NovelToon NovelToon
Terima Kasih "Teman"?

Terima Kasih "Teman"?

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Teen School/College / Cinta Seiring Waktu / Keluarga / Persahabatan / Romansa
Popularitas:902
Nilai: 5
Nama Author: Bintang Arsyila

Shafa dan Juna. Dua manusia yang menamai hubungan mereka sebatas kata "teman".
Namun jauh di lubuk hati terdalam mereka, ada rasa lain yang tumbuh seiring berjalannya waktu dan segala macam ujian kehidupan.
cerita pertama aku..semoga kalian suka yah. see yaa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bintang Arsyila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 11

Setelah pertemuan tak disengaja dengan ibu Juna, Shafa langsung mengajak Juna untuk bertemu lebih awal. walaupun tiap hari Shafa di antar jemput oleh Juna. Awalnya Juna akan menjemput Shafa pada pukul dua siang, namun karena fakta terbaru soal perjodohan sahabatnya dan juga rencana besok untuk mengecek kosan Juna harus di atur ulang karena permintaan ibu Juna untuk mengajak serta Nadia, maka Shafa memutuskan untuk bertemu satu jam lebih awal.

"Juna mau jemput lagi?" tanya ibu Shafa yang sedang memasukan bekal untuk makan Shafa di tempat kerjanya. Tiap hari Shafa memang membawa bekal makan dari rumah, alasannya ya untuk berhemat.

"iya.." jawab Shafa, duduk di sebelah ibunya.

"mau itu.." lanjut Shafa menunjuk olahan bubur sumsum yang dibuat ibunya. semenjak bapaknya keluar dari rumah sakit, ibu Shafa memang sering membuat berbagai macam olahan bubur, karena bapak disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang lembut. Entah itu bubur ayam, bubur kacang ataupun seperti sekarang, bubur sumsum.

"mau makan sekarang atau dibungkus buat nanti?" tanya ibunya

"sekarang aja deh..lapar hehe"

ibunya menghidangkan bubur itu di depan Shafa yang langsung melahapnya.

"ini kasih buat Juna." lanjut ibu memasukan bubur sumsum ke dalam wadah satunya dan disatukan dengan bekal makan Shafa. Shafa hanya mengangguk.

"bapak kemana Bu?" tanya Shafa disela makan bubur sumsum buatan ibunya

"mau lihat bengkel..katanya jenuh di rumah terus"

Bapak Shafa mempunyai bengkel motor kecil, namun sayang sebelum bapaknya sakit, bengkel tersebut tertabrak truk sampah yang saat itu mengalami rem blong. Alhasil bengkelnya mengalami kerusakan yang cukup parah. walaupun supir tersebut mau mengganti rugi, namun bapak yang merasa kasihan pada supirnya yang sama sama orang kecil, jadi hanya sebagian bengkel yang bisa diperbaiki.

Tak lama setelah obrolan anak dan ibu tersebut, terdengar suara motor Juna. Shafa segera bergegas memakai sepatu dan tas nya.

"Shafa berangkat ya Bu.." pamit Shafa mencium tangan ibunya. Juna pun ikut mencium tangan ibu Shafa.

"hati hati ya Juna bawa motornya"

"iya Bu" jawab Juna.

"katanya masuknya jam tiga, jam segini ko udah berangkat?" tanya Juna yang sekarang mulai menghidupkan mesin motornya.

"mau nongkrong dulu" cuek Shafa.

"kemana?"

"taman depan sana ya"

"nongkrong ko di taman? mall udah buka lho jam segini" sindir Juna

"gue kere ya Juna..udah berangkat ah. cerewet!!" balas Shafa dengan tangan menepuk helm yang dipakai Juna.

"tadi pagi gue ketemu mamah Lo" ucap Shafa yang sekarang duduk di ayunan.

"dimana?" Juna ikut duduk di sebelah Shafa.

"pasar"

Shafa mengeluarkan kotak makan yang berisi bubur sumsum dan menyimpannya di pangkuan Juna.

"dari ibu"

Juna membuka kotak makan tersebut dan langsung mencicipi bubur sumsum buatan ibu Shafa.

"enak" ucap Juna.

"Lo gak ada yang mau di ceritain ke gue?"

"cerita apa?" balas Juna masih memakan bubur sumsum

"Nadia" Shafa to the point

Juna sempat terkejut terlihat matanya yang membelalak, namun sebentar dan dia kembali bersikap seperti biasa.

"ibu cerita apa aja?"

"gak banyak"

sempat hening untuk beberapa saat.

"kenapa gak cerita?" Shafa akhirnya membuka suara lagi.

"gak penting juga buat diceritain" balas Juna terlihat malas

"Jun.." Sura Shafa melembut dengan pandangan yang tak lepas dari Juna.

"gua gak kenal" balas Juna seadanya, karena memang Juna tidak kenal dengan Nadia. hanya beberapa kali pernah melihat ketika acara yang berhubungan dengan relasi ayahnya, selebihnya dia sama sekali tidak pernah berkenalan dengan Nadia. Shafa menganggukan kepalanya mengerti, kalau Juna tidak ingin bicara lebih tentang perjodohannya.

"besok gimana?"

"pulang dari cafe jam berapa?"

"antara jam sepuluh atau gak sebelasan deh kayanya"

"bakal cape gak kalau besok keluar kota?" tanya Juna sedikit khawatir

"bawa mobil aja!" balas Shafa, sekalian dia ada alasan agar Juna bisa mengikutsertakan Nadia, seperti yang diminta oleh ibu Juna.

"katanya mau motoran?" heran Juna

"ya kan gue pulang malam nih sekarang, kalau misal gue kecapean atau ngantuk, kan bisa tidur"

Juna manggut manggut mendengar alasan Shafa.

"sekalian ajak Nadia.." suara Shafa mengecil karena takut Juna akan tersinggung

Juna menatap Shafa curiga dengan alis terangkat satu.

"siapa?"

"eehh..Nadia?" jawab Shafa ragu

"disuruh ibu?"

Shafa gelagapan, dan akhirnya cengiran khasnya yang terdengar.

"gak usah dengerin ibu. Gak bakal tau juga dia ikut apa nggak" lanjut Juna

"nanti kalau nanyain gimana? Mana bisa boong gue sama ibu Lo"

"ya gak usah boong, bilang aja gak ngajak Nadia. Beres!!" santai Juna menanggapi kekhawatiran Shafa.

"ih Lo mah..!! ajak aja ya Nadia nya. Supaya Lo juga bisa kenal lebih jauh. Kata ibu Lo juga kalau cocok, lanjut kalau nggak bisa di diskusiin lagi sama ortunya Nadia."

"ibu bilang gitu?"

"he em..lagian apa salahnya sih kenalan sama Nadia. kalaupun gak cocok, bisa jadi teman kan. Satu kampus juga" terang Shafa masih meyakinkan Juna.

"Lo gak apa apa?"

"kenapa harus apa apa?" tanya balik Shafa.

"kali aja cemburu" balas Juna, Shafa hanya menukikkan alisnya.

"cemburu teman satu satunya yang cakep ini punya teman lain selain elo." sambung Juna menjelaskan

"dih..masih ada David juga" balas Shafa tak mau kalah

"si David jauh di sebrang sana,"

"Lo juga nanti jauh sama gue" balas Shafa seadanya.

Juna yang mendengarnya sempat tersentak dengan kenyataan bahwa dia juga akan meninggalkan Shafa sendirian di kota ini. Keheningan melanda dua sahabat itu, Juna dengan perasaan bersalahnya karena akan meninggalkan Shafa, begitupun dengan Shafa yang sedang membayangkan bagaimana hari hari yang akan ia lewati tanpa kehadiran Juna di dekatnya. Walaupun jarak mereka berpisah tidak terlalu jauh seperti David, namun tetap saja Juna tidak akan bisa setiap saat berada di sampingnya.

Shafa menghembuskan nafasnya perlahan, mencoba menghilangkan perasaan sesak yang datang menyeruak. Sebisa mungkin ia hilangkan perasaan itu. Juna yang menyadari perubahan raut wajah Shafa yang tampak sedikit murung mencoba menenangkan dengan cara mengelus pelan kepalanya.

"besok gue jemput jam berapa?" Juna mencoba mengalihkan perhatian Shafa.

"jam tujuh boleh" jawab Shafa mencoba ceria kembali

"gak kepagian?"

"gue bisa tidur di mobil. tenang aja."

"Oke!"

"jadi gimana?"

"gimana apanya?"

"Nadia" jelas Shafa kembali melanjutkan niatannya agar Juna mau mengajak Nadia.

"gak bakal canggung besok jalan bertiga?" balas Juna masih tidak mau segampang itu luluh dengan kemauan Shafa.

"nggak" yakin Shafa.

Juna tampak berpikir. Dia masih ragu karena takut Shafa akan canggung. Atau malah kebalikannya, Juna yang akan merasa terganggu atas kehadiran Nadia di antara mereka. tak terlintas sama sekali bagaimana perasaan Nadia, yang dia pikirkan hanya bagaimana Shafa nanti. Egois memang.

"please..." pinta Shafa

"harus banget?"

"ihh si Juna, susah bener bilang oke gitu. banyak tanya mulu!!" sedikit emosi, Shafa melampiaskannya dengan memukul bahu Juna.

"gue juga pengen kenal sama calon pendamping Lo nanti...ya ya,?!!" mohon Shafa sekali lagi

"yaudah yaudah..ntar gue chat dia mau ikut sama kita apa nggak" putus Juna pada akhirnya.

"yeyyy..gitu dong dari tadi" senang Shafa, walaupun sebenarnya ia juga merasa sedikit khawatir. Takutnya Nadia merasa kesal karena kehadirannya bisa merusak moment perkenalannya dengan Juna.

1
partini
ga usah nangis be strong move on jangan pernah terlihat menyedihkan di depan orang yg ada di hatimu kalau bisa pergi jauh dulu
satu lagi bertarung dengan masa lalu tuh berat karena hampir semua masa lalu pemenang nya
CantStopWontstop
Terhibur banget!
Rukawasfound
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Anthea
Meleleh sudah air mata menunggu update terbaru, thor~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!