NovelToon NovelToon
Akibat Sudah Tidak Perawan

Akibat Sudah Tidak Perawan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Akibat kesuciannya telah diberikan pada mantan kekasihnya, pernikahan Luciana bersama Billy harus kandas karena Billy tidak bisa terima kalau istrinya sudah tidak perawan.

Apakah Luciana bisa melewati permasalahan demi permasalahan yang menghadangnya dikarenakan masa lalunya yang kelam....?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35. Tidak mampu

Tiga bulan ini Bella sudah menjadi siswa kelas enam. Iya ,tinggal sekitar tujuh bulan lagi dia akan menjadi siswa di sekolah baru yaitu sekolah menengah pertama. Dari sekarang tentu saja Bella sudah mulai memilih sekolah menengah pertama yang menurutnya bagus. Namun dia harus meminta pertimbangan dari sang ibu yaitu Luciana.

Iya, Bella tahu sang ibu bekerja sendiri untuk menghidupinya. Dari mulai kebutuhan sehari- hari sampai urusan sekolahnya. Karena Bella mengerti sang ibu kerja keras untuknya seorang diri, jadi dia harus bertanya terlebih pada sang ibu jika menginginkan sesuatu, apakah sang ibu punya uang atau tidak, mampu atau tidak. Termasuk juga dalam urusan memilih sekolah. Iya, intinya harus sesuai dengan kemampuan sang ibu.

"Ibu...kalau Bella sudah lulus SD, Bella ingin sekolah di sini..." ucap Bella memperlihatkan brosur sekolah menengah pertama pada sang ibu yang sedang menbuat kue di dapur toko kuenya.

Luciana mengambil brosur tersebut dari sang anak lalu membacanya dengan seksama. Luciana menghela nafas. Iya, sekolah SMP yang diinginkan oleh Bella ternyata sekolah yang cukup elit dan favorit. Tentu saja setiap orang tua akan bangga jika sang anak bisa sekolah di sekolah tersebut termasuk Luciana. Namun sayang sepertinya Luciana tidak mampu jika dia menyekolahkan Bella di sekolahan tersebut.

"Tapi sayang... Sekolah ini mahal. Lihat, biaya spp setiap bulan saja segini..." sahut Luciana sambil menunjuk biaya Spp, dan biaya uang masuk yang begitu fantastis.

Luciana merasa tidak sanggup jika menyekolahkan Bella di sekolah itu. Di sekolah SD yang sekarang Bella bersekolah saja Luciana cukup berat untuk membayar spp dan buku serta lks setiap tahun. Luciana harus kerja keras setiap hari membuat kue di tokonya, apalagi jika dia menyekolahkan Bella di SMP elit, tentu saja akan lebih berat lagi perjuangannya. Luciana takut mogok ditengah jalan.

"Kamu cari sekolah lain saja ya.. yang biayanya lebih murah dari ini..." ujar Luciana sambil mengusap rambut sang putri.

"Tapi teman- teman Bella banyak yang mau mendaftar sekolah di situ bu... Sekolah itu bagus dan disiplin..." sahut Bella.

"Ibu tahu sayang, tapi ibu belum mampu untuk membayar bulanannya. Belum lagi ibu juga harus bayar karyawan dan juga bayar sewa ruko. Itu butuh uang yang tidak sedikit sayang. Nggak papa ya sekolah di sekolah lain saja yang lebih murah...." jawab Luciana.

Iya, Luciana memang cukup berat menangung semua ini sendiri. Penghasilannya dari toko kue hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari. Kadang jika sedang sepi, dia harus mengutang di koperasi untuk menutupi kekurangannya. Iya, karena sekarang kebutuhannya semakin banyak. Bahkan dia tidak punya tabungan sama sekali.

Sebenarnya Luciana tidak ingin mengerjakan karyawan untuk menghemat pengeluaran. Tapi itu sangat tidak mungkin. Dia tidak akan sanggup membuat kue sendiri sekaligus menjualnya sendiri. Belum lagi dia harus menerima orderan untuk di kirim ke rumah pelanggan. Itu sangat tidak mungkin. Luciana hanya punya dua tangan, dia tidak mungkin bisa mengerjakan semuanya dalam waktu bebarengan.

"Baiklah bu..." jawab Bella. Lalu dia naik ke lantai dia menuju ke kamar.

Iya, Luciana tahu Bella kecewa padanya karena keinginannya tidak bisa dia penuhi. Luciana sebagai orang tua pun merasa sedih tidak bisa memenuhi keinginan anak. Tapi mau bagaimana lagi, dia juga tidak ingin memaksakan sesuatu jika dia sendiri merasa tidak mampu untuk melakukannya.

"Iya , Luciana tahu... banyak sekali keinginan Bella yang tidak bisa dia penuhi karena dia harus berhemat. Contohnya Luciana tidak akan membelikan tas atau sepatu yang harganya mahal seperti teman- teman Bella. Ataupun Luciana tidak memberinya ponsel sendiri. Jadi jika ada pelajaran secara daring, Bella akan menggunakan ponsel sang ibu. Untuk berkomunikasi dengan teman- temannya pun begitu, meminjam ponsel sang ibu. Hanya saja dia punya nomor sendiri karena Luciana memakai ponsel yang menggunakan dua kartu.

Sedangkan teman- teman Bella semuanya punya ponsel sendiri, dan tentu saja harga ponsel mereka mahal. Dan masih banyak lagi hal yang tidak dimiliki oleh Bella tapi dimiliki oleh teman- temannya. Luciana tahu jika Bella juga ingin seperti teman- temannya yang jika punya keinginan langsung bisa terwujud. Tapi apalah daya keadaan ekonomi Luciana tidak sama seperti keadaan ekonomi orang tua teman- teman Bella.

"Oh ya ampun..apa aku salah telah menyekolahkan anakku di sekolah sd yang cukup elit. Kalau saja dulu aku menyekolahkan Bella di sd biasa , pasti dia tidak akan sedih melihat teman- temannya yang kehidupan ekonominya lebih dari dia, sedangkan kehidupan Bella jauh di bawah mereka...." ucap Luciana.

Iya, sekolah sd Bella termasuk sekolah sd yang cukup elit. Sebagian besar anak- anak yang sekolah di sana adalah anak dari orang tua yang berada. Jadi wajar saja teman- teman Bella terbiasa dengan hidup enak tidak seperti Bella yang harus hidup sederhana.

Dan Luciana baru paham jika Bella sering merasa sedih karena dia merasa yang paling tidak kaya di antara teman- temannya. Bella tidak bisa mendapatkan apa yang bisa temen- temannya dapatkan dari orang tuanya.

Iya, Luciana dulu berfikir menyekolahkan Bella di sd tersebut karena menurutnya dia masih mampu membayar biaya sekolahnya. Tapi ternyata karena terbiasa berteman dengan anak- anak orang kaya, justru membuat Bella ingin hidup seperti mereka. Tapi karena Luciana tidak mampu memberikan kehidupan seperti teman- teman Bella, membuat Bella sedih. Tapi Bella hanya bisa diam memendam kekecewaan pada sang ibu. Tentu saja Luciana merasa kasihan pada Bella yang sering kali mengubur keinginan- keinginannya.

Luciana berpikir mungkin jika dulu dia menyekolahkan Bella di sekolah biasa, Bella tidak akan seperti sekarang karena teman- temannya juga orang dari kalangan biasa.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Hari ini anak- anak kelas enam ada acara nonton film bersama dengan guru mereka. Film yang mereka tonton adalah film edukasi. Setelah menonton film biasanya anak diminta untuk mencatat hikmah dan pelajaran apa saja yang bisa diambil dari film yang baru mereka tonton dan keesokan harinya mereka akan mempresentasikan di depan kelas.

Anak- anak terlihat begitu senang menonton film di bioskop di dalam mall. Apa lagi setelah nonton mereka juga punya acara lain lagi yaitu makan bersama.

Sebagian orang tua ikut serta menonton film tersebut bersama anak mereka. Tapi ada juga yang hanya menunggu di luar bioskop berkumpul dengan geng mereka sambil nongkrong di cafe sampai anak- anak selesai nonton.

Dan ada pula orang tua yang hanya datang ketika anak- anak selesai nonton dan makan. Mereka hanya akan menjemput saja. Dan Luciana adalah salah satu orang tua yang hanya menjemput Bella di depan pintu mall.

"Sayang..." Luciana melambaikan tangan sambil berdiri di pintu utama.

Bella yang baru saja selesai makan bersama teman- temannya langsung menghampiri sang ibu.

"Ibu... Kok cepet banget jemputnya, Bella sama teman- teman mau keliling mall dulu. Mau ke toko aksesoris..." ucap Bella.

"Tapi tadi bu guru bilang di grup wali kelas kalau sekarang anak- anak sudah mau pulang, makanya ibu langsung menjemput ke sini..." jawab Luciana.

"Iiiihh.. Ibu, nanti saja pulangnya. Bella mau beli jepit rambut..." sahut Bella.

"Ya sudah sana kamu beli saja, ibu tunggu di sini..." jawab Luciana.

"Tapi uangnya tambahin dong bu, tadi ibu cuma kasih lima puluh ribu mana cukup..." ucap Bella.

"Iya... ini ibu tambahin lagi..." jawab Luciana memberikan uang lima puluh ribu.

"Ibu tunggu di pintu utama ya ..." ucap Luciana. Bella mengangguk lalu berlari menghampiri teman- temannya yang sedang menunggunya.

Selama satu jam Luciana menunggu Bella di pintu utama mall. Akhirnya Bella dan teman- temannya selesai belanja. Bella menghampiri sang ibu bersama ketiga temannya yang sudah bersama ibu mereka masing- masing.

"Ibu..." panggil Luciana.

"Sudah belanjanya...?'' tanya Luciana.

"Sudah... Nih tadi Bella beli ikat rambut sama dompet..." jawab Bella memperlihatkan belanjaannya.

"Ibunya Bella... Kenapa tadi nggak ikut nonton...?'' tanya salah satu orang tua teman Bella yaitu mama Cindy.

"Tidak, tadi saya ada pesanan kue..." jawab Luciana.

"Oh.. gitu... Saya bisa pesan kuenya nggak...?'' tanyanya lagi.

"Iih jenk... ngapain sih pesan kue sama dia, di mall ini juga banyak yang jualan kue merk terkenal. Sudah pasti enak lagi..." mama Luna.

"Nggak papa... Penasaran aja ingin nyobain kue buatan ibunya Bella..." jawab mama Cindy.

"Ibunya Bella saya pesan bolu marmer satu. Besok diantar ke sekolah ya..." ucap mama Cindy.

"Baik mama Cindy, besok pagi kita ketemuan di mana...?'' tanya Luciana.

"Di depan gerbang sekolah aja ya..." jawab mama Cindy.

"Iya mam..." jawab Luciana.

"Kalau begitu saya duluan ya, mari mama- mama semua..." ucap Luciana.

"Ayo Bella.... " Luciana menuntun tangan Bella.

"Dadah teman- teman, sampai ketemu besok ya..." ucap Bella pada teman- temannya.

"Dadaahhh Bella...." sahut teman- temannya.

Luciana dan Bella berjalan menuju tempat parkir di mana motor Luciana di parkir.

"Ih jenk, ngapain sih pesan kue di ibunya Bella, dia kan hanya julan kue di toko kecil, kalau nggak enak gimana...?" tanya mama Luna.

"Ya tinggal kasih pembantu saja..." jawab mama Cindy.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

"Bella, tadi filmnya bagus nggak...?'' tanya Luciana sambil berjalan menuju tempat parkir.

"Lumayan bagus bu..."

"Ceritanya tentang apa...?'' tanya Luciana.

"Brukkk... "

Tiba- tiba tak sengaja ada seorang pria menabrak Luciana.

"Sorry ..." ucap pria itu.

"Kau tidak apa- apa...?'' tanya pria itu sambil menatap wajah Luciana.

"Tidak apa...ap...." Luciana tidak melanjutkan kata- katanya.

Begitu pun pria itu terlihat begitu kaget melihat Luciana. Mereka berdua saling tatap beberapa saat.

"Lu...Luci..."

"Om ganteng...." ucap Bella.

Iya,setelah pertemuannya pertama kali dengan pria itu di depan ruko, Bella juga sempat tak sengaja bertemu dengan pria di depan sekolahnya. Dan mulai saat itu Bella memanggilnya dengan sebutan om ganteng.

"Bella..." ucap pria itu kaget juga melihat Bella bersama Luciana.

"Om ganteng apa kabar...?'' tanya pria itu.

"Ba..baik...ka..kamu... Kamu ada di sini...?'' tanya pria itu.

"Iya om, Bella abis nonton film sama teman sekelas Bella..." jawab Bella.

Sedangkan Luciana tidak bisa berkata apa- apa lagi. Dia bengong melihat interaksi Bella dengan pria tersebut.

"Om ngapain di sini...? Apa om mau belanja...?'' tanya Bella.

"Oh...i..iya...ada sesuatu yang ingin om beli di mall ini..." jawab pria itu.

"Oh begitu... Bella juga tadi belanja sama teman Bella. Ini lihatlah ... Bella beli ini tadi..." ucao Bella sambil memperlihatkan belanjaannya.

Pria itu pun tersenyum pada Bella.

"Bella ayo kita pulang..." ucap Luciana menarik tangan Bella.

"Ih ibu... Nanti dulu. Ibu belum kenalan kan sama om ganteng..." sahut Bella.

"Ibu...? Di..dia ibumu...?'' tanya pria itu.

"Iya om, ini ibu aku...om kenal sama ibuku ya..? Kok tadi om panggil ibuku Luci...?'' sahut Bella.

"Ayo Bella kita harus pulang , ini sudah sore..." Luciana kembali menarik tangan Luciana.

"Tunggu bu... Apa Ibu kenal sama om ganteng...?" tanya Bella.

"Ibu tidak kenal... Ayo kita pulang..." jawab Luciana.

"Tapi Kenapa om ganteng tahu nama ibu...?'' tanya Bella.

"Ibu tidak tahu... Tapi ibu tidak kenal sama dia..." jawab Luciana

"Ayo kita pulang...." Luciana menyeret tangan Bella.

"Iii...ibu lepaskan tangan Bella, sakitttt..."

"Luciana...! Lepaskan tangannya..." pria itu mencegah Luciana agar dia berhenti. Luciana pun berhenti dan melepaskan tangan Bella.

Iya pria itu adalah Billy. Laki- laki yang selama ini ingin Bella temui sebagai ayahnya. Walaupun dia sudah beberapa kali bertemu dengannya tapi dia tidak menyadari bahwa laki- laki itulah yang selama ini di cari.

"Om... Om beneran kenal sama ibuku...?'' tanya Bella.

"Iya... Om kenal. Apa om boleh bicara sebentar dengan ibumu...?'' tanya Billy.

"Iya om boleh..." jawab Bella.

"Luci... Aku ingin bicara sama kamu..." ucap Billy.

"Aku nggak bisa... Aku buru- buru..." jawab Luciana.

Iya, Luciana begitu syok karena tak di sangka dia akan bertemu Billy di tampat ini. Laki- laki yang sudah menceraikannya di saat dia sedang hamil dan tidak mengakui anak dalam kandungannya tiba- tiba saja sudah ada di hadapannya setelah sebelas tahun tidak bertemu. Luciana jelas tidak tahu harus berbuat apa. Iya Luciana bingung.

"Aku mohon Luci kita harus bicara..." ucap Billy.

"Bicara apa...? Kita sudah tidak punya hubungan lagi, jadi tidak ada lagi yang harus kita bicarakan..." ucap Luciana dengan perasaan yang tidak menantu.

Iya, perasaan Luciana campur aduk sekarang. Antara sedih, marah, kesal, entah apa lagi yang dia rasakan. Walaupun pria itu lah yang selama ini ingin Bella temui, tapi melihat Billy ada di depan matanya justru membuka luka lama Luciana kembali terbuka dan terasa perih.

Iya, dada Luciana terasa sesak saat ingatan masa lalunya bersama Billy kembali menari- nari dalam ingatannya. Saat Luciana memergoki billy bercinta dengan Katrina di kamar hotel ,hingga Billy menuduhnya hamil anak Noah yang berakhir dengan Billy yang menjatuhkan talak kembali memenuhi pikiran Luciana.

Rasanya sungguh sakit. Luka lama yang sudah dia kubur dalam- dalam kembali terbuka lebar. Tak terasa air mata Luciana pun menetes.

"Ibu... Ibu kenapa...? Kok ibu nangis...?" tanya Bella khawatir dengan sang ibu.

"Ibu tidak apa- apa...''' Luciana segera menghapus air matanya.

"Ayo kita pulang sayang..." ucap Luciana kembali menari tangan Bella.

"Luci aku mohon... Kita harus bicara, ada banyak hal yang angin aku tanyakan sama kamu..." ucap Billy, lalu melirik Bella.

Iya tentu saja Luciana paham akan maksud perkataan Billy. Dia pasti akan menanyakan soal Bella. Tapi Luciana merasa belum siap untuk bicara dengan Billy hari ini. Dia masih syok.

"Kita bicara lain waktu..." ucap Luciana.

"Ayo sayang..." Luciana pergi dari hadapan Billy sambil menuntun tangan Bella. Sementara itu Billy hanya terdiam menatap kepergian Luciana dan Bella.

Billy tidak menyangka jika gadis kecil yang sudah beberapa kali dia temui adalah anak dari Luciana. Tentu saja Billy banyak sekali yang ingin dia ketahui mengenai Bella. Apa mungkin Bella adalah anaknya, yang saat dikandungan dulu dituduh sebagai anak hasil perselingkuhan dengan Noah.

Karena menurut Billy, wajah Bella begitu mirip dengannya. Billy juga merasa heran adalah kenapa saat dia menatap wajah Bella dia merasakan ada hal yang berbeda di hatinya. Dia merasa ada kedekatan dengannya. Billy pun bertekad akan menemui Luciana yang sudah bertahun- tahun dia cari. Dia ingin menanyakan Bella anak siapa.

Bersambung...

1
Asmara
Jodohkan mereka Thor
Asmara
apakah pria itu Billy...?
Asmara
ngapain kmBilly cari" Luciana, mau ambil anaknya...? enak saja kamu ya 😡😡
Wang
mantap
Wang
pusing kan sekarang kamu Billy...
Salsabiela
Nyesel kan kamu Billy...?
Ranty Thanjung
siapa ya kira2
Mommy Almira: Siapa hayo.. hehe😁
total 1 replies
Densi dama yanti
apa kabar Billy ya
Mommy Almira: nanti bab berikutnya bahas Billy ya 😊
total 1 replies
Densi dama yanti
lanjut Thor
Ranty Thanjung
pasti orng baik itu fernando..

smgt momy almira up ya
Mommy Almira: terima kasih kak 🥰
total 1 replies
Salsabiela
Bagus Luciana mending kamu fokus sama kehidupan kamu aja, nggak usah berurusan lg sama laki" nggak bener sprti Noah dan Billy. Mdh" an kamu berjodoh sama Fernando kynya dia laki-laki baik
Asmara
lha...Noah akhirnya menikah sama Vina Thor.... eh tp nggak papa sih, asal Luciana nanti dpt cowok yg lebih dari Noah dan Billy... sama Fernando aja Thor
Densi dama yanti
jangan lama2 up y Thor
Mommy Almira: diusahakan sehari satu bab ya
total 1 replies
Densi dama yanti
Thor buat Ikan Billy menyesal Thor
Densi dama yanti
enak y jdi Vina hamil lansung nikahi...klau luci Sangat menderita
Salsabiela
Syukurlah ada yang menolong Luciana
Asmara
semoga Fernando jodohnya Luciana
Densi dama yanti
lanjut Thor
Ranty Thanjung
lma x thor upnya.udh lma ngak bka ternyata bru satu bab
Mommy Almira: hehe.... maaf ya.. kmarin nggak up
total 1 replies
Asmara
Vina duta pergaulan bebas ya....
Luciana udah deh ngak usah deketin Noah lagi, pergi aja dari mereka" yng nggak bener. kamu itu ank baik cma orng" di sekeliling kamu aja yg ngak baik mkanya kamu salah gaul
Mommy Almira: iya itu udah kecanduan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!