Lin Zheng seorang pemuda dari bumi secara misterius jatuh ke sebuah retakan ruang yang muncul secara tiba-tiba.
Saat sadar dirinya sudah berada di suatu tempat asing.
Namun saat dirinya putus asa, system fusi datang sebagai Cheat
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lonely Tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pencerahan
Lin Zheng, yang masih dalam suasana hati senang setelah mendapatkan peta kuno, terus berkeliling Kota Awan Langit. Pikirannya, yang tadinya buntu oleh misteri jiwa kuno, kini terasa jernih dan ringan. Dia membiarkan dirinya tenggelam dalam Hongchen (Dunia Debu Fana), membiarkan takdir membawanya. Dia tidak lagi mencari jawaban; dia hanya mengamati.
Langkahnya yang tanpa tujuan akhirnya terhenti. Bukan oleh pemandangan indah atau aroma makanan lezat, tetapi oleh suara.
DENTANG! ... DENTANG! ... DENTANG!
Itu adalah suara ritmis dari palu yang menghantam logam. Itu adalah suara penciptaan. Suara di mana kehendak (pikiran) memaksa materi mentah (logam) untuk mengambil bentuk baru, sebuah Dao fundamental yang sering diabaikan oleh para kultivator yang mengejar yang transenden.
Dia berhenti di depan sebuah bengkel penempaan senjata yang besar dan terbuka. Panas menyengat dari tungku api arang spiritual menyapu wajahnya, dan bau belerang serta logam yang mendingin memenuhi udara.
Lin Zheng mulai memperhatikan.
Para perajin di dalamnya bukanlah kultivator Core Formation yang hebat. Kebanyakan dari mereka hanya berada di Spirit Foundation yang rendah, tubuh bagian atas mereka telanjang dan berotot, berkeringat deras. Namun, mereka memiliki fokus yang tidak dimiliki oleh banyak kultivator yang lebih tinggi.
Dia memperhatikan seorang pandai besi tua yang sedang membuat sepasang gauntlet (sarung tangan zirah). Pria tua itu tidak hanya memukul logamnya; dia menyalurkan qi atribut Api-nya yang sedikit ke dalam setiap pukulan palu, menanamkan rune-rune kecil ke dalam logam panas dengan setiap benturan. Itu adalah proses yang lambat dan melelahkan.
Di sebelahnya, muridnya sedang dengan susah payah merakit bagian-bagian yang sudah jadi. Dia memasang pelindung bahu (pauldron) ke pelindung dada (cuirass), menghubungkan sirkuit qi kecil di antara keduanya sehingga energi dapat mengalir dengan lancar. Mereka membuat armor, gauntlet, helm, dan pelindung kaki. Semuanya dibuat secara terpisah.
Dan tiba-tiba, di tengah hiruk pikuk DENTANG! palu, di tengah panasnya api tempa, pikiran Lin Zheng terdiam.
Dunia di sekitarnya seolah memudar. Suara-suara itu lenyap. Di matanya, dia tidak lagi melihat pandai besi. Dia melihat sistem. Dia melihat modularitas.
Sebuah pencerahan melintas di lautan kesadarannya, sejelas retakan petir di langit malam.
Dia telah menjadi bodoh. Benar-benar bodoh.
Selama setahun penuh, dia telah terjebak dalam pemikiran yang kaku. Sistem Fusi bekerja dengan dua slot. [A] + [B] \= [C]. Dia selalu mencoba untuk membuat satu item [C] yang sempurna. Dia ingin membuat [Baju Zirah Dewa] pamungkas dengan menggabungkan semua konsep—pertahanan, kecepatan, penglihatan, kekuatan—menjadi satu fusi yang mustahil.
Dia telah mengabaikan Dao yang paling mendasar, Dao yang dipraktikkan oleh pandai besi fana ini.
"Benar sekali..." bisiknya, matanya yang tersembunyi di balik [Mata Analisis Dao] bersinar terang. "Kenapa aku lama sekali terpikirkan cara ini! Aku telah membatasi diriku pada fusi tunggal!"
Lin Zheng mulai memikirkan untuk membuat benda fusi yang bisa disatukan di luar dari Sistem Fusi. Sebuah Set Armor Modular.
"Aku hanya perlu memfusi satu jenis item hingga akhirnya menjadi item potensial," pikirannya berpacu, sebuah cetak biru baru yang cemerlang terbentuk di benaknya.
"Aku tidak perlu membuat 'Armor Lengkap'. Aku akan membuat [Helm Visi Dao] dengan memfusikan helm dasar dengan mata roh dan konsep analisis. Aku akan membuat [Gauntlet Kekuatan Tiran] dengan memfusikan sarung tangan dengan tulang monster dan konsep 'kekuatan kinetik'. Aku akan membuat [Sepatu Bot Angin Ilusi] dengan memfusikan sepatu bot dengan inti monster angin."
"Setiap bagian akan menjadi Harta Karun Grade Suci atau Semi-Suci dengan sendirinya! Dan kemudian..."
Dia melihat kembali ke murid yang sedang merakit zirah itu.
"Kemudian aku bisa menyatukan bagian-bagian lain secara manual. Aku akan menghubungkan mereka dengan sirkuit qi eksternal, menciptakan 'Efek Set' buatanku sendiri! Kekuatan penuhnya hanya akan aktif ketika semua bagian dipakai bersama!"
Ini adalah perubahan paradigma. Dari menciptakan satu benda pusaka, menjadi menciptakan ekosistem pusaka.
Dengan pencerahan baru ini, Lin Zheng segera bertindak. Dia tidak membeli armor Grade Bumi yang mahal. Dia perlu belajar dari dasar. Dia berjalan ke bengkel lain yang lebih murah dan membeli tiga set armor Grade Roh (Tingkat Menengah) yang cukup bagus tapi tidak terlalu mahal. Dia membelinya bukan untuk dipakai, tapi untuk dibongkar, untuk mempelajari bagaimana para perajin di dunia ini menghubungkan setiap bagian.
Setelah itu, dia pergi mencari bahan mentah murni.
Dia berjalan ke gedung termegah di pusat kota: Paviliun Harta Karun Seribu (Thousand Treasures Pavilion).
Saat dia melihat lambang yang sudah dikenalnya itu, suasana hati Lin Zheng yang baik langsung menguap. Wajahnya menjadi sedikit tidak senang.
"Sialan," gerutu Lin Zheng kesal. "Jika bukan ini satu-satunya kamar dagang paling lengkap di seluruh Domain Awan Timur, aku tidak akan pernah menginjakkan kaki di sarang pemeras yang sombong ini."
Dia menarik tudung [Jubah Giok Tenang] miliknya sedikit lebih rendah, menyembunyikan wajahnya dalam bayangan. Dia adalah seorang kultivator Core Formation sekarang, auranya berbeda, dan penampilannya telah berubah total. Mereka tidak akan mengenalinya.
Dia masuk. Untuk menghindari kecurigaan karena hanya membeli, dia terlebih dahulu menjual. Dia mengeluarkan lima [Belati Taring Roh (Grade Roh - Tinggi)] yang dia anggap 'gagal' dan dua puluh [Pil Biji Teratai (Grade Roh - Menengah)]. Penjualan ini memberinya kredit sekitar dua ratus (200) Batu Roh Grade Tinggi (High-Grade Stones) di token giok paviliun.
Dia segera berjalan ke konter material mentah VIP, di mana material Grade Bumi dan Langit ditangani. Dia menyerahkan daftar yang sudah dia siapkan kepada petugas wanita yang tampak profesional.
"Saya butuh seratus kati [Besi Starfall (Grade Bumi - Menengah)], sepuluh kati [Perak Mistik Dingin (Grade Bumi - Tinggi)], dan... satu kati [Tembaga Esensi Api (Grade Langit - Dasar)]."
Petugas wanita itu, yang tadinya bersikap profesional, kini menatap Lin Zheng dengan hormat yang baru. Ini bukan pesanan biasa. Ini adalah pesanan seorang Master Penempa (Refining Master) atau seorang Tetua Sekte.
"Senior..." katanya dengan hati-hati, "Ini... pesanan yang sangat besar. Terutama satu kati Tembaga Esensi Api... harganya sangat mahal."
"Hitung saja totalnya," kata Lin Zheng datar, suaranya sengaja dibuat rendah di balik tudungnya.
Petugas itu dengan cepat menggunakan sempoa spiritual.
"Seratus kati Besi Starfall seharga 500 Batu Roh Grade Tinggi... Sepuluh kati Perak Mistik Dingin seharga 1.000 Batu Roh Grade Tinggi... dan satu kati Tembaga Esensi Api adalah... 8.000 Batu Roh Grade Tinggi."
Dia menarik napas sedikit. "Totalnya adalah... sembilan ribu lima ratus (9.500) Batu Roh Grade Tinggi."
Ini adalah jumlah yang sangat besar. Cukup untuk membeli seluruh jalan di Kota Awan Langit. Itu, secara kebetulan, hampir menghabiskan seluruh kekayaan gabungan yang Lin Zheng rampas dari cincin penyimpanan Jian Fei dan Mo Yan.
(Satu tahun berkultivasi dan merampok, habis dalam satu hari,) pikir Lin Zheng kecut. Tapi dia tidak ragu-ragu. Untuk Set Armor Modular-nya, ini sepadan.
Dia meletakkan sebuah senjata belati hijau zamrud di meja. "Ambil ini .Sisanya," dia mengeluarkan tumpukan batu roh dari cincin penyimpanan Mo Yan (yang sekarang miliknya) dan meletakkannya di meja, "ambil ini semua, seharusnya lebih dari cukup bukan?."
Mata petugas itu semakin hormat. Dia dengan cepat memverifikasi pembayaran, mentransfer tumpukan besar batu roh dari cincin itu.
Transaksi selesai. Tanpa membuang waktu sedetik pun, Lin Zheng mengambil cincin penyimpanan berisi bahan-bahan logam berharganya dan segera meninggalkan gedung itu, meninggalkan petugas yang sekarang yakin bahwa dia baru saja melayani seorang Tetua eksentrik yang tersembunyi.