Seorang gadis desa yang di paksa orang tuanya untuk menikah dengan seorang putra dari keluarga kaya untuk membayar hutang orang tuanya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Giamor nailha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PPBB 18
Ratih gemetar melihat kemarahan Danu.
"Kamu kan bisa bilang ke aku kalau kamu nggak suka masakan itu ,aku bisa buatkan lagi yang baru."Ucap Ratih.
"Alah udahlah,,udah males aku ,udah hilang selera makanku.Emang dasarnya kamu aja yang nggak bisa masak."Ucap Danu yang terus memarahi Ratih.
Bu riska yang mendengar ada suara gaduh di kamar itu,lantas menghampiri Danu dan Ratih.
"Aduh ini ada apa si kok ribut_ribut.Ini kenapa makanan kok berantakan semua di lantai haaa.."Ucap bu Riska.
"Ini ni orang kampung ini,masak aja nggak becus.Bikin nggak selera makan aja.Pagi_pagi sudah bikin aku kesal."Jawab Danu
"Kamu tu ya pagi_pagi udah bikin ribut aja,ngapain si.Kamu tu bisa nggak si ngurus suami kamu.Layanin yang bener dong bisa nggak si "Ucap bu Riska yang juga memarahi Ratih.
Ratih hanya diam dan menangis mendengar Danu dan ibunya memarahinya .
"Maaf bu,mas lain kali aku akan lebih baik lagi ."ucap Ratih gemetar.
"Sudahlah,bersihkan semua ini ."ucap bu Riska memerintah Ratih.
"Ya buu."ucap Ratih dan segera membersihkan makanan yang berserakan itu.
Ratih bersedih,dia membersihkan kamar itu dengan menangis.Seharusnya dia seperti pengantin baru pada umumnya.Yang berbahagia setelah menjadi pengantin baru.Tetapi berbeda dengan dirinya,bukannya menikmati masa_masa menjadi pengantin baru,justru dia menjadi seorang pembantu sekaligus menjadi perawat untuk suaminya.
Hari_hari pun berlalu perlakuan yang tidak pantas di dapatkan,dia rasakan setiap hari bahkan setiap saat.Namun sebagai seorang istri dia berfikir harus tetap berbakti kepada suaminya.Walaupun dia harus menjalani keadaan seperti itu,dia tetap berusaha menjadi istri yang baik dan berbakti terhadap suami.Dia yakin tuhan pasti memiliki tujuan yang baik untuk dirinya ke depannya.
Suatu hari di rumah Bu Riska mengadakan suatu acara.Beberapa tamu yang akan datang ke acara itu adalah teman_teman terdekat darinya.Bu Riska mendatangi Ratih dan memberikan sepasang pakaian untuk Ratih.
"Nih..Pakai baju ini di acara nanti.Saya nggak mau nanti teman_teman saya datang dan melihat kamu terlihat kampungan seperti itu.Apa kata teman_teman saya nanti kalau melihat kamu seperti itu,bikin malu saya saja."Ucap bu Riska yang lagi dan lagi menghina Ratih.
"Sudah sana cepat ganti pakaianmu jangan malu_maluin saya di depan teman_teman saya."Ucap bu Riska yang terus menghina Ratih.
"Ya bu."jawab Ratih.
Ratih segera bersiap.Tak lama acara pun di mulai.Acara tersebut sangat meriah.Di datangi beberapa teman_teman bu Riska dan teman_teman Danu.Ratih tak tau akan berbuat apa,dia tak mengenal dan tak pernah bertemu dengan mereka semua.Dia hanya berdiri terdiam melihat mereka berkumpul.Tampak Danu yang sangat berbahagia dan bercanda tawa dengan teman_temanya,tanpa memperdulikan Ratih yang hanya sendiri.
"Danu bukankah itu istrimu,kenapa kamu tidak mengajaknya kemari dan memperkenalkan nya kepada kami."Ucap salah satu teman Danu.
"Alah biarkan saja,dia tidak pantas berkumpul bersama kita.Lihatlah penampilannya sangat kampungan."jawab Danu sembari menoleh ke arah Ratih.
"Tapi diakan istrimu."ucap temannya itu.
"Iya memang,kalau bukan karena ibuku memaksaku dan keadaanku tidak seperti ini,mana mungkin aku mau menikah dengannya."Ucap Danu.
Ratih sangat bersedih mendengar ucapan Danu.Seakan tak ada harga dirinya dia di mata Danu.
