Edgar dan Louna dituduh membuang bayi hasil hubungan mereka. Enggan berurusan dengan hukum, akhirnya Edgar memutuskan untuk menikahi Louna dan mengatakan bayi itu benar anak mereka.
Selayaknya mantan kekasih, hubungan mereka tidak selalu akur. Selalu diwarnai dengan pertengkaran oleh hal-hal kecil.
Ditambah mereka harus belajar menjadi orang tua yang baik untuk bayi yang baru mereka temukan.
Akankah pernikahan yang hanya sebuah kesepakatan itu berubah menjadi pernikahan yang membahagiakan untuk keduanya ?
Atau mereka akan tetap bertahan hanya untuk Cheri, si bayi yang menggemaskan itu.
Yuk ikuti kisahnya...!!
Setiap komen dan dukungan teman-teman sangat berharga untuk Author. Terimakasih 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aida, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesedihan Louna
Louna mengalami morning sikcnes yang terbilang parah. Setiap pagi ia selalu muntah bahkan makanan yang dini hari dimakan pun ikut dimuntahkan juga.
Ia juga tidak bisa makan makanan berat. Hanya makan biskuit dan buah-buahan saja. Alhasil berat badannya turun dalam beberapa minggu.
Edgar memaksa Louna untuk mau pindah ke rumah barunya. Edgar mengatakan rumah itu diberikan pada Louna sebagai hadiah pernikahan mereka.
Mau tidak mau akhirnya Louna setuju. Ia juga memikirkan Cheri yang semakin aktif bergerak. Pasti ia butuh ruang yang luas. Tidak seperti di rumahnya yang sempit.
Dan lagi, jika di rumahnya yang baru Edgar juga memperkerjakan beberapa pelayan untuk menemani Louna saat ia bekerja. Setidaknya ada yang membantu mengurus Cheri.
Sebenarnya Edgar berencana menyewa seorang Chef untuk menyediakan makanan yang diinginkan oleh Louna. Tapi Louna melarangnya. Ia benar-benar tidak menginginkan makanan apapun.
Lagi pula hampir setiap hari Nyonya Elise atau Nyonya Monik mengunjunginya dan membawa banyak sekali makanan. Tapi tetap saja, tidak ada apapun yang Louna inginkan.
Edgar dan Theo juga masih mencari tau asal-usul Cheri yang sebenarnya. Mengenai kalung matahari yang dipegang oleh Max memang betul itu adalah kalung milik Miya.
Sekarang tugas mereka hanya melakukan tes DNA antara Cheri dan Max.
Setelah Max bertemu dengan Cheri untuk pertama kalinya, entah mengapa perasaannya selalu tertuju pada bayi itu. Ia sering terbayang-bayang akan wajah Cheri. Jadi ia sering berkunjung ke rumah baru Edgar dan Louna. Tapi tetap ia diperbolehkan jika Edgar ada di rumah.
"Sayang, ada yang ingin aku katakan". Kata Edgar di malam hari saat mereka hampir tidur.
Cheri ada diantara mereka. Ia tidur sangat pulas dengan mulut sedikit terbuka. Pipinya yang gembul dan sedikit memerah membuat Louna ingin mencubit atau menciumnya setiap saat sampai Edgar menegurnya.
"Mau bicara apa ?" Tanya Louna yang masih asik mencubit kecil pipi Cheri. Cheri tidak terusik sama sekali. Dan hal itu membuat Louna semakin melanjutkan aktivitasnya.
"Sayang, jangan mengganggunya. Kasihan dia". Kata Edgar dengan nafas panjangnya. Sudah beberapa kali Edgar mengatakan itu selama mereka berbaring tapi Louna tidak mau mendengar.
"Iya, iya". Kata Louna. Ia mengakhiri cubitannya dengan mencium pipi kanan dan kiri Cheri yang berbau minyak telon.
"Kau mau bicara apa, Ed ?" Tanya Louna. Ia bersandar di kepala ranjang dengan tubuh yang menoleh sedikit kearah Edgar. Begitu juga dengan Edgar yang melakukan hal sama seperti Louna.
"Sayang, aku harap setelah aku mengatakan hal ini kau tidak terlalu terkejut. Menurutku usia kandunganmu sudah hampir tiga bulan dan sudah kuat. Tapi tetap saja jangan terlalu dipikirkan ya". Kata Edgar.
Mendengar ucapan Edgar yang sangat misterius membuat Louna mengerutkan keningnya. Ada apa ini. Sepenting apa hal yang dikatakan oleh Edgar sampai Edgar mewanti-wantinya. Jangan bilang jika Edgar mulai menyukai wanita lain. Pikir Louna langsung berburuk sangka.
"Kenapa seperti marah begitu ? Aku kan belum cerita apa-apa". Tanya Edgar merasa heran.
"Kau menyukai wanita lain ?" Tanya Louna tiba-tiba. Ringan sekali tuduhan Louna sampai membuat Edgar terkejut.
"Apa yang kau katakan ?"
"Kenapa kau seperti takut sesuatu".
"Makanya dengarkan dulu". Edgar menggaruk kepalanya yang terasa gatal seluruhnya. Susah sekali membuat istrinya bersabar sebentar saja. Tapi walau bagaimanapun Louna, ia begitu mencintai wanita itu.
"Katakan ada apa". Kata Louna. Ia kini tidak lagi melihat kearah Edgar. Kedua tangannya pun sudah berada di depan dadanya.
Edgar menarik nafas dalam kemudian mengeluarkannya perlahan.
"Sebenarnya, Cheri memang betul anak Miya". Kata Edgar langsung to the point saja. Ia tidak mau lebih banyak berbasa-basi yang nantinya malah membuat Louna berpikir macam-macam.
Louna segera melihat kearah Edgar. Ada sedikit keterkejutan di wajahnya.
Dulu, ia dan Edgar hanya menduga-duga. Kemudian tidak ada pembicaraan lagi tentang Cheri dan Miya. Dan sekarang, tiba-tiba Edgar mengatakan jika Miya dan Cheri adalah ibu dan anak sungguhan.
"Kau serius, Ed ? Darimana kau tau ?" Tanya Louna lebih pelan. Edgar tau ada kesedihan dalam suara Louna.
"Aku dibantu oleh Paman Theo untuk mencari tau. Dan kau pasti akan terkejut siapa Daddy nya". Kata Edgar.
Benar saja, Louna sudah memasang wajah ingin tau. Memang Edgar belum melakukan tes DNA antara Max dan Cheri. Tapi sudah bisa dipastikan jika keduanya benar-benar ayah dan anak.
"Siapa ? Apa kau mengenalnya ? Apa bukan suaminya dulu ?" Tanya Louna.
"Ini memang belum ada buktinya. Tapi aku dan Paman Theo sudah menduga satu nama. Dan aku yakin kau pasti akan setuju denganku". Kata Edgar lagi-lagi membuat Louna penasaran.
"Siapa ?"
"Max". Jawab Edgar. Louna seketika membuka mulutnya saking kagetnya.
Max ? Apa Max yang dikenalnya ? Apa Max yang hampir setiap hari mengunjungi rumah mereka untuk melihat Cheri ? Pikir Louna sungguh tidak menduga.
Lalu Edgar menceritakan semua informasi yang di dapatkan nya dari Theo dan tentang rencananya yang akan melakukan tes DNA.
"Lalu kenapa tidak kau ambil saja rambut Tuan Max. Dia kan sering kemari". Kata Louna memukul bahu Edgar.
"Aku lupa". Jawab Edgar dengan memperlihatkan giginya.
Louna membaringkan dirinya. Wajahnya sangat dengan dengan Cheri. Hembusan nafas berat terdengar seiring tangannya yang mengelus kepala Cheri.
Bayi yang dulu ditemukannya beberapa hari setelah dilahirkan kini sudah berusia hampir sembilan bulan. Ia sudah bisa duduk dan ocehannya sangat keras.
Ia suka makan. Berat tubuhnya naik banyak sejak ia mulai makan untuk pertama kalinya.
Ia adalah jembatan baginya dan Edgar untuk bersatu dalam ikatan pernikahan. Ia sudah menjadikan Cheri sebagai bagian dari hidupnya. Bahkan ia merasa sedih jika Cheri sakit. Ia juga pernah menangis karena memotong kuku Cheri terlalu dalam. Alhasil jari Cheri yang putih mulus itu mengeluarkan sedikit darah.
Kini mereka sudah mengetahui siapa orang tua Cheri yang sebenarnya. Louna juga merasa, mungkin Miya tidak benar-benar berniat membuangnya sebab ia juga merasa terdesak dan tidak ada yang bisa dimintai tolong.
Ia bertanya pada hatinya sendiri. Apa ia akan siap kehilangan keceriaan dalam hidupnya. Yang sudah menemaninya selama sembilan bulan ini.
Terdengar isakan kecil dari Louna. Edgar segera turun dan mendekat kearah Louna. Dipeluknya istrinya yang begitu sedih itu.
Edgar mengerti bagaimana kesedihan Louna jika Max dan Miya akan mengambilnya.
"Meski bagaimanapun kita menyembunyikan identitasnya, mereka tetap akan mengetahuinya Ed. Karena ikatan orang tua dan anak itu lebih kuat dari apapun". Kata Louna dengan tangis nya.
Cheri bergerak kesana-kemari. Mungkin ia risih mendengar suara yang sangat dekat dengannya. Tanpa di duga, Cheri malah mendekatkan dirinya pada Louna dan memeluk dada Louna.
Bertambah kencang lah tangis Louna. Tapi sekuat hati ia tahan tangisan itu agar tidak lagi mengusik tidur Cheri.
..
Kok agak sedih ya🥹
Semangat terusss yaa 💪🏻😘
mngkn mreka bs mrwat cheri brsma sma,kl udh dwasa dia psti bs mmlih tnggal dgn spa....
inget kita yg masih mantengin cerita KK
😍😍
lah masa ketikung kakek" 🤣🤣🤣🤣
mesti dihalalkan buru"
kami bersamamu
jodoh lewat jalur anak ilang
tapi kesiniin jalan cerita ga mengecewakan.
semua prasangka kita terpatahkan karena kondisi yg saling menyakitkan.
keren cerita mu Thor...
mirip sama Cherry..
btw ..tapi bener kan Miya
mending bikin lagi lah,jadi ga rebutan
kan Cherry juga berasa disayang sama semua orang
win win solution kan🤣🤣
kasian
kan hak dia jugaa
tapi... pengasuh terbaik tetaplah harus Ama orangtua kandung nya
maaf aku yg sudah soudzon sama kamu😭😭🙏🙏
projects nya banyak🤣🤣🤣🙄
tapi.. memisahkan dia sama orangtua kandung nya lebih kasian
menjanda kan istri sendiri demi seorang janda
JD pernikahan Miya yg dulu
cmn kedok aj kah?