NovelToon NovelToon
Fake Marriage

Fake Marriage

Status: tamat
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Obsesi / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Tamat
Popularitas:16.9k
Nilai: 5
Nama Author: Red_Purple

Maura terpaksa menyetujui ajakan Elvano yang memintanya untuk melakukan pernikahan palsu setelah mengetahui kekasihnya berselingkuh dengan sahabat baiknya sendiri.

Elvano sendiri adalah seorang pengusaha sukses yang masih betah menyendiri karena sedang menunggu kekasihnya kembali. Tekanan dari keluarga membuat Elvano terpaksa harus mengikat perjanjian dengan seorang gadis yang baru saja dikenalnya.

‎Apakah mereka mampu menjaga rahasia pernikahan palsu mereka, ataukah cinta sejati akan mengubah rencana mereka?

Simak kisahnya yuk!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Red_Purple, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 : Beri aku waktu...

Bibir Elvano semakin dekat dan menyentuh bibir Maura. Hanya sebuah sentuhan ringan. Selain takut Maura menolak, Elvano juga belum tahu bagaimana perasaan Maura terhadapnya.

"Maaf," lirihnya, kembali menjauhkan wajahnya.

Maura sempat menahan napasnya, matanya kini kembali basah. Perasaan senang, kaget dan takut bercampur jadi satu dalam dirinya.

"Tapi aku bersungguh-sungguh dengan perasaanku, Maura. Aku mencintaimu, jadi tolong jangan pernah minta untuk berpisah dariku." tangannya terulur untuk menyentuh wajah Maura, mengusap air mata yang baru saja menetes.

Maura menatap manik mata Elvano lekat, "Aku tidak mau menjadi perusak hubunganmu dengan Karina, aku pernah dikhianati dan aku tahu bagaimana rasanya. Dengan mencintaimu saja aku sudah melanggar kesepakatan kita, aku tidak mau merebutmu dari Karina. Dia lebih berhak..."

Kalimat itu terputus saat Elvano menaruh jari telunjuknya di bibir Maura, membiarkan keheningan kembali menguasai diantara mereka untuk beberapa saat.

"Hubunganku dengan Karina sudah berakhir sejak dia memutuskan untuk pergi, tapi aku yang terlalu berharap pada hubungan kami." ucap Elvano, mengusap lembut wajah Maura. "Kamu tidak merebutku dari siapapun Maura, kita menjalani hubungan ini disaat kita sama-sama sedang sendiri."

"Tapi... Aku tidak bisa menerima perasaanmu dengan begitu saja, aku butuh waktu." Maura menghela napas tanpa mengalihkan pandangannya dari mata Elvano. "Semua ini terlalu cepat bagiku, aku takut kamu hanya menjadikanku sebagai pelarian dan disaat Karina sudah kembali sekarang kamu akan kembali juga padanya."

"Apa yang bisa aku lakukan untuk membuatmu percaya jika aku bukan ingin menjadikanmu sebagai pelarian, tapi aku memang benar-benar mencintaimu." tanya Elvano.

"Beri aku waktu dan buktikan padaku jika perasaanmu ini nyata, bukan sekedar ucapan belaka." jawab Maura.

Elvano mengangguk, "Baik, akan aku buktikan padamu."

"Kamu belum makan?" imbuhnya bertanya.

"Aku tidak lapar," jawab Maura. "Turunkan aku, aku ingin tidur."

"Kamu tidak akan bisa tidur dalam keadaan lapar," Elvano membungkukkan sedikit badannya dan membawa tubuh Maura ke dalam bopongannya. "Aku akan ambilkan makan, kamu tunggulah dikamar."

Maura ingin memprotes tapi Elvano sudah lebih dulu melangkah dan membawanya masuk kembali kedalam kamar. Elvano mendudukkan Maura diatas ranjang lalu kembali berdiri dengan tegak, satu tangannya terulur untuk mengusap lembut kepala Maura.

"Tunggu disini, aku akan turun sebentar." kata Elvano, kemudian berlalu pergi meninggalkan kamar.

Dilantai bawah, Rosa masih menunggu dengan cemas. Wanita itu sangat mengkhawatirkan keadaan menantunya. Beruntung Oma Mia sudah tidur hingga tidak mengetahui apa yang terjadi.

"El," panggil Rosa saat melihat putranya keluar dari dalam lift. "Bagaimana keadaan Maura? Sebenarnya apa yang terjadi? Tadi dia ijin mau kerumah orang tuanya tapi pulang-pulang malah menangis."

"Ma, ada hal penting yang ingin aku bicarakan dengan Mama." ucap Elvano.

Rosa menyentuh lengan Elvano, merasa penasaran dengan apa yang ingin putranya sampaikan. "Katakan El, ada apa?"

Elvano menatap lekat manik Mamanya, wajahnya nampak serius. "Ini tentang hubunganku dengan Maura."

-------

"Apa?! Pernikahan palsu?"

Saat ini Elvano dan Rosa tengah berada di ruangan kerja Elvano. Setelah mempertimbangkannya secara matang, Elvano memutuskan untuk bicara jujur pada sang mama tentang pernikahan palsu antara dirinya dan Maura.

"Maafin aku, Ma. Saat itu aku hanya ingin terhindar dari rencana-rencana perjodohan yang Mama dan Oma siapkan untukku." Elvano menundukkan kepalanya, wajahnya penuh penyesalanan yang sangat dalam.

Rosa menatap putranya yang duduk di sofa seberangnya, mencoba menenangkan hati dan pikirannya sendiri. "Mama mungkin bisa menerima kebenaran ini, El. Tapi Oma kamu, orang tua Maura, mereka pasti akan sangat kecewa."

"Dan kondisi kesehatan Oma bisa menurun jika tahu tentang kabar ini." Rosa mengimbuhkan.

Kondisi kesehatan ibu mertuanya membuat Rosa merasa khawatir jika nanti pernikahan palsu ini terungkap. Terlebih Oma Mia sudah sangat berharap banyak pada hubungan Elvano dan Maura, jika Oma Mia sampai tahu jika mereka hanya melakukan pernikahan palsu, kesehatan Oma Mia pasti akan menurun.

Elvano menunduk dalam diam, sadar telah melakukan kesalahan yang sangat besar dengan mengajak Maura melakukan pernikahan palsu. Tapi sekarang dia benar-benar sangat mencintai gadis itu dan tidak ingin kehilangannya.

"Tunggu... Jangan bilang kehamilan Maura itu..." wajah Rosa nampak tegang, keningnya mengernyit dalam.

Elvano mengangguk, "Ya, Ma. Kehamilan Maura adalah palsu dan aku yang sudah mengancam dokter Diana untuk membantu kami membuat drama keguguran pada saat itu."

Rosa nampak syok mendengarnya, dia memijat pelipisnya yang terasa pusing. "Astaga, El. Kalian benar-benar sudah memainkan drama dengan sangat baik. Dan bisa-bisanya kami percaya begitu saja saat kalian mengatakan sudah menikah tanpa mencari tahu lebih lanjut tentang kebenarannya."

"Sekali lagi aku minta maaf, Ma." ucap Elvano tulus. "Tapi tolong jangan salahkan Maura dalam hal ini, aku yang mengajaknya untuk melakukan pernikahan palsu ini lebih dulu."

Rosa mengusap wajahnya, menghela napas panjang sebelum kembali mengangkat wajahnya untuk menatap sang putra. "Lalu apa yang kamu inginkan sekarang, El?" tanyanya.

Hening sejenak.

"Aku ingin Mama..."

-

-

-

"Tidak mungkin, Kak. Malam itu setelah pulang dari pesta ulang tahun Tania, Maura menginap di rumahku. Jadi tidak mungkin jika malam itu Maura bertemu dengan Elvano dan melakukan cinta satu malam seperti yang Kakak ceritakan."

Rina merasa tidak percaya setelah mendengar cerita dari Rio tentang awal pertemuan antara Maura dan Elvano. Setelah mengantarkannya pulang, Rina mengajak Rio masuk ke dalam rumahnya untuk mengobrol. Dia memang sengaja mendekati Rio hanya untuk mengorek informasi lebih dalam tentang hubungan sahabatnya itu seperti yang diperintahkan oleh Alex.

"Dan tentang kehamilan Maura, aku juga tidak yakin jika Maura benar-benar pernah hamil karena dia tidak pernah menunjukkan tanda-tanda seperti wanita yang sedang hamil sebelumnya," ujar Rina mengimbuhkan.

"Tapi dokter sendiri yang menyatakan jika Maura mengalami keguguran," sahut Rio. "Tidak mungkin dokter itu berbohong."

"Baiklah, mungkin dokter itu tidak berbohong dan kehamilan Maura itu benar. Tapi Kakak harus mencari tahu sesuatu tentang pernikahan mereka yang yang tiba-tiba itu. Apa mereka menghadirkan saksi yang menyaksikan pernikahan mereka?"

Rio menggeleng, "Tidak, hanya mereka berdua dan asistennya El saja yang hadir malam itu."

Rina menumpukkan tangannya ditangan Rio yang kini sedang duduk di sampingnya. "Semua ini adalah salahku, Kak." ucapnya dengan wajah tertunduk sedih.

"Ini bukan salahmu, Rin. Alex saja yang brengsek karena telah mempermainkan kamu dan Maura," tatapannya begitu lembut, Rio menggenggam tangan Rina untuk memberinya ketenangan.

Rina berpikir sejenak sebelum kembali berbicara, "Kak, Kakak harus mencari bukti dokumen tentang pernikahan mereka, seperti akta pernikahan atau surat nikah. Mungkin ada kejanggalan atau ketidakcocokan dalam dokumen-dokumen tersebut yang tidak kita ketahui."

"Aku tidak mau Maura mengorbankan kebahagiaannya hanya karena kesalahanku. Jika Maura menikah dengan Elvano karena saling mencinta aku turut bahagia, tapi jika hanya sekedar ingin membalas perbuatanku dengan Alex... Aku akan merasa sangat bersalah," Rina menitikkan air matanya.

"Baiklah, aku akan mencari dokumen-dokumen pernikahan mereka untuk membuktikannya, tapi kamu jangan terus menyalahkan diri kamu seperti ini, Rin." Rio mengusap air mata di wajah Rina, lalu tangannya melingkar di punggung wanita itu dan membimbingnya untuk bersandar di bahunya.

Seringai tipis tergambar di wajah Rina, rupanya sangat mudah memanfaatkan Rio untuk menuruti semua kemauannya.

...

...

...

Bersambung...

1
Arieee
bagus 👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍👍
Violeta: Wah terimakasih banyak kakak untuk bintang-bintang luar biasanya 🙏🥰
total 1 replies
Zuri
Luar biasa..
sedehana,, ringan,, dan mudah dipahami..
biarpun singkat, tapi berasa di hati tiap scane nya
.karyamu luar biasa Thor..
semangat berkarya/Determined//Determined//Determined/
Violeta: Terimakasih banyak kakak untuk dukungan luar biasanya 🙏😁
total 1 replies
Zuri
nah lhoo.... dah end beneran in???🙄
Violeta: End aja lah 😄
total 1 replies
Zuri
jodohnyabentar lagi juga nongol.. bakal ngrawat malah. kan dokter
Zuri
otww. 🏃‍♀️🏃‍♀️🏃‍♀️
Zuri
modusnya lancar ya Riv😏
Zuri
Rio bakal baik baik saja.. kan dia udah punya calon jodoh😏9
Zuri
langkahmu yg begitu itu sudah salah Lex🤧
Zuri
dijadikan umpan ya
mimief
wahhhh...abis

tapi terimakasih atas cerita nya yg segar kak

yah begitulah takdir kadang" datang ke kita dengan menyerupai kebetulan.
jodoh baik ga ditolak ya ketika semesta sudah mendukung.
ya..para jombloers. mudah mudahan besok kita ketemu jodoh spek El
aaammmniiiiin yg kenceng oiii
Violeta: Terimakasih juga sudah ikut meramaikan karya recehan ini kakak 😁

Aminnnnn....😄 Kalau di real adanya El Rumi kak 😁
total 1 replies
mimief
wkwkkwk..
kan reka ulang y Van
biar dia sadar itu bukan perbuatan yang baik.
eh...mang ga baik yaa🤣🤣🤣
mimief
atau minta reka ulang aja gan..biar ga rugi rugi amet🤣🤣
mimief
tapi sebenarnya cinta tanpa obsesinya juga bagaikan mimpi berbalut cangkangnya saja
yg mudah berpaling pada siapa saja
ini bukan obsesi dan obsesif
tapi hanya egosentris,yg tak mau kepunyaan nya disentuh sama orang lain tapi dirinya bebas bermain dengan yg lainnya
tau kan....bedanya
mimief
preet
tail kucing
kyk gitu bisa jadi pembenaran
wah palanya mesti kita getok rame rame ini🤣🤣
Zuri
cwo yg minta tanggung jawab/Facepalm/
Zuri
sudah anuu kalian😄😄
Zuri
Rio dapet Adelia.. Rivan dapet karina.. Alex di potong anunya.. dan akhrnya mereka hidup bahagia selamanya... jeng jeng jeng🤣🤣🤣
Zuri
lah.. kok ngancem🤣🤣
Zuri
berusjalah lebih keras ya Ra.. bikinin cucu kembar, pasti adem kok si oma😄🤣
Zuri
udah ada gantinya kok . tennag aja🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!