NovelToon NovelToon
Istri Kejam Sang Mafia

Istri Kejam Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Mafia / Pernikahan Kilat / Romansa / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:4.2k
Nilai: 5
Nama Author: Naelong

Aurelia Valenza, pewaris tunggal keluarga kaya raya yang hidupnya selalu dipenuhi kemewahan dan sorotan publik. Di balik wajah cantik dan senyuman anggunnya, ia menyimpan sifat dingin dan kejam, tak segan menghancurkan siapa pun yang berani menghalangi jalannya.

Sementara itu, Leonardo Alvarone, mafia berdarah dingin yang namanya ditakuti di seluruh dunia. Setiap langkahnya dipenuhi darah dan rahasia kelam, menjadikannya pria yang tak bisa disentuh oleh hukum maupun musuh-musuhnya.

Takdir mempertemukan mereka lewat sebuah perjodohan yang diatur kakek mereka demi menyatukan dua dinasti besar. Namun, apa jadinya ketika seorang wanita kejam harus berdampingan dengan pria yang lebih kejam darinya? Apakah pernikahan ini akan menciptakan kerajaan yang tak terkalahkan, atau justru menyalakan bara perang yang membakar hati mereka sendiri?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naelong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Aurel menemui papanya

Aurel berdiri di balkon kamarnya, memandangi langit yang mulai ditelan awan kelabu. Pikiran dan dadanya sama-sama sesak, seolah ada bara yang tak bisa diredam.

Suara ketukan pintu terdengar pelan.

“Masuk,” ucapnya datar.

Seorang wanita berpakaian rapi masuk, Rania, asisten pribadi Aurel sejak kuliah di London. Gadis itu terlihat ragu-ragu, namun akhirnya memberanikan diri berbicara.

“Maaf, Nyonya… saya baru saja mendapat kabar dari orang dalam Alessandro Group. Tuan Alessandro baru saja menandatangani dokumen....yang menyerahkan perusahaan itu kepada Nona Bianca.”

Kata-kata itu membuat Aurel mematung.

Beberapa detik hening, Lalu, Aurel berbalik cepat, matanya berkilat tajam.

“Ulangi,” katanya pelan tapi penuh tekanan.

Rania menunduk. “Tadi siang, Tuan Alessandro resmi menyerahkan saham utama Alessandro Group kepada Nona Bianca, disaksikan oleh tim. Nona Bianca sekarang jadi direktur utama…”

Belum selesai Rania bicara, Aurel langsung mengambil tas hitam di meja, tanpa menunggu penjelasan lebih lanjut. Napasnya berat, wajahnya dingin.

“Siapkan mobil,” katanya.

Rania terkejut. “Tapi Nyonya, hari sudah. ”

“Sekarang!” potong Aurel, suaranya tajam, membuat asisten itu langsung membungkuk dan keluar tergesa-gesa.

Aurel menarik napas dalam-dalam, berusaha menahan amarahnya. Tapi semakin ia berusaha tenang, semakin panas dadanya terasa.

Papa benar-benar sudah keterlaluan… setelah semua yang Mami bangun bersamanya… dia serahkan begitu saja pada Bianca?!

Langkahnya cepat menuju pintu. Namun di ambang pintu, seseorang baru saja masuk ,Leonardo suaminya. Pria itu mengenakan kemeja hitam dengan dua kancing atas terbuka, wajahnya dingin tapi mata tajamnya langsung menangkap kegelisahan istrinya.

“Mau ke mana?” tanyanya, nadanya rendah tapi tegas.

Aurel berhenti sejenak, menatap Leo tanpa ekspresi.

“Bukan urusan kamu,” jawabnya datar.

Leo mengerutkan dahi, langkahnya maju setapak. “Aurel.”

Namun tanpa menjawab, Aurel sudah melangkah melewatinya, aroma parfumnya tertinggal samar di udara. Leo menoleh, menatap punggung wanita itu yang menjauh cepat di koridor. Ia mendengus pelan, lalu mengeluarkan ponsel dari saku.

“Enzo,” katanya pendek saat panggilan tersambung.

Suara Enzo, asistennya, langsung menjawab dari seberang. “Ya, Bos.”

“Ikuti Aurel. Jangan sampai dia tahu. Laporkan setiap gerakannya.”

“Siap, Bos.”

Leo menatap ke luar jendela kamar, melihat mobil hitam Aurel melaju cepat keluar gerbang utama. Rahangnya mengeras.

“Perempuan itu,” gumamnya pelan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Mobil Aurel melaju menuju gedung utama Alessandro Group. Begitu sampai di gedung yang menjulang itu, dua satpam langsung membuka pintu.

“Selamat sore, Nyonya Aurel!” seru salah satu dengan sopan.

Aurel hanya mengangguk singkat, langkahnya cepat dan tegas memasuki lobi. Semua staf yang melihatnya menunduk hormat.

“Selamat datang, Nyonya,” ucap resepsionis.

Aurel tak menjawab, hanya berjalan lurus menuju lift eksekutif. Tumit sepatunya berdetak keras di lantai marmer, setiap langkahnya mengirimkan aura tekanan yang membuat semua orang di sekitarnya menahan napas.

Lift terbuka, dan beberapa menit kemudian ia sudah tiba di lantai tertinggi , ruang kerja Tuan Alessandro Valenza.

Tanpa mengetuk, Aurel langsung membuka pintu.

“Pa!”

Alessandro yang sedang berdiri di depan meja kerja menoleh kaget. “Aurel? Kapan kamu tiba?”

Aurel maju dua langkah, wajahnya memerah menahan emosi. “Pa… kenapa Papa kasih perusahaan ke Bianca?”

Nada suaranya menggema di ruangan luas itu. Alessandro memijat pelipisnya pelan, lalu berusaha tersenyum tenang.

“Tenangkan dirimu dulu, Aurel. Papa kasihan sama Bianca.”

“Kasihan?” Aurel tertawa pendek, getir. “Papa kasih perusahaan atas dasar kasihan?”

“Aurel. ”

“Papa ingat nggak?” potong Aurel cepat, suaranya meninggi. “Perusahaan Papa ini Papa bangun bareng Mami dari nol! Setiap malam Mami begadang bantu Papa ngetik laporan, urus investor, bahkan jual perhiasan demi nutup modal! Dan sekarang Papa kasih semua itu ke Bianca?! Anak dari perempuan yang nyakitin Mami dulu?!”

Alessandro terdiam, wajahnya menegang.

“Aurel, jangan bicara seperti itu. Bianca juga adikmu.”

“Adik?” Aurel menatap ayahnya dengan mata berkilat marah. “Papa lupa darah siapa yang ngalir di tubuh Bianca? Mama tiriku itu, dia bukan cuma pengganti Mami. Dia penghancur!”

“Cukup!” bentak Alessandro keras. Suaranya bergema memenuhi ruangan. “Jaga bicaramu, Aurel! Marcella istrimu Papa sekarang, dan Bianca anak Papa juga. Kamu seharusnya menghormati itu!”

Aurel menggertakkan gigi, menatap ayahnya tajam. “Papa nggak sadar Papa udah berubah. Dulu Papa berjuang bareng Mami, tapi sekarang Papa buta sama kasih sayang palsu dari Marcella dan Anak anaknya.”

Alessandro berdiri dari kursinya, nadanya meninggi. “Aurel! Kamu pikir Papa nggak tahu? Kamu sekarang punya Valenza Group! Kamu sudah lebih dari cukup! Apa Papa nggak boleh kasih sesuatu untuk adikmu? Jangan serakah!”

Kata itu, serakah, menampar Aurel lebih keras dari apa pun.

“Serakah?” ulangnya pelan, nadanya getir.

Dia melangkah maju, menatap ayahnya tepat di mata. “Papa pikir Aurel serakah hanya karena Aurel nggak mau peninggalan Mami jatuh ke tangan yang salah? Pa, ini bukan tentang harta, ini tentang kehormatan keluarga kita!”

“Aurel, kamu terlalu keras kepala,” kata Alessandro dingin. “Papa tahu apa yang Papa lakukan.”

“Tidak, Pa,” jawab Aurel pelan tapi tegas. “Kali ini Papa salah besar.”

Hening. Alessandro memejamkan mata, menahan emosi.

“Sudahlah, Aurel. Kamu masih muda. Papa capek membahas ini. Bianca hanya ingin diberi kesempatan. Kalau kamu benar-benar anak yang dewasa, kamu seharusnya mendukung, bukan menentang.”

Aurel menatap ayahnya lama, bibirnya bergetar menahan kemarahan yang hampir pecah. Tapi kemudian, senyumnya muncul bukan senyum lembut, melainkan dingin yang menusuk.

“Baik, Pa,” katanya datar. “Kalau itu keputusan Papa, Aurel nggak akan ganggu. Tapi satu hal, jangan salahin Aurel kalau suatu hari perusahaan ini nggak lagi jadi milik keluarga Valenza.”

Alessandro tertegun. “Apa maksudmu?”

Aurel melangkah menuju pintu, menoleh sebentar.

“Papa akan tahu sendiri,” katanya pelan, lalu membuka pintu dan keluar tanpa menoleh lagi.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Dari mobil hitam yang terparkir tak jauh dari pintu belakang gedung, Enzo memperhatikan semua gerak Aurel. Ia mengangkat ponsel dan menelpon.

“Bos, Aurel baru keluar dari gedung Alessandro Group. Sepertinya habis ketemu dengan Tuan Alessandro sendiri.”

Suara Leo terdengar tenang di seberang. “Jangan temui dia. Biarkan dia pulang sendiri.”

“Tapi Bos, wajahnya… dia kelihatan sedih sekali Takutnya”

“Ikuti saja dari jauh, jangan ikut campur.”

Enzo menelan ludah. “Baik, Bos.”

Bersambung......

1
Eka Putri Handayani
uh dalam mimpi km bisa rebut leo🤣pulu² mau disandingkan sm berlian ya mana bisa, terlalu menganggap aurel reme bngt dasar orng serakah
Ode Nael: betul.. betul.. dasar Bianca.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
lanjut pokoknya kak, ttp smngt ya😍
Naelong: makasi sudah mampir🩵
total 1 replies
Eka Putri Handayani
ih siapa ya? apa jangan² leon ya yg menguji aurel
Naelong: siapa yaa??
total 1 replies
Eka Putri Handayani
smngt thor😍
Naelong
sabar yaa☺
Eka Putri Handayani
bagaimana maksudnya thor? kakeknya aurel suka gtu sm menantunya? atau bagaimana ya aku kok krng paham
Naelong: maaf typo, harusnya kakek Aurel sangat menyanyangi mami Aurel.
total 1 replies
Eka Putri Handayani
uh dasar pulu² serakah, itu jg ayahnya aurel knp gak bisa tegas bngt
Naelong: karna terlalu cinta sama istri ke duanya
total 1 replies
Emi Widyawati
bagus sekali, cerita berbeda, karakter kuat. good job thor 👍👍👍
Naelong: makasi sudah mampir☺
total 1 replies
sukahati
Lanjut thor
Naelong: masih sementara di reviuw. di tunggu kelanjutannya. makasi sudah mampir☺
total 1 replies
Asryani ode123
sangat keren ceritanya
Naelong: terimakasi
total 1 replies
Asryani ode123
mantap ceritanya smoga smpai tamat iya.
Naelong: makasi🙏
total 1 replies
Naelong
makasi sudah mampir ☺🙏
Eka Putri Handayani
keren sih, smg ramai yg baca, ttp smngt thor
Naelong: makasi☺
total 1 replies
Ode Nael
ceritanya bagus
Bé tít
Gemesin banget nih karakternya, bikin baper!
Waode Agustina08
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!