NovelToon NovelToon
Crazy Women For The Mafia

Crazy Women For The Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Crazy Rich/Konglomerat / Obsesi / Romansa
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Caca 15

“Leeeettts Partyyyyyy…” Teriak Ara dengan semangat.

Di Villa tempat Ara tinggal, kini telah berkumpul banyak orang yang tidak lain adalah teman – teman Ara. Dia mengajak teman – temannya untuk berpesta. Ini bukan yang pertama kali Ara mengajak berpesta teman – temannya di rumah, bahkan bisa dikatakan sudah terlalu sering. Tetapi hari ini adalah puncaknya, karena Ara dengan berani hampir menghabiskan seluruh uang pemberian deddynya untuk membeli barang.
.

Arabella Swan adalah anak pertama dari Antony Swan. Dia mempunyai seorang adik yang bernama Rosalia Swan.
Saat ini Ara duduk di bangku kelas 12 sekolah menengah atas di sebuah sekolah Internasional yang ada di negara Itali.


**
Lima orang lelaki yang memiliki good looking, good money dan good power dengan satu orang sebagai leadernya yang terkenal dengan julukannya ‘Devil Hand atau Ace’.

Mereka berlima adalah Max atau yang sering mereka sebut dengan ‘Devil Hand atau Ace’ sang leader, Alexi asisten Max, Leonid sang hacker, Kevin

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Caca 15, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ep 35

Alpha = Desmond = Serigala

Corvus = Blake = Leopard

................................*******...................................

Tanpa terasa langit sudah mulai gelap. Tetapi Ara masih belum usai juga menyusun semua barang bawaannya.

“Jika Rosa ikut, pasti sudah beres dari tadi” Ara bergumam melihat tumpukan bawaannya masih ada 2 box yang belum ia bongkar.

Ara pun akhirnya menjeda kegiatannya dan mulai menyalakan lampu yang ada di Villa.

“sepertinya aku perlu robot pintar yang bisa dikendalikan dengan suara untuk mengontrol Villa ini!”

Saat memasuki ruang makan, Ara dikejutkan dengan Alpha dan Corvus yang saat ini tengah tidur santai setelah mereka kenyang makan.

“Betapa nyamannya hidup kalian!”

***

Lili kembali ke kamarnya dan melanjutkan membongkar 2 boxnya yang masih tersisa.

“Semangat Ara! Sebentar lagi selesai!”

He loves me, he loves me not

Heartbeat screaming, love so good

That the wall start talking…

(Nada dering hp Ara)

Tiba – tiba terdengar dering panggilan dari hpnya yang berada di atas tempat tidur, Ara kemudian meletakkan buku yang akan ia rapikan dan menerima panggilan tersebut.

“Hai guys ada apa?” Ara menerima coferensi call dari Evelyn, Cloe, Aurel dan Clara

“Sepertinya ini bukan kamar mu Ra?” Cloe langsung bertanya karena jelas terlihat kamar Ara dengan kamar yang saat ini Ara gunakan berbeda.

“ini juga kamar ku Cloe, hanya saja ini kamarku di Inggris!”

“Kau sudah sampai di Inggris? Kapan?” gentian Evelyn yang bertanya

“tadi siang aku sampai, ini aku masih menyelesaikan membongkar barangku!” Ara memperlihatkan kondisi kamar dan barangnya yang masih berantakan.

“Kau ingin kami bantu?” tanya Clara

“Memang kalian saat ini dimana? Berlagak mau membantu, ujung – ujungnya membantu doa!”

“Heey princes, kami semua sudah berada di Inggris juga ya…!” seru Clara, “Memangnya hanya kau saja!”

“ARA! Apa itu?” teriak Cloe saat melihat Alpha masuk ke kamar Ara.

Mendengar Cloe berteriak, Ara lantas menoleh kebelakang karena pernasaran.

“Tidak perlu heboh! Mereka memang aku ajak ke Inggris untuk menemaniku di Villa!

“Mereka? Alpha dan Corvus?”sahut Evelyn

“Menemani?” tambah Cloe

“Yes both of you!” jawab Ara sambil tersenyum

“Crazy…” mereka menjawab tanpa sengaja dengan bersamaan

“Dan ku beritaku kalian sebuah rahasia! Alpha dan Corvus ternyata milik Max. Dan saat ini aku menculik mereka berdua tanpa seizin Max! Anggap saja itu balasan karena dia sudah berbohong dan menculik ku!”

“Double Crazy…” Ara tertawa mendengar komentar mereka berempat.

“ha ha ha ha ha ha ha…”

“Ya sudah, aku mau menyelesaikan barang ku dulu! Bye!” Ara langsung memutus panggilannya.

Pukul 9 malam Ara baru selesai menata barang – barangnya. Ia kemudian mandi air hangat untuk merilekskan badannya karena seharian ia belum istirahat.

~

“Kita akan kemana Max?” tanya Alexi pada Max setelah mereka meninggalkan kediaman Marco.

“Kita ke Villa yang ada di Kota X!”

(‘Sudah ku duga!) ucap Alexi dalam hati.

Di Villa Kota X semua orang sedang bingung setelah mendapat informasi dari Roy bahwa Desmond dan Blake tidak ada di hutan.

Semua anak buah Max di kerahkan untuk menyusuri hutan, masing - masing dari mereka membawa tembakan bius karena mereka tidak di izinkan untuk melumpuhkan Desmond dan Blake menggunakan senjata Api.

*

Mobil Max akhirnya tiba di Villa, melihat hal itu semua anak buah Max langsung berkeringat dingin. Apalagi Roy yang selama ini di beri tanggung jawab untuk mengurusi mereka berdua.

"Ada apa? " Tanya Alexi pada kepala Villa.

" Desmond dan Blake menghilang tuan! " Kepala pelayan Villa menjawab dengan kepala tertunduk.

"Bagaimana bisa? " Alexi terkejut mendengar apa yang diucapkan kepala pelayan. Terlihat dari sorot Mata Alexi, ia meminta Roy untuk memberikan penjelasan atas hilangnya Desmond dan Blake.

Max sama sekali tidak mengucapkan sepatah katapun. Ia hanya menyimak pembicaraan mereka.

Roy pun kemudian menceritakan kronologi hilangnya kedua binatang kesayangan tuannya itu.

"Awalnya kemarin setelah terahir mereka menolong nona Ara, mereka berdua sore harinya masih ada. Sampai pada pagi tadi saat saya akan memberi makan Desmond dan Blake, mereka sudah tidak ada! "

"Katamu Desmond dan Blake menolong Ara? "

Max bukannya tertarik akan hilangnya dua binatang itu tetapi justru lebih tertarik dengan cerita dua binatang itu yang menolong Ara.

"Iya tuan!" Kepala pelayan yang menjawab pertanyaan Max, karena pada kejadian itu kepala pelayanlah yang lebih tahu.

"Jelaskan!"

"Waktu itu\, saat tuan berangkat tiba - tiba ke Rusia. Nona Ara akan meninggalkan Villa\, padahal tuan sudah berpesan agar nona Ara tetap berada di Villa___"

Max menaikkan tangannya untuk menghentikan penjelasan yang di berikan oleh kepala palayan. Ia sudah mengingat akan kejadian waktu itu.

Max langsung mengeluarkan hpnya dan menghubungi Leonid

"Leonid lacak keberadaan Ara! "

"Ok! Tunggu." Jawab Leonid dari seberang panggilan.

Panggilan tersebut langsung ditutup oleh Max.

Max lantas masuk ke dalam Villa dan menuju kamarnya.

Saat ia akan memasuki kamar mandi hp Max tiba - tiba berbunyi. Dan panggilan itu ternyata berasal dari Leonid.

"Bagaimana Leonid? "

"Ara saat ini ada di Inggris Vin. Ia ada di Oxford. Dan ada satu hal yang perlu kau ketahui, gadis mu itu pergi ke Inggris dengan membawa DDesmond dan juga Blake."

Max tersenyum mendengar apa yang di laporkan oleh Leonid.

"Baiklah" Panggilan langsung di tutup oleh Max.

"Sepertinya aku harus segera menyusul mu kelinci kecil!" Ucap Max sebelum masuk ke kamar mandi.

Keesokan paginya setelah sarapan pagi, Max meminta Alexi untuk menyiapkan transportasi guna keberangkatannya ke Inggris.

"Lex, siapkan penerbangan pagi ini! Aku akan ke Inggris!"

"Ada apa Max?" Tanya Alexi penasaran. Karena seingat Alexi dijadwal Max tidak ada agenda untuk ke Inggris.

"Aku akan menjemput kelinci kecil ku!" Tanpa sadar Max mengucapkan sebutan yang ia berikan pada Ara di depan Alexi.

"Ooh... " Alexi hanya ber oh ria, tetapi sejatinya ia tidak paham dengan kelinci kecil yang dimaksud oleh Max.

"Sembilan puluh menit lagi pesawat siap untuk digunakan Max!" Ucap Alexi setelah mendapat laporan dari pilot yang bertugas pada penerbangan kali ini.

~

Oxford

Pagi ini Ara membuat sarapan paginya berupa sandwich dengan isian beef dan salad sayur.

"Wah... Ternyata aku pintar juga membuat makanan dan hanya bermodalkan Youtube.. Ha ha ha"

Tidak lupa, ia juga memberi makan kepada Alpha dan Corvus.

Selama dua hari Ara berada di Inggris, Alpha dan Corvus tidak pernah pergi jauh. Kedua binatang itu hanya bermain di halaman belakang saja. Dan jika mereka bosan, maka Alpha dan Corvus akan masuk ke dalam rumah dan tidur.

Ara seringkali gemas melihat tingkah unik Alpha dan Corvus. Tapi Ara sama sekali tidak mempermasalahkannya.

"Ah! Sepinya, " Keluh Ara merasakan kesendiriannya.

"Apa aku perlu pindah apartemen supaya tidak sepi? Tapi kalau aku pindah, bagaimana dengan nasib 2 kurcil ini!"

Ting Tong!

Ting Tong!

Terdengar suara bel di Vila Ara. "Siapa ya? Atau jangan² orang kebersihan! Tapi kemarin aku bilang ke paman untuk menghubungi aku duluan"

Ara langsung keluar dan membuka pintu

"Kau? " Ara sangat terkejut saat mendapati Max yang sudah berada di depan pintunya.

"Ya, it's me! "

" Ngapain kamu ke sini! " Selidik Ara pada Max.

"Aku ingin bertamu! Apa tidak mungkin? Kau masih tidak percaya"

Ara melihat raut wajahnya, (ia benar - benar serius) ucap Ara dalam hati setelah melihat ekspresi raut wajah Max.

"Kau tidak mempersilahkan aku untuk masuk! "

" Silahkan tuan!" Dengan gaya ramah, Ara mempersilahkan Max untuk masuk ke dalam.

Ara duduk dengan anggun dan cuek dihadapan Max.

"Ada perlu apa tuan Maximillian Anderson datang ke Vila saya?"

Melalui kata - kata yang diucapkan Ara, Max bisa merasakan bahwa saat ini Ara sedang menyatakan perang dengannya.

Max hanya tersenyum menanggapi Ara.

(Kenapa dia hanya tersenyum!) ucap Ara dalam hati sambil mengamati gerak gerik Max.

"Aku kesini untuk mengambil kepunyaan ku yang di bawa kabur seseorang!"

Seolah tak paham dengan yang diucapkan Max, Ara lantas bertanya padanya.

"Memang apa barang penting mu yang hilang?"

Max tidak menjawab pertanyaan Ara, tapi ia langsung berdiri dan duduk di sebelah tempat duduk Ara.

(Ngapain orang ini?)

"Ini barang ku yang tertinggal!"  Ucapnya sambil menarik tubuh Ara mendekat ke tubuhnya.

"Hey lepaskan aku!" Teriak Ara pada Max.

Mendengar Ara berteriak, Alpha dan Corvus langsung berlari masuk ke dalam Villa dan menuju arah sumber suara.

Gggggrrrrrrrr

Mendengar suara auman, Max langsung menoleh kebelakang.

"Kembalilah Blake! Ini urusan ibu rumah tangga"

Mendengar ucapan Max, Desmond dan Blake langsung kembali ke halaman belakang.

"Hey! Hey! Hey"

Ara memanggil Alpha dan Max namun tak ada satu pun dari kedua binatang itu yang mendekat untuk menolong Ara.

"Kau curang!" Protes Ara

"Dimana letak kecurangan ku hmmm!" Max semakin merapatkan tubuhnya dengan Ara.

"Bukan salah ku jika mereka berdua tidak mengindahkan apa yang kau ucapkan kelinci kecil!"

"Kau masih ingat dengan apa yang kau ucapkan sebelum kamu kabur dari Vila ku?" Tanya Max.

"Ya...,ingat!.., Saaaaangat ingat sekali. Bagaimana aku bisa lupa, dimana waktu itu kau menjatuhkan ku dan tidak memberikan ku penjelasan atau sekedar meminta maaf pun tidak"

"Untuk semua itu, aku minta maaf sayang!”

Max mengucapkan kata maaf tepat di depan wajah Ara sambil mengusap kepala Ara.

Ara yang notabennya adalah wanita normal, jantung Ara langsung berdetak pesat. Wajahnya merona, iya sungguh salah tingkah dengan perlakuan yang di lakukan oleh Max padanya.

Perlahan Max mendekatkan wajahnya dengan wajah Ara. Melihat Ara hanya diam, ia lantas mencium bibir Ara. Yang awalnya hanya sekedar menempelkan bibir kini ciuman Max sudah berubah menjadi sebuah lum*tan.

Cukup lama Max mencium Ara. Sampai Ara hampir kehabisan nafasnya, Max baru menyudahi aktivitas ciumannya.

Ia usap bibir Ara dengan jempol tangannya. Lalu ia bawa Ara ke dalam pelukannya.

"Ingat kata - kata ku pagi ini sayang! Ara hanya milik Max seorang"

Bagai tersihir, Ara mengiyakan apa yang Max ucapkan dengan menganggukkan kepalanya.

"Aku kembali dulu! Jika terjadi sesuatu segera hubungi aku!"

Ara menganggukkan kepalanya. Max lantas mencium kening Ara dan ia juga meninggalkan sebuah hp baru untuk Ara.

Setelah Max pulang, Ara langsung memegang dadanya.

"Apakah ini mimpi?" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Lantas mencubit lengannya sendiri, ia takut jika apa yang ia alami barusan hanyalah mimpi.

Auuuuu

"Ternyata aku tidak bermimpi"

1
Eka Uderayana
cerita nya bagus 👍
semangat author dalam berkarya 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!