Setelah mengalami kecelakaan, Carla di nyatakan koma.
Namun gelang pemberian seorang nenek misterius membawa jiwanya berkelana dan masuk ke dalam tubuh seorang istri dari seorang pangeran yang mati di bunuh.
Dengan gelang itu juga, Carla mendapatkan bantuan untuk menolong orang-orang yang dalam kesulitan di masa itu.
Bagaimana kisah selanjutnya? Bisakah Carla kembali ke tubuh aslinya? Penasaran? Baca yuk!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pa'tam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 35
Diana masih memilih-milih gaun yang cocok untuknya. Namun belum juga mendapatkan nya.
Viora hanya memperhatikan, karena tadi dia sudah menawarkan gaun yang menurutnya cocok untuk anak muda.
Namun Diana malah terlihat tidak suka. Jadi Viora pun tidak lagi menawarkan untuknya. Viora tidak suka dengan orang cerewet seperti itu.
"Tan, di sini kayaknya tidak ada yang cocok deh buat aku," kata Diana pada Mayang.
"Kamu ini, di sini sudah paling bagus loh gaunnya. Setara dengan desainer internasional," ujar Mayang pelan. Karena dia takut di dengar oleh Viora dan membuat nya tersinggung.
Mayang tahu, Viora adalah salah satu dari keluarga Henderson. Itu sebabnya dia harus berhati-hati agar tidak menyinggung nya.
"Gak apa-apa, selera seseorang itu beda-beda. Jangan takut Nyonya, saya tidak akan tersinggung kok," ujar Viora dengan senyum manisnya.
"Oh ya Nyonya Viora, saya mau setelan jas untuk anak saya," kata Mayang.
"Jangan panggil nyonya, panggil nama saja. Rasanya saya tidak layak di panggil nyonya," ujar Viora. "Oh ya, sebentar ya nyonya Mayang," imbuh Viora.
Viora meminta pegawainya untuk mengambil beberapa setelan jas untuk pria muda. Tidak berapa lama pegawainya pun datang.
Viora meminta Mayang untuk memilih yang menurutnya cocok. Semua terlihat bagus, jadi Mayang sempat bingung.
"Saya rasa yang warna navy blue lebih cocok, tapi hitam juga cocok untuk putra nyonya," kata Viora.
"Baiklah, saya ambil dua," ujar Mayang.
Setelah selesai membayar, Viora memberikan satu gaun untuk Mayang karena sudah banyak membeli.
Mayang awalnya menolak, namun Viora mengatakan jika itu adalah gratis karena sudah berbelanja banyak.
Mayang pun mengucapkan terima kasih, dengan senang hati dia menerima saat mendengar gaun itu gratis.
"Tan, gaun ku sudah siap, kan?" tanya Carla yang tiba-tiba datang.
"Sudah, sebentar Tante ambilkan," jawab Viora.
"Kamu sengaja ngikutin kami ya?" tanya Mayang.
Carla tidak menjawab, karena dia juga tidak tahu jika ada Mayang dan Diana di sini. Diana menarik tangan Carla karena tidak menjawab.
"Maaf ya, aku kemari karena ingin mengambil gaun pesanan ku," jawab Carla akhirnya.
"Bohong! Kamu pasti sengaja mengikuti kami," ujar Diana.
"Ada apa ini?" tanya Viora yang keluar setelah mengambil gaun untuk Carla.
"Tidak apa-apa kok Tan, hanya salah paham," jawab Carla.
"Dia bohong, dia sengaja mengikuti kami kemari. Kamu juga sudah merayu calon tunangan ku!" Diana berkata dengan nada emosi.
"Jangan sembarangan menuduh, tidak mungkin keponakan ku merayu pria. Tidak ada sejarahnya di keluarga kami yang menjadi wanita penggoda," ungkap Viora.
Sebenarnya Viora juga ikut emosi, namun sebisa mungkin dia tahan dan tetap berbicara dengan lembut.
"A-apa? Ja-jadi dia ...?"
"Benar, namanya Carla putri dari Arthur Attar Henderson," jawab Viora menjelaskan.
Mayang terhuyung dan hampir jatuh, beruntung Carla dengan cepat menangkapnya.
Carla membawa Mayang untuk duduk di sofa. Sedangkan Viora mengambil air minum untuk Mayang.
"Minum dulu Tante," kata Carla.
"Ternyata aku sudah menyinggung keluarga Henderson. Oh tidak, jangan sampai perusahaan yang di kelola Arjuna hancur," batin Mayang.
"Terima kasih, aku tidak apa-apa," ucap Mayang.
"Istirahat dulu Tan, nanti baru pulang setelah merasa tenang," kata Carla.
Mayang sungguh merasa malu, kemudian dia pun pamit. Namun Diana malah mempermasalahkan gaun yang belum dia dapatkan.
"Kamu sih cerewet sekali," ujar Mayang.
Diana pun memilih gaun, namun gaun milik Carla menarik perhatiannya. Karena gaun itu terlihat sangat indah.
"Tan, aku mau yang itu," kata Diana.
"Tapi itu sudah di bayar oleh Carla," ujar Viora. Sebenarnya tidak membeli, Carla memesan, namun Viora melarang nya untuk di bayar.
"Aku bayar dua kali lipat deh Tan," kata Diana ngotot.
Viora mengatakan jika gaunnya tidak akan cocok untuk Diana. Karena ukuran nya sudah pas di tubuh Carla.
"Lagipula kamu lebih pendek dari Carla, jadi akan kepanjangan," kata Viora.
"Bagaimana dong? Aku maunya yang itu." Diana tetap ingin gaun milik Carla.
Mayang mulai jengah dengan sikap Diana. Namun dia tidak ingin ikut campur karena takut menyinggung Carla dan Viora.
"Bagaimana Carla?" tanya Viora.
"Berikan saja Tan, aku bisa cari yang lain," jawab Carla.
"Tapi ini harganya 30 juta loh, karena ini terbuat dari kain yang berkualitas dan sangat mahal," ujar Viora.
Carla mengatakan tidak apa-apa, lagi pula dia juga tidak rugi. Di bayar dua kali lipat berarti mereka menang banyak.
Akhirnya Diana pun menyerahkan kartunya untuk membayar gaun tersebut. Memang sedikit kepanjangan di tubuhnya.
Setelah mendapatkan gaun tersebut, Diana dan Mayang pun segera pergi dari situ. Mayang dengan sopan berpamitan kepada Viora dan Carla.
Sikapnya berubah setelah tahu jika Carla adalah putri dari keluarga Henderson.
"Masih ada juga orang bego di dunia ini, merasa dirinya paling kaya rela membayar dua kali lipat," kata Viora.
"Biarkan saja Tan, mungkin memang sukanya merebut barang milik orang lain," ujar Carla.
Viora mentransfer uang itu kepada Carla. Carla yang ingin menolak pun di bantah oleh Viora.
Kemudian Viora mengeluarkan gaun lainnya yang sama persis dengan gaun itu. Bahkan ukuran nya pun sama. Hanya beda warna kainnya saja.
Carla pun mengucapkan terima kasih dan segera pamit. Karena dia masih ada tugas di rumah sakit.
Viora tersenyum mengingat Mayang yang terlihat syok saat mendengar Carla adalah bagian dari keluarga Henderson. Kemudian dia pun melanjutkan pekerjaannya.
Sedangkan Carla sudah berada di dalam mobil. Dia menjalankan mobilnya perlahan keluar dari parkiran.
Carla harus secepatnya sampai di rumah sakit. Karena tadi dia hanya ingin mengambil gaun pesanannya.
Carla memperlambat laju mobilnya saat melihat ada sebuah mobil sedang berhenti di pinggir jalan.
Terlihat mobil itu sedang di hadang oleh empat orang pembegal. Carla yang melihat hal itu pun langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan.
Carla langsung berlari dan menendang salah satu dari mereka. Ketiga rekannya kaget dan tercengang saat melihat rekannya terlempar.
"Kalian mencari uang dengan cara seperti ini, apa kalian tidak takut masuk penjara!" ucap Carla dengan suara lantang.
Kemudian Carla langsung berbicara lembut kepada Mayang. "Tante tidak apa-apa, kan?" tanya Carla.
Mayang menggeleng, dia tidak bisa berkata apa-apa karena ketakutan. Carla dapat melihat tubuh Mayang gemetar.
"Sebaiknya Tante masuk ke dalam mobil," pinta Carla.
Sementara Diana sudah menangis ketakutan. Karena salah satu dari mereka menodongkan senjata kepada Diana.
"Lepaskan dia, atau kalian akan menerima akibatnya!" Carla menunjuk salah satu dari mereka.
"Lawan cewek itu, yang ini biar aku yang urus," kata pria yang menodongkan pisau ke leher Diana.
Dua orang maju, yang satu orang pun ikut bangkit hendak membalas Carla. Walau pun masih terasa sakit, namun ia tetap akan membalas.