"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 35
"byur"suara air yang disiramkan ke tubuh Nicolas, membuat Nicolas terbangun dari pingsannya. Nicolas yang baru sampai bandara langsung mendapatkan panggilan telpon menyuruhnya untuk datang ketempat dimana mereka sepakati.
"Dimana aku?" Ujarnya karena tubuhnya diikat diatas kursi dengan luka lebam di sekujur tubuhnya .
Nicolas tidak bisa mengingat apapun karena kejadiannya terlalu cepat.
"Tap-tap" bunyi langkah kaki membuat Nicolas mengangkat kepalanya untuk melihat siapa yang datang
"Felix" panggilnya tak percaya karena saudara tirinya itu sudah bisa berjalan.
"Apa kabar adikku, apa kau terkejut?" Tanyanya kepada Nicolas karena melihat penampilan barunya.
"Dimana Mora?' tanyanya yang tak perduli dengan penampilan baru Felix.
" Dia dan calon anak kami baik-baik saja, tidak usah khawatir justru yang harus kamu khawatirkan itu diri kamu sendiri." Ujarnya sambil tersenyum membuat Nicolas naik darah.
"Ha ha ha...! kau sudah gila Felix dia adalah iparmu dan calon keponakanmu!" Teriak Nicolas membuat Felix melayangkan pukulannya ke wajah Nicolas.
"Dengar Mora adalah milikku!" Ujarnya penuh penekanan sambil menjambak rambut Nicolas dan menghempaskannya dengan kuat.
"Ada apa denganmu? Bukankah kita bersaudara." Tanya nicolas tak percaya saudaranya tega melukainya.
" Kalau aku tidak menolong mu apa kau akan menganggap ku saudara mu?" Ujar Felix sambil tertawa sedih. Membuat Nicolas menatap Felix dalam.
" Aku sudah menyelamatkan nyawamu dan mempertaruhkan hidupku, agar aku bisa diakui oleh tuan Bryan walaupun hanya sebagai anak tiri. Apa kau mengerti betapa sakitnya aku saat aku membutuhkan dukungan kalian!. ha-ha-ha ibuku saja tidak mau mengakui aku karena aku cacat apa lagi kalian orang-orang kaya yang tidak memiliki hubungan darah denganku" Ujarnya sambil tertawa dan menepuk-nepuk dadanya yang sesak tidak ada yang perduli dengan penderitaan yang dia alami.
" Aku bisa memberikan segalanya untukmu, tolong lepaskan Mora sebentar lagi dia akan melahirkan." Ujarnya yang tak menyangka saudara tirinya itu mengalami penderitaan yang begitu hebat.
" Aku tak butuh hartamu yang aku inginkan hanya Mora " teriak Felix yang tak butuh harta Nicolas.
" Kau gila sampai mati pun aku tak akan melepaskan Mora!" Teriak Nicolas
"Prok-prok , tap-tap" suara tepuk tangan dan langkah kaki membuat Felix menoleh kebelakang.
"Nick" gumam Felix dan nicolas
" Pertunjukan yang sangat menakjubkan." Ujarnya sambil tersenyum
"ikat dia" perintah Nick kepada anak buahnya membuat Felix membesarkan bola matanya. Felix yang melawan dibekuk oleh anak buah Nick.
"Kakak kau memang payah dan bodoh! Dia menawari mu kekayaan tapi kau tolak, hanya demi wanita yang tidak mencintaimu. Tapi aku..! ingin semua harta mu berikut perusahaan yang ada di Swiss!" Ujarnya kepada Felix dan nicolas.
" Jangan harap aku akan menyerahkannya kepadamu!" Ujar Nicolas tidak Sudi jika asetnya dia berikan kepada penghianat.
" kita lihat saja nanti, apa kau masih bisa berbicara!" ujarnya sambil satu kakinya dinaikkan diatas kursi, dan tangan kanannya menepuk-nepuk wajah Nicolas.
"Aku tak menyangka kalian gampang diperalat hahah? Ujarnya sambil tertawa.
"Sebenarnya apa Maumu Nick? Papah di surga sana pasti akan malu memiliki anak seperti mu!" Ujar Nicolas yang tak menyangka jika selama ini musuh dalam selimut itu adalah adik kandungnya sendiri.
"Bug-bug" sebuah pukulan yang mendarat di wajah Nicolas membuat Nicolas kesal karena wajah tampannya menjadi sasaran empuk adiknya.
" Mungkin papah mu sekarang sedang tidak ada di surga, karena pria jahat seperti dia.. pantas nya membusuk di neraka!" ujar wanita yang baru datang sambil menarik wanita yang sedang hamil besar.
"Mora!" Panggil Nicolas dan Felix bersamaan.
" Nicolas tolong aku!" teriak Mora sambil menangis saat melihat Nicolas .
" Mama akhirnya kau datang juga membawa kakak iparku yang cantik ini." Ujarnya sambil mencengkram wajah Mora, Mora yang wajahnya dicengkeram " cuih" meludahi wajah Nick , membuat Nick naik pitam dan langsung menampar wajah Mora "plakk" saking kencangnya telapak tangannya membekas di wajah Mora dan sudat bibirnya mengeluarkan darah membuat Mora hampir pingsan
" Dasar wanita murahan" Ujarnya setelah menampar wajah Mora.
" Bajingan lepaskan Mora , berani sekali kalian menyakitinya aku bersumpah akan membunuh kalian!" Teriak Nicolas berusaha melepaskan ikatannya.
" Wawww.. ternyata Disini ada anak tiri dan anak kandung ku yang tak berguna. upss salah bukan tidak berguna tapi sangatlah tidak berguna." Ujar Alena mengolok-olok Felix membuat Felix memejamkan matanya.
"Sebegitu benci kah anda kepada saya?" Tanya Felix kepada orang yang sudah melahirkannya itu.
" Menurutmu?" Ujarnya langsung didepan wajah tampan Felix.
" Kalau kau tak menghancurkan rencanaku 15 tahun yang lalu , mungkin kejadian sekarang ini tak akan pernah terjadi, kau yang pantas disalahkan, mangkanya aku sangat membencimu dan aku juga mengutuk mu dan keturunan mu!" Ujar Alena Lagi sambil mencengkram wajah Felix.
"Ada rahasia yang selama ini aku simpan, kamu mau tahu?" Ujarnya kepada Felix membuat Felix mendongakkan kepalanya.
"Baiklah aku akan memberi tahu mu , karena aku tidak ingin Kamu mati penasaran, Kamu..! bukanlah anak kandungku kamu hanya anak pungut yang tak berguna." Ujarnya seakan menghentikan detak jantung Felix.
"Dasar wanita ular! kamu memang tidak punya hati!" Ujar Nicolas yang tidak tahan dengan ucapan wanita yang ada didepannya sedangkan Felix hanya terdiam dia sulit untuk mencerna perkataan wanita yang selama ini dianggapnya sebagai ibu kandungnya
"Aku memang bodoh! ibu kandungku Takan melakukan hal yang memalukan seperti yang anda lakukan!" Ujarnya sambil tersenyum getir tak terasa airmata nya pun membasahi pipinya.
" Boleh aku tahu?. Siapa sebenarnya ibu kandungku?" Tanyanya berharap wanita yang ada didepannya mau mengatakannya.
" Kasih tau ga yahhh" Ujarnya sambil meledek. Membuat Felix mengepalkan tangannya yang diikat..
" Mama sudahlah jangan menghabiskan waktu untuk bicara yang hal-hal yang tak berguna." ujar Nick yang mulai bosan dengan drama yang dilakukan ibu dan saudara-saudara palsunya .
Nicolas menatap kesal kearah kedua orang yang sudah menusuk nya dari belakang.
"lihat saja aku pastikan kalian akan membayar lunas semua perbuatan kalian berserta bunganya." janji Nicolas dalam hati
" Kakakku tersayang jangan melotot seperti itu, aku jadi takut!" Ujar nick yang terus ditatap oleh nicolas.
"sebaiknya kau segera tandatangani ini! Kalau kau tak mau anakmu dikeluarkan paksa!" Ancam Nick yang menyuruh anak buahnya mengikat Mora dan menidurkannya dilantai dengan sebuah motor yang Sudah siap untuk melindas nya.
" Apa yang sedang kalian lakukan keparat!" Teriak Nicolas tak berdaya karena nyawa istri dan anaknya dalam bahaya.
" Lepaskan dia Nick" ujar Felix yang merasa bersalah karena gara-gara egonya, dia membahayakan orang yang dicintainya.
" Semua ini gara-gara kau bodoh!" teriak Nicolas kepada Felix.
" Sebaiknya kalian diam dan cepat tandatangani dokumen ini" ujar Nick yang sudah tidak sabar mendapatkan tanda tangan dari Nicolas.
" Bagaimana aku bisa menanda tangani, jika tangan ku saja masih diikat" ujar Nicolas sambil memberi kode kepada Felix, Felix yang mengerti kode dari Nicolas berusaha melepaskan ikatannya.
Nick sempat berpikir "benar juga kata-katanya, kalau tangan diikat Bagaimana dia bisa menanda tangani dokumennya " dalam pikiran Nick.