Rosa Casario, meninggalkan semua kemewahan dari keluarganya demi menikahi pria yang sangat dia cintai, Andre. Namun Lima tahun berlalu tanpa ada masalah berarti, Rosa mendapatkan pesan dari seseorang, memintanya datang ke sebuah hotel bahkan memberikan kartu kamar hotel.
Ternyata, dia memergoki suaminya Andre sedang bercumbu dengan Sandra. Teman baiknya dan juga anak ibu asrama tempat dia tinggal saat kuliah dulu.
Bak disambar petir. Hati Rosa sungguh hancur. Namun dia berusaha memberi suaminya kesempatan, hanya saja ternyata sang suami benar-benar menyembunyikan perselingkuhan itu. Rosa pun memutuskan untuk pergi, dan merencanakan sesuatu yang akan membuat suaminya menyesal sepanjang waktu, dengan bantuan seseorang yang pernah menyatakan cinta padanya saat mereka kuliah dulu. Meski sempat menghilang beberapa tahun, pria itu kembali datang membantunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Andre Sadar
"Ibu"
Tok tok tok
"Ibu"
Rosa membuka matanya perlahan, meski terasa begitu berat. Tapi dia mendengar suara bidadari kecilnya. Dia pun berusaha untuk bangun meski baru juga bisa tertidur jam 4 pagi.
"Agkhhh"
Rosa mengaduh pelan, karena saat akan bangun. Dia merasa tubuhnya pegal sekali, dan sedikit terasa perih di bawah sana.
Milik Steven itu ukurannya memang lebih besar. Wajah Rosa kembali merona, ketika dia mengingat bagaimana dia mendesahh saat Steven memberikannya perlakuan yang begitu istimewa itu.
Wajah Rosa bahkan semakin merona malu. Ketika melihat tubuhnya yang belum mengenakan pakaian itu. Banyak sekali tanda merah disana. Nyaris di seluruh dada dan perutnya.
Rosa menoleh ke arah Steven, yang masih tertidur begitu pulas di sampingnya.
"Stev, Steven." panggil Rosa sambil menggoyangkan lengan pria bertubuh kekar dan berotot itu.
"Em" Steven membuka matanya perlahan, tapi malah kembali memeluk Rosa, dan membuat wanita itu jatuh di atas tubuh Steven, "Sayang, selamat pagi. Aku begitu bahagia hari ini, aku..."
Tok tok tok
"Ibu"
Mata Steven langsung terbuka lebar, mendengar suara Violet. Rosa segera menarik dirinya dan mengangkat kedua alisnya.
"Violet" ujar Steven terkejut.
Rosa mengangguk perlahan dan meraih selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya.
"Benar, itu Violet. Jadi, aku mandi dulu. Kamu tolong jelaskan pada Violet ya" kata Rosa sambil tersenyum mengejek pada Steven, lalu segera masuk ke kamar mandi.
Steven panik, pria itu segera memunguti semua pakaian yang tercecer di lantai. Dan memakainya dengan cepat. Dia juga merapikan tempat tidur. Dan mengambil pakaian Rosa yang tergeletak di lantai, lalu menyimpannya di keranjang.
Setelah merasa semua terlihat normal. Steven segera membuka pintu kamar Rosa itu.
"Uncle" teriak Violet yang begitu senang sampai langsung lari memeluk Steven yang memang sudah langsung berjongkok di depan Violet begitu membuka pintu.
"Aku senang Uncle kembali. Ibu benar, Uncle tidak pernah ingkar janji. Aku sangat menyukai Uncle" kata Violet yang bahkan langsung lupa, berapa lama dia mengetuk pintu kamar ibunya itu.
Melihat Steven, Violet begitu senang.
"Uncle bawa oleh-oleh untuk Violet. Sebentar ya!" kata Steven yang segera menghubungi Pras. Dan minta anak buahnya itu membawa hadiah yang ada di mobil pada Violet.
Sementara itu di kamar mandi, Rosa masih tidak bisa mempercayai apa yang sudah terjadi semalam. Mungkin karena dia terlalu sakit hati, dia benar-benar sudah tidak ingat lagi pada Andre. Atau mungkin, karena Steven memang memperlakukannya dengan begitu istimewa, makanya dia bisa membuka hatinya begitu cepat untuk Steven.
Entahlah, yang pasti hal semalam yang dia lakukan dengan Steven itu cukup diluar kendali. Seluruh tubuhnya menjadi bukti, bahwa pria itu, Steven Paul Brown itu memang seorang pria yang perkasaa.
Tok tok tok
Ketika Rosa sedang mandi, pintu kamar mandi itu di ketuk oleh seseorang. Rosa sudah bisa memastikan kalau itu adalah Steven. Siapa lagi yang bisa melakukan hal itu di rumah ini.
Rosa mengambil handuk, dan membalut tubuhnya dengan handuk besar itu.
"Ada apa? Apa Violet... agkhh!"
Rosa terkejut, dia hampir terpeleset. Tapi dengan cepat Steven meraih pinggangnya dan memeluknya.
Pria itu tiba-tiba mendorong pintu lalu menarik tangan Rosa. Pria itu masuk ke dalam kamar mandi dan membuat Rosa terkejut. Makanya nyaris jatuh.
"Stev..."
"Aku, ingin mandi bersamamu" kata pria itu yang bahkan langsung melepaskan handuk Rosa.
Steven mencium Rosa yang ingin protes padanya. Membuat mulut Rosa bungkam. Tak bisa protes. Pria itu bahkan menuntun Rosa ke bawah shower, mereka benar-benar mandi bersama.
Steven menundukkan kepalanya, membuat keningnya bisa menyentuh kening Rosa.
"Aku mencintaimu Rosa. Aku sudah siapkan semuanya. Setelah mengantarkan Violet ke sekolah. Kita akan menikah"
Rosa tidak bisa berkata-kata, entahlah. Dia hanya berharap keputusannya kali ini tidak membuatnya terluka lagi.
**
"Rosa..."
"Andre, syukurlah kamu sudah sadar nak. Ayah panggil dokter ayah!"
Aliyah langsung berdiri menghampiri putranya yang tiba-tiba saja itu bangkit, sadar dan langsung berada dalam posisi duduk. Dengan tatapan mata nanar, nafas pun tersengal-sengal. Bahunya naik turun begitu cepat. Namun yang pertama kali di ucapkan oleh Andre adalah nama Rosa.
"Andre..."
Menyadari orang yang ada di sampingnya itu adalah ibunya. Andre segera meraih lengan ibunya.
"Bu, dimana Rosa? Rosa, tolong bawa Rosa padaku Bu"
Aliyah bingung, dia harus menjawab apa. Kenny dan semua orang suruhannya memang belum mendapat berita apapun tentang Rosa.
Karena mereka memang tidak akan pernah mendapatkan berita apapun. Steven sudah memblokir semua akses untuk orang lain bisa mengetahui keberadaan Rosa.
"Tenang dulu ya nak, biar dokter memeriksa mu dulu"
"Berapa lama aku sudah berada di rumah sakit ini Bu?" tanya Andre.
"Sudah 52 hari"
Andre langsung terlihat panik. Dia langsung ingin melepaskan selang infus yang terpasang di punggung tangan kirinya begitu dia tahu kalau dia sudah sangat lama berada di rumah sakit ini.
"Andre, apa yang kamu lakukan? jangan seperti ini nak. Jangan dilepaskan!"
Aliyah berusaha untuk menahan putranya itu.
"Ibu, aku harus pergi dari sini. Rosa itu tidak punya siapa-siapa Bu. Bagaimana Rosa dan Violet bisa bertahan Bu. Mereka hanya memiliki aku, aku harus cari mereka!"
"Andre!" Aliyah sampai menangis.
Wanita paruh baya itu sedih sekali melihat anaknya yang sudah seperti tidak waras lagi karena kepergian Rosa dan Violet.
"Andre, Rosa baik-baik saja. Menurut lah, biar dokter memeriksamu terlebih dulu" kata Bram.
Andre melihat dengan tatapan serius ke arah ayahnya itu. Sementara seorang dokter dan dua orang perawat tampak datang dan segera memeriksa Andre.
"Ayah, ayah sudah bertemu Rosa. Dia bagaimana? beritahu aku dimana dia, ayah? aku sangat mencintainya, aku tidak akan bisa hidup tanpanya! ayah tolong beritahu aku dimana Rosa!"
Bram mengepalkan tangannya. Bagaimana pun kondisi anaknya itu saat ini. Semua juga karena ulahnya sendiri.
"Ayah"
"Tenang dulu, biar dokter memeriksa mu. Nanti ayah beritahu!"
Andre langsung menurut. Padahal Bram juga tidak tahu dimana Rosa, namun seperti yang dia dengar dari Nesia. Rosa baik-baik saja. Itu juga yang akan dia katakan nanti pada Andre. Meski dia tahu, anaknya itu sudah pasti akan sangat kecewa.
***
Bersambung...
🥰🥰🥰
Orang dekat bukan bearti tfk bs bethinat bahkan orang dekat mampu membuat nyawamu melayang itu klo kau ttp buta.
tuh ya laki laki jangan suka selingkuh eh wanita jg ada ya ,,ok untuk kalian semua baik wanita ma lelaki ga usah selingkuh berganti ganti ttp rasanya sama kan cuma beda casing doang ya kan Thor 😁😁😁😁😁