalau kau dibutuhkan, kau pasti akan dipanggil lagi. Nyatanya tidak, kan?

Kamu kan tidak tahu apa yang terjadi setelah kamu resign.

Siapa tahu setelah kamu resign tiba-tiba ada pemodal baru, ada investor baru, dan produk itu akan dikembangkan lebih jauh? Pasti mereka butuh lebih banyak orang.

Oke, aku akan belajar rendah diri, tapi tidak merendahkan diriku.

1
Reni
slalu menarik dan unik
Do You Love me?😌
Kak aku ngakak
AyAyAyli
beber bgt
p
luar biasa
Naftali Hanania
nelson si cowok bendera merah ya.....ish..males bgt ganteng tp murah.........an
Naftali Hanania
wah....dimulai ni hubungan lebih nya.....ehem
Naftali Hanania
nah....jd kepikiran deh ni...iya jg ya
SasSya
pinter Denis
memancing di danau keruh
dan boom dapat ikan 🤣😂
mamaqe
laaahhh sepemikiran kita toorr
mboke nio
siap -siap gosip meraja lela
Daisy🇵🇸HilVi
wkwk sekali dayung langsung sampe qatar ya rev
Daisy🇵🇸HilVi
haaaahh kok serem sih
Daisy🇵🇸HilVi
astaga iya lagi🤦🏻‍♀️tadinya kepikiran klo hpku adalah bestiku yg selalu mengerti diriku😂😂iiiiyyyuuuhh kan jadi takut sama hp sendiri, jgn2 ada jinnya🤣
Daisy🇵🇸HilVi
pokoknya yg cuan embat aja ya den
Daisy🇵🇸HilVi
wkwk wisata horor ini mah
Wiwit Duank
yeyyy akhirnyaaa...dari sehari jadi berhari² 🤭
Wiwit Duank
udah yg jelas² aja Denis gak usah aneh² kek si Yusuf..ada si Tante kok.di provokasi dikit langsung nawarin diri 😂
D_wiwied
hmmm trio opo iki, padakne arep nonton sinetron po yoo 😆😆
Emi Wash
waduh melebihi cenayang yak...
sune aja
wes kompak
ngerti kebiasaAne othor yg maha segala
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!