Serra gadis 24 tahun harus menerima takdirnya menikah dengan seorang pria yang bernama Damar. Tetapi tidak pernah di anggap sebagai istri. Tinggal bersama mertua dan juga adik ipar yang ternyata selama pernikahan Serra hanya dimanfaatkan untuk menjadi pelayan di rumah itu.
Hatinya semakin hancur mengetahui perselingkuhan suaminya dengan sepupu sang suami yang juga tinggal di rumah yang sama dengannya. Segala usaha telah dia lakukan agar keluarga suaminya bisa berpihak kepadanya. Tetapi di saat membongkar hubungan itu dan justru dia yang disalahkan.
Serra merasa sudah cukup dengan semua penderitaan yang dia dapatkan selama pernikahan, Akhirnya memutuskan untuk membalas secara impas semuanya dengan menggunakan Askara paman dari suaminya yang bersedia membantunya memberi pelajaran kepada orang-orang yang hanya memanfaatkannya.
Jangan lupa untuk terus baca dari bab 1 sampai akhir agar mengetahui ceritanya.
follow ainuncefeniss.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35 Ternyata Ada Rahasia.
Serra yang ternyata sangat penasaran dan tanpa diketahui oleh Bram dan juga wanita dan bersama anak kecil yang memanggil dia Papa. Serra yang ternyata mengikuti pasangan tersebut yang sekarang sedang melakukan pembayaran.
Bram sejak tadi memperlihatkan wajahnya yang sangat ceria dan bahkan kerap kali memberikan senyum kepada anak berusia 7 tahun yang sekarang sudah dia gendong.
Bukannya belanja dan ternyata Serra mengikuti pasangan itu yang mana pasangan itu sampai di suatu Restaurant dan Serra juga mengambil tempat di dekat mereka yang berpura-pura menjadi pelayan di sana
"Ini sayang!" wanita tersebut seperti melayani suaminya.
"Makasih ya," sahut Bram
Serra benar-benar jadi pengintai dan tiba-tiba saja dia mengendus tersenyum miring.
"Hah!"
"Suami yang tidak tertarik dengan wanita manapun karena istri yang sudah merasa sempurna," ucapnya tiba-tiba saja mengingat pernyataan Niken yang sangat membanggakan suaminya karena tidak pernah mencurigai suaminya yang membuat pernikahan mereka utuh.
Tanpa ingin mencari tahu lebih dalam lagi Serra sudah bisa mengambil keputusan jika ayah mertuanya memiliki wanita lain dan bahkan anak dan istri.
"Ternyata anak dan Ayah sama saja dan aku tidak heran kenapa perlakuan anaknya seperti itu. Mama malang sekali nasibmu yang terlalu cuek kepada suami dan ternyata suamimu memiliki wanita lain," ucap Serra yang merasa sangat lucu dengan kenyataan yang baru saja dia dapatkan.
Serra terus memperhatikan pasangan tersebut tanpa diketahui oleh Bram bagaimana terlihat begitu sangat harmonis.
Wanita itu juga memiliki kepribadian yang terlihat dari luar sangat manis dan terlihat anggun yang sejak tadi melayani suaminya dengan baik yang memang Serra tidak menemukan hal itu di rumah mereka yang mana Niken terlalu cuek dan bahkan tidak pernah membuatkan makanan kepada suaminya selama pernikahan.
Itu yang dibanggakan Niken dan dia pikir rumah tangganya sudah baik-baik saja tanpa ada pengkhianatan dan ternyata lebih parah daripada Damar.
***
Serra bersama dengan Askara di dalam mobil. Askara beberapa kali menoleh ke arah Serra.
"Aku melihat suasana hati kamu sangat baik? Apa ada yang membuat kamu begitu bahagia?" tanya Askara yang sejak tadi memang memperhatikannya.
"Mau menjawab pertanyaanku?" tanya Serra.
"Apa itu?" tanya Askara.
"Apakah ada orang yang setia di dunia ini?" tanyanya yang membuat Askara mengerutkan dahi.
"Apa yang membuat kamu tiba-tiba mempertanyakan hal seperti itu atau jangan-jangan kamu ingin menguji kesetiaanku?" tanya Askara.
"Ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan kamu," jawab Askara.
"Tapi aku tidak punya jawaban untuk pertanyaan itu karena aku sangat jarang sekali berhubungan dengan orang-orang. Aku pria yang realistis, tidak perlu mencari muka kepada orang lain dan aku juga tidak perlu dia setia atau tidak kepadaku dan yang terpenting hal itu tidak membuatku dirugikan," jawab Askara.
"Kalau dipikir-pikir kesetiaan itu memang tidak ada, dalam hubungan pernikahan terutama,"
"Istri yang mengabdikan diri pada suami dan juga pada keluarga suaminya, melayani suaminya dengan baik dan menjadikan dirinya sebagai pembantu juga tidak menjamin bahwa pria itu tidak akan berselingkuh,"
"Ternyata istri yang cuek juga dan tidak pernah curiga kepada suami yang juga tidak menjamin bahwa pria itu juga memiliki wanita lain," ucapnya yang ternyata membandingkan dirinya dengan Niken.
"Entahlah! aku tidak pernah menikah dan aku tidak tahu bagaimana menilai hal itu," sahut Askara dengan mengangkat kedua bahunya.
Serra tersenyum yang tiba-tiba saja merangkul lengan Askara dengan memeluk Askara yang bermanja pada pria itu sehingga kepalanya berada di dada bidang Askara.
"Aku saat ini merasa sakitku berkurang seolah ada pembalasan dari semuanya," ucap Serra yang membuat Askara mengerutkan dahi ya memang tidak tahu apa yang membuat wanita itu sejak tadi terlihat bahagia.
Mungkin dengan Niken yang telah dikhianati suaminya merupakan karma karena putranya juga melakukan hal itu kepada dirinya.
****
Niken harus bolak-balik mengganti asisten rumah tangga di kediaman mereka karena yang sebelumnya mengundurkan diri yang tidak tahan dengan pekerjaan rumah sebesar itu dan hanya dia sendiri saja. Niken sekarang memperkerjakan dua orang yang mana melayani mereka untuk makan malam.
Serra juga berada di sana bersama keluarga suaminya. Tetapi Damar dan Maya tidak ada di sana yang kemungkinan belum pulang dari kantor. Askara dan Kakek juga mengikuti acara makan malam itu.
"Papa makannya sedikit sekali," ucap Netty yang melihat ayahnya itu hanya makan beberapa suap saja.
"Papa tadi sudah makan," jawab Bram.
"Di mana?" tanya Netty.
"Netty apakah penting pertanyaan itu Papa mau makan di mana dan dengan siapa. Kalau Papa hanya makan sedikit ya sudah biarkan saja yang terpenting sudah makan," sahut Niken yang membuat Serra yang sejak tadi makan tersenyum mendengar kata-kata Niken.
"Biarkan saja terus terjadi dan karena terlalu membiarkan kamu tidak menyadari jika suamimu sudah makan bersama anak istrinya dan terlihat jauh lebih harmonis dibandingkan makan di meja makan ini," batin Serra yang sangat kasihan sekali kepada Ibu mertuanya itu yang dibilang terlalu polos sangat tidak mungkin.
"Ma! Kenapa Mama tidak sekali-sekali memasak di rumah ini? Andre juga tidak pernah melihat Mama membuatkan kopi untuk Papa," sahut Andre tiba-tiba.
"Kamu ini apa-apaan sih memerintahkan Mama. Mama itu di nikahkan untuk dijadikan istri dan bukan untuk membantu!" tegas Niken.
"Memang membuatkan kopi untuk Papa adalah pekerjaan pembantu. Andre waktu mengerjakan tugas di rumah teman Andre dan Andre melihat Mamanya membuatkan kopi untuk Papanya," sahut Andre yang sekarang membandingkan ibunya dengan ibu yang lain.
"Kamu ini apa-apaan sih harus banget kamu bercerita tentang semua ini hah. Kamu ini enak sekali membanding-bandingkan orang tua kamu," sahut Niken kesal.
"Sudahlah Andre. Papa juga tidak pernah meminta Mama kamu untuk memaksa untuk membuat kopi untuk papa. Jika Papa tidak bisa minum kopi di rumah ini maka akan bisa minum kopi...."
"Dirumah yang lain," sahut Serra tiba-tiba yang mengeluarkan celetukan membuat semua perhatian tertuju kepadanya.
Bram juga kaget mendengar kata-kata itu.
"Papa sering bertemu dengan rekan bisnis, sering meeting, jadi bukankah memang sering minum kopi, Papa juga harus menunggu kopi di rumah ini," sahut Serra yang tersenyum mengubah kalimatnya.
Semua orang-orang yang ada di meja makan itu seperti tidak kepikiran dengan perkataan Serra dan ternyata tidak dengan Bram yang masih memperhatikan menantunya itu dengan wajah datar.
"Kenapa di meja makan ini harus membicarakan tentang masalah kopi. Kamu juga Niken sudah tahu dinikahi untuk menjadi istri dan bukan menjadi menantu dan kenapa kamu perlakukan menantu kamu seperti itu?" sahut Kakek yang lagi-lagi hanya membuat pernyataan Niken menjebak dirinya sendiri.
Askara tersenyum miring mendengarnya dan Sera sejak tadi terlihat begitu santai sekali melihat bagaimana sandiwara di meja makan itu dan ayah mertuanya harus diacungi jempol karena sangat pintar sekali merahasiakan pernikahannya dengan wanita lain dan bahkan sudah memiliki anak.
"Istri memang harus diperlakukan sebagai istri dan bukan pembantu dan kamu seharusnya menerapkan diri kepada putra kamu yang tidak seharusnya suka-suka kepada istrinya," sahut Kakek memberikan teguran kepada Niken yang pasti seperti biasa terlihat pemberontakan di wajah Niken.
Bersambung....
biar pada melek emak ma bapaknya...