perjalanan seorang anak yatim yang berusaha menjadi pendekar untuk membalaskan dendam atas kematian pamannya karena perampokan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hutan Kabut Ungu
Dengan tewasnya Pangeran Amba dan lima perwira nya kerajaan Matahari berhasil di kalahkan dengan telak, apalagi sebagian prajurit mereka tak berdaya terkena racun pelumpuh dari Arya
" Mala, kamu pulanglah bersama paman, setelah aku berhasil mengobati diriku dan menyelediki keberadaan ayahku aku akan secepatnya menemui mu dan melamar mu" ucap Arya , berpamitan
" ya kak, aku akan menunggumu, hati hati kak " ucap Putri Nirmala, ia memeluk sesaat Arya .
" paman aku pamit" ucap Arya, ia memakai lagi topeng nya dan melesat pergi dari tenda besar milik panglima Satya.
" semoga kau cepat mendapatkan penawar untuk dirimu Arya dan juga kabar tentang kakang Dewa" gumam Panglima melepas kepergian Arya.
🖤🖤🖤🖤🖤🖤🖤
Kerajaan Matahari mendapat pukulan telak dan kerugian yang sangat besar . Begitu juga dengan kerajaan Bulan yang membantunya
" kalian sewa pembunuh bayaran yang sakti, aku mau Naga Beracun itu mati!" Teriak raja Karta , ia tak terima anaknya mati di Medan pertempuran
" baik Paduka kami akan mencoba mencari pembunuh bayaran yang berilmu tinggi" sahut punggawa kerajaan .
" Bagaimana dengan kerajaan bulan, ia meminta jawaban akan kekalahan serangan ini!" tanya raja pada penasihat .
" kita sudah memberitahukan, bila ada seorang yang membunuh panglima mereka dan mereka pun kini sedang mencari Naga Beracun agar bisa membalaskan dendam mereka " jawab penasihat itu
" bagus, makin banyak yang mencari makin cepat kita mendapatkan Naga Beracun "seru raja Karta .
" bagaimana dengan serangan lanjutan kita paduka?" tanya panglima
" sebelum Naga Beracun berhasil di tangkap atau di bunuh jangan dulu menyerang, latih prajurit saja dulu dengan lebih keras !" seru Raja Karta , ia tak mau pasukannya habis kerena racun dari Naga Beracun
di sini lain Arya sedang mencari informasi mengenai gunung yang ada salju abadi di puncaknya , karena Teratai salju hanya ada di puncak puncak gunung bersalju.
Saat melintasi sebuah hutan ia merasa ada keanehan di hutan itu, hutan itu di selimuti kabut tipis berwarna ungu
" hei anak muda jangan kesana!" baru saja ia akan melangkah mendekat satu seruan mencegah langkahnya.
Arya menengok seorang kakek tua memanggilnya dengan muka khawatir
" kemarilah jangan ke hutan itu" serunya dengan tangan melambai.
Arya mendekat ,
" maaf kek, kenapa memang kalau kesana?" tanya Arya penasaran
" kabut itu beracun, banyak yang ingin kesana tapi semua tak pernah kembali" ucap kakek itu
" duduklah dulu" lanjut kakek itu sambil menggeser duduknya memberi ruang untuk Arya duduk di bangku panjang itu.
" terima kasih kek, aku Arya kek, boleh aku tahu, hutan apa itu?" tanya Arya penasaran
" itu hutan kabut ungu, banyak pendekar yang penasaran ada apa di dalam hutan itu, namun mereka tak pernah kembali lagi" jawab sang kakek.
" kakek sendirian di sini ?" tanya Arya yang melihat di pondok nya tak ada siapa siapa lagi.
" iya kakek sendiri di sini, tapi ini hanya tempat peristirahatan kakek saja, rumah kakek di kerajaan Bulan" ucap kakek itu
" maaf kakek siapa sebenarnya?" tanya Arya lagi , ia yakin bila kakek ini bukan orang sembarangan, pandangan matanya tajam namun teduh bukan mengintimidasi .
" panggil saja kakek Wiguna, aku sedang mencari seseorang" ucap kakek itu pelan dan memandang Arya sambil tersenyum.
" siapa yang kakek cari?" tanya Arya sopan , ia meminum teh yang di suguhkan oleh kakek Wiguna.
" Ki Branjang, aku mau membuat perhitungan dengannya, muridnya telah membunuh murid ku!" seru kakek Wiguna dengan mengepalkan tangannya geram
" Murid kakek di bunuh oleh murid Ki Branjang!?" tanya Arya lagi
" iya di dunia persilatan yang memakai racun tapak merah hanya Ki Branjang dan merunduk tewas dengan tubuh memerah di sekujur tubuhnya terkena racun itu." tutur kakek Wiguna
" iya kek, tapi Ki Branjang, tak sendirian di perguruannya, ia sekarang mendirikan perguruan Golok Merah." ucap Arya memberitahukan tentang Ki Branjang.
" Iya aku tahu, tetapi di belakangku juga banyak tokoh yang akan kesana, namun kami mengambil jalan terpisah agar tak di curigai oleh kerajaan Bintang " sahut kakek Wiguna
Arya terdiam, ia menduga mereka pasti mencari Naga Beracun , karena ia banyak membunuh para perwira dari kerajaan Bulan dan Kerajaan Matahari dengan Racun yang sama dengan racun Ki Branjang , racun tapak merah.
" biarlah mereka saling hantam, agar kerajaan Bintang menjadi aman" kata Arya dalam hati.
Setelah berbincang bincang Arya berpamitan dengan kakek Wiguna, ia mencari jalan lain yang tak di lihat oleh kakek Wiguna untuk masuk ke dalam hutan kabut ungu
setelah berjalan beberapa saat ia menemukan bekas jalan setapak yang sudah lama tak di lalui oleh manusia.
sepertinya ini jalan menuju ke dalam hutan kabut ungu " gumam Arya dalam hati
wush
Ia melesat dengan kecepatan tinggi menggunakan ilmu meringankan tubuhnya . Dengan kondisi tubuhnya yang beracun ia tak takut menghadapi kabut beracun , ia terus melesat menuju kedalaman hutan luas yang sangat rimbun itu, ia sesekali berhenti saat melihat tanaman obat yang bermanfaat, namun ia mendesah karena tanaman obat itu juga mengandung racun ungu , racun yang belum ia ketahui jenisnya , namun setelah melewati area pepohonan yang mempunyai buah berwarna biru ke ungu an , kabut ungu itu menipis dan menghilang. Karena penasaran ia melihat lagi pepohonan itu. Ternyata itu pohon genitri , pohon yang dapat tumbuh setinggi 25 hingga 30 meter.
Batangnya tegak dan berwarna cokelat, dengan daun bergigi di sepanjang tepinya dan meruncing di bagian ujungnya. Buah genitri berbentuk gandul (bulat dan kecil) dengan diameter sekitar 2 centimeter.
Kulit buahnya hijau ketika masih muda dan berubah menjadi biru cerah keunguan ketika sudah matang.
" apa ini penyebabnya yah?" tanya Arya dalam hati.
Ia memetik satu buah genitri
buah Genitri
Ia mencoba mengigit untuk merasakan apa yang terkandung di dalam buah itu
saat ia menggigit buah kecil itu rasa manis memenuhi tenggorokannya . Arya jadi mengernyit karena tak ada kandungan racun apapun di dalam buah itu. Ia malah mendapati bila buah genitri bisa di pakai untuk beberapa campuran obat , karena zat yang terkandung di dalamnya bisa menekan gula darah, anti oksidan dan memperkuat jantung . Hanya saja untuk buahnya harus benar benar matang sempurna karena jika belum matang maka akan membuat gangguan pencernaan atau alergi tertentu
Arya memperhatikan lagi tumbuhan sekitarnya, terutama selain tumbuhan genitri di bawah terdapat tanaman dengan bunga ungu, dan racun kabut itu dari bunga itu, walau tipis kabut yang di hasilkan tetapi karena jumlah bunga itu sangat banyak ia bisa menjadi kabut ungu yang banyak yang tersebar di sekitar pinggiran hutan.
ia memperhatikan dengan seksama bunga itu, tapi ia tak mengetahui bunga apa itu.
bunga ungu beracun