NovelToon NovelToon
Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Dua Jagoan Kecil Mas Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Contest
Popularitas:36.8M
Nilai: 4.9
Nama Author: Karita Ta

Antariksa dan Galaksi, anak yang tak diakui oleh ibu kandungnya sendiri. Batita yang tak dirawat, dan bayi yang tak disusui oleh ibunya sejak dini.

Entah takdir atau kebetulan, Rafa bercerai dari mantan istrinya lantaran perselingkuhan. Mantan istrinya itu berkhianat dengan masa lalunya dan memilih karir modeling daripada keluarganya.

Sama hal nya dengan Rindi, yang menjadi korban pengkhianatan mantan tunangan yang juga berselingkuh dengan adik tirinya sendiri. Mereka sangat serasi bukan?

Akankah keduanya saling membuka hati dan saling menyembuhkan luka? Apakah Rindi merupakan calon ibu yang tepat untuk kedua jagoan kecil dari Mas Duda? Ikuti kisah keduanya yuk...


NB: Cerita ini murni hasil pemikiran Karita, tanpa plagiat karya orang lain. Mohon maaf bila ada kesamaan nama tokoh ataupun sedikit alur cerita, karena semua itu bukan unsur kesengajaan. Mulai hargai karya orang, yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Karita Ta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

Lain halnya dari Rindi yang memulai hari seperti biasa, beda lagi dengan Rafa.

Pagi hari ini, Rafa terbangun tanpa melihat keberadaan putra sulungnya. Biasanya ketika bangun, Rafa masih mendapati putra pertamanya yang tertidur di sebelahnya.

Antariksa memang selalu tidur bersama dengannya sedangkan Galaksi selalu tidur bersama kedua orangtuanya sesuai permintaan Nada. Bahkan box bayi milik Galaksi sudah dipindahkan di kamar Andre dan Nada.

"Loh, Anta kemana? Biasanya juga masih pules jam segini" Gumam Rafa ketika tidak mendapati sang putra di samping dirinya. Memincing kan matanya menatap jam dinding yang masih menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Rafa mengerutkan dahinya dan menatap sekeliling kamarnya. Rafa sedikit khawatir ketika dirinya tidak mendapati keberadaan Antariksa. Dengan sedikit bergegas, Rafa menuruni ranjang menuju kamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya.

Rafa menuruni anak tangga untuk menuju ke arah ruang makan, saat netranya melihat keberadaan sang ibu tengah memasak bersama asisten rumah tangga lainnya, Rafa berjalan mendekati ibunya.

"Mama lihat Anta nggak? Kok tumben pagi-pagi begini sudah bangun" Tanya Rafa ketika sudah duduk di kursi makan. Tangan Rafa bergerak menuangkan air putih ke dalam gelas dan segera meneguknya.

"Tadi pagi selepas Mama sholat subuh, Mama dengar Antariksa ketok pintu minta dibukakan" Jawab Nada dengan meletakkan beberapa masakan yang sudah matang ke dalam mangkuk.

Memang tadi pagi saat Nada selesai melaksanakan sholat subuh, wanita paruh baya tersebut mendengar suara cucunya menggetok pintu dari dalam kamar. Ternyata setelah ditanya olehnya, Antariksa minta untuk keluar dari kamar ayahnya.

"Terus sekarang anaknya mana Ma?" Tanya Rafa dengan kepala yang celingak-celinguk mencari keberadaan putra sulungnya.

"Sekarang dia ada di kamar Mama dan Papa. Dia lanjut tidur lagi disana sama Galaksi juga" Jawab Nada yang dianggukki oleh Rafa. Setelah mengetahui keberadaan putranya, Rafa melangkahkan kakinya menuju ruang gym pribadi miliknya.

Rafa menghabiskan waktunya selama satu jam penuh di tempat yang dipenuhi alat gym pribadi miliknya. Kini, waktu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi sehingga membuat Rafa menghentikan kegiatannya dan memasuki kamarnya.

Terlebih dahulu, Rafa memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya yang lengket karena keringat. Setelah usai mandi, pria dua orang anak itu mengenakan pakaian casual nya.

Rafa menuruni tangga dengan mengenakan celana jeans selutut berwarna hitam dan bajunya yang berwarna senada. Rambut dari pria itu masih basah karena keramas saat mandi tadi sehingga membuatnya sangat tampan. Rafa mendudukkan diri di kursi makan yang sudah ada ayah dan ibunya.

"Selamat pagi Pa, Ma" Sapa Rafa kepada kedua orang tuanya yang sudah duduk di kursi mereka masing-masing. Kedua orang tua Rafa tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya.

"Anta kemana Pa?" Tanya Rafa ketika memasukkan suapan pertama kedalam mulutnya. Andre yang ditanyai oleh putranya mendongak menatap ke arah Rafa.

"Antariksa ada di depan televisi sama Galaksi. Tadi lagi disuapi sama Tiyas" Jawab Andre dengan senyum tipisnya dan dianggukki oleh sang istri.

"Kayaknya Anta marah sama kamu deh Nak, biasanya kalau bangun paling semangat nanyain kamu. Tapi tadi kok nggak nyariin kamu sama sekali" Ucapan dari Nada mengejutkan Rafa dan Andre.

Setelah Andre berpikir lagi, pria paruh baya tersebut teringat perilaku cucunya yang berbeda dari biasanya. Andre juga merasa heran karena Antariksa yang tiba-tiba saja berpindah ke kamarnya pagi tadi.

"Iya Nak, Antariksa aneh banget dari tadi pagi. Coba setelah makan kamu tanya sama dia" Ucap dari Andre yang dianggukki oleh Rafa dengan wajah herannya.

Ketiganya melanjutkan acara makannya dengan hening setelah perbincangan tadi. Rafa segera menghabiskan makanannya dan tak lupa meneguk segelas air putih untuk melegakan tenggorokannya. Setalah itu, Rafa melangkahkan kakinya menuju ke ruang keluarga untuk menemui kedua putranya.

"Maaf Tuan Rafa, saja ijin kebelakang sebentar, jadi apakah Tuan mau menjaga Den Anta dan Den Gala sebentar? Saya ada perlu Tuan" Tiyas yang melihat kehadiran ayah dari Anta dan Gala memasuki ruang keluarga, segera ijin kepada majikannya tersebut.

"Oh iya nggak papa Mbak, biar saya yang jaga kedua putra saya. Silakan Mbak" Balas Rafa dengan sedikit ramah meskipun wajahnya tidak menunjukkan senyum sama sekali.

Tiyas yang mendapat ijin dari sang majikan, dengan sopan Tiyas meninggalkan ruang keluarga dengan membawa mangkuk bekas makan Antariksa pagi ini.

Kita lihat tingkah menggemaskan Antariksa yang sedang marah pada ayahnya.

"Anta, kok tadi pagi nggak bangunin Ayah kalau mau pindah ke kamar Opa?" Tanya Rafa kepada putranya yang sedang duduk di karpet bulu di depan televisi. Sedangkan sang putra tetap acuh dengan ucapan ayahnya malah menonton siaran televisi di depannya.

Rafa mengerutkan keningnya bingung ketika tidak mendapat jawaban dari putranya itu. Rafa memperhatikan wajah Antariksa yang sangat mirip dengannya itu dengan wajah yang dibuat sok sedih.

"Anta kenapa nggak jawab ucapan Ayah Nak?" Tanya Rafa dengan nada yang dibuat sok melas sehingga membuat Antariksa menatap wajah ayahnya. Rafa tersenyum senang karena usahanya untuk menarik perhatian putranya berhasil.

Namun senyum bahagia Rafa seketika luntur ketika melihat sang anak kembali menatap televisi dan tidak menatapnya lagi. Namun Rafa tak mau menyerah untuk membujuk putranya itu.

"Anta marah ya sama Ayah? Coba bicara sama Ayah, Ayah punya salah apa sama Anta?" Kini, dengan nekat Rafa mendudukkan tubuh Antariksa di atas pangkuannya. Rafa menakup wajah tampan putranya dengan kedua tangan kekarnya.

"Anta malah ama Ayah, nelti ndak?" Ucap Antariksa yang menatap sengit ayahnya sehingga membuat Rafa merasa keheranan. Rafa merasa tidak memiliki salah pada putra pertamanya itu.

"Loh kenapa Anta marah sama Ayah? Memangnya Ayah salah apa sama kamu Nak?" Tanya Rafa yang masih berusaha sabar terhadap kemarahan putranya. Tangannya mengelus pelan punggung mungil putranya dengan penuh kasih sayang.

"Anta au Ante antik" Balas Antariksa yang akhirnya membuat Rafa sadar akan kesalahannya. Tiba-tiba Antariksa meronta untuk diturunkan dari pangkuan ayahnya.

Dengan langkah kaki kecilnya, Antariksa berjalan mendekat ke arah box bayi yang ditempati Galaksi. Lucunya, Antariksa menaruh kedua tangannya di pinggang dan menatap sengit ke arah sang ayah.

"Tulunin adek" Ucap Antariksa yang sebenarnya seperti memerintah ayahnya. Dengan lucunya, jari telunjuk mungil milik Antariksa menunjuk kasur bayi yang ada di dekatnya.

Rafa yang mengerti permintaan dari putra pertamanya hanya bisa mengikutinya saja, supaya tidak tambah marah lagi. Rafa dengan perlahan memindahkan Galaksi ke atas kasur bayi yang memang selalu diletakkan di ruangan itu.

"Ayah minggil" Ucap Antariksa dengan mendorong pelan bahu ayahnya yang sedang meletakkan adik kecilnya di atas kasur. Rafa hanya melongo karena tingkah anaknya yang justru membuat dirinya merasa gemas, bukannya marah.

"Terus Ayah duduk dimana Nak?" Tanya Rafa dengan tangan yang hendak menyentuh kepala Antariksa, namun dengan cepat balita kecil itu menghindar.

"Tana, ama Oma Opa" Tunjuk Antariksa pada sofa yang sudah ditempati oleh Andre dan Nada. Rafa hanya menuruti permintaan anaknya yang sedang marah itu.

Antariksa mendudukkan tubuh mungilnya di samping kasur bayi milik adiknya. Tangan kecilnya mengusap lembut perut Galaksi, mencontoh perilaku neneknya pada sang adik.

Andre, Nada dan Rafa tersenyum bahagia ketika melihat kedekatan Antariksa dengan adik kecilnya. Rafa merasa haru ketika melihat kedua anaknya bisa tumbuh berkembang dengan baik meski tanpa figur seorang ibu.

"Kamu nggak berangkat ke kantor Nak?" Tanya Nada kepada putranya yang kini duduk bersebelahan dengan sang suami. Rafa yang mendengar pertanyaan dari ibunya hanya menggelengkan kepalanya.

"Kayaknya Rafa libur dulu deh Ma, itu si Antariksa marah sama Rafa. Gimana mau kerja kalau anaknya sendiri lagi marah? Nanti malah Rafa uring-uringan di kantor" Jawab Rafa dengan pandangan yang menatap ke arah putra pertamanya.

"Memangnya anakmu marah karena apa Raf?" Tanya Andre pada putranya.

"Karena Rafa kan udah janji untuk mempertemukan Anta sama Rindi. Tapi sampai sekarang, Rafa belum membawa Anta ketemu sama Rindi, Pa" Jawab Rafa dengan wajah lesunya. Kini keputusan Rafa untuk meliburkan diri sudah bulat. Bagaimana bisa dia fokus bekerja jika putranya masih marah.

"Ya sudah, semoga Anta sama Rindi cepat bertemu lagi ya? Supaya dia tidak marah lagi" Ucap Nada yang dianggukki oleh Andre.

Ketiganya tidak lagi fokus pada tayangan yang ditayangkan televisi, namun mereka bertiga malah fokus memperhatikan gerak-gerik Antariksa.

"Adek, Ayah akal tuh" Ucap Antariksa dengan suara lucunya sehingga membuat ketiga orang dewasa yang ada disana menatap ke arah balita mungil itu.

"Adik dengal, angan ain ama Ayah" Tambah balita mungil tersebut sehingga membuat Rafa sedikit tidak terima akan ucapan polosnya.

"Loh, kok adiknya nggak boleh main sama Ayah sih?" Tanya Rafa dengan nada yang dibuat sok marah, padahal aslinya Rafa sedang menahan senyumnya.

"Selah dong" Balas Antariksa dengan nada sewotnya sehingga membuat ketiganya terkejut dan merasa gemas dalam waktu yang bersamaan. Mereka menahan tawanya saat Antariksa mendelik tak suka menatap Rafa.

"Ini kan adikna Anta" Ucap Antariksa dengan memegang kepala adiknya tanpa menekan. Sedangkan Galaksi mulai terusik dari tidurnya karena tingkah kakak laki-lakinya itu.

"Eh, itu adiknya bangun Nak" Ucap Rafa kepada putranya sehingga membuat Antariksa menatap ke arah Galaksi dengan kepala yang dimiringkan sehingga membuat Andre, Nada dan Rafa merasa sangat gemas.

Dengan begitu cekatan, tangan mungil Antariksa mengambil botol susu milik adiknya yang sudah disiapkan oleh Tiyas di dekat box bayi. Setelah mendapatkannya, Antariksa mengarahkan botolnya ke mulut sang adik dan memegangi botolnya.

Ketiga orang yang menyaksikan bagaimana dekatnya Antariksa dan Galaksi merasa sangat bangga kepada balita mungil tersebut. Rafa sangat bangga kepada putranya yang dengan sigap merawat adiknya meskipun sedang marah.

"Ayah ni akal banet, salang Anta malah ama Ayah" Gerutuan dari bocah mungil itu dapat didengar dengan jelas oleh ayah dan nenek kakeknya. Jangan lupakan bibir dari Antariksa yang berkomat-kamit sehingga membuatnya sangat lucu.

Kenapa Antariksa sangat lucu seperti ini? Bahkan ketiganya merasa sangat gemas kerena kepandaian Antariksa yang sudah banyak kosa kata. Padahal usianya belum mencapai dua tahun, memang putra tampan dari Rafa ini sangat lucu, meskipun harus ada sifat menjengkelkannya.

Bahkan semua orang rumah merasa sangat takjub dengan perkembangan Antariksa yang lebih cepat dari balita pada umumnya. Balita itu sekarang juga banyak sekali bicara sehingga membuat mereka harus bisa memahami bahasa Antariksa.

"Anta jangan marah-marah mulu dong Nak, nanti Ayah pusing dengarnya" Gerutu Rafa dengan suara kecilnya. Namun sayang, pendengaran putra bawelnya itu sangat tajam.

"Matana jan bicala" Omel Antariksa yang membuat Andre dan Nada tertawa sampai terbahak-bahak melihat wajah cengo dari Rafa. Sedangkan Rafa malah merasa sangat gemas pada putra bawelnya itu.

Antariksa meletakkan kembali botol susu milik sang adik kecilnya di tempat semula. Balita kecil tersebut kembali duduk di samping kasur Galaksi. Wajah Antariksa menghadap sepenuhnya ke arah wajah Galaksi.

"Adekna ucu" Ucap Antariksa dengan melihat seluruh tubuh mungil Galaksi yang masih terbalut dengan kain bedong berwarna putih. Antariksa mengelus pelan pipi gembul adik kecilnya dengan penuh kasih sayang.

"Banun ya dek?" Tanya Antariksa dengan menganggukkan kepalanya lucu sehingga membuat Galaksi tersenyum. Antariksa tertawa lucu saat melihat gusi adiknya yang belum ada gigi.

Ketiga orang dewasa yang melihat interaksi antara kakak beradik itu hanya tersenyum haru. Mereka merasa bahagia ketika melihat sikap peduli Antariksa pada Galaksi.

Tiga jam sudah berlalu, kini waktu menunjukkan pukul sepuluh pagi. Semua anggota keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga. Kediaman keluarga Kalandra sedang kedatangan kerabat mereka dari pihak Andre sehingga membuat suasana sangat ramai karena obrolan dan canda tawa mereka.

Bahkan kini, Galaksi turut berkumpul dengan mereka semua yang kini berada di gendongan Nada. Antariksa juga ikut berkumpul disana.

"Ya ampun Antariksa..."

...*****...

Hai kak, Karita up nih...

Antariksa muncul lagi nih kak...

Ditunggu kelanjutan ceritanya ya kak...

Terimakasih untuk pembaca yang masih setia di cerita pertama Karita dan Terimakasih untuk like serta komennya kak...

...Gracias...

1
Eli Elieboy Eboy
𝒚𝒈 𝒂𝒏𝒆𝒉𝒏𝒚𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝒌𝒐𝒌 𝒎𝒂𝒖 𝒍𝒂 𝒂𝒅𝒊𝒌 𝒕𝒊𝒓𝒊 𝒏𝒚𝒂 𝒓𝒊𝒏𝒅𝒊 𝒔𝒂𝒎𝒂 𝒄𝒐𝒘𝒌 𝒚𝒈 𝒎𝒐𝒅𝒆𝒍𝒂𝒏 𝒌𝒆𝒌 𝒂𝒍𝒗𝒊𝒏 𝒈𝒕𝒖
𝒋𝒆𝒍𝒂𝒔𝟐 𝒅𝒊𝒂 𝒖𝒅𝒉 𝒃𝒊𝒍𝒂𝒏𝒈 𝒈𝒂𝒌 𝒃𝒊𝒔𝒂 𝒍𝒆𝒑𝒂𝒔𝒊𝒏 𝒌𝒂𝒍𝒊𝒂𝒏 𝒃𝒆𝒓𝟐...
Riz Wijayanti
thor aku keluar masuk terus ke ceritamu siapa tau update...thorrr jangan lama2 updatenya...yuk thor semangat
zaqueni
udah bagus kak,lanjut aja
awesome moment
thor, unggahny 1x/tahun y? soale dilist episode bgitu. tahun 2022 season 2, hiatus muncul lg 2023, hiatus lg muncul 2024, hiatus lg, muncul 2025 brarti episode brikutnya nunggu 2026 y? okay dwh. msh 5 bulan lagi. smg g lupa
Ciebungsu Bungadesa Ygtrsendir
bolak balik buka noveltoon siapa tu udh up Lg,eh tau nya blm up/Angry//Angry//Angry//Angry/
stefani n.i.s
thor cerita nya hampir lupa krn terlalu lama up nya
Sodri Sodri
lanjut thor
Kalsum Irwan
sehat selalu Thor, di tunggu cerita selanjutnya 😊🥰
Hadrah Rara
lanjuut kak
Reni Setia
makasih author udah mau melanjutkan karya ini,,,, jangan sampai ngantung ya
Rucira DN
lanjutt kakakkk..
saking nungguinnya, sering bulak balik baca dari bab 1 huhuhu
sri purwati Wati
sampk lupa ceritanya
Jeniemi
udah brp purnama ini..TPI slalu di tunggu up nya🥰
Ayi lubis
terbaik
Unnie Santi Formosa
nunggu sampe lumutan hahahah Alhamdulillah dilanjut juga cerita nya
Karita Ta: iya kakk, alhamdulillah. terimakasih banyak sudah mampir yaa. mohon ditunggu notif selanjutnya yaa
total 1 replies
I Love you,
hedew author kirain g lnjut
Karita Ta: lanjut kakk, insyaallah konsisten update lagi ini
total 1 replies
Atik Marwati
Alhamdulillah akhirnya up juga...
ditunggu up selanjutnya ya thor..
tetap semangat..🥰🥰🥰
Nengs
lanjuttttt thor dtnggu/Kiss//Rose//Rose/
Karita Ta: siapp ditunggu kelanjutannya ya kakk. terimakasih sudah mampir
total 1 replies
zh4insu
Akhirnya up juga,,,
Karita Ta: iyaa nih kak, alhamdulillah. ditunggu notif selajutnya yaa 💗
total 1 replies
T4NT1
ditunggu kelanjutannya ya thor.... jangan digantung lagi...😂😂😂
Karita Ta: ahahaa iyaa siap kakk, insyaallah ini segera dilanjut lagi
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!